Nanda
Kerusakan
ventilasi spontan
Definisi : Suatu
ketidakmampuan individu untuk mempertahan kan Nafas yang adekuat, guna
mendukung kehidupan yang diakibatkan oleh pola respon penurunan cadangan energi
Batasan
karakteristik
·
Ketakutan
·
Penurunan kerjasama
·
Penurunan PO2
·
Penurunan volume tidal
·
Dyspnea
·
Peningkatan denyut
jantung (HR)
·
Peningkatan
kecepatan metabolik
·
Peningkatan PCO2
·
Peningkatan kegelisahan
·
Peningkatan penggunaan
otot bantu pernafasan
Faktor yang
berhubungan
·
Faktor-faktor metabolic
·
Keletihan otot pernafasan
Nursing
Outcomes Clasification ( NOC )
Kerusakan
ventilasi spontan
Definisi : Suatu
ke tidak mampuan individu untuk
mempertahankan nafas yang adekuat, guna mendukung kehidupan yang diakibatkan
oleh pola respon penurunan cadangan energi
KRITERIA HASIL:
·
Ketahanan
·
Fungsi otot-otot
·
Status neurologi
·
Status
TTV (tanda-tanda vital)
NOC
1.
KETAHANAN
: tingkat energi yang memungkinkan aktivitas seseorang
Indikator
|
Gangguan extrem
|
Gangguan tinggi
|
Gangguan sedang
|
Gangguan rendah
|
Tidak ada gangguan
|
000101 kemampuan rutinitas sehari-hari
000102 aktivitas
000103 penampilan istirahat
000104 kosentrasi
000105 ketertarikan
dengan keadaan sekitar
000106 daya tahan
otot-otot
000107 pola makan
000108 seksual
000109 energi setelah
istirahat
000110 tidak ada nya
keletihan
000111 tidak adanya
letargi
000112 tingkat oksigen
darah WNL
000113 hemoglobin WNL
000114 hemotokrit WNL
000115 glukosa darah WNL
000116 elektrolit serum
WNl
000117 lain-lain
|
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
|
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
|
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
|
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
|
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
|
WNL= WITHIN NOLMA LIMITS
|
2.FUNGSI OTOT : Keadekuatan
kontraksi otot yang dibutuhkan untuk pergerakan
Indikator
|
Gangguan extrem
|
Gangguan tinggi
|
Gangguan sedang
|
Gangguan rendah
|
Tidak ada gangguan
|
020901 kekuatan kontraksi otot
020901 muscle tone
020903 ketahanan gerakan otot
020904 masa otot
020905 kecepatan gerakan
020906 kemantapan gerakan
020907 kontrol gerakan
020908 lainnya
|
1
1
1
1
1
1
1
1
|
2
2
2
2
2
2
2
2
|
3
3
3
3
3
3
3
3
|
4
4
4
4
4
4
4
4
|
5
5
5
5
5
5
5
5
|
3.STATUS
NEUROLOGIS : pengendali fungsi motorik : tingkat pengordinasian aktivitas otot
Indikator
|
Gangguan extrem
|
Gangguan tinggi
|
Gangguan sedang
|
Gangguan rendah
|
Tidak ada gangguan
|
090901
fungsi neurologis (kesadaran)
090902
fungsi neurologis ( control pusat motorik )
090903
fungsi neurologis (fungsi motorik/cranial sensory)
090904 fungsi neurologis (fungsi motorik/spinal sensory)
090905 fungsi neurologis (dapat diperintah)
090906 tekanan intrakranial
090907 komunikasi
090908 ukuran pupil
090909 keaktifan pupil
090910 pola gerakan mata
090911 pola pernafasan
090912 tanda-tanda vital
090913 pola istirahat
090914 tidak adanya penyitaan aktifitas
090915 tidak adanya sakit kepala
090916 lainnya
|
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
|
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
|
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
|
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
|
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
|
4.TANDA-TANDA VITAL : suhu tubuh, nadi, respirasi, tekanan
darah, dalam rentang yang duharapkan untuk individu
Indikator
|
Gangguan extrem
|
Gangguan tinggi
|
Gangguan sedang
|
Gangguan rendah
|
Tidak ada gangguan
|
080201 suhu
080202 kecepatan denyut nadi apikal
080203 kecepatan denyut nadi radial
080204 kecepatan respirasi
080205 tekanan darah sistolik
080206 tekanan darah diatolik
080207 lainnya
|
1
1
1
1
1
1
1
|
2
2
2
2
2
2
2
|
3
3
3
3
3
3
3
|
4
4
4
4
4
4
4
|
5
5
5
5
5
5
5
|
NIC
Intervensi:
- Manajemen asam basa
- Manajemen asam basa – asidosis respiratory
- Manajemen asam basa – alkalosis respiratory
- Monitoring asam basa
- Manajemen jalan udara
- Airway suctioning
- Airway reduction
- Manajemen jalan napas buatan
- Pencegahan respirasi
- Tekning penenangan
- Fisioterapi dada
- Dukungan emosional
- Manajemen energi
- Manajemen lingkungan
- Manajemen lingkungan yang menyenangkan
- Manajemen lingkungan – keamanan
- Manajemen cairan/elektrolit
- Manajemen cairan
- Monitor cairan
- Resusistasi cairan
o
Control infeksi
o
Perlindungan infeksi
o
Ventilasi mekanik
o
Penghentian ventilasi mekanik
o
Pemeliharaan kesehatan mulut
o
Terapi oksigen
o
Positioning/PENEMPATAN
o
Pemantauan respirasi
o
Bantuan ventilasi
o
Pengawasan kulit
o
Monitoring tanda-tanda vital
MANAJEMEN
ASAM BASA
Defenisi: peningkatakn
keseimbangan asam basa dan pencegahan komplikasi akibat ketidakseimbangan asam
basa.
Aktivitas:
- Memelihara kepatenan akses IV
- pertahankan kepatenan jalan nafas
- Amati ABG dan tingkat elektrolit, jika tersedia
- Amati status hemodinamika termasuk CVP,MAP,PAP,PCWP,jika tersedia.
- Amati kehilangan asam(mis.kekurangan caran dan uresis)
- Amati kehilangan bikarbonat (mis. Kekurangan cairan dan diare)
- atur osisi untuk mendapatkan ventilasi yang adekuat (jalan nafas terbuka dan pengangkatan/meninggikan posisi kepala saat tidur)
- Amati gejala gangguan pernafasan (tekanan O2 rendah dan PCO2 tiggi gangguan otot pernafasan)
- Perhatikan pola nafas
- Perhatikan proses transfer O2 di jaringan (mis.PaO2,SaO2,hb, serta pengeluaran dari jantung )
- Tekanan terapi oksigen dan berikan dukungan ventilasi mekanik, jika diperlukan
- Amati pemakaian oksigen (mis,tiggkat avDO2)
- Perlihatkan contoh analisis labor tentang keseimbangan asam basa (mis,ABG,urin,dan tingkat serum)
- Amati resiko ketidakseimbangan elektrolit dengan mengoreksi ketidak seimbangan asam basa
- Kurangi pemakaian O2 (mis kenyamanan mengontol panasdsan mengurangi kecemasan)
- Amati status persarafan
- Konsumsi resep pengobatan (mis. Sodium karbohidrat)berdasarkan hasil ABG)
- Jaga kebersihan mulut
- Ajarkan pasien/keluarga cara mengatasi ketidak seimbangan asam basa
- tingkatkan orientasi.
MENEJEMEN ASAM BASA:ASIDOSIS
METABOLIK
Defenisi: peningkatan keseimbangan asasm basa dan pencegahan
komplikasi akibat rendahnya tingkat/kadar HO3 dari seharusnya.
Aktifitas:
·
Melihat kontrol analisis labor
tentag keseimbangan asam basa (mis.ABG,urin,kadar serum)
·
Amati kadar ABG pada tingkat
penurunan PH
·
Memeliha kepatenan akses IV
·
Amati input dan 0utput
·
Posisisikan pasien untuk
ventilasi yang maksimal
·
perhatikan transfer O2 dijariangan
(PaO2,SaO2,HB,danautput jantung)
·
Perhatikan ketidakseimbangan elektrolit yang
berhubungan dengan asidosis
·
Metabolic
(mis.hiponatremia,hiper/hipokalemia,hipokalsemia,hipofosfstemia,hipomangnesemia)
·
Kurangi pemakaian O2
·
Amati kekurangan bikarbonat
selama sistem GI (mis.diare,gangguan pangkreas,usus dan sakuran usus)
·
Amati penurunan bikarbonat dari
tambahan asam yang tidak mudah menguap (mis gangguan ginjal diabetes
ketoasidosis, hipoksia jaringan dan kelaparan)
·
Daftarkan alkalin pada resep
obat (mis kasium bikarbonat)
·
Hindari resep obat yang
mengakibatkan rendahya kadar HCO3(mis kandungan klorisa dan
aion)cegah komplikasi yang memaukkan NaHCO3(alkalosis metabolic
hipernatremia, penurunan oksigen,penuuruan kontraksi jantung dan peningkatan
produks asam laktat)
·
atur cairan yang telah dalam resep
·
Daftarkan insulin dan
cairan(isotonic dan hiponik) untuk ketoasidosis,yang membiuat asidosis
metabolic
·
Siapkan pasien untuk
dialysis(mis hemodialisis/peritoneum)
·
Ajarkan cara penceghan
·
Jadwalkan pembersihsn mulut
·
pertahankan bedrest, jika
diindikasikan
·
Amati manifestasi CNS asidosis
metabolic (sakit kepala, mental menurun,ngantuk,koma)
·
Perhatikan manifestasi jantung
paru untuk asidosis metabolic (minsalnya hipotensi hi[poksia, aritmia,bernafas
kusmaul)
·
Perhatiakan manifestasi GI dari
asidosis metabolic (mis aneroksia, nausea dan muntah)
·
Sediakan peralatan yang lama
selama GI asidisis metabolic
·
Latih diet karbohidrat rendah
untuk menurunkan produksi CO2(mis konsumsinutris secukupnya)
·
instruksikan pasien dan
keluarga dalam tindakan mengobati asidosis metabolic
MANAJEMEN
ASAM BASA : ALKALOSIS METABOLIK
Defenisi: peningkatan
keseimbangan asam basa dan pencegahan komplikasi akbat tingginya kadar HCOl
dari normalnya.
Aktivitas:
·
Perhatikan contoh analisis
labor tentang keseimbangan asam basa (mis ABG, urin dan kadar serum)
·
Amati tingkat ABG untuk
peningkatan PH
·
Amati asupan dan pengeluaran
·
Amati transfer O2 di
jaringan (PaO2,SaO2,HB dan autput jantung)
·
Hindari nkandungan alkalin(mis
sodium 4 bikarbonat dan asam PO2 dan NG)
·
pertahankan kepatenan akses IV
·
Amati ketidakseimbangan elektrolit
berhubungan dengan alkalosis metabolic ( mis. Hipokalemia hiperkalemia dan
hipokloremia)
·
pantau kelebihan asupan
bikarbonat (mis. Hiperaldosteron, kelebihan glukokortikoid, penyalahgunaan obat)
sesuai kebutuhan
·
Amati kekurangan asam di ginjal
(terapi diuretik)
·
Amati kekurangan asam pada GI
(muntah, diare mengandung klor tinggi)
·
Catat kekurangan asam (cairan
isotonic)atau monohidroklorida arginin
·
Catat rawan reseptor H2(mis
ranitidine dan simetri)untuk menghentikan sekresi hisroklorisada dan lambung
·
Catat hidrasi karbon –diuretik
lemah (mis asetozolamida dan metazolamid)untuk meningkatkan sekresi bikarbonat
·
atur klorida untuk mengatasi kekurangan
anion (mis amonion klorida/hidroklorida arginin,garam normal)
·
atur potassium klorida IV yang
telah ditentukan sampai dasar hipokalemia dikoreksi
·
Catat potassium
diuretic(spironoklaton/aldokton dan diremium)
·
Catat antimetik untuk
mengurangi kehilangan HCL di amesis
·
gantikan cairan extraseluler dengan
IV garam
·
irigasi NG dengan garam
isotonic untuk mencegah kegagalan alektrolt
·
Amati jumlah racun yang ada
akibat hipokalemia yang berhubungan dengan alkalosis metabolic
·
Amati manifestasi sistem dan
otot saraf pada alkalosis metabolic ( mis ukuran,perfus,koma,tetanus,reflek
hiperaktif)
·
Bantu dengan aktifitas
sehari-hari
·
Amati manifestasi sistem paru
(mis.spasme bronkus dan hipoventilasi)
·
Amati manifestasi sistem
jantung (mis aritme,kurang kontraksi dan menurunnya autput jantung)
·
Amati manifestasi GI (gastric
intestinal)(mis .muntah,kembung,diare)
·
instruksikan pasien /keluarga
bagaimana cara mengatas dan mencegah alkalosis metabolic
MANAJEMEN
ASAM BASA : ASIDOSIS RESPIRASI
Defenisi: peeningkatan
keseimbangan asam basa dan pencegahan komplikasi akbat tingginya kadar serum
PCO2 dari normalnya .
Aktivitas
·
Perlihatkan contoh analisis
labor tentang keseimbangan asam basa (mis,ABG,urin dan kadar serum
·
Amati tingkat ABG untuk
menurunkan PH
·
pantau Indikasi asidosis
respirasi kronik(mis volum rongga dada,pernafasan,mulut dan gangguan otot
aksesoris)
·
Amati transfer O2 di
jaringan (PaO2 ,SaO2,HB autput jsntung)
·
Amati gangguan pernafasan (mis.
Kontrksi paru rata pundi-pundi)
·
pertahankan kebersihan jalan
nafas (mis tekanan udara luar dan dalam,fisioterapi dada dan pernafasan dalam)
·
pantau pola pernafasan
·
Amati sistem pernapasan
(mis.jumlah respirasi,volume jantung, penggunaan otot aksesoris dan diaporesis)
·
Amati tekanan maksimal jalan nafas (untuk kebersihan jalan
nafas, tanda-tanda pneumothorak,sumbatan jalan nafas dan kesalahan posisi),jika
diperlukan
·
Fasilitasi ventilasi adekuat
untuk mencegah asidosis respirasi (mis. Posisi pasie berdiri, memeliahara jalan
nafas dan amati ventilator mekanik)
·
Lakukan terapi oksigen,bila
perlu
·
Beri bantuan ventilator mekanik
·
Beri bantuan rendah,diet lemak
tinggi(mis.asupan pemeliha pulmonar)untuk mengurangi produksi O2
·
Jaga kebersihan mulut
·
Amati fungsi GI pada pembengkakan
untuk mencegah pengurangan gerakan diafragma
·
Beritahu jadwal istirahat
adekuat (mis 90 menit tidur pulas mengikuti perawatan, membatasai pengunjung dan
berkonsultasi)
·
Amati status neurology(mis.
Tingkat kecemasan,sensitif)
·
Ajarkan pasien /keluarga bagaimana cara mencegah dan mengatasi
asidosis respirasi
·
Kontrka dengan pengunjung pasien
untuk membatasi jadwal kunjungan untuk memberikan istirahat pasien adekuat
untuk bisa mengurangi gangguan pernapasan
MANAJEMEN
ASAM BASA : ALKALOSIS RESPIRASI
Defenisi : peningkatan
keseimbangan asam basa dan pencegahan komplikasi akibat rendahnya kadar serum
PCO2 dari normal
Aktifitas:
·
Perlihatkan contoh analisis
labor tentang keseimbangan asam basa (mis,ABG,urin,dan kadar serum)
·
Tunjukkan peningakatan ABG
berdasarkan peningkatan PH
·
Amati input dan autput
·
pertahankan kepatenan akses IV
·
pantau hiperventilasi ventilasi
akibat alkalosis respirasi (mis.hipoksemia,cidera CNS,hipermetabolik,
pembengkakan GI,nyeri,stres)
·
Tinjukan pola pernapasan
·
Amati indikasi gangguan
respirasi (mis.PaO2 rendah,gangguan otot respirasi,SaO2 rendah)
·
Amati hipofastemia berhubungan
dengan alkalosis respirasi
·
Manifestasi sistem dan otot
saraf dari alklosis respirasis (mis.a ritmea,pengeluaran jantung
menurun,hiperventilasi)
·
Lakukan terapi oksigen
·
Lakukan ventilator mekanik
·
Kurangi memakai oksigen untuk
mengurangi hiperventilasi(mis.dengan kenyamanan kontrol suhu mengurangi
kekurangan)
·
tingkatkan jadwal istirahat
adekuat (misal 90 menit tidur pulas,mengikuti perawatan membatasi pengunjung
dan konsultasi)
·
atur obat penenang, obat
nyeri,otot syaraf(hanya dengan pasien sedang bernafas mekanik)
·
tingkatkan pengurangan stres
·
Amat penurunan ventilator
mekanik untuk ventilasi lama (mis.jumlah tipe volume tidal)
·
Jaga kebersihan mulut
·
Lakukan orientasi
·
Ajarkan pasien/keluarga cara
mengatasi dan mencegah alkalosis respirasi
·
Kontrak dengan pengujung pasien untuk
membatasi jadwal kunjungan agar istirahat pasien maksimal
PEMANTAUAN
ASAM BASA
Defenisi : pengumpulan dan
penganalisisan data pasien untuk mengatur keseimbangan asam basa
Aktifitas:
·
Gambarkan ABG, pastikan
sirkulasinya adekuat untuk ekstremitas sebelum dan sesudah memeriksa darah
·
Tempatka ABGs dalam es,sesuai
kebutuhan dan kirim ke labor
·
Catat suhu pasien dan
persentase oksigen yang dicatat sewaktu menggambarkan ABG
·
catat bila tingkat PH arteri dalam keadaan lebih
/kurang
·
Catat tingkat PaCO2
maenunjukkan asidosis respirasi,alkalosis atau normal
·
Catat bila tingkat HCO3
menunjukan asidosis metabolic,alkalosis atau normal
·
Uji tingkat PH yang
menghubungkan tingkat PaCO2 dan
HCO3 untuk menentukan apakah asidosis/alkalosis benar atau
tidak
·
catat tingkat PaO2
SaO2 dan HB untuk menentukan adekuat oksigen arteri
·
pantau tingkat CO2 ,
sesuai kebutuhan
·
Amati tingkat celah anion
selama produksi anion (>14 MEq/L) selama produksi asam meningkat atau
menurunnya sekresi asam
·
Amati tanda dan gejala
penurunan HCO3 asidosis metabolic:respirasi kusmaul ,kelemahan
disorientasi,sakit kepala,anoreksia,kom,tingkat PH urin <6,plasma HCO3<22
MEq,tingkat plasma PH < 7,35,BE< -2 MEq/L,hiperkalemia,dan kemungkinan
penuruna CO2
·
Perhatikan penyebab turunnya
HCO3 seperti diare,gagal
ginjal,hipoksia,jaringan asidosis laktat,diabetes
ketoasidosis,malnutrisi,overdosis salisilat
·
Catat kadar HCO3dimulut
·
Cetat resep insulin dan
potassium untuk perawatan ketoasidosis diabetes
·
Perhatikan tanda-tanda gejala
gangguan HCO3dan alkalosis metabolic : kekurangan dan leamahnya
ekstremitas,hipertonik otot,pernafasan dangkal,bradikardi tetani tingkat bPH
urin >>,plasma HCO>26 MEq/plasma PH>7,45,BE>2MEq/L berhubungan dengan
hipokalemia dan kelebihan CO2
·
Amati penyebab akibat gangguan
HCO3,seperti muntah, perut kembung, aldosteron berlebih,terapi
deuretik, hipokloremia, pemakaian berleabih obat-obatan mengandung HCO3
·
Ajarkan pasien untuk
menghindari ocerdosis obet mengandung HCO3
·
Catat fungsi farmakologi untuk
menggantikan klorida
·
Amati tanda dan gejala
penurunan asam karbon dan alkalosis respirasi nafas dalam
goncangan,tetani,parestesia,otot tegang,getaran lemah,pusing, p[englihatan
merah biru, diaforesis,mulut kering,kegaduhan,PH>>7,45,PaCO2<35
mmHG,berhubungan dengan hipokloremiadan kemungkinan kekurangan HCO3
·
Amati peanyebab kemungkinan
penurunan asam karbon yang berhubungn dengan hiperventilasi,seperti nyeri,lesi
CNS demam dan ventilasi mekanik
·
Tenamgkan pasien untuk
mengurangi ventilasi
·
Obati demam
·
Beri klorida untuk mengurangi
HCO3,saat mengoreksi penyebab alkalosis respirasi
·
Amati tanda dan gejala gangguan asam karbon
dan asidosis:atasi nyeri dengan meluruskan lengan,konfusi,ngantuk berubah jadi
koma,sakit kepala,respon verbal
lambat,nausea,muntah,takikardi,ekstremitapanas,PH<73,5,PaCO2>45mmHG,hipokleromia
dan gangguan HCO3
·
Amati penyebab gangguan asam
karbonik dan asidosis respirasi.
MANAJEMEN CAIRAN
/ ELEKTROLIT
Defenisi : Mengatur dan
mencegah komplikasi dari perubahan tingkat cairan dan atau elitrolit.
Aktifitas :
- Memantau ketidaknormalan tingkat serum elektrolit sesuai dengan kebutuhan.
- Memperoleh spesimen hasil laboraturium untuk memantau perubahan tingkatan cairan atau elektrolit. (misalnya tingkat hematokrit, BUN, protein, sodium, dan potassium).
- Memantau berat badan harian dan memandang kecendrungannya.
- Memantau masukan air secara bebas dari hiponatremia yang tipis dengan tingkat serum Na dibawah 130 mEq perliter.
- Memberikan cairan yang sesuai.
- Memberikan pemasukan oral (misalnya menyediakan cairan oral yang lebih disukai oleh pasien, menempatkannya di tempat yang mudah dijangkau, menyediakan sebuah straw dan air segar) yang sesuai dengan kebutuhan.
- Memberikan nasogastritik sesuai dengan yang diresepkan sebagai pengganti pengeluaran.
- Memberikan fiber sesuai dengan resep pada selang makanan pasien untuk mengurangi kehilangan cairan dan elektrolit selama diare.
- Mengurangi jumlah konsumsi chips es atau jumlah dari pemasukan oral oleh pasien melalui selang gastric menghubungkan pengisapan.
- Mengirigasi selang nasogastristik dengan salin yang normal
- Menyediakan air dengan selang makanan
- Mengatur kecocokan tambahan intravena (atau tranfusi darah) tingkat rendah.
- Memantau hasil laboraturium yang relevan untuk keseimbangan cairan (misalnya tingkat hematokrit, BUN. Albumin, protein total, molaritas serum, dan kepekatan urin khusus)
- Memantau hasil laboraturium yang relevan untuk kekuatan cairan (contohnya peningkatan gravity khusus, peningkatan BUN, penurunan hematokrit, dan peningkatan derajat osmolaritas urin)
- Memantau status hemodinamik, termasuk tingkat CVP, MAP, PAP, dan PCWP, jika mungkin.
- Menjaga keakuratan catatan dari pemasukan dan pengeluaran
- Memantau tanda-tanda dan gejala-gejala kekuatan cairan.
- Menegakan batasan cairan
- Memantau tanda-tanda vital
- Mengkoreksi dehidrasi preoperasi
- Mempertahankan larutan intravena pertahanan elektrolit pada tingkat aliran yang konstan
- Memantau respon pasien untuk resep terapi elektrolit.
- Memantau manifestasi ketidakseimbangan elektrolit
- Menyediakan resep makanan yang cocok untuk ketidakseimabangan cairan tertentu atau elektrolit tertentu (misalnya sodium yang rendah , cairan yang terbatasi, renal, dan tidak adanya penambahan garam.
- Memantau efek samping dari suplemen elektrolit yang diresepkan.
- Mengkaji buccal membran pasien, skelera dan kulit sebagai indikasi perubahan keseimbangan cairan dan elektrolit (misalnya kekeringan, sianosis, dan penyakit kuning.
- Berkonsultasi kepada dokter jika ada tanda-tanda dan gejala-gejala ketidakseimbangan cairan dan atau elektrolit yang makin memburuk
- Memberikan resep untuk suplemen elektrolit
Pengaturan Cairan
Defenisi : Peningkatan keseimbangan cairan dan
mencegah komplikasi hasil dari tingkat cairan yang abnormal atau tidak diinginkan.
AKTIFITAS :
·
Timbang berat badan harian dan
pantau gejala yang terjadi.
·
Hitung jumlah popok yang
terpakai.
·
Memelihara keakuratan laporan
jumlah cairan yang masuk dan keluar.
·
Pasang keteter urin, jika
dibutuhkan.
·
Pantau status hidrasi (Contoh :
basahnya membran mukosa, nadi yang teratur, dan darah orthostatic.
·
Pantau hasil laboratorium yang
relevan dengan penumpukan cairan (Contoh : peningkatan spesifik gravity,
peningkatan BUM, berkurangnya hematokrit, dan peningkatan level tekanan osmotik
urin.
·
Pantau status hemodinamik,
termasuk CVP, MAP, PAP, dan PCWP, jika didapatkan.
·
Pantau tanda-tanda vital, jika
diperlukan.
·
Pantau indikasi cairan
berlebih/tersimpan (Contoh : crackles, menaikkan CVP atau menekan kapiler
paru-paru, edema, ketidaktegangan urat leher, dan ascites), jika diperlukan.
·
Pantau perubahan berat badan
pasien sebelum dan sesudah dialysis, jika diperlukan.
·
Memperkirakan lokasi dan luas
edema, bila terjadi.
·
Pantau pencernaan
makanan/cairan dan hitung pemasukan kalori tiap hari.
·
Melakukan terapi IV, sesuai
resep.
·
Pantau status nutrisi.
·
Berikan cairan, jika
diperlukan.
·
Memberi resep diuretics, jika
diperlukan.
·
Memberikan cairan IV pada suhu
ruangan.
·
Meningkatkan intake oral
(Contoh : menyediakan sedotan minuman, member cairan diantara makanan dan
mengganti air es secara rutin).
·
Latih pasien tentang status
Nothing by Mouth (NPO), jika diperlukan.
·
Memberi resep pengganti
nasogastric untuk hasil, jika diperlukan.
·
Menyalurkan cairan yang masuk
selama 24 jam, jika diperlukan.
·
Menganjurkan hal-hal penting
lainnya untuk membantu pasien dalam pemberian makanan.
·
Memberi makanan ringan (Contoh
: sering diberi minum, buah segar/ jus buah), jika diperlukan.
·
Membatasi intake air bebas
dalam kehadiran dari dilutional hyponatremia dengan level serum Na di bawah 130
mEq per liter.
·
Pantau respon pasien untuk
memberikan resep terapi elektrolit.
·
Berkonsultasi dengan dokter,
jika tanda dan gejala kelebihan volume cairan tetap berlangsung atau menjadi
lebih buruk.
·
Mengatur ketersediaan darah
untuk transfusi, jika diperlukan.
·
Persiapkan pemberian darah
(Contoh : cek darah dengan mengidentifikasi pasien dan menyiapkan peralatan
infus, jika diperlukan.
·
Mengatur produk darah (Contoh :
platelets dan plasma fresh frozen), jika diperlukan.
Pemantauan Cairan
Defenisi : Mengumpulkan dan
menganalisis data pasien untuk mengatur keseimbangan cairan
Aktivitas :
·
Menetapkan jumlah cairan dan
tipe intake cairan dan kebiasaan
eliminasi.
·
Menentukan factor resiko yang
mungkin untuk ketidakseimbangan cairan (e.g. hipertermi, terapi diuretic,
patologi renal, gagal jantung, diaphoresis, disfungsi liver, kesibukan, paparan
panas, infeksi, keadaan posporativ, poliura, muntah, dan diare)
·
Monitr berat badan.
·
Monitor intake dan output.
·
Monitor serum dan kandungan
elektrolit urin, secara tepat.
·
Monitor serum albumin dan level
total protein.
·
Monitor tekanan darah, hati,
dan status pernafasan.
·
Monitor keteraturan tekanan
darah dan perubahan irama kardiak, secara tepat.
·
Monitor parameter invasive
hemodinamis, secara tepat.
·
Pelihara keakuratan pencatatan intake dan output.
·
Monitor membrane mukosa, turgor
kulit, dan rasa haus.
·
Monitor warna, jumlah, dan
spesifik grafitasi urin.
·
Monitor pelebaran pembuluh
darah di leher, kerusakan paru, edema peripheral, dan perolehan berat badan.
·
Monitor akses vena, secara
tepat.
·
Monitor tanda dan gejala ascites.
·
Catat kehadiran atu
ketidakhadiran vertigo pada peningkatan.
·
Atur cairan, secara tepat.
·
Batasi dan alokasikan intake cairan, secara tepat.
·
Atur laju rata-rata aliran
intravena.
·
Jalankan agenfarmakologi untuk
meningkatkan output urin, secara
tepat.
·
Lakukan dialysis, secara tepat,
catat respon pasien.
Pengukuran Tanda-Tanda
Vital
Defenisi:
Mengumpulkan dan menganalisis data
kardiovaskuler, pernafasan, dan suhu tubuh
untuk menentujan dan mencegah komplikasi
Aktivitas:
·
Mengukur tekanan darah, denyut nadi,
temperature, dan status pernafasan, jika diperlukan
·
Mencatat gejala dan turun naiknya
tekanan darah
·
Mebgukur tekanan darah ketika pasien
berbaring, duduk, dan berdiri, jika diperlukan
·
Auskultasi tekanan darah pada kedua
lengan dan bandingkan, jika diperlukan
·
Mengukur tekanan darah, nadi, dan
pernafasan sebelum, selama, dan setelah beraktivitas, jika diperlukan
·
Mempertahankan suhu alat pengukur, jika
diperlukan
·
Memantau dan mencatat tnda-tanda dan
syimptom hypothermia dan hyperthermia
·
Memantau timbulnya dan mutu nadi
·
Dapatkan nadi apical dan radial scara
stimultan dan catat perbedaannya, jika diperlukan
·
Mengukur pulsus paradoxus
·
Mengukur pulsus alternans
·
Memantau naik turunnya tekanan nadi
·
Memnatau tingkatan irama cardiac
·
Memantau suara jantung
·
Memantau tingkat dan irama pernafasan
(e.g. kedalaman dan kesimetrisan)
·
Memantau suara paru
·
Mengukur oximetry nadi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tulis Komentnya Disini yaxc!!!!