BAB I
PENDAHULUAN
Anak-anak dan remaja yang mengalami gangguan perilaku suatu saat bisa berkembang menjadi psikopat. Mereka berulangkali dan dengan sengaja - dan seringkali dengan penuh sukacita - mengganggu hak orang lain dan melanggar norma dan aturan sosial. Beberapa dari mereka dengan gembira melukai dan menyiksa orang atau hewan. Ada juga yang suka merusak benda-benda, menipu, berbohong, dan mencuri.
Perilaku ini mau tak mau membuat mereka tidak dapat menjalankan fungsi mereka dalam lingkup sosial, pekerjaan, dan akademis. Mereka adalah pribadi yang payah di rumah, sekolah, dan dalam masyarakat. Sebagai remaja mereka akan tumbuh dewasa, dan setelah melewati usia 18 tahun, diagnosis tersebut otomatis akan berubah dari Gangguan Perilaku menjadi Gangguan Kepribadian Antisosial.
Anak-anak yang terkena Gangguan Perilaku sangat ahli dalam menyangkal. Mereka cenderung meminimalkan masalah yang mereka timbulkan dan menyalahkan orang lain atas kelakuan buruk dan kegagalan mereka. Akibat dari upaya penyangkalan ini, mereka akan selalu menunjukkan sikap agresif, mengintimidasi, menggertak, mengamuk dan menunjukkan gerakan tubuh yang mengancam.
Remaja dengan Gangguan Perilaku sering terlibat dalam pertengkaran, baik verbal atau fisik. Mereka sering menggunakan senjata, baik senjata yang dibeli atau senjata improvisasi (misalnya pecahan kaca) dan biasanya mereka kejam. Para pelaku kejahatan dibawah umur seperti perampok, pemeras, penjambret, pemerkosa, pengutil, pelaku pembakaran, pengacau, dan penyiksa hewan, banyak yang didiagnosis terkena Gangguan Perilaku.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Defenisi
Conduct Disorder (CD )Adalah munculnya cara pikir dan perilaku yang kacau dan sering menyimpang dari aturan yang berlaku di sekolah yang disebabkan sejak kecil orangtua tidak mengajarkan perilaku benar dan salah pada anak.
Conduct disorder adalah satu kelainan perilaku dimana anak sulit membedakan benar salah atau baik dan buruk, sehingga anak merasa tidak bersalah walaupun sudah berbuat kesalahan.
Menurut DSM (Diagnostic of Statistical Manual of Mental Disorder), Conduct disorder merupakan suatu pola perilaku yang terus berulang di mana hakdasar orang lain atau norma atau aturan dalam masyarakat dilanggar, yangdimanifestasikan dengan keberadaan tiga ( atau lebih ) kriteria berikut dalam12 bulan terakhir, dan sedikitnya satu kriteria harus ada dalam 6 bulan terakhir (Jurnal, 2003)
Ø Agresi terhadap orang-orang dan binatang:
· Sering marah-marah,menakuti orang lain
· Sering memulai perkelahian, fisik
· Mengguanakan senjata yang dapat menyebabkan ancaman fisik serius (tongkat pemukul, batu, pisau, dan lain lain)
· Melakukan kekejaman fisik kepada binatang
· Melakukan kekejaman fisik kepada orang lain.
Ø Perusakan Properti atau barang-barang:
· Melempar-lempar barang yang ada dihadapannya ketika marah
· Melempar barang-barang untuk melukai seseorang atau binatang
2.1.1 Jenis-jenis conduct disorder
Dibawah ini merupakan beberapa kategori conduct disorder menurut The ICD-10 Classification of Mental and Behavioral Disorders yang dikeluarkan oleh
World Health Organization (WHO, 1992):
· Conduct disorder yang dibatasi dalam konteks keluarga: merupakan conduct disorder yang meliputi perilaku abnormal sepenuhnya, atau hampir sepenuhnya, dibatasi dengan rumah dan atau interaksi dengan keluarga.
· Conduct disorder yang tidak terisolasi: merupakan conduct disorder yang ditandai dengan kombinasi perilaku disosial dan agresif yang berulang (tidak hanya perilaku melawan, menyimpang, atau mengganggu), dengan abnormalitas yang dapat menembus secara signifikan dalam hubungan individualnya dengan anak-anak yang lain.
· Conduct disorder yang terisolasi: merupakan conduct disorder yang meliputi perilaku sosial dan agresif yang berulang (tidak hanya perilaku melawan, menyimpang, atau mengganggu), yang terjadi pada individu yang terintegrasi dengan baik ke dalam peer group-nya.
2.2 Faktor predisposisi dan Faktor presipitasi
2.2.1 Faktor pemicu terjadinya conduct disorder
• Penolakan dari orang tua sejak awal kehidupan si anak
• Perpisahan dari orang tua tanpa adanya alternative pengasuh yang baik
• Penelantaran dari keluarga
• Child abuse dan kekerasan pada anak
• Factor genetic dari keluarga.
• Orang tua dengan gangguan jiwa
• Perkawinan orang tua yang bermasalah
• Factor lingkungan, teman
2.2.2 Faktor predisposisi
· Faktor-faktor psikobiologik.
Faktor-faktor psikobilogik biasanya akibat :
§ Riwayat genetika keluarga yang terjadi pada kasus retardasi mental, autisme, skizofrenia kanak-kanak, gangguan perilaku, gangguan bipolar, dan gangguan ansietas atau kecemasan.
§ Struktur otak yang tidak normal. Penelitian menemukan adanya abnormalitas struktur otak dan perubahan neurotransmitter pada pasien yang menderita autisme, skizofrenia kanak-kanak, dan ADHD.
§ Pengaruh pranatal, seperti infeksi pada saat di kandungan ibu, kurangnya perawatan pada masa bayi dalam kandungan, dan ibu yang menyalahgunakan zat, semuanya dapat menyebabkan perkembangan saraf yang abnormal yang berkaitan dengan gangguan jiwa.
§ Trauma kelahiran yang berhubungan dengan berkurangnya suplai oksigen pada janin saat dalam kandungan yang sangat signifikan dan menyebabkan terjadinya retardasi mental dan gangguan perkembangan saraf lainnya.
§ Penyakit kronis atau kecacatan dapat menyebabkan kesulitan koping bagi anak.
· Dinamika keluarga.
Dinamika keluarga yang tidak sehat dapat mengakibatkan perilaku menyimpang yang dapat digambarkan sebagai berikut :
§ Penganiayaan anak. Anak yang terus-menerus dianiaya pada masa kanak-kanak awal, perkembangan otaknya menjadi terhambat (terutama otak kiri). Penganiayaan dan efeknya pada perkembangan otak berkaitan dengan berbagai masalah psikologis, seperti depresi, masalah memori, kesulitan belajar, impulsivitas, dan kesulitan dalam membina hubungan (Glod, 1998).
§ Disfungsi sistem keluarga (misal kurangnya sifat pengasuhan orang tua pada anak, komunikasi yang buruk) disertai dengan keterampilan koping yang tidak baik antaranggota keluarga dan model peran yang buruk dari orang tua. Sehingga menyebabkan gangguan pada perkembangan anak dan remaja.
· Faktor lingkungan.
Lingkungan dan kehidupan sosial yang tidak menguntungkan akan menjadi penyebab utama pula, seperti :
§ Kemiskinan.
Perawatan pranatal yang buruk, nutrisi yang buruk, dan kurang terpenuhinya kebutuhan akibat pendapatan yang tidak mencukupi dapat memberi pengaruh buruk pada pertumbuhan dan perkembangan normal anak.
§ Tunawisma.
Anak-anak tunawisma memiliki berbagai kebutuhan kesehatan yang memengaruhi perkembangan emosi dan psikologi mereka. Berbagai penelitian menunjukkan adanya peningkatan angka penyakit ringan kanak-kanak, keterlambatan perkembangan dan masalah psikologis diantara anak tunawisma ini bila dibandingkan dengan sampel kontrol (Townsend, 1999).
§ Budaya keluarga.
Perilaku orang tua yang secara dramatis berbeda dengan budaya sekitar dapat mengakibatkan kurang diterimanya anak-anak oleh teman sebaya dan masalah psikologik.
2.3 Tanda dan Gejala khas
2.3.1. Ciri – cirinya secara umum: Apabila ia memunculkan perikau anti sosial baik secara verbal maupun secara non verbal seperti melawan aturan, tidak sopan terhadap guru, dan mempermainkan temannya, menunjukkan unsur permusuhan yang akan merugikan orang lain.
2.3.2 Gambaran perilaku khas anak remaja yang mengalami conduct disorder terdiri dari 4 kelompok antara lain :
· Agresi fisik / mengancam yang diarahkan keorang lain / binatang
· Merusak barang milik orang lain
· Perilaku tidak jujur, mencuri
· Pelanggaran yang serius terhadap norma sosial yang sesuai dengan anak / remaja yang seusianya.
2.3.3 Tanda-tanda conduct disorder sebetulnya sudah tampak pada masa kanak-kanak.Bila buah hati kita menunjukan beberapa gejala ini :
• Sering berbohong,
• Sering mengancam,
• Sering mengintimidasi / menekan / bulli terhadap teman atau orang lain
• Sering memulai perkelahian fisik
• Menggunakan senjata/benda yang menyebabkan bahaya fisik yang serius bagi orang lain (misalnya, pemukul, batu, botol pecah dll)
• Menyakiti / kejam kepada orang lain atau teman
• Menyakiti / kejam kepada binatang
• Mencuri dengan terang-terangan (menjambret, merampas)
• Mencuri secara sembunyi-sembunyi misalnya mengambil uang didompet orangtua, mengambil barang ditoko secara sembunyi-sembunyi, pemalsuan dll
• Secara sengaja menimbulkan kebakaran
• Secara sengaja merusak barang milik orang lain (mencoret-coret dinding, mengores kendaraan dengan benda tajam dll)
• Membongkar masuk kedalam rumah, bangunan, atau kendaraan orang lain
• Sering memanfaatkan orang lain dengan tujuan mendapat keuntungan atau menghindari kewajiban.
• Sering keluar pada malam hari tanpa tujuan yang jelas / nongkrong, walaupun dilarang orang tua.
• Sering kabur dari rumah.
• Sering membolos dari sekolah.
Masalah tersebut secara signifikan mengganggu kehidupan anak dan mengganggu hubungan sosial dengan teman,dan juga masalah akademik.
Gejala awal dari anak bisa dilihat dari 3 hal :
- Kejam terhadap orang lain / binatang
- Tidak ada rasa empati / kasihan terhadadap makhluk yamg disakiti
- Senang bermain api
Gambaran perilaku ini pada awalnya sangat mirip dengan ADHD. Namun yang dapat dibedakan adalah pada ADHD terdapat rasa empati kepada orang lain atau binatang yang telah disakitinya dalam arti timbul rasa penyesalan dalam dirinya, hal ini berbeda dengan conduct disorder.
2.4 Psikodinamika
Kecenderungan pada sebagian remaja adalah tidak mampu membedakan antara perilaku benar dan salah. Wujud dari conduct disorder adalah munculnya cara pikir dan perilaku yang kacau dan sering menyimpang dari aturan yang berlaku di sekolah. Penyebabnya, karena sejak kecil orangtua tidak bisa membedakan perilaku yang benar dan salah pada anak. Wajarnya, orang tua harus mampu memberikan hukuman (punisment) pada anak saat ia memunculkan perilaku yang salah dan memberikan pujian atau hadiah (reward) saat anak memunculkan perilaku yang baik atau benar. Seorang remaja di sekolah dikategorikan dalam conduct disorder apabila ia memunculkan perikau anti sosial baik secara verbal maupun secara non verbal seperti melawan aturan, tidak sopan terhadap guru, dan mempermainkan temannya. Selain itu, conduct disordser juga dikategorikan pada remaja yang berperilaku oppositional deviant disorder yaitu perilaku oposisi yang ditunjukkan remaja yang menjurus ke unsur permusuhan yang akan merugikan orang lain.
2.5 Patopsikologi
Menurut awal mula kejadian ,gejala tersebut dibedakan menjadi 2 yaitu :onset kanak awal, yang dimulai sejak masa kanak awal sampai 10 tahun dan onset masa remaja yang dimulai sejak usia 10 tahun keatas.Biasanya terdapat adanya alur atau urutan dari gangguan tersebut yang dimulai dari adanya gejala Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hyperaktifitas (ADHD) pada awalnya, yang berkembang menjadi gangguan menentang dengan figure otoritas sampai akhirnya menjadi gangguan kepribadian antisocial atau psikopath.
2.6 Pengobatan
2.6.1 Treatment bagi anak dengan conduct disorder:
• Trannning bagi orang tua untuk dapat mengenali perilaku anak atau
· remaja yang mengalami conduct disorder
• Terapi keluarga
• Tranning problem solving skills untuk anak dan remaja tersebut
• Community base service yang difokuskan pada anak-anak dalam keluarga atau lingkungan disekitarnya
2.6.2 Terapi yang mungkin dilakukan untuk anak penyandang conduct disorder
adalah sebagai berikut:
• Pendekatan Cognitive-Behavioral
Tujuan dari Cognitive-Behavioral adalah untuk meningkatkan kemampuan anak dalam Problem solving skills, Communications skills, Impuls control, dan Anger management skills.(Media Informatika, Vol. 6, No. 1, Juni 2008, 1-23 15)
• Family theraphy
Family theraphy adalah terapi yang mengfokuskan pada perubahan system keluarga seperti meningkatkan communications skills dan interaksi dalam keluarga.
• Peer group theraphy
Peer group theraphy adalah terapi yang difokuskan peningkatan social skills dan interpersonal skills
• Medication
Meskipun bukan merupakan threatment yang efektif, namun obat dapat digunakan untuk simpton atau gangguan yang responsive terhadap obatobatan.
2.7 Penatalaksanaan
2.7.1 Perawatan berbasis komunitas saat ini lebih baik banyak terdapat pada managed care
a. Pencegahan primer melalui berbagai program sosial yang ditunjukan untuk menciptakan lingkungan yang meningkatkan kesehatan anak. Contohnya adalah perawatan prenatal awal,program intervensi dini bagi orang tua dengan faktor resiko yang sudah diketahui dalam membesarkan anak, dan mengidentifikasi anak-anak yang berisiko untuk memberikan dukungan dan pendidikan kepada orang tua dari anak-anak ini.
b. Pencegahan sekunder dengan menemukan kasus secara dini pada anak-anak yang mengalami kesulitan disekolah sehingga tindakan yang tepat segera dilakukan. Metodenya meliputi konseling individu dengan program bimbingan sekolah dan rujukan kesehatan jiwa komunitas, layanan intervensi krisis bagi keluaraga yang mengalami situasi traumatic, konseling kelompok sekolah, dan konseling teman sebaya.
c. Dukungan teraupatik bagi anak-anak diberikan melalui psikoterapi individu, terapi bermain, dan program pendidikan khusus untuk anak-anak yang tidak mampu berpartisipasi dalam system sekolah yang normal. Metode pengobatan prilaku pada umumnya digunakan untuk membantu anak dalam mengenbangkan metode koping yang lebih adaptif.
d. Terapi keluarga dan penyuluhan keluarga penting untuk membantu keluarga mendapatkan keterampilan dan bantuan yang diperlukan guna membuat perubahan yang dapat meningkatkan fungsi semua anggota keluarga.
2.7.2. Pengobatan berbasis rumah sakit
a. Unit khusus untuk mengobati anak-anak dan remaja, terdapat di rumah sakt jiwa. Pengobatan di unit-unit ini biasanya diberikan untuk klien yang tidak sembuh dengan metode alternative yang kurang resrtiktif, atau bagi klien yang berrisiko tinggi melakukan kekerasan terhadap dirinya sendiri ataupun orang lain.
b. Program hospitalisasi parsial juga tersedia, memberikan program sekolah di tempat (on-site) yang ditunjukan untuk memenuhi kebutuhan khusus anak yang menderita penyakit jiwa.
c. Seklusi dan restrein untuk mengendalikan prilaku desruptif masi menjadi kontroversi. Penelitian menunjukan bahwa metode ini dapat bersifat traumatic pada anak-anak dan tidakefektif untuk pembelajaran respon adaptif. Tindakan yang kurang restriktif meliputi istirahat (time-site), penehanan terapetik, menghindari adu kekuatan, dan intervensi dini untuk mencegah memburuknya prilaku.
2.7.3 Farmakotrapi
Medikasi digunakan sebagai satu metode pengobatan. Medikasi psikotropik digunakan dengan hati-hati pada klien anak-anak dan remaja karena memiliki efek samping yang beragam
a. Perbedaan fsiologi anak-anak dan remaja mempengaruhi jumlah dosis, respon klinis, dan efek samping dari medikasi psikotropik
b. Perbedaan perkembangan neurotransmitter pada anak-anak dapat mempengarihi hasil pengobatan psikoterapik, mengakibatkan hasil yang tidak konsisten, terutama denganantidepresan trisiklik.
2.8 Intervensi
a. Buat batasan-batasan yang tegas, jelas, dan konsisten tentang konsekuensi atas prilaku yang tidak dapat diterima
b. Bantu orang tua menentukan dan mempertahankan batasan yang telah ditetapkan
c. Berikan umpan balik positif atas prilaku yang baik
d. Dorong klien mengekspresikan kemarahannya dengan sikap verbal yang tepat
e. Gunakan latihan fisik dan aktivitas untuk membantu anak menyalurkan kelebihan energi yang muncul karena peningkatan ansietas atau kemarahan
f. Catat tanda-tanda perubahan prilaku
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Conduct Disorder adalah suatu gangguan yang harus mendapat perhatian saat ini, karena jika dibiarkan perilaku ini akan berkembang sampai remaja dan dewasa. Model pengasuhan dari orang tua dapat mempengaruhi terjadinya gangguan tersebut. Gangguan hyperaktifitas pada anak (ADHD) dapat berkembang menjadi conduct disorder jika tidak ditangani sejak dini. Bahkan boleh dibilang ADHD kadang-kadang gejalanya mirip dengan conduct disorder.Pencegahan sejak dini adalah dengan memperbaiki pola asuh terhadap anak.
DAFTAR PUSTAKA
Alpers, Ann. Buku Ajar Pediatri Rudolph Edisi 20 Volume 1. EGC : Jakarta. 2006
Hamid, Achir, 1999. Buku Ajar Asuhan Keperawatan Kesehatan Jiwa pada Anak dan Remaja. Jakarta : Widya Medika.
Isaac, Ann. 2004. Panduan Belajar : Keperawatan Kesehatan Jiwa dan Psikiatrik. Jakarta: EGC.
Jurnal Media Informatika, Vol. 6, No. 1, Juni 2008, 1-23 15
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tulis Komentnya Disini yaxc!!!!