NANDA: KEKURANGAN VOLUME CAIRAN
Definisi : Keadaan individu yang mengalami penurunan cairan intravaskuler,
interstisial, dan / atau cairan intrasel. Diagnosis ini merujuk ke dehidrasi
yang merupakan kehilangan cairan saja tanpa perubahan dalam natrium.
Batasan
karakteristik :
- Penurunan status mental
- Penurunan tekanan darah
- Penurunan volume nadi
- Penurunan tekanan nadi
- Penurunan turgor kulit
- Penurunan turgor lidah
- Penurunan haluaran urin
- Penurunan pengisian vena
- Kulit kering
- Membrane mukosa kering
- Hematokrit meningkat
- Suhu tubuh meningkat
- Frekuensi nadi meningkat
- Konsentrasi urin meningkat
- Penurunan berat badan yang tiba-tiba ( kecuali pada lapisan yang ketiga )
- Kelemahan
- Haus
Faktor
yang berhubungan :
- Kehilangan volume cairan aktif
- Kegagalan mekanisme pengaturan
Hasil
yang disarankan NOC :
- Keseimbangan Elektrolit dan Asam Basa
- Keseimbangan Cairan
- Hidrasi
- Status Nutrisi : Asupan Makanan dan Cairan
Intervensi
Keperawatan NIC :
- Perhatikan adanya perdarahan
- Mengurangi perdarahan
- Mengurangi perdarahan : Antepatum uterus
- Mengurangi perdarahan : Gastrointestinal
- Mengurangi perdarahan : Postpartum uterus
- Componen darah : Administrasi
- Perawatan jantung akut
- Manajemen elektrolit
- Manajemen elektrolit : Hiperkalsemi
- Manajemen elektrolit : Hiperkalemi
- Manajemen elektrolit : Hipermagnesium
- Manajemen elektrolit : Hipernatrium
- Manajemen elektrolit : Hiperpospat
- Manajemen elektrolit : Hipokalsemi
- Manajemen elektrolit : Hipokalemi
- Manajemen elektrolit : Hipomagnesium
- Manajemen elektrolit : Hiponatrium
- Manajemen elektrolit : Hipopospat
- Pantau elektrolit
- Manajemen cairan / elektrolit
- Manajemen cairan
- Pantau cairan
- Manajemen hipovolemi
- Pengisian intravena
- Terapi intravena
- Resusitasi : Fetus
- Manajemen syok
- Manajemen syok : volume
- Mencegah syok
- Pantau tanda-tanda vital
NIC
PENGURANGAN PERDARAHAN
Aktifitas:
- Identifikasi etiologi perdarahan
- Monitor pasien secara ketat akan perdarahan
- Monitor jumlah dan karakter (nature) kehilangan darah pasien
- Catat kadar Hb/Ht sebelum dan setelah kehilanga darah sebagai indikasi
- Monitor TD dan paameter hemodinamik, jika tersedia (contoh: tekanan vena sentral dan kapiler paru/tekanan arteri temporalis)
- Monitor status/keadaan cairan termasuk intake dan output
- Kaji koagulasi, termasuk prothrombin time (PT), partial thomboplastin time (PTT), fibrinogen, degradasi fibrin/split products, dan jumlah platelet jika diperlukan
- Kaji kecendrungan transport oksigen di tingkat jaringan misalnya melalui (PaO2, SaO2, dan tingkat Hb dan cardiac output)
- Instruksikan pasien dan/atau kaluaga terhadap tanda-tanda perdarahan dan tindakan pertama yang dibutuhkan segera selama terjadi perdarahan (misalnya mencari perawat)
- Instruksikan pasien pada aktivitas yang dibatasi jika diperlukan
- Instruksikan pasien dan keluarga terhadap keparahan kehilangan darah dan tindakan yang tepat untuk dilakukan
- Pelihara kepatenan IV
- Berikan tambahan darah (misalnya berupa platelet, dan plasma darah) yang sesuai
- Tunjukkan cara pencegahan dalam menangani tambahan darah
- Lakuan
tekanan langsung atau tekanan dressing jika diperlukan
PENGURANGAN PENDARAHAN : GASTROINTESTINAL
Pengertian :
pembatasan jumlah kehilangan darah dari saluran pencernaan atas dan bawah dan
komplikasi yang berkaitan.
Aktivitas
:
v Evaluasi respon psikologis dan persepsi
pasien terhadap pendarahan
v Monitor tanda dan gejala pendarahan
persisten (mis. periksa semua sekresi darah nyata atau samar)
v Hematest semua ekskresi dan observasi
darah pada muntah, sputum, feces, urine, drainase NG, dan drainase luka
v Monitor coagulasi dan jumlah darah lengkap
dengan WBC diferensial
v Monitor coagulasi, yang terdiri dari
prothrombin time (PT), partial thromboplastin time (PTT), fibrinogen, fibrin
degredasi/split product, dan jumlah platelet
v Berikan pengobatan (mis. Lactulose atau
vasopressin)
v Masukkan selang nasogastrik untuk suction
dan monitor sekresi
v Lakukan nasogastrik lavage
v Catat warna, jumlah, dan karakter feces
v pelihara tekanan pada manset/balon selang
nasogastrik
v hindari level PH lambung yang ekstrem
dengan medikasi (mis. Antacid atau histamin-2 blocking agent)
v bangun hubungan yang mendukung dengan
pasien dan keluarga
v instruksikan pasien dan keluarga untuk
pengurangan aktivitas dan kemajuan
v promosikan pengurangan stress
v pelihara kepatenan jalan nafas
v hindari pemberian antikoagulan
v kaji satus nutrisi pasien
v monitor faktor penentu dari pengiriman
oksigen jaringan (mis. PaO2, SaO2,
dan level hemoglobin dan cardiac output)
v berikan cairan IV
v instruksikan pasien dan/atau keluarga
tentang prosedur (mis. Endoskopi, sclerosis dan pembedahan)
v instruksikan pasien dan/atau keluarga
tentang kebutuhan penggantian darah
v instruksikan pasien dan/atau keluarga untuk
menghindari penggunaan obat antiinflamasi (mis. Aspirin dan ibuprofen)
v koordinir konseling untuk pasien dan/atau
keluarga (mis. Alim ulama, pecandu alkohol tanpa nama)
PENGURANGAN PENDARAHAN : LUKA
pengertian :
pembatasan jumlah kehilangan darah berasal dari luka yang mungkin akibat dari
trauma, insisi, atau pemasangan selang atau kateter.
Aktivitas
:
v berikan penekanan manual diatas pendarahan
atau area yang berpotensi pendarahan
v berikan kantung es untuk mempengaruhi area
v berikan tekanan dengan pembalut luka pada
tempat pendarahan
v gunakan alat mekanik (mis. Tipe pengapit
C) untuk memberikan tekanan lebih lama
v ganti atau kuatkan tekanan balutan
v tempatkan ekstremitas yang mengalami
pendarahan pada posisi lebih tinggi
v monitor ukuran dan karakter hematoma
v monitor denyut distal dari tempat
pendarahan
v instruksikan pasien untuk menekan tempat
pendarahan bila bersin, batuk, dll
v instruksikan pasien untuk pengurangan
aktivitas
v beritahu pasien dan/atau keluarga tentang
tanda pendarahan dan tindakan bila terjadi pendarahan lebih lanjut (mis.
Memberi tahu perawat)
MANAJEMEN HIPOVOLEMIA
Definisi : ekspansi
volume cairan intravaskuler pada pasien dengan hipovolemia
Aktivitas :
- monitor status cairan, meliputi intake dan output dengan tepat
- pertahankan kepatenan IV
- monitor nilai hemoglobin dan hematokrit
- monitor adanya kehilangan cairan (contoh, perdarahan, muntah, diare, perspirasi dan takipnea)
- monitor tanda – tanda vital
- hitung kebutuhan cairan berdasarkan luas permukaan tubuh dan ukuran luka bakar apabila ada
- monitor respon pasien terhadap perubahan volume cairan
- berikan larutan hypotonik (D5W, D5, NS) untuk rehydrasi intraseluler
- berikan larutan isotonik (normal salin dan ranger laktat) untuk rehydasi ekstraseluler
- kombinasikan larutan crystaloid (normal salin dan ranger laktat ) dan larutan koloid (hespan dan plasmanate) untuk mengganti volume intravaskuler
- mulai penggantian cairan yang sudah ditentukan dengan tepat
- monitor tempat IV untuk tanda infiltrasi atau infeksi
- monitor adanya kehilangan cairan yang tidak disadari (diaphoresis dan infeksi respirasi)
- dorong integritas kulit (monitor daerah yang berisiko, mencegah pencukuran, memberikan nutrisi yang adekuat) dengan tepat
- bantu pasien dengan ambulasi pada kasus hypotensi postural
- instruksikan pasien untuk menghindari perubahan posisi yang cepat, khususnya dari supine ke duduk atau berdiri
- berikan perawatan hyhiene oral
- monitor berat badan
- observasi indikasi dehydrasi (turgor kulit yang jelek, capiler refil terlambat, lemah, haus, membran mukosa kering, penurunan output urin, dan hipotensi)
- dorong intake cairan melalui oral jika di indikasikan
- monitor status hemodinamik meliputi CVP, MAP, PAP, dan PCWP
- berikan cairan IV di ruangan yang panas
- pertahankan aliran infus intravena
- posisikan untuk perfusi peripheral
- atur persediaan produk darah untuk transfusi jika dibutuhkan
- adakan autotransfusi kehilangan darah dengan tepat
- berikan produk darah (platelet dan plasma)
- monitor reaksi darah dengan tepat
- posisikan pasien pada posisi tredelenburg ketika mengalami hipotensi
- berikan vasodilator yang sudah ditentukan dengan memperhatikan pasien pada post operasi
- instruksikan pasien dan atau keluarga dalam menangani hipovolemia
TERAPI INTRAVENA
Definisi :
Mengurus dan memonitor cairan intravena dan
pengobatan
Aktivitas :
·
Periksa
tipe, jumlah, expire date, karakter dari cairan dan kerusakan botol
·
Tentukan
dan persiapkan pompa infuse IV
·
Hubungkan botol dengan selang yang tepat
·
Atur
cairan IV sesuai suhu ruangan
·
Kenali
apakah pasien sedang penjalani pengobatan lain yang bertentangan dengan
pengobatan ini
·
Atur
pemberian IV, sesuai resep, dan pantau hasilnya
·
Pantau
jumlah tetes IV dan tempat infus intravena
·
Pantau
terjadinya kelebihan cairan dan reaksi yang timbul
·
Pantau
kepatenan IV sebelum pemberian medikasi intravena
·
Ganti
kanula IV, apparatus, dan infusate
setiap 48 jam, tergantung pada protocol
·
Perhatikan adanya kemacetan
aliran
·
Periksa IV secara teratur
·
Pantau tanda-tanda vital
·
Batas
kalium intravena adalah 20 meq per jam atau 200 meq per 24 jam
·
Catat intake dan output
·
Pantau
tanda dan gejala yang berhubungan dengan infusion
phlebitis dan infeksi lokal
. MANAJEMEN SYOK
Definisi
Memfasilitasi
proses pengiriman oksigen dan nutrisi ke
system jaringan dengan menghapuskan produk-produk sampah dari sel didalam tubuh
pasien dengan kerusakan perfusi jaringan.
Aktivitas
:
·
Lakukan pemeriksaan
pada darah dari membran mukosa, yang mengakibatkan luka memar setelah terjadi
trauma kecil, kebocoran dari tempat bekas suntikan, dan timbulnya ptekia.
·
Pantau
tekanan darah dan parameter hemodinamik, apabila tersedia (monitor tekanan vena
sentral dan kapiler paru-paru atau tekanan nadi arteri)
·
Lakukan
bed rest dan kurangi aktivitas.
·
Catat
kejadian terjadinya takikardi, penurunan tekanan darah, atau terjadi tekanan
arteri yang rendah dibawah normal, kepucatan, penurunan kapiler refill, dan
diaphoresis.
·
Pantau
bunyi jantung bayi rata-rata untuk bradikardi (kecil dari 110 kali per menit)
atau takikardi (lebih dari 160 kali per menit) selama 10 menit, jika diperlukan.
·
Observasi
ekstremitas untuk warna, panasnya, bengkaknya, nadi, tekstur, edema, dan
ulserasi.
·
Pantau
untuk iskemik serebral atau indikasi terjadinya kekurangan aliran darah di
serebral atau tekanan perfusi serebral.
·
Pantau
fungsi ginjal ( BUN dan kadar Cr), jika diperlukan.
·
Atur pemberian obat
vasoactive.
·
Pasang
kateter urin, jika diperlukan.
·
Pantau
status cairan, termasuk intake dan output, jika diperlukan.
·
Pantau
glukosa darah dan lakukan penanganan jika kadarnya abnormal, jika diperlukan.
·
Pantau fungsi saraf.
·
Pantau terjadinya
koagulasi dan lengkapi pemeriksaan darah dengan WBC yang berbeda.
·
Gambarkan
gas darah arteri dan pantau oksigen jaringan.
·
Gunakan
alat pemantauan jalan arteri untuk memperbaiki ketelitian pembacaan tekanan
darah,
·
Sediakan
therapy oksigen dan/ atau vemtilasi mekanik, apabila perlu.
·
Gunakan
nasogastri tube untuk suction dan pantau sekresi, jika diperlukan.
·
Monitor
tanda-tanda vital, termasuk tekanan darah.
·
Pertahankan kepatenan
jalan masuk IV
·
Dorong dugaan realistic
dari pasien maupun keluarganya.
·
Monitor factor penentu
dari pengiriman oksigen jaringan (PaO2, SaO2, dan kadar
Hb dan kardiak output), jika diperlukan.
·
Monitor
gejala tidak adekuatnya oksigen jaringan (pucat, sianosis, dan rendahnya
kapiler refill).
·
Monitor
gejala dari kegagalan pernafasan (rendahnya PaO2, tinnginya kadar
PaCO2 dan lemahnya pernafasan otot).
·
Monitor
hasil laboratorium untuk merubah kadar pemberian oksigen atau asam, jika
diperlukan
·
Evaluasi efek dari
terapi cairan.
·
Lindungi dari trauma.
·
Atur pemberian cairan
untuk menjaga tekanan darah dan cardiac output, jika diperlukan.
·
Posisikan pasien untuk
mengoptimalkan perfusi.
·
Posisikan untuk perfusi
sekeliling.
·
Berikan dukungan
emosional untuk pasien dan keluarganya.
·
Monitor
fungsi gastrointestinal. (distensi dan bunyi usus)
·
Monitor perfusi
sekeliling.
·
Pantau tingkat sters
pasien
83. MANJEMEN SYOK : JANTUNG
Definisi
Pemantauan dari
ke adekuatannya dari perfusi jaringan untuk pasien dengan gagal pompa fungsi
jantung.
Aktivitas
:
·
Auskutasi bunyi paru
untuk bunyi gemercak atau bunyi yang abnormal.
·
Catat
tanda dan gejala dari penurunan cardiac output.
·
Monitor
gejala tidak adekuatnya perfusi arteri koronaria (perubahan gelombang ST di EKG
atau angina), jika diperlukan.
·
Monitor
adanya koagulasi, termasuk protrombine time (PT), partial protrombine time
(PTT), fibrinogen, penurunan produk fibrin, jumlah platelet, jika diperlukan.
·
Pertahankan
keseimbangan cairan dengan mengatur cairan IV atau diuretic, jika diperlukan
·
Atur
pemberian inotropic positif atau pengobatan.
·
Pantau
preload optimal untuk memperbaiki keadaan sambil meminimalkan kegagalan atau
kerusakan hati. (atur pemberian nitroglycerin, pertahankan kapiler paru atau
tekanan nadi arteri dalam dosis yang sudah ditentukan).
·
Pantau
reduksi afterload (dengan vasodilator atau pompa gas intraaortic), jika
diperlukan.
·
Pantau
perfusi arteri koronaria (menjaga tekanan arteri rata-rata >60 mm Hg dan
kontrol takikardi), jika diperlukan.
84. MANJEMEN SYOK : VASAGENIK
Devenisi :
Meningkatkan perfusi jaringan yang adekuat pada pasien yg mengalami penurunan
takanan vaskular.
Aktifitas :
- Mengenakan pakaian ganti untuk mencegah infeksi dan untuk kemajuan pengobatan yang tepat.
- Monitor keterbatasan tindakan invansif, untuk kemungkinan meluas, menurunkan resiko infeksi.
- Berikan antibiotik sesuai jadwal, jika perlu.
- Berikan antihistamin, yang tepat.
- Berikan epiunefrin SQ segera untuk anafilaxis, jika perlu.
- Jauhkan stimulus yang menimbulkan reaksi neurogenik, yang tepat.
- Obati hipertermia dengan antipiretik, matres dingin atau spon mandi.
- Cegah atau kontrol getaran dengan pengobatan atau dengan menutupi ekstremitas.
- Monitor faktor koagulasi, termasuk waktu protombin (PT), PTT, fibrinogen, degrtadasi fibrin, den jumlah platelet, jika diperlukan.
85. MENAJEMEN SYOK : VOLUME
Defenisi :
meningkatkan perfusi jaringan yang adekuat pada pasien yang kehilangan volume
intravaskular.
Aktifitas :
- Monitor tanda dan gejala perdarahan yang konsisten.
- Catat pendarahan tertutup pada pasien.
- Cegah kehilangan darah (ex : melakukan penekanan pada tempat terjadi perdarahan)
- Berikan cairan IV, yang tepat/
- Catat Hb/Ht sebelum dan sesudah kehilangan darah sesuai indikasi.
- Berikan tambahan darah (ex : platelet, plasma) yang sesuai.
- Monitor faktor koagulasi, termasuk waktu protombin (PT), PTT, fibrinogen, degrtadasi fibrin, den jumlah platelet, jika diperlukan.
- Gunakan celana MAST jika perlu
MANAJEMEN ELEKTROLIT
Definisi : Memberikan keseimbangan elektrolit dan mencegah
komplikasi akibat serum elektrolit abnormal atau yang tidak dibutuhkan.
Aktivitas :
·
Monitor
serum elektrolit abnormal
·
Monitor
manifestasi imbalance cairan
·
Pertahankan
kepatenan akses IV
·
Berikan
cairan sesuai kebutuhan
·
Catat
intake dan output secara akurat
·
Berikan
cairan intravena yang berisi elektrolit dengan aliran yang konstan
·
Berikan
suplemen elektrolit (oral, NG, IV) sesuai anjuran
·
Konsultasikan
dengan dokter tentang medikasi elektrolit ( spiranolactone,)
·
Ambil
spesimen untuk analisis labor (AGD, urin, serum)
·
Monitor
hilangnya cairan yang kaya elektrolit (NGT suction drainase, illeosomi, diare,
drainase luka, diaforesis)
·
Irigasi
NGT dengan normal saline
·
Minimalkan
konsumsi oral
·
Berikan
diet yang tepat untuk mengatasi imbalance
cairan
·
Ajarkan
pasien/ keluarga tentang modifikasi diet
·
Berikan
lingkungan yang aman pada pasien dengan manifestasi neurologis dan atau
neuromuskular
·
Berikan
orientasi
·
Ajarkan
pasien dan keluarga tentang tipe, penyebab, dan perawatan imbalance cairan.
·
Konsultasikan
dengan dokter tanda dan gejala imbalance
cairan
·
Monitor
respon cairan untuk pemberian terapi elektrolit
·
Monitor
efek samping pemberian suplemen elektrolit (iritasi gastrointestinal)
·
Monitor
secara ketat serum K pada pasien dengan obat digitalis dan diuretik
·
Monitor
cardiac
·
Rawat ritme cardiac yang tidak
teratur
·
Persiapkan
pasien untuk dialisis (kateter)
MANAJEMEN ELEKTROLIT : HIPERKALSEMIA
Definisi : Pemberian keseimbangan kalsium dan mencegah
komplikasi akibat meningkatnya kadar kalsium
Aktivitas :
·
Monitor
intake dan output
·
Monitor
fungsi renal (BUN dan Cr)
·
Monitor
toksisitas digitalis (denyut jantung, ritme sebelum pemberian dosis dan efek
sampingnya)
·
Monitor
elektrolit imbalance yang berhubungan
dengan hiperkalsemia (hipo-hiperfosfat, asidosis hiperklorin, hipokalemia)
·
Monitor
serum kalsium
·
Kelola
medikasi untuk mengurangi serum kalsium (fosfat, sodium bikarbonat,
glukokortikoid)
·
Kelola
medikasi untuk memberikan eksresi kalsium renal (hidrasi cairan IV dengan
normasl saline dan diuretik)
·
Monitor
overload cairan akibat terapi hidrasi
(BB, output urin, didtensi vena jugular, suara paru, tekanan atrial kanan)
·
Hindari
konsumsi vitamin D
·
Kurangi
intake kalsium (produk susu, seafood, kacang, brokoli, bayam, dan suplemen)
·
Hindari
medikasi yang mencegah eksresi kalsium renal (litium karbonat dan thiazide
diuretic)
·
Monitor
indikasi terbentuknya batu kasium (nyeri intermitten, mual, muntah, dan
hematuri)
·
Beri
diet kaya buah (berry, prem) untuk meningkatkan keasaman urin dan mengurangi
resiko pembentukan batu kalsium.
·
Monitor
manifestasi CNS dari hiperkalsemia (kelemahan, malaise, lumpuh, nyeri otot,
hipotoni, penurunan refleks tendon)
·
Monitor
manifestasi GI dari hiperkalsemia (anoreksia, mual, muntah, nyeri abdomen,
konstipasi)
·
Monitor
manifestasi kardiovaskuler dari hiperkalsemia (pemendekan ST-segment, QT
interval, pemanjangan PR interval, gelombang T, sinus bradikadi, hipertensi,
henti jantung)
·
Monitor
penyebab meningkatnya kalsium level (indikasi dehidrasi dan gagal ginjal)
·
Monitor
pasien dengan resiko peningkatan kalsium akibat resorpsi tulang (spinal cold
injury, tumor dan transplantasi ginjal)
·
Berikan
Indocin, Calcitonin, atau Mithracin
·
Lakukan
mobilisasi untuk mencegah resorpsi tulang
·
Instruksikan
pasien dan keluarga untuk menghindari medikasi hiperkalsemia (antasid tertentu)
·
Monitor
terjadinya hipokalsemia akibat perawatan hiperkalsium
·
Monitor
pengobatan hiperkalsemia 1-3 hari setelah penghentian terapi
·
Ambil
spesimen untuk analisis labor
MANAJEMEN ELEKTROLIT : HIPERKALEMIA
Definisi :
Pemberian K balance dan mencegah komplikasi akibat
tingginya serum K
Aktivitas :
·
Ambil
spesimen untuk analisis labor terhadap kadar K dan imbalance elektrolit (AGD, urin, serum)
·
Monitor
penyebab meningkatnya serum K
( gagal ginjal, intake berlebih, dan asidosis)
·
Monitor
perubahan nilai labor seperti oksigenasi, keseimbangan asam basa
·
Berikan
medikasi untuk meningkatkan masukan K ke dalam sel (50% dekstrosa dan insulin,
sodium bikarbonat, kalsium klorida, dan kalsium glukonat)
·
Hindari
medikasi K (spironolactone/ aldactone dan triamterenel/dyrenium)
·
Pertahankan
restriksi K
·
Monitor
tidak adekuatnya oksigenasi jaringan (pallor, sianosi, dan kapiler refill)
·
Pertahankan
kepatenan akses IV
·
Monitor
fungsi renal (BUN dan Cr)
·
Berikan
pengobatan diuretik
·
Monitor
status cairan, meliputi intake dan output
·
Pasang
kateter urin, jika memungkinkan
·
Monitor overload cairan akibat gagal ginjal
·
Berikan makanan rendah K
·
Anjurkan pasien menggunakan
garam pengganti
·
Monitor K setelah diuresis
·
Persiapkan pasien untuk
dialysis
·
Monitor respon hemodinamik
pasien untuk dialysis
·
Monitor asupan cairan dialisat
peritoneal
·
Monitor
manifestasi hiperkalemia pada neurologikal (lemah otot, sensasi berkurang,
hiporefleksi, dan lumpuh)
·
Monitor
manifestasi hiperkalemia pada cardiac (mengurangi cardiac output, gelombang T,
fibrilasi, asistol)
·
Anjurkan
pasien dan keluarga dalam merawat hiperkalemia
·
Monitor terjadinya hipokalemia
·
Monitor
hiperkalemia yang berhubungan dengan reaksi darah
·
Antisipasi
penggunaan kejut jantung
·
Beritahu
pasien rasional penggunaan terapi diuretik
MANAJEMEN ELEKTROLIT (HYPERNATREMIA)
Definisi
Meningkatkan keseimbangan sodium dan mencegah
komplikasi akibat tingginya kadar sodium serum.
Aktifitas
- Mengambil spesimen labor untuk analisis perubahan kadar sodium serum (misal ; serum dan serum urin, serum dan kadar klorida urin, osmolalitas urin dan berat jenis urin)
- Monitor indikasi dehidrasi (spt penurunan jumlah minum, penurunan jumlah urin, Penurunan turgor kulit, membran mukosa kering)
- Pantau kehilangan cairan yang tidak terlihat (spt diaphoresis dan infeksi respirasi)
- Pantau fungsi ginjal (misal ; BUN dan kadar Cr)
- Pantau intake dan output
- Pantau BB setiap hari
- Monitor tanda-tanda vital
- Berikan perawatan mulut
- Monitor efek samping akibat hipernatremia berkelanjutan (spt Edema serebral)
- Pantau indikasi kelebihan / kekurangan cairan (misal ; krakels, elevasi CVP, edema, distensi vena leher, asites)
- Pantau status hemodinamik, termasuk : CVP, MAP, PAP, PCWP)
- Anjurkan pemeberian dyuretik bersamaan dengan cairan hipertonik untuk hipernatremia dengna komplikasi hipovolemia jika di indikasikan
- Pertahankan integritas kulit (misal: monitor area dengan risiko tinggi luka, pertahankan berat badan adekuat, Pertahankan nutrisi yang adekuat)
- Berikan cairan isotonik 9% saline, Hypotonik 45% saline, Hypotonik 5% dextrose, Aatau diuretik sesuai indikasi, berdasarkan status cairan dan osmolaritas urine
- Berikan pembatasan sodium
- Berikan antidiuretik agent (spt demopressin,/DDAVP atau vasopresin/Pitressin) pada pasien dengan diabetes insipidus jika di indikasikan
- Hindari pemberian intake medikasi sodium yang tinggi (spt Kayexalate, sodium bicarbonat, dan saline hipertonik)
- Instruksikan penggunaan pengganti garam yang tepat jika perlu
- Jelaskan kepada pasien/keluarga tentang makanan dan obat-obatan yang berkadar sodium tinggi (spt Makanan kaleng dan beberapa jenis antasida)
- Monitor hasil labor yang berkaitan dengan hipernatremia( spt hipercloremia, hiperglikemia)
- Monitor manifestasi neurologi dan neuromuskular hipernatremia (spt Letargi, iritabilitas, koma, seizure, tremor, hiperrefleksia)
- Monitor manifestasi cardiac terhadap hipernatremia (spt takicardi, hipotensi ortostatik, flat neck veins)
- institute seizure precaution
- Jelaskan pada pasien dan keluarga mengenai pemerikasaan dan pengobatan hipernatremia
- Jelaskan pada keluarga mengenai tanda-tand lain yang signifikan terhadap hipovolemia(jika hipernatremia berhubungan dengan kehilangan cairan abnormal)
MANAJEMEN ELEKTROLIT (HIPOKALEMIA)
Definisi
Meningkatkan keseimbangan potasium dan mencegah
komplikasi akibat rendahnya kadar potasium serum.
Aktifitas
- Mengambil spesimen untuk analisis kadar potasium dan ketidakseimbangan elektrolit (misal ; ABG, urin, kadar serum)
- Pantau nilai labor yang berhubungan dengan hipokalemia (peningkatan glukosa, alkalosis metabolik, penurunan osmolalitas urin, kadar potasium urin, hipokloremia dan hipokalsemia)
- Pantau pergeseran cairan intraselular yang menyebabkan penurunan kadar potasium serum, (misal ; alkalosis metabolik, konsumsi kaarbohidrat, pemberian insulin)
- Pantau fungsi ginjal yang menyebabkan penurunan kadar potasium (misal ; diuretik, diuresis, alkalosis metabolik, nefritis)
- Pantau gastrointestinal yang menyebabkan penurunan kadar potasium (misal ; diare, fistula, muntah, pemasangan suction NG)
- Pantau kelemahan yang menyebabkan penurunan kadar potasium (misal ; pemberian cairan hipotonik, peningkatan retensi air)
- Berikan suplemen potasium sesuai resep yang diberikan
- Pertimbangkan suplemen potasium yang sesuai saat persiapan (misal ; klorida untuk hipokloremia; glukonate; asetat; sitrat; bikarbonat, menurunkan kadar klorida dan menurunkan kadar potasium; sugar free, untuk peningkatan ektraselular atau non sugar free untuk peningkatan intraselular)
- Pantau fungsi ginjal, EKG dan serum potasium saat penggantian
- Cegah iritasi akibat suplemen potasium (misal ; pemberian PO atau suplemen potasiun NG pada saat atau setelah makan untuk mengurangi resiko iritasi GI, pemberian suplemen potasium IV secara perlahan)
- Berikan potassium-sparing diuretic (misal ; spironolacteone / alnactone, atau triamterene / cyrenium)
- Pantau keracunan digitalis (misal ; laporkan kadar serum diatas batas terapi, pantau denyut jantung sebelum pemberian dosis, pantau efek samping)
- Hindari pemberian zat alkalin (misal ; sodium bikarbonat IV dan PO atau antasid NG)
- Pantau manifestasi pada neurologis akibat kondisi hipokalemia (misal ; kelemahan otot, perubahan level kasadaran, mengantuk, apatis, letargi, kebingungan dan depresi)
- Pantau manifestasi pada jantung akibat kondisi hipokalemia (misal ; hipotensi, pelebaran gelombang T, gelombang U, takikardi, denyut lemah)
- Pantau manifestasi pada ginjal akibat kondisi hipokalemia (misal ; penurunan osmolalitas urin, nokturia, poliuri, polidipsi)
- Pantau manifestasi pada GI akibat hipokalemia (misal ; anoreksia, nausea, kram abdomen, konstipasi, distensi, ileus paralitik)
- Pantau manifestasi pulmonal akibat kondisi hipokalemia (misal ; hipoventilasi dan kelemahan otot respirasi)
- Posisikan pasien untuk bantuan ventilasi
- Pantau tanda-tanda kegagalan nafas (misal ; penurunan PaO2, peningkatan PaCO2 dan kelemahan otot pernapasan)
- Pantau kejadian hiperkalemia
- Pantau diuresis berlebihan
- Ajarkan pasien dan keluarga bagaimana mengatasi hipokalemia
- Maintain akses IV pasien
- Pantau status cairan, termasuk intake dan output
- Berikan makanan yang mengandung potasium tinggi (misal ; zat pengganti garam, buah kering, pisang, sayuran hijau, tomat, sayuran kuning, coklat, dll)
MANAJEMEN ELEKTROLIT (HIPOKALSEMIA)
Definisi
Meningkatkan keseimbangan kalsium dan mencegah
komplikasi akibat rendahnya kadar kalsium serum.
Aktifitas
- Pantau kadar kalsium serum (misal ; ion kalsium)
- Pantau kadar kalsium serum pada pasien yang baru mendapat transfusi darah dalam jumlah besar
- Monitor ketidakseimbangan elektrolit yang berhubungan dengan hipokalsemia (misal ; hiperphospatemia, hipomagnesemia, alkalosis)
- Pantau penurunan kadar ion kalsium (misal ; hemodilusi, diare kronik, pankreatitis, dll)
- Pantau kehilangan kalsium berkelanjutan (misal ; disfungsi tubular ginjal, eksudasi saat luka bakar, infeksi)
- Pantau status cairan termasuk intake dan output
- Pantau fungsi ginjal (misal ; BUN dan kadar Cr)
- Maintain akses IV pasien
- Berikan garam kalsium sesuai resep yang diberikan (misal ; kalsium karbonate, kalsium klorida, kalsium glukonate)
- Pantau efek samping pemberian ion kalsium IV (misal ; kalsium klorida) seperti : tromboplebitis, kerusakan jaringan lunak disertai ekstravasi, trombus.
- Hindari pemberian obat-obatan yang menyebabkan penurunan ion kalsium (misal ; bicarbonat dan sitrat)
- Hindari pemberian garam kalsium dengan bikarbonat
- Dorong intake kalsium (misal ; seafood, kacang, brokoli, bayam, suplemen)
- Tingkatkan intake vitamin D
- Pantau manifestasi neuromuskular akibat kondisi hipokalsemia (misal ; tetani, kram,spasme)
- Pantau spasme laring akut
- Pantau ekstraserbasi tetani akibat hiperventilasi atau tekanan nervus eferen
- Pantau Mnifestasi CNS akibat hipokalsemia (misal ; gangguan personalitas, ansietas, irritabilitas, depresi, psikosis)
- Pantau manifestasi kardiovaskular dari keadaan hipokalsemia (misal ; penurunan kontraktilitas, penurunan kardiak output, hipotensi, perpanjangan ST segmen, perpanjangan interval QT)
- Pantau manifestasi pada GI akibat hipokalsemia (misal ; nausea, muntah, konstipasi, nyeri abdomen, spasme otot)
- Pantau manifestasi integumen akibat hipokalsemia (misal ; aksema, alopesia, hiperpigmentasi)
- Kaji tingkat nyeri
- Pantau kejadian hiperkalsemia
- Ajarkan pasien dan keluarga bagaimana mengatasi hipokalemia
MANAJEMEN ELEKTROLIT : HIPONATREMIA
Defenisi
: peningkatan keseimbangan sodium
dan pencegahan komplikasi sebagai hasil pengukuran tingkat sodium serum yang
lebih rendah dari diinginkan
Aktivitas :
·
Dapatkan spesimen labor untuk
analisis perubahan jumlah sodium (serum dan sodium urin, serum dan klorida
urin, osmolalitas urin dan specific gravity)
·
Monitor ketidakseimbangan
elektrolit dihibungkan dengan hiponatremia (hipokalemia, asidosis metabolik dan
hipoglikemia)
·
Monitor
kehilangan sodium lewat renal (oliguri)
·
Monitor
fungsi ginjal (BUN dan Cr level)
·
Monitor
intake dan output
·
Ukur
BB setiap hari dan monitor kebiasaan (trends)
·
Monitor
untuk indikasi kelebihan/ retensi cairan (kenaikan CVP atau tekanan kapiler
pulmonar, edema, distensi vena leher, asites)
·
Monitor
status hemodinamik termasuk CVP, MAP, dan PCWP
·
Berikan
cairan normal dan plasma ekspander Bila terjadi hipovolemia
·
Berikan
cairan hipertonik (3%-5% dengan 3 ml/kg/jam atau berdasarkan koreksi
hiponatrium
·
Hindari
kelebihan pemberian cairan hipotonik, terutama kemunculan SIADH
·
Berikan
diuretik jika diindikasikan (thiazide, furosemid, ethacrynic acid)
·
Jelaskan
pada pasien alasan pemberian terapi diuretik
·
Jaga
agar upaya dalam mengatasi hiponatremia dalam selang waktu yang bisa
dikompensasi tubuh
·
Batasi
aktivitas pasien untuk menjaga energi pasien
·
Jaga
pembatasan cairan
·
Monitor
manifestasi hiponatremia terhadap neurologis dan atau neuromuskular (letargi,
peningkatan ICP, confusion, sakit kepala, seizure, koma, fatique, tremor,
nyeri/ lemah otot, hiper refleksia)
·
Monitor
manifestasi hiponatremia terhadap kardiovaskular (perubahan TD, kulit dingin
dan pucat, hipo atau hipervolemia)
·
Monitor
manifestasi hiponatremia terhadap GI (anoreksia, nausea, vomit, kram abdomen,
diare)
·
Berikan
makanan/ cairan tinggi sodium
·
Instruksikan
pasien atau keluarga untuk mengatasi hiponatremi
PEMANTAUAN ELEKTROLIT
Definisi: Mengumpulkan dan menganalisa data pasien untuk mengatur keseimbangan
elektrolit
Aktifitas:
1. Monitor
jumlah serum elektrolit
2. Monitor
albumin serum dan total jumlah protein sebagai indikasi
3. Monitor
untuk keseimbangan asam dan basa perorangan
4. Identifikasi
kemungkinan penyebab dari keseimbangan elektrolit
5. Kenali
dan laporkan keadaan keseimbangan elektrolit
6. Monitor
kehilangan cairan dan asosiasikan kehilangan elektolit sebagai indikasi.
7. Monitor
untuk manifestasi neurology dari keseimbangan elektrolit
8. Monitor
kecukupan ventilasi.
9. Monitor
kadar osmolaritas serum dan urin
10.Monitor
perencanaan EKG, untuk perubahan yang berhubungan dengan keabnormalan kadar
K,Ca,dan Mg
11.Catat
perubahan di bagian perineal, seperti kekakuan dan tremor
12.Catat
keanehan pada tulang
13.Monitor
nausea,muntah,dan diarrhea
14.Identifikasi
pengobatan yang dapat mengubah status elektrolit, seperti GI suction, diuretic,
antihipertensi, dan block channel kalsium
15.Monitor
untuk mendasari penyakit medis yang dapat mengubah keseimbangan elektrolit
16.Monitor
untuk tanda dan gejala dari hipokalemia
17.Monitor
untuk tanda dan gejala dari hiperkalemia.
18.Monitor
untuk tanda dan gejala hiponatremia
19.Monitor
untuk tanda dan gejala hipernatremia
20.Monitor
untuk tanda dan gejala hipocalcemia.
21.Monitor
untuk tanda dan gejala hipercalcemia
22.Monitor
untuk tanda dan gejala hipomagnesemia
23.Monitor
untuk tanda dan gejala hipermagnesemia
24.Monitor
untuk tanda dan gejala hipoposfatemia
25.Monitor
untuk tanda dan gejala hiperposfatemia
26.Monitor
untuk tanda dan gejala hipocloremia
27.Monitor
untuk tanda dan gejala hipercloremia
28.Atur
resep suplemen elektrolit yang layak
29.Lengkapi
diet yang layak untuk keseimbangan elektrolit pasien
30.Ajarkan
pasien cara untuk mencegah atau meminimalkan keseimbangan elektrolit
31.Instruksikan
pasien atau keluarga terhadap modifikasi diet yang spesifik.
32.Konsultasikan
ke dokter tanda dan gejala dari kehilangan keseimbangan cairan dan elektrolit
MANAJEMEN CAIRAN
Definisi : mengatur keseimbangan cairan dan mencegah
komplikasi akibat jumlah cairan abnormal
Aktivitas :
·
Timbang BB tiap hari
·
Hitung haluran
·
Pertahankan intake yang akurat
·
Pasang kateter urin
·
Monitor
status hidrasi (seperti :kelebapan mukosa membrane, nadi)
·
Monitor status hemodinamik
termasuk CVP,MAP, PAP
·
Monitor
hasil lab. terkait retensi cairan (peningkatan BUN, Ht ↓)
·
Monitor TTV
·
Monitor
adanya indikasi retensi/overload cairan (seperti :edem, asites, distensi vena
leher)
·
Monitor
perubahan BB klien sebelum dan sesudah dialisa
·
Monitor status nutrisi
·
Monitor
respon pasien untuk meresepkan terapi elektrolit
·
Kaji lokasi dan luas edem
·
Anjurkan klien untuk intake
oral
·
Distribusikan cairan > 24
jam
·
Tawarkan
snack (seperti : jus buah)
·
Konsultasi
dengan dokter, jika gejala dan tanda kehilangan cairan makin buruk
·
Kaji
ketersediaan produk darah untuk trsanfusi
·
Persiapkan untuk administrasi
produk darah
·
Berikan terapi IV
·
Berikan cairan
·
Berikan diuretic
·
Berikan cairan IV
·
Nasogastrik untuk mengganti
kehilangan cairan
·
Produk darah
MANAJEMEN CAIRAN/ ELEKTROLIT
Definisi: Regulasi dan mencegah
komplikasi akibat kekurangan cairan/ elektrolit
Aktivitas:
v Monitor keabnormalan level untuk serum
v Dapatkan specimen lab untuk memonitor level cairan/ elektrolit (
seperti Ht, BUN,sodium, protein, potassium )
v Timbang berat badan tiap hari
v Beri cairan
v Promosikan intake oral
v Beri terapi nasogastrik untuk menggantikan output
v Beri serat pada selang makan pasien untuk mengurangi kehilangan
cairan dan elektrolit selama diare
v Kurangi konsumsi es / jumlah intake oral pasien yang terpasang NGT
v Irigasi selang NGT dengan normal salin
v Pasang infuse IV
v Monitor hasil lab yang relevan dengan
retensi cairan
v Monitoring status hemodinamik, termasuk
MAP, PAP,PCWP
v Pertahankan keakuratan catatan intake dan
output
v Monitor tanda dan gejala retensi cairan
v Monitor tanda- tanda vital
v Restribusi cairan
v Perbaikan dehidrasi postoperative
v Pertahankan cairan IV yang mengandung
elektrolit pada frekuensi tetes yang konstan
v Monitor respon pasien untuk memberikan terpi elektrolit
v Monitor manifestasi dari kekurangan keseimbangan
elektrolit
v Beri diet yang dianjurkan untuk
ketidakseimbangan cairan atau elektrolit yang spesifik ( seperti sodium menurun
)
v Monitor efek samping suplemen elektrolit ( seperti iritasi
gastrointestinal )
v Kaji sclera,kulit untuk mencari indikasi
kekurangan keseimbangan cairan dan elektrolit
v Konsultasikan dengan dokter jika tanda dan
gejala kekurangan keseimbangan cairan dan elektrolit makin parah
v Beri suplemen elektrolit
v Promosikan tentang citra tubuh dan harga diri
v Monitor kehilangan cairan ( seperti;
pendarahan, muntah, takipneu )
v Siapkan pasien untuk dralisa
v Lakukan perkontrolan kehilangan cairan
v Beri tindakan untuk mengurangi BAB
v Lakukan manajemen hipoglikemia
MONITORING CAIRAN
Definisi :
pengumpulan dan analisa data untuk mengatur keseimbangan cairan
Aktivitas :
·
Kaji
tentang riwayat jumlah dan tipe intake cairan dan pola eliminasi
·
Kaji
kemungkinan factor resiko terjadinya imbalan cairan (seperti : hipertermia,
gagal jantung, diaforesis, diare, muntah, infeksi, disfungsi hati)
·
Monitor BB, intake dan output
·
Monitor nilai elektrolit urin
dan serum
·
Monitor osmolalitas urin dan
serum
·
Monitor denyut jantung, status
respirasi
·
Monitor
TD ortostatik dan perubahan ritme jantung
·
Monitor parameter hemodinamik
invasive
·
Monitor
membrane mukosa, turgor dan rasa haus
·
Monitor warna dan kuantitas
urin
·
Monitor
distensi vena leher , edem perifer dan pengingkatan BB
·
Monitor tanda dan gejala asites
·
Pertahankan
keakuratan catatan intake dan output
·
Catat adannya vertigo
·
Beri
agen farmakoligis untuk meningkatkan output urin
·
Lakukan dialisa, catat respon
klien
·
Beri cairan
· Batasi intake cairan pertahankan aliran IV
· RESUSITASI
CAIRAN
Definisi :Pemberian
cairan intravena dengan cepat/ segera
Aktivitas :
v Dapatkan dan pertahankan pemberian
intravena dalam jumlah besar
v Kolaborasikan dengan dokter untuk
memastikan pemberian crystalloids ( Nacl, koloid plasma dan Hesban )
v Atur cairan intra vena sesuai rujukan
dokter
v Dapatkan specimen darah untuk mencocokkan
data, jika diindikasikan
v Beri transfuse darah sesuai rujukan dokter
v Monitor respon hemodinamik
v Monitor status oksigen
v Monitor kelebihan cairan
v Monitor output cairan tubuh sepert; urin, drainase NGT,dan selang
dada
v Monitor BUN, keratin, protein total dan albumin
v Monitor adanya edema pulmonal Dn third spacing
Closkey ,Joane C.
Mc, Gloria M. Bulechek.1996. Nursing
Interventions Classification (NIC). St. Louis :Mosby Year-Book
Johnson,Marion,
dkk.2000. Nursing Outcome Classifications
(NOC). St. Louis :Mosby Year-Book
Wiley dan Blacwell.2009. Nursing Diagnoses: Definition & Classification 2009-2011, NANDA.Singapura:Markono
print Media Pte Ltd
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tulis Komentnya Disini yaxc!!!!