Senin, 07 Mei 2012

MANAJEMEN PENYAKIT MALARIA SAAT BENCANA


BAB I
PENDAHULUAN

I.                   Latar Belakang

Keberhasilan pembangunan Indonesia sangat ditentukan oleh ketersediaan sumber daya manusia yang berkualitas, dimana pembangunan sektor kesehatan merupakan salah satu unsur penentu. Untuk mendapatkan sumber daya manusia yang berkualitas,
masyarakat harus bebas dari berbagai penyakit, termasuk penyakit malaria.
Malaria merupakan salah satu penyakit menular yang masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di dunia termasuk Indonesia. Penyakit ini mempengaruhi tingginya angka kematian bayi, balita dan ibu hamil. Setiap tahun lebih dari 500 juta penduduk dunia terinfeksi malaria dan lebih dari 1.000.000 orang meninggal dunia. Kasus terbanyak terdapat di Afrika dan beberapa negara Asia, Amerika Latin, Timur Tengah dan beberapa bagian negara Eropa. Untuk mengatasi masalah malaria, dalam pertemuan WHA 60 tanggal 18 Mei 2007 telah dihasilkan komitmen global tentang eliminasi malaria bagi setiap negara. Petunjuk pelaksanaan eliminasi malaria tersebut
telah di rumuskan oleh WHO dalam Global Malaria Programme. Indonesia merupakan salah satu negara yang masih berisiko terhadap malaria. Pada tahun 2007 di Indonesia terdapat 396 Kabupaten endemis dari 495 Kabupaten yang ada, dengan perkiraan sekitar 45% penduduk berdomisili di daerah yang berisiko tertular malaria. Jumlah kasus pada tahun 2006 sebanyak 2.000.000 dan pada tahun 2007 menurun menjadi 1.774.845. Menurut perhitungan para ahli berdasarkan teori ekonomi kesehatan, dengan jumlah kasus malaria sebesar tersebut diatas dapat menimbulkan kerugian ekonomi yang sangat besar mencapai sekitar 3 triliun rupiah lebih. Kerugian tersebut sangat berpengaruh terhadap pendapatan daerah. Sejalan dengan rencana eliminasi malaria, Presiden RI pada peringatan Hari Malaria Sedunia Pertama pada tanggal 25 April 2008 menginstruksikan untuk terus meningkatkan kesadaran dan
kewaspadaan terhadap malaria.

II.                Tujuan
Tujuan umum :
Terwujudnya masyarakat yang hidup sehat, yang terbebas dari penularan malaria
Tujuan khusus :
ü  Mengidentifikasi pencegahan malaria
ü  Mengidentifikasi system tatalaksana malaria
ü  Mengidentifikasi penyelidikan dan penanggulangan KLB
ü  Mengidentifikasi pertolongan pada penderita baik di rumah, pengungsian, maupun di sarana kesehatan
ü  Mengidentifikasi angka ambang batas
ü  Mengidentifikasi target group

























BAB II
PEMBAHASAN

I.                   PENGERTIAN
Malaria adalah suatu infeksi pada bagian dari sel darah yaitu infeksi pada sel darah merah. Ditularkan oleh nyamuk yang membawa parasit yang menyebabkan malaria. Apabila nyamuk pembawa parasit ini menggigit anda, parasit dapat masuk ke dalam darah anda. 
Parasit tersebut bertelur, yang kemudian akan berkembang, melakukan replikasi sehingga menjadi banyak, dan parasit tersebut hidup dari sel darah anda sampai anda menjadi sakit. Jika tidak dilakukan pengobatan, malaria dapat sangat fatal sehingga berakibat pada kematian seseorang.
Penyebaran malaria disebabkan oleh berbagai faktor antara lain:
1.      Perubahan lingkungan yang tidak terkendali dapat menimbulkan tempat perindukan nyamuk malaria.
2. Banyaknya nyamuk Anopheles sp yang telah dikonfirmasi sebagai vektor malaria       (17 spesies), dari berbagai macam habitat.
3. Mobilitas penduduk yang relatif tinggi dari dan ke daerah endemik malaria.
4. Perilaku masyarakat yang memungkinkan terjadinya penularan.
5. Semakin meluasnya penyebaran parasit malaria yang telah resisten terhadap obat anti malaria.
6. Terbatasnya akses pelayanan kesehatan untuk menjangkau seluruh desa yang bermasalah malaria, karena hambatan geografis, ekonomi, dan sumber daya.

II.                PENCEGAHAN MALARIA
Pencegahan penyakit malaria dapat dilakukan dengan Pembersihan Sarang Nyamuk (PSN), berusaha menghindarkan diri dari gigitan nyamuk, atau upaya pencegahan penyakit malaria dengan pemberian obat Chloroquine bila mengunjungi daerah endemik malaria.
Selain itu ada 3 cara efektif pencegahan penyakit malaria:
ü  Menghindari gigitan nyamuk, menggunakan obat nyamuk, memakai obat oles anti nyamuk, pasang kawat kasa pada ventilasi, menjauhkan kandang ternak dari rumah, kurangi berada di luar rumah pada malam hari,hal ini sangat penting untuk pencegahan penyakit malaria.
ü  Pengobatan pencegahan penyakit malaria,2 hari sebelum berangkat ke daerah malaria, minum obat doksisilin 1 x 1 kapsul/ hari sampai 2 minggu setelah keluar dari lokasi endemis malaria.
ü  Membersihkan lingkungan, Menimbun genangan air,gotong royong membersihkan lingkungan sekitar merupakan cara pencegahan penyakit malaria.
ü  Pencegahan penyakit malaria dapat dilakukan dengan menebarkan pemakan jentik, Menekan kepadatan nyamuk dengan menebarkan ikan pemakan jentik. Seperti ikan kepala timah, nila merah, gupi, mujair dll.

III.             SISTEM TATA LAKSANA

1. Tata laksana kasus malaria ringan/tanpa komplikasi
Tatalaksana kasus malaria untuk plasmodium (P) falsiparum dan P.vivax pada dasarnya sama yaitu memakai obat golongan ACT, perbedaan terjadi pada pengobatan radikal, yaitu pemakaian primakuin pada P. falciparum dengan primakuin 45 mg/ hari sebagai dosis tunggal dan pada P.vivaks primakuin dipakai dosis 15 mg ( 1 tablet) tiap hari selama 14 hari.
ACT yang tersedia di Indonesia ialah :
ü  Kombinasi Artesunate + Amodiakuin ( AS+AQ)
ü  Kombinasi Artemether – Lumefantrine (AL)
ü  Kombinasi Dihydroartemisinin- Piperaquine (DHP )
AS+AQ efektif untuk P.falsiparum dan P.Vivax, Obat ACT yang lain ialah kombinasi Artemeter-lumefantrine (Coartem). Merupakan kombinasi tetap ( fixed dose combination ), dapat dipakai untuk malaria falsiparum dan malaria vivaks. AL merupakan ACT yang disiapkan untuk sektor swasta sehingga obat ini tidak tersedia sebagai obat program departemen kesehatan.  ACT yang relatif baru yaitu dihydroartemisinin + piperakuin (DHP). Kombinasi ini dipilih untuk mengatasi kegagalan kombinasi sebelumnya yaitu artesunate + amodiakuin. Obat ini efektif untuk P. Falsiparum dan P.vivax, merupakan ACT yang dikemas secara FDC dan diberikan sebagai dosis tunggal selama 3 hari. Obat ini disiapkan untuk program dan dipakai di Puskesmas/ RS pemerintah.
Pemantauan (Follow – up) pengobatan malaria :
Penderita perlu diperiksa sediaan darah untuk malaria pada hari ke 2, 3 dan hari 7, 14, 21 dan 28. Bila penderita rawat jalan dan tidak memungkinkan kembali hari ke-2 (48 jam setelah mulai pengobatan), boleh datang hari ke-3. Penderita yang terma-suk gagal pengobatan dini ataupun kasep harus diberikan pengobatan yang lain. Dikatakan gagal pengobatan, bila terdapat salah satu/lebih kriteria berikut (WHO, 2003) :
a. Gagal pengobatan dini (early treatment failure) : didefinisikan sebagai berkembangnya menjadi 1 atau lebih kondisi beri-kut ini pada 3 hari pertama :
                         Parasitemia dengan komplikasi klinis malaria berat pada hari 1, 2, 3.
                         Parasitemia pada hari ke 2 > hari 0.
                         Parasitemia pada hari ke 3 (>25 % dari hari 0)
                         Parasitemia pada hari ke 3 masih positif + suhu aksila > 37,5 o C.

b. Gagal pengobatan kasep (late treatment failure) : didefinisikan sebagai berkembangnya menjadi 1 atau lebih kondisi berikut ini antara hari ke 4 s/d ke 28, dan dibagi dalam 2 sub grup :
Late Clinical (and Parasitological) Failure (LCF) :
                         Parasitemia (spesies sama dengan hari ke 0) dengan komplikasi malaria berat setelah hari ke 3.
                         Suhu aksila > 37,5 o C disertai parasitemia antara hari ke 4 s/d ke 28.

Late Parasitological Failure (LPF) :
Ditemukan parasitemia (spesies sama dengan hari ke 0) pada hari ke 7 sampai hari 28      tanpa disertai peningkatan suhu aksila < 37,5 oC.
Catatan :
Bila SD negatif dan masih ada gejala diberi pengobatan simptomatik dan ini tidak termasuk kegagalan pengobatan.
Bila terjadi kegagalan pada pengobatan ACT ( lini I ), diberikan pengobatan dengan ACT lain yang lebih efektif atau lini II yang terdiri dari kombinasi Kina + Doksisiklin atau Tetrasiklin + Primakuin. Doksisiklin 1 tablet 100 mg dosis 3 – 5 mg/kg BB satu kali sehari selama 7 hari, dan tetrasiklin 250 mg ( dosis 4 mg/kg BB) 4 x sehari. Untuk wanita hamil dan anak dibawah 11 tahum TIDAK boleh memakai doksisiklin/ tetrasiklin dan menggunakan clindamycin 10 mg/kgBB 2 x sehari selama 7 hari .
Primakuin tidak boleh diberikan pada bayi dan ibu hamil.
Perhitungan dosis berdasarkan berat badan : Primakuin : 0,75 mg/KgBB / dosis tunggal untuk malaria falsiparum, dan 0.25 mg/kg BB/ hari selama 14 hari untuk malaria vivak.
2. Tata laksana kasus malaria berat
Malaria berat merupakan komplikasi dari infeksi malaria yang sering menimbulkan kematian. Faktor yang menyebabkan perlangsungan menjadi berat ataupun kematian ialah keterlambatan diagnosis, mis-diagnosis (salah diag-nose ) dan penanganan yang salah/ tidak tepat/ terlambat. Perubahan yang besar dalam penanganan malaria berat ialah pemakaian artesunate intravena untuk menurunkan mortalitas 34% dibandingkan dengan penggunaan kina.
Pengobatan malaria berat secara garis besar terdiri atas 3 komponen penting yaitu :
1.      Pengobatan spesifik dengan kemoterapi anti malaria.
2.      Pengobatan supportif (termasuk perawatan umum dan pengobatan simptomatik)
3.      Pengobatan terhadap komplikasi

Pemberian obat anti malaria
Pemberian obat anti malaria(OAM) pada malaria berat ber-beda dengan malaria biasa karena pada malaria berat diperlukan daya membunuh parasit secara cepat dan ber-tahan cukup lama di darah untuk segera menurunkan derajat parasitemianya. Oleh karenanya dipilih pemakaian obat per parenteral ( intravena, per infus/ intra muskuler) yang berefek cepat dan kurang menyebabkan terjadinya resistensi.

Derivat Artemisinin :
Merupakan obat baru yang berasal dari China (Qinghaosu) yang memberikan efektivitas yang tinggi terhadap strain yang multi resisten. Artemisinin mempunyai kemampuan farmakologik sebagai berikut, yaitu : i) mempunyai daya bunuh parasit yang cepat dan menetap ii) efektif terhadap parasit yang resisten, iii) memberikan perbaikan klinis yang cepat, iv) menurunkan gametosit, v) bekerja pada semua bentuk parasit baik pada bentuk tropozoit dan schizont maupun bentuk-bentuk lain, vi) untuk pemakaian monoterapi perlu lama pengobatan 7 hari. Artemisinin juga menghambat metabolisme parasit lebih cepat dari obat antimalaria lainnya. Ada 3 jenis artemisinin yang di per-gunakan parenteral untuk malaria berat yaitu artesunate, artemeter dan arteether. Artesunate lebih superior diband-ingkan artemeter dan artemotil. Pada studi SEQUAMAT, artesunate telah dibandingkan dengan kina HCl, artesunate menurunkan mortalitas 34.7%.

IV.             PENYELIDIKAN DAN PENANGGULANGAN KLB

Kejadian Luar Biasa (KLB) adalah kondisi yang ditandai dengan meningkatnya kejadian kesakitan/kematian yang bermakna secara epidemiologis di suatu daerah dalam kurun waktu tertentu dan merupakan keadaan yang dapat menjurus untuk terjadinya wabah.
Upaya untuk menekan angka kesakitan dan kematian dilakukan melalui program pemberantasan malaria yang kegiatannya antara lain meliputi diagnosis dini, ditujukan untuk memutus mata rantai penularan malaria.
a.       Penyelidikan KLB
Tujun penyelidikan KLB : Mencegah meluasnya (penanggulangan), Mencegah terulangnya KLB di akan datang, dan Mencegah terulangnya KLB di masa yang akan datang.
Langkah-langkah penyelidikan KLB :
ü  Persiapan penelitian lapangan.
ü  Menetapkan apakah kejadian tersebut suatu KLB.
ü  Memastikan Diagnosis Etiologis
ü  Mengidentifikasikan dan menghitung kasus atau paparan
ü  Mendeskripsikan kasus berdasarkan orang, waktu dan tempat.
ü  Membuat cara penanggulangan sementara dengan segera (jika diperlukan).
ü  Mengidentifikasi sumber dan cara penyebaran
ü  Mengidentifikasi keadaan penyebab KLB
ü  Merencanakan penelitian lain yang sistimatis
ü  Menetapkan saran cara pencegahan atau penanggulangan.
ü  Menetapkan sistim penemuan kasus baru atau kasus dengan komplikasi.
ü  Melaporkan hasil penyidikan kepada instansi kesehatan setempat dan kepada sistim pelayanan kesehatan yang lebih tinggi

b.      Penangulangan KLB dilakukan dengan beberapa strategi yaitu :
ü  Melakukan penemuan dini dan pengobatan dengan tepat
ü  Memberdayakan dan menggerakan masyarakat untuk mendukung secara aktif upaya eliminasi malaria.
ü  Menjamin akses pelayanan berkualitas terhadap masyarakat yang berisiko.
ü  Melakukan komunikasi, advokasi, motivasi dan sosialisasi kepada Pemerintah dan Pemerintah Daerah untuk mendukung secara aktif eliminasi malaria.
ü  Menggalang kemitraan dan sumber daya baik lokal, nasional maupun internasional, secara terkoordinasi dengan seluruh sektor terkait termasuk sektor swasta, organisasi profesi, dan organisasi kemasyarakatan melalui forum gebrak malaria atau forum kemitraan lainnya.
ü  Menyelenggarakan sistem surveilans, monitoring dan evaluasi serta informasi kesehatan.
ü  Melakukan upaya eliminasi malaria melalui forum kemitraan Gebrak Malaria atau forum kemitraan lain yang sudah terbentuk.
ü  Meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan mengembangkan teknologi dalam upaya eliminasi malaria.

Beberapa cara dalam penanggulangan KLB :
ü  Menghilangkan Sumber penularan
ü  Menjauhkan sumber penularan dari orang
ü  Membunuh bakteri pada sumber penularan
ü  Melakukan isolasi atau pengobatan pada orang yang diduga sebagai sumber penularan
ü  Memutus rantai penularan
ü  Strelilisasi sumber pencemaran
ü  Mengendalikan vektor
ü  Peningkatan hygiene perorangang
ü  Merubah respon orang terhadap penyakit
ü  Melakukan immunisasi dan Mengadakan pengobatan

V.                PERTOLONGAN PENDERITA (RT,PENGUNGSIAN,SARANA KESEHATAN)
Di rumah
ü  Mendistribusikan kelambu secara massal maupun secara rutin melalui kegiatan integrasi dengan program lain di lokasi fokus malaria.
ü  Melakukan penyemprotan rumah dengan cakupan > 90% rumah penduduk di lokasi potensial atau sedang terjadi KLB dan di lokasi fokus malaria
ü  Melakukan pengendalian vektor dengan metode lain yang sesuai untuk menurunkan reseptivitas, seperti manajemen lingkungan, larvasidasi, dan pengendalian vektor secara hayati.
ü  Membersihkan lingkungan, Menimbun genangan air,gotong royong membersihkan lingkungan sekitar merupakan cara pencegahan penyakit malaria.
ü  Menghindari gigitan nyamuk, menggunakan obat nyamuk, memakai obat oles anti nyamuk, pasang kawat kasa pada ventilasi, menjauhkan kandang ternak dari rumah, kurangi berada di luar rumah pada malam hari,hal ini sangat penting untuk pencegahan penyakit malaria

Pengungsian
ü  Melakukan pengendalian vektor dengan metode lain yang sesuai untuk menurunkan reseptivitas, seperti manajemen lingkungan, larvasidasi, dan pengendalian vektor secara hayati.
ü  Mendistribusikan air bersih
ü  Mendistribusikan obat/ tata laksana pengobatan malaria



Sarana kesehatan
ü  Melakukan pengendalian vektor dengan metode lain yang sesuai untuk menurunkan reseptivitas, seperti manajemen lingkungan, larvasidasi, dan pengendalian vektor secara hayati
ü  Melakukan pemeriksaan laboratorium sediaan darah baik secara mikroskopis maupun RDT.
ü  Mengobati semua penderita malaria (kasus positif) dengan obat malaria efektif dan aman.

VI.             ANGKA AMBANG BATAS (kapan penyakit dianggap KLB)
Kejadian Luar Biasa (KLB) : adalah timbulnya suatu kejadian kesakitan/kematian dan atau meningkatnya suatu kejadian kesakitan/kematian yang bermakna secara epidemiologis pada suatu kelompok penduduk dalam kurun waktu tertentu
(Undang-undang Wabah, 1969).
Peraturan Menteri Kesehatan RI No 949/ MENKES/SK/VII/2004Peraturan Menteri Kesehatan RI No . 949/ MENKES/SK/VII/2004.
Kejadian Luar Biasa (KLB) : timbulnya atau meningkatnyakejadianKesakitan atau kematian yang bermakna secara epidemiologis pada suatu daerah dalam kurun waktu tertentu.
Kriteria Kejadian Luar Biasa (Keputusan Dirjen PPM No 451/91) tentang Pedoman Penyelidikan dan Penanggulangan Kejadian Luar Biasa ,tergolong Kejadian Luar Biasa, jika ada unsur :
ü  Timbulnya suatu penyakit menular yang sebelumnya tidak ada atau tidak dikenal.
ü  Peningkatan kejadian penyakit terus-menerus selama 3 kurun waktu berturut-turut menurut penyakitnya (jam, hari, minggu).
ü  Peningkatan kejadian penyakit/kematian 2 kali lipat atau lebih dibandingkan dengan periode sebelumnya (jam,hari,minggu,bulan, tahun).
ü  Jumlah penderita baru dalam satu bulan menunjukkan kenaikan 2 kali lipat atau lebih bila dibandingkan dengan angka rata-rata perbulan dalam tahun sebelumnya

VII.          TAGET GROUP

ü  Penyebab dan sumber malaria dapat ditanggulangi
ü  Masyarakat sadar akan pentingnya kebersihan lingkungan dengan cara menimbun genangan air,gotong royong membersihkan lingkungan sekitar
ü  Masyarakat sadar akan cara pengendalian vector nyamuk penyebab malaria dengan mendukung program pemerintah melakukan fogging atau pengasapan
ü  Angka kematian dan penderita malaria berkurang
ü  Masyarakat tahu cara pencegahan dan tindakan yang dilakukan jika terkena malaria
ü  KLB dapat diatasi dengan tepat
ü  Pemerintah ikut berpartisipasi dalam penanggulangan KLB















BAB III
PENUTUP

I. Kesimpulan

Malaria adalah suatu infeksi pada bagian dari sel darah yaitu infeksi pada sel darah merah. Ditularkan oleh nyamuk yang membawa parasit yang menyebabkan malaria. Apabila nyamuk pembawa parasit ini menggigit anda, parasit dapat masuk ke dalam darah anda
Penyebaran malaria disebabkan oleh berbagai faktor antara lain: Perubahan lingkungan yang tidak terkendali dapat menimbulkan tempat perindukan nyamuk malaria, banyaknya nyamuk Anopheles sp yang telah dikonfirmasi sebagai vektor malaria, dari berbagai macam habitat, mobilitas penduduk yang relatif tinggi dari dan ke daerah endemik malaria, perilaku masyarakat yang memungkinkan terjadinya penularan, semakin meluasnya penyebaran parasit malaria yang telah resisten terhadap obat anti malaria, terbatasnya akses pelayanan kesehatan untuk menjangkau seluruh desa yang bermasalah malaria, karena hambatan geografis, ekonomi, dan sumber daya.









DAFTAR PUSTAKA

Inge Sutanto : Penggunaan artesónate-amodiaquine sebagai obat pilihan malaria di Indonesia. Proceeding Symposium of Malaria Control in Indonesia. TDRC Airlangga University Surabaya, Novemver 29 – 30, 2004
RBM : ACT : the way forward for treating Malaria. http://www.rbm.who.int/cmc_upload/0/000/015/364/RBInfosheet_9.htm

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tulis Komentnya Disini yaxc!!!!