Jumat, 25 Mei 2012

Resiko Perfusi Jaringan Gastrointestinal tidak Efektif


NANDA: Resiko Perfusi Jaringan Gastrointestinal tidak Efektif
                                                    
Defenisi : Resiko penurunan sirkulasi gastrointestinal.

Faktor Resiko/Faktor yang Berhubungan :
·         Aneurisma aorta abdominal
·         Sindrom kompartemen abdominal
·         APTT abnormal
·         PT abnormal
·         Pendarahan akut gastrointestinal
·         Umur >60tahun
·         Anemia
·         Koagulopati ( anemia bulan sabit)
·         DM
·         KID
·         Wanita
·         varises gastroesofageal
·         penyakit gastrointestinal (tukak lambung)
·         ketidakstabilan hemodinamik
·         disfungsi hati
·         infark miokard
·         gagal ginjal
·         stroke
·         trauma
·         Rokok
·         Efek samping pengobatan ( anestesi dan pembedahan lambung )
·         Penyakit vaskuler ( penyakit vaskuler feriver )
NOC (Kriteria hasil)
Gangguan Perfusi Jaringan : Gastrointestinal
Defenisi :  Penurunan kebutuhan oksigen akibat dari kegagalan pemasukan makanan ke jaringan pada kapiler.

Kriteria hasil yang disarankan :
·         Proses Defekasi
·         Keseimbangan elektrolit dan asam basa
·         Keseimbangan cairan
·         Hidrasi
·         Perfusi jaringan : organ abdominal
Faktor yang berhubungan :


Status Sirkulasi
Status Koagulasi
Status Nutrisi
Status Nutrisi : Biochemical
Status Nutrisi : Energi



KESEIMBANGAN ELEKTROLIT & ASAM/BASA
Defenisi
Keseimbangan elektrolit dan non elektrolit dalam intraselular dan ektraselular
Keseimbangan elektrolit & asam basa
Amat  sangat berbahaya
1
Sangat berbahaya
2
Cukup berbahaya
3
Sedikit berbahaya
4
Tidak berbahaya
5
Indicator





060001
Laju Jantung IER*
1
2
3
4
5
060002
Irama jantung IER
1
2
3
4
5
060003
Laju pernapasan IER
1
2
3
4
5
060004
Irama pernapasan IER
1
2
3
4
5
060005
Serum sodium WNL*
1
2
3
4
5
060006
Serum potassium WNL
1
2
3
4
5
060007
Serum klorida WNL
1
2
3
4
5
060008
Serum kalsium WNL
1
2
3
4
5
060009
Serum magnesium WNL
1
2
3
4
5
060010
Serum pH WNL
1
2
3
4
5
060011
Serum albumin WNL
1
2
3
4
5
060012
Serum creatinin WNL
1
2
3
4
5
060013
Serum bicarbonate WNL
1
2
3
4
5
060014
BUN* WNL
1
2
3
4
5
060015
pH urine WNL
1
2
3
4
5
060016
Kesiapan mental
1
2
3
4
5
060017
Orentasi kognitif
1
2
3
4
5
060018
Kekuatan otot
1
2
3
4
5
060019
Ketidakpekaan neuromuscular
1
2
3
4
5
060020
Ketidak responan ektremitas
1
2
3
4
5
060021
Spesifk yang lain
1
2
3
4
5
*IER = tingkat yang diharapkan
*WNL = dalam batas normal
*BUN = blood urea nitrogen




HIDRASI
Defenisi
Jumlah air dalam intraselular dan ekstraselular
                        
Hidrasi
Amat  sangat berbahaya
1
Sangat berbahaya
2
Cukup berbahaya
3
Sedikit berbahaya
4
Tidak berbahaya
5
Indicator





060201
Kulit hidrasi
1
2
3
4
5
060202
Membran mukosa basah
1
2
3
4
5
060203
Tidak adanya edema
1
2
3
4
5
060204
Tidak adanya asites
1
2
3
4
5
060205
Tidak ada haus yang abnormal
1
2
3
4
5
060206
Bunyi nafas advintisius tidak timbul
1
2
3
4
5
060207
Napas tidak pendek
1
2
3
4
5
060208
Mata tidak cekung
1
2
3
4
5
060209
Tidak demam
1
2
3
4
5
060210
Perspiration ability
1
2
3
4
5
060211
Output urine DBN*
1
2
3
4
5
060212
Tekanan Darah DBN
1
2
3
4
5
060213
Hematokrit DBN
1
2
3
4
5
060214
Lain-lain
1
2
3
4
5
*DBN = dalam batas normal

PROSES DEFEKASI
Pengertian : Kemampuan dari GIT untuk melakukan dan mengeluarkan veses secara efektif
Indicator






01

Pola Eliminasi
1
2
3
4
5
02
Kontrol Perjalanan defekasi
1
2
3
4
5
03
Warna veses
1
2
3
4
5
04
Banyak veses sesuai makanan
1
2
3
4
5
05
Konsistensi veses ( lembek ) dalam batas normal
1
2
3
4
5
06
Bau veses
1
2
3
4
5
07
Veses Berlemak
1
2
3
4
5
08
Tidak ada darah dalam veses
1
2
3
4
5
09
Tidak ada mucus di dalam veses
1
2
3
4
5
10
Tidak ditemukan konstipasi
1
2
3
4
5
11
Tidak ditemukan diare
1
2
3
4
5
12
Kemudahan vasase veses
1
2
3
4
5
13
Kenyamanan dalam pengeluaran
1
2
3
4
5
14
Tidak ditemukan peristaltik yang nyata
1
2
3
4
5
15
Nyeri keram tidak ditemukan
1
2
3
4
5
16
Perut kembung tidak ditemukan
1
2
3
4
5
17
Bising usus
1
2
3
4
5
18

1
2
3
4
5
19
Penggunaan otot untuk mengeluarkan veses
1
2
3
4
5
20
Penerapan Manajemen secara mandiri
1
2
3
4
5
21
Pengeluaran veses tanpa bantuan
1
2
3
4
5
22
Intervensi untuk pasase veses
1
2
3
4
5
23
Penyalahgunaan tidak ditemukan
1
2
3
4
5
24
Adekuat cairan inges
1
2
3
4
5
25
Ketidakadekuatan mencerna serat
1
2
3
4
5
26
Jumlah latihan yang adekuat
1
2
3
4
5
27
dll






KESEIMBANGAN CAIRAN
Definisi
                Keseimbangan air dalam ruang intraseluler dan ekstraseluler tubuh
Indicator






01

Tekanan darah dalam batas yang diharapkan
1
2
3
4
5
02
Rata-rata tekanan arteri batas yang diharapkan
1
2
3
4
5
03
Tekanan vena sentral DBYDI
1
2
3
4
5
04

1
2
3
4
5
05
Nadi perifer jelas
1
2
3
4
5
06
Hipotensi ortotastik tidak ditemukan
1
2
3
4
5
07
Keseimbangan intake dan output dalam 24 jam
1
2
3
4
5
08
Bunyi nafas tambahan tidak ditemukan
1
2
3
4
5
09
Kestabilan berat badan
1
2
3
4
5
10
Asites tidak ditemukan
1
2
3
4
5
11
Nyeri peregangan leher tidak ditemukan
1
2
3
4
5
12
Edema perifer tidak ditemukan
1
2
3
4
5
13
Mata cekung tidak ditemukan
1
2
3
4
5
14
Kebingungan tidak ditemukan
1
2
3
4
5
15
Kehausan Abnormal tidak ditemukan
1
2
3
4
5
16
Dehidrasi pada kulit
1
2
3
4
5
17
Membran mucus yang basah
1
2
3
4
5
18
Elektrolit serum dalam batas normal
1
2
3
4
5
19
Hematokrit DBN
1
2
3
4
5
20
Kegawatan Spesifik urin DBN
1
2
3
4
5
27
dll













PERFUSI JARINGAN ; ORGAN ABDOMINAL
Pengertian : Meningkatkan aliran darah dalam pembuluh kecil dalam abdominal visera dan memelihara fungsi organ
Indicator






01

TTV
1
2
3
4
5
02
Output urine
1
2
3
4
5
03
Keseimbangan elektrolit asam basa
1
2
3
4
5
04
Keseimbangan cairan
1
2
3
4
5
05
Bising usus
1
2
3
4
5
06
Nafsu makan
1
2
3
4
5
07
Kehausan yang abnormal
1
2
3
4
5
08
Nyeri perut yang abnormal
1
2
3
4
5
09
Mual tidak ditemukan
1
2
3
4
5
10
Muntah tidak ditemukan
1
2
3
4
5
11
Defisiensi mal absorbsi
1
2
3
4
5
12
Gastristik Kronik tidak ditemukan
1
2
3
4
5
13
Distensi abdominal tidak ditemukan
1
2
3
4
5
14
Asites tidak ditemukan
1
2
3
4
5
15
Varises GI tidak ditemukan
1
2
3
4
5
16
Konstipasi tidak ditemukan
1
2
3
4
5
17
Diare tidak ditemukan
1
2
3
4
5
18
Kegawatan spesifik diare
1
2
3
4
5
19
BUN DBN
1
2
3
4
5
20
Kreatine plasma DBN
1
2
3
4
5
21
Fungsi hati test DBN
1
2
3
4
5
22
Enzim Pankreas DBN
1
2
3
4
5
NIC ( Intervensi Keperawatan)
Intervensi :
·         Manajemen asam basa
·         Monitor asam basa
·         Perawatan emergency
·         Manajemen cairan / elektrolit
·         Monitor cairan
·         Intubasi saluran pencernaan
·         Regulasi hemodinamik
·         Manajemen hipovolemia
·         Interpretasi data laboratorium
·         Administrasi pengobatan : Enteral
·         Manajemen Nutrisi
·         Monitor / pengontrolan nutrisi
·         Terapi oksigen
·         Resusitasi
·         Manajemen sock
·         Perawatan NGT
·         Monitor tanda vital
MANAJEMEN ASAM BASA
Aktivitas:
·         Jaga kepatenan akses IV
·         Jaga kepatenan jalan napas
·         Pantau ABG dan level elektrolit
·         Monitor status hemodinamik termasuk CVP (tekanan vena sentral), MAP (tekanan arteri rata-rata), PAP (tekanan arteri paru)
·         Pantau kehilangan asam (muntah, diare, diuresis, melalui nasogastrik) dan bikarbonat (drainase fistula dan diare)
·         Posisikan untuk memfasilitasi ventilasi yang adekuat seperti membuka jalan napas dan menaikkan kepala tempat tidur
·         Pantau gejala gagal pernapasan seperti PaO2 yang rendah, peningkatan PaCO2, dan kelemahan otot napas
·         Pantau pola napas
·         Pantau factor penentu pengangkutan oksigen jaringan seperti PaO2, SaO2, kadar Hb dan cardiac output
·         Sediakan terapi oksigen
·         Berikan dukungan ventilasi mekanik
·         Pantau factor penentu konsumsi oksigen seperti  SvO2, avDO2 (perbedaan oksigen arterivena)
·         Dapatkan hasil labor untuk menganalisa keseimbangna asam basa seperti ABG, urin dan level serum
·         Pantau ketidakseimbangan elektrolit yang semakin buruk dengan mengoreksi ketidakseimbangan asam basa
·         Kurangi konsumsi oksigen seperti tingkatkan kenyamanan, control demam dan kurangi kecemasan
·         Pantau status neurology
·         Berikan obat alkali seperti sodium bicarbonat, berdasarkan hasil ABG
·         Berikan oral hygiene dengan sering
·         Dorong pasien dan keluarga untuk aktif dalam  pengobatan ketidakseimbangan asam basa.
MANAJEMEN CAIRAN/ ELEKTROLIT
                Definisi: Regulasi dan mencegah komplikasi akibat kekurangan cairan/ elektrolit
Aktivitas:
  • Monitor keabnormalan level untuk serum
  • Dapatkan specimen lab untuk memonitor level cairan/ elektrolit ( seperti Ht, BUN,sodium, protein, potassium )
  • Timbang berat badan tiap hari
  • Beri cairan
  • Promosikan intake oral
  • Beri terapi nasogastrik untuk menggantikan output
  • Beri serat pada selang makan pasien untuk mengurangi kehilangan cairan dan elektrolit selama diare
  • Kurangi konsumsi es / jumlah intake oral pasien yang terpasang NGT
  • Irigasi selang NGT dengan normal salin
  • Pasang infuse IV
  • Monitor hasil lab yang relevan dengan retensi cairan
  • Monitoring status hemodinamik, termasuk MAP, PAP,PCWP
  • Pertahankan keakuratan catatan intake dan output
  • Monitor tanda dan gejala retensi cairan
  • Monitor tanda- tanda vital
  • Restribusi cairan
  • Perbaikan dehidrasi postoperative
  • Pertahankan cairan IV yang mengandung elektrolit pada frekuensi tetes yang konstan
  • Monitor respon pasien  untuk memberikan terpi elektrolit
  • Monitor manifestasi dari kekurangan keseimbangan elektrolit
  • Beri diet yang dianjurkan untuk ketidakseimbangan cairan atau elektrolit yang spesifik ( seperti sodium menurun )
  • Monitor efek samping suplemen elektrolit ( seperti iritasi gastrointestinal )
  • Kaji sclera,kulit untuk mencari indikasi kekurangan keseimbangan cairan dan elektrolit
  • Konsultasikan dengan dokter jika tanda dan gejala kekurangan keseimbangan cairan dan elektrolit makin parah
  • Beri suplemen elektrolit
  • Promosikan tentang citra tubuh dan harga diri
  • Monitor kehilangan cairan ( seperti; pendarahan, muntah, takipneu )
  • Siapkan pasien untuk dralisa
  • Lakukan perkontrolan kehilangan cairan
  • Beri tindakan untuk mengurangi BAB
  • Lakukan manajemen hipoglikemia

MANAJEMEN NUTRISI
Defenisi:                                
Membantu dan mengatur keseimbangan intake makanan dan cairan
Aktivitas:
·         Menanyakan apakah pasien mempunyai alergi terhadap makanan
·         Menetukan makanan pilihan pasien
·         Menentukan jumlah kalori dan jenis zat makanan yang diperlukan untuk memenuhi nutrisi, ketika berkolaborasi dengan ahli makanan, jika diperlukan
·         Tunjukkan intake kalori yang tepat sesuai tipe tubuh dan gaya hidup
·         Anjurkan menambah intake zat besi makanan, jika diperlukan
·         Menawarkan snack, (e.g. banyak minum dan buah segar/jus buah), jika diperlukan
·         Memberi makanan yang sehat, bersih, dan lunak, jika diperlukan
·         Memberi pengganti gula, jika diperlukan
·         Memastikan bahwa makanan meliputi makanan tinggi serat untuk mencegah konstipasi
·         Memberikan tanaman obat dan rempah-rempah sebagai alternative pengganti garam
·         Memberi pasien makanan dan minuman tinggi protein, tinggi kalori, dan bernutrisi yang siap dikonsumsi, jika diperlukan
·         Memberi pilihan makanan
·         Membenarkan makanan dalam gaya hidup pasien, jika diperlukan
·         Mengajarkan pasien bagaimana membuat buku harian tentang makanan, jika diperlukan
·         Membuat catatan yang berisi intake nutrisi dan kalori
·         Menimbang berat badan pasien pad jarak waktu yang tepat
·         Anjurkan pasien memasang gigi palsu dengan tepat dan/atau memperoleh perwatan gigi
·         Memberi informasi yang tepat tentang kebutuhan nutrisi dan bagaimana memenuhinya
·         Ajarkan teknik pengolahan dan pemeliharaan makanan yang aman
·         Memantau kemampuan pasien untuk memenuhi kebutuhan nutrisi
·         Mengajarkan dan merencanakan makan, jika diperlukan
·         Membantu pasien menerima pertolongan dari komunitas program nutrisi dengan .
tepat, jika diperlukan.
MANAJEMEN CAIRAN
Definisi : mengatur keseimbangan cairan dan mencegah komplikasi akibat jumlah  cairan abnormal
Aktivitas :
·         Timbang BB tiap hari
·         Hitung haluran
·         Pertahankan intake yang akurat
·         Pasang kateter urin
·         Monitor status hidrasi (seperti :kelebapan mukosa membrane, nadi)
·         Monitor status hemodinamik termasuk CVP,MAP, PAP
·         Monitor hasil lab. terkait retensi cairan (peningkatan BUN, Ht ↓)
·         Monitor TTV
·         Monitor adanya indikasi retensi/overload cairan (seperti :edem, asites, distensi vena leher)
·         Monitor perubahan BB klien sebelum dan sesudah dialisa
·         Monitor status nutrisi
·         Monitor respon pasien untuk meresepkan terapi elektrolit
·         Kaji lokasi dan luas edem
·         Anjurkan klien untuk intake oral
·         Distribusikan cairan > 24 jam
·         Tawarkan snack (seperti : jus buah)
·         Konsultasi dengan dokter, jika gejala dan tanda kehilangan cairan makin buruk
·         Kaji ketersediaan produk darah untuk trsanfusi
·         Persiapkan untuk administrasi produk darah
·         Berikan terapi IV
·         Berikan cairan
·         Berikan diuretic
·         Berikan cairan IV
·         Nasogastrik untuk mengganti kehilangan cairan
·         Produk darah

PERAWATAN EMERGENCY
Definisi: Memberi tindakan untuk menjaga keselamatan hidup di saat pengobatan
Aktifitas:
·         Putuskan dengan cepat dan menurut metode,pemberian perawatan terhadap banyak kondisi darurat.
·         Aktifkan system kegawatdaruratan medis
·         Instruksiakan yang lain untuk memanggil bantuan jika dibutuhkan.
·         Atur pembukaan jalan nafas.
·         Kondisikan resusitasi kardiopulmonare yang layak,jika diperlukan
·         Pindahkan pasien ke lokasi yang aman,jika diperlukan
·         Pantau untuk tanda kegawatdaruratan medis
·         Gunakan tekanan manual di atas sisi pendarahan,jika diperlukan
·         Monitor jumlah dan sifat kehilangan darah.
·         Cek tanda dan gejala pneumothoraks atau nafas sesak.
·         Angkat atau tinggikan bagian yang sakit,jika diperlukan
·         Gunakan mast trousers,jika diperlukan
·         Monitor tanda-tanda vital
·         Tentukan riwayat kecelakaan dari pasien atau orang lain di area
·         Tentukan riwayat kelebihan dosis obat atau zat lain yang berpengaruh
·         Tentukan zat racun yang berpengaruh
·         Kirim pasien ke fasilitas pengobatan jika mengalami keracunan obat
·         Monitor tingkat kesadaran
·         Monitor status neurology untuk kemungkinan cedera kepala spinal.
·         Gunakan cervical collar,jika diperlukan
·         Gunakan body alignment di gejala cedera spinal.
·         Berikan jaminan dan supor emosional kepada pasien.
·         Mulai inisiasikan medical transport,jika diperlukan
·         Transportasi menggunakan back board,jika diperlukan
INTUBASI GASTROINTESTINAL
Defenisi : Penyisipan sebuah pipa pada  sistem gastrointestinal
Aktivitas :                                                    
·         Pilih tipe dan ukuran pipa nasogastrik untuk disisipkan, gunakan pertimbangan secara rasional.
·         Jelaskan prosedur tindakan pemasangan pipa nasogastrik kepada pasien dan keluarga secara rasional.
·         Masukkan pipa nasogastrik sesuai dengan prosedur.
·         Berikan segelas air pada pasien atau potongan es untuk mendorong selama memasukkan pipa nasogastrik
·         Posisikan pasien pada sisi kanan pasien untuk menfasilitasi pergerakan dari duodenum
·         Pengaturan  pengobatan untuk peningkatan peristaltik
·         Tentukan ketepatan pemasangan pipa nasogastrik, observasi tanda dan gejala, lihat warna dan lakukan pemeriksaan secara tepAT.
RESUSITASI
Defenisi : memberikan tindakan kedaruratan untuk mempertahankan hidup
Aktivitas :                                    
·         Monitor tingkat kesadaran/sensori/fungsi motorik
·         Mengggunakan kemiringan kepala atau maneuver angkat rahang untuk memelihara jalan napas
·         Membersihkan sekresi mulut, hidung, dan trakea, jika diperlukan
·         Memberikan ventilasi manual, jika diperlukan
·         Melakukan RJP, jika diperlukan
·         Membantu dengan membuka masase dada, jika diperlukan
·         Memanggil “kode” dan memperoleh bantuan penting, jika diperlukan
·         Memanggil bantuan physician, jika diperlukan
·         Menghubungkan pasien dengan monitor EKG
·         Memulai IV line dan member cairan lewat IV, jika diperlukan
·         Menyediakan perawatan standby (dan/atau obat)
·         Menetapkan monitor cardiac/jantung
·         Cek bahwa peralatan elektrolok bekerja dengan baik
·         Memperoleh electrocardiogram
·         Evaluasi perubahan nyeri dada
·         Membantu insersi selang endotrakeal
·         Menilai bunyi napas setelah intubasi untuk posis selang ET yang tepat
·         Membantu dengan pemeriksaan X-ray dada setelah intubasi
·         Memanggil bed ICU dan ventilator jika diperlukan
·         Menyusun transpotasi yang aman.

MANAJEMEN HIPOVOLEMIA
Definisi : ekspansi volume cairan intravaskuler pada pasien dengan hipovolemia
Aktivitas :
  • monitor status cairan, meliputi intake dan output dengan tepat
  • pertahankan kepatenan IV
  • monitor  nilai hemoglobin dan hematokrit
  • monitor adanya kehilangan cairan (contoh, perdarahan, muntah, diare, perspirasi dan takipnea)
  • monitor tanda – tanda vital
  • hitung kebutuhan cairan berdasarkan luas permukaan tubuh dan ukuran luka bakar apabila ada
  • monitor respon pasien terhadap perubahan volume cairan
  • berikan larutan hypotonik (D5W, D5, NS) untuk rehydrasi intraseluler
  • berikan larutan isotonik (normal salin dan ranger laktat) untuk rehydasi ekstraseluler
  • kombinasikan larutan crystaloid (normal salin dan ranger laktat ) dan larutan koloid (hespan dan plasmanate) untuk mengganti volume intravaskuler
  • mulai penggantian cairan yang sudah ditentukan dengan tepat
  • monitor tempat IV untuk tanda infiltrasi atau infeksi
  • monitor adanya kehilangan cairan yang tidak disadari (diaphoresis dan infeksi respirasi)
  • dorong integritas kulit (monitor daerah yang berisiko, mencegah pencukuran, memberikan nutrisi yang adekuat) dengan tepat
  • bantu pasien dengan ambulasi pada kasus hypotensi postural
  • instruksikan pasien untuk menghindari perubahan posisi yang cepat, khususnya dari supine ke duduk atau berdiri
  • berikan perawatan hyhiene oral
  • monitor berat badan
  • observasi indikasi dehydrasi (turgor kulit yang jelek, capiler refil terlambat, lemah, haus, membran mukosa kering, penurunan output urin, dan hipotensi)
  • dorong intake cairan melalui oral jika di indikasikan
  • monitor status hemodinamik meliputi CVP, MAP, PAP, dan PCWP
  •  berikan cairan IV di ruangan yang panas
  • pertahankan aliran infus intravena
  • posisikan untuk perfusi peripheral
  • atur persediaan produk darah untuk transfusi jika dibutuhkan
  • adakan autotransfusi kehilangan darah dengan tepat
  • berikan produk darah (platelet dan plasma)
  • monitor reaksi darah dengan tepat
  • posisikan pasien pada posisi tredelenburg ketika mengalami hipotensi
  • berikan vasodilator yang sudah ditentukan dengan memperhatikan pasien pada post operasi
  • instruksikan pasien dan atau keluarga dalam menangani hipovolemia
PEMBERIAN OBAT : ENTERAL
Aktifitas:
  • Kembangkan aturan dan prosedur untuk keakuratan dan keamanan pemberian obat
  • Kembangkan dan gunakan lingkungan yang kondusif dan efisien dalam melakukan pemberian obat
  • Ikuti tahap 5 benar dalam melakukam pemberian obat pasien
  • Verifikasi resep atau obat yang akan diberikan sebelum memberikan obat
  • Tentukan dan/atau obat yang di butuhkan, yang sesuai sesuai dengan resep yang telah di buatkan
  • Monitor kemungkinan terjadinya efek samping berupa alergi, interaksi, dan kontraindikasi
  • Yakinkan obat-obatan hipnotik, narkotik, dan antibiotik serta obat-obatan yang sejenis tidak dilanjutkan atau diminta kembali berikutnya
  • Perhatikan tanggal expire obat
  • Persiapkan pengobatan (dengan menggunakan alat-alat yang diperlukan dan teknik yang sesuai) dalam memberikan obat
  • Batasi pengobatan yang tidak sesuai
  • Buang obat-obatan yang telah expire
  • Monitor tanda-tanda vital dan nilai laboatorium sebelum melakukan pemberian obat
  • Kaji pasien dalam menggunakan /mengikuti pengobatan
  • Berikan pengobatan dengan teknik dan rute yang telah ditentukan
  • Gunakan perintah yang telah ditentukan (orders), aturan-aturan dan prosedur yang sesuai dalam melakukan pemberian obat.
  • Instruksikan pasien dan keluarga tentang tindakan yang diharapkan dan efek samping obat
  • Monitor pasien apakah memerlukan medikai melalui PRN (parenteral)
  • Monitor efek samping, toksisitas, dan interaksi dari pemberian obat pada pasien
  • Keluarkan narkotik dan obat-obatan yang dibatasi lainnya berdasarkan protocol pemberian obat
  • Verifikasi pertanyaan tentang pengobatan dengan tenaga kesehatan yang tepat
  • Dokumentasikan pemberian obat dan respon pasien
TERAPI OKSIGEN
Aktivitas:
  • Bersihkan sekresi mulut, hidung dan trakea
  • Batasi merokok
  • Jaga kepatenan jalan napas
  • Sediakan peralatan oksigen, system humidifikasi
  • Pantau aliran oksigen
  • Pantau posisi peralatan yang menyalurkan oksigen pada pasien
  • Secara teratur pantau jumlah oksigen yang diberikan pada pasien sesuai dengan indikasi
  • Pantau kemampuan pasien mentoleransi pemindahan oksigen sambil makan
  • Pantau tanda keracunan oksigen dan tanda hipoventilasi yang dipengaruhi oksigen
  • Pantau kecemasan pasien terkait terapi oksigen
  • Pantau kerusakan kulit akibat penekanan alat oksigen Bersihkan oral, hidung dan trakea dari sekret
  • Batasi merokok
  • Pelihara kepatenan jalan nafas
  • Atur peralatan oksigen dan atur juga sistem pemansan dan pelembapan
  • Anjurkan beri oksigen tambahan
  • Monitor aliran oksigen dalam liter
  • Monitor posisi pemasangan alat oksigen
  • Cek oksigen secara teratur untuk meyakinkan bahwa konsentrasi yang dianjurkan sudah mengalir
  • Yakinkan penggantian masker oksigen ketika alat dicabut
  • Pindahkan masker oksigen selama makan
  • Observasi tanda-tanda oksigenasi yang memungkinkan terjadinya hipoventilasi
  • Monitor tanda-tanda keracunan oksigen
  • Monitor kecemasan pasien tentang pemasangan oksigen
  • Monitor adanya gangguan pada kulit akibat friksi dari alat-alat oksigenasi
  • Sediakan oksigen ketika pasien dipindahkan
  • Anjurkan pasien untuk memperoleh oksigen tambahan jika melakukan perjalanan lewat udara
  • Anjurkan pasien dan keluarga untuk menyediakan oksigen dirumah
  • Atur dalam penggunaan alat-alat oksigen yang bisa memfasilitasi perpindahan dan ajarkan pasien sesuai alat tersebut
  • Pindahkan ke alternatif alat oksigen lainnya  yang bisa meningkatkan kenyamanan.
PEMANTAUAN TANDA-TANDA VITAL
Defenisi: Pengumpulan dan analisis data kardiovaskuler, pernafasan, dan suhu tubuh untuk menetukan dan mencegah komplikasi.
Aktivitasnya:                                       
·         Monitor tekanan darah, nadi, suhu, dan pernafasan, jika diindikasikan.
·         Catat adanya fluktuasi tekanan darah.
·         Monitor tekanan darah pada saat pasien tidur, duduk, dan berdiri, jika diindikasikan.
·         Auskultasi tekanan darah pada kedua tangan dan bandingkan, jika diindikasikan.
·         Monitor tekanan darah, nadi, dan pernafasan sebelum, selama, dan sesudah beraktifitas, jika diindikasikan.
·         Pertahankan kelangsungan pemantauan suhu.
·         Monitor adanya tanda dan gejala hipotermi/hipertermi.
·         Monitor kualitas nadi.
·         Jika perlu, periksa nadi apikal dan radial secara simultan dan catat perbedaannya.
·         Monitor Pulsus Paradoxus.
·         Monitor Pulsus Alternans.
·         Monitor kuat/lemahnya tekanan nadi.
·         Monitor irama dan frekuensi jantung.
·         Monitor bunyi jantung.
·         Monitor frekuensi dan irama nafas.
·         Monitor suara paru.
·         Monitor gelombang oksimetri.
·         Monitor adanya abnormalitas pola nafas.
·         Monitor warna, suhu, dan kelembaban kulit.
·         Monitor adanya sianosis sentral dan perifer.
·         Monitor adanya Triad Cushing.
·         Identifikasi faktor penyebab perubahan tanda-tanda vital.
·         Cek akurasi instrumen yang digunakan secara periodik.
·         Monitor tekanan darah, denyut, temperatur, dan status pernafasan
·         Catat kecenderungan dan luasnya fluktasi tekanan darah
·         Ukur tekanan darah pasien selama berbaring, duduk dan berdiri
·         Monitor tekanan darah selama, sebelum dan sesudah beraktivitas
·         Monitor warna kulit, temperatur, dan kelembapan
·         Monitor sianosis sentral dan perifer
·         Monitor jari tabuh
·         Identifikasi penyebab terjadinya perubahan tanda-tanda vital
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tulis Komentnya Disini yaxc!!!!