Senin, 07 Mei 2012

GANGGUAN MENELAN

NANDA
GANGGUAN  MENELAN
Daerah 2 : Nutrisi
Kelas 1 : Proses pencernaan
Defenisi : fungsi abnormal dari hubungan mekanisme penelanan dengan kekurangan di mulut, paring, atau struktur dan fungsi esofagus.
Batasan Karakteristik
Gangguan Tahap Esopagus
§  Tahap esopagus tidak normal  dalam belajar menelan
§  Bau nafas asam
§  Bruxism
§  Keluhan seperti tertusuk sesuatu
§  Nyeri epigastrik
§  Penolakan makanan
§  Rasa panas dalam perut
§  Hematemesis
§  Pembesaran kepala (selama melengkung atau setelah makanan)
§  Bangun pada malam hari
§  Batuk pada malam hari
§  Memperhatikan tanda-tanda dari kesulitan menelan ( seperti berhentinya makanan pada rongga perut, batuk/tersedak)
§  Odynophagia
§  Pemuntahan kembali isi lambung (bersedawa air)
§  Menelan berulang-ulang
§  Kemarahan yang tidak jelas pada waktu makan
§  Jumlah terbatas
§  Muntah
§  Memuntahkan di bantal
Gangguan Tahap Oral
§  Ketidaknormalan tahap oral dalam belajar menelan
§  Tersedak sebelum menelan
§  Batuk sebelum menelan
§  Mengiler
§  Keluarnya makanan dari mulut
§  Mendorong makanan keluar dari mulut
§  Hambatan sebelum menelan
§  Ketidakmampuan membersihkan rongga mulut
§  Tidak sempurnanya penutupan mulut
§  Tidak dapat mengunyah
§  Tidak dapat aksi lidah dalam bentuk bolus
§  Lama makan dengan konsumsi yang sedikit
§  Reflux nasal
§  Deglutinasi secara terus-menerus
§  Pengelompokan pada sulci lateral
§  Tempat masuk bolus prematur
§  Sialorrhea
§  Pembentukan bolus lambat
§  Kelemahan menghisap menghasilkan efisiensi puting susu
Gangguan Tahap Paring
§  Ketidaknormalan tahap paring dalam menelan
§  Merubah posisi kepala
§  Tersedak
§  Batuk
§  Lambat menelan
§  Penolakan makanan
§  Muntah
§  Kualitas suara batuk

































NOC

Gangguan menelan
DEFENISI : ketidak normalan fungsi mekanisme menelan dengan kekurangan di mulut, paring, atau fungsi dan struktur esopagus.
HASIL YANG DIUSULKAN:
Status Menelan
Status Menelan: Tahap Esopagus
Status Menelan: Tahap Oral
Status Menelan: Tahap Paring























Status Menelan (1010)
Domain-Kesehatan Psikologis (II)
Kelas-Nutrisi (K)
Skala-Sangat setuju sampai Tidak seteju (a)
Defenisi: memperluas perjalanan cairan dan/atau makanan padatan dari mulut ke perut.
Status menelan
Amat Sangat dicurigai

1
Sangat dicurigai

2
Dicurigai


3
Agak dicurigai

4
Tidak dicurigai

5
Indikator
101001

101002

101003
101004

101005



101006


101007

101008


101009


101010

101011
101012

101013

101014

101015


101016

101017

101018
101019


Jumlah makanan di mulut
Menangani sekresi air liur
Produksi saliva
Kemampuan mengunyah
Penyampaian bolus ke hipoparing seimbang dengan refleks menelan
Kemampuan membersihkan rongga mulut
Waktu pembentukan bolus
Jumlah  menelan sesuai untuk ukuran bolus/bentuk
Durasi makanan dengan menanggapi jumlah konsumsi
Waktu  refleks menelan
Kualitas suara
Tidak ada tersedak, batuk, atau muntah
Usaha menelan yang normal
Mempertahankan isi lambung di perut
Pertahankan posisi kepala dan tubuh secara normal
Penerimaan makanan
Nyaman dalam menelan
Belajar menelan
Lainnya
            (menetapkan)

1

1

1
1

1



1


1

1


1


1

1
1

1

1

1

1


1

1
1

2

2

2
2

2



2


2

2


2


2

2
2

2

2

2


2

2

2
2

3

3

3
3

3



3


3

3


3


3

3
3

3

3

3


3

3

3
3



4

4

4
4

4



4


4

4


4


4

4
4

4

4

4


4

4

4
4

5

5

5
5

5



5


5

5


5


5

5
5

5

5

5


5

5

5
5








Status menelan: tahap esopagus (1011)
Domain-Kesehatan Psikologis (II)
Kelas-Nutrisi (K)
Skala-Sangat setuju sampai Tidak seteju (a)
Defenisi: Adekuatnya perjalanan cairan dan/atau makanan padatan dari paring ke perut
Status menelan: tahap esopagus
Amat sangat dicurigai

1
Sangat dicurigai
2
Dicurigai
3
Agak dicuriga
4
Tidak dicurigai
5
Indikator
101101

101102

101103

101104

101105


101106


101107
101108

101109

101110


101111

101112
101113
101114

101115
101016

101117


Tidak ada tersedak dan/atau batuk
Mempertahankan  isi lambung dalam perut
Tidak ada nyeri epigastrik
Nyaman dalammenelan
Asosiasi status perilaku dengan waktu makan
Mempertahankan posisi netral kepala dan leher
Pola tidur
Tidak ada batuk dimalam hari
Tidak ada muntah dimalam hari
Tidak ada berulang-ulang dalam  menelan
Tidak ada hematemesis
Bau nafas asam
Tidak ada bruxism
Penerimaan makanan
Penerimaan volume
Belajar menelan:
tahap esopagus
Lain
            (menetapkan)

1

1

1

1

1


1


1
1

1

1


1

1

1

1

1
1






2

2

2

2

2


2


2
2

2

2


2

2

2

2

2
2









3

3

3

3

3


3


3
3

3

3


3

3

3

3

3
3











4

4

4

4

4


4


4
4

4

4


4

4

4

4

4
4









5

5

5

5

5


5


5
5

5

5


5

5

5

5

5
5












Status Menelan: Tahap Oral (1012)
Domain-Kesehatan Psikologis (II)
Kelas-Nutrisi (K)
Skala-Sangat setuju sampai Tidak seteju (a)
Defenisi: Persiapan yang adekuat, kepuasan, dan gerakan posterior dari cairan dan/atau padatan di mulut selama menelan
Status menelan: tahap esopagus
Amat sangat dicurigai

1
Sangat dicurigai
2
Dicurigai
3
Agak dicurigai
4
Tidak dicurigai
5
Indikator
101201

101202

101203
101204

101205

101206



101207


101208



101209
101210


101211
101212

101213

101214
101215

101216


Mempertahankan makanan di mulut
Menguasai sekresi mulut
Pembentukan bolus
Pembentukan bolus tepat waktu
Kemampuan menelan
Penyampaian bolus ke hipoparing setara dengan refleks menelan
Kemampuan membersihkan rongga mulut
Tidak ada batuk,tersedak, muntah sebelum menelan
Penutupan bibir
Jumlah menelan yang tepat untuk ukuran bolus/tekstur
Efisiensi puting susu
Tingkat konsumsi makanan
Tidak ada refluks nasal
Refleks muntah
Belajar menelan: tahap oral
Lain
            (menetapkan)

1

1

1
1

1

1



1


1



1
1


1
1

1

1
1

1








2

2

2
2

2

2



2


2



2
2


2
2

2

2
2

2








3

3

3
3

3

3



3
3

3



3
3


3
3

3

3
3

3










4

4

4
4

4

4



4
4

4



4
4


4
4

4

4
4

4








5

5

5
5

5

5



5
5

5



5
5


5
5

5

5
5

5










Status Menelan: Tahap Paring (1013)
Domain-Kesehatan Psikologis (II)
Kelas-Nutrisi (K)
Skala-Sangat setuju sampai Tidak seteju (a)
Defenisi: Adekuatnya penyampaian cairan dan/atau padatan dari mulut ke esopagus
Status menelan: tahap esopagus
Amat sangat dicurigai

1
Sangat dicurigai
2
Dicurigai
3
Agak dicurigai
4
Tidak dicurigai
5
Indikator
101301

101302
101303

101304


101305

101306

101307
101308
101309

101310

101311
101312


101313


Refleks menelan tepat waktu
Kualitas suara
Tidak ada tersedak, batuk, atau muntah
Jumlah menelan yang sesuai untuk ukuran bolus/tekstur
Mempertahankan posisi netral kepala
Usaha menelan yang normal
Peninggian laring
Status paru-paru
Demam tidakditerangkan
Tidak ada refluks nasal
Penerimaan makanan
Belajar menelan: tahap paring
Lain
            (menetapkan)

1

1
1

1


1

1

1
1
1

1

1

1
1












2

2
2

2

2


2

2
2
2

2

2

2
2









3

3
3

3

3


3

3
3
3

3

3

3
3














4

4
4

4

4


4

4
4
4

4

4

4
4











5

5
5

5

5


5

5
5
5

5

5

5
5
















NIC

Gangguan Menelan
Defenisi : keadaan ketika seorang individu mengalami penurunan kemampuan untuk secara volunter memasukkan cairan dan/atau makanan padatan dari mulut ke dalam lambung.
INTERVENSI KEPERAWATAN YANG DIUSULKAN UNTUK RESOLUSI MASALAH:
Pengisapan Jalan Udara                                              Pengawasan
Tindakan Pencegahan Aspirasi, p. 114                       Terapi Menelan, p. 542
Melakukan Relaksasi Otot




















Jalan Udara Pengisapan
DEFENISI: perpindahan sekresi jalan udara oleh penyisipan pengisapan kateter pada jalan udara mulut pasien dan/atau trakea.
AKTIVITAS-AKTIVITAS:
Menentukan kebutuhan pernafasan mulut dan/atau pernafasan trakea.
Auskultasi nafas sebelum dan sesudah pengisapan.
Memberitahukan kepada pasien dan keluarga tentang pengisapan.
Aspirasi nasoparing dengan tabung syringe atau mengambil atau merencanakan pengisapan yang sesuai.
Menyediakan pemberian obat yang sesuai.
Menggunakan tindakan pencegahan universal : sarung tangan, pelindung mata, dan masker yang sesuai.
Menyisipkan aliran udara hidung untuk memudahkan penyerapan nasotrakea yang sesuai.
Ajarkan pasien untuk mengambil nafas dalam sebelum pengisapan nasotrakea dan menggunakan oksigen sebagai pelengkap, yang sesuai.
Hiperoksigen dengan 100% aksigen, menggunakan ventilator atau pembaharuan kantong yang manual.
Menghirup udara kira-kira 1 sampai 1,5 jam volume tidal menggunakan ventilator mekanik, dengan tepat.
Gunakan peralatan yang steril untuk setiap prosedur pernafasan trakea.
Pilih kateter pernafasan yang diameternya 1,5 dari tuba endotrakea, tuba trakeostomi, atau jalan nafas pasien.
Ajarkan pasien secara pelan-pelan, nafas dalam selama bernafas dari kateter melalui rute nasotrakea.
Biarkan pasien berhubungan dengan ventilator selama bernafas, jika sistem pernafasan trakea tertututp atau suatu oksigen insuffulation adaptor alat digunakan.
Gunakan jumlah terendah daridinding pernafasan yang penting untuk mengeluarkan sekresi ( antara 8 sampai 100 mm Hg untuk dewasa).
Amati status oksigen pasien ( SaO2 dan SvO2 tingginya) dan status hemodinamik ( tingkat MAP dan irama jantung) segera sebelum, selama, dan sesudah pernafasan.
Batasi durasi masing-masing pernafasan trakea selama kebutuhan untuk memindahkan pengeluaran dan respon pasien pada pernafasan.
Kelebihan bernafas dan kelebihan oksigen antara masing-masing pernafasan trakea dan sesudah akhir pernafasan.
Pernafasan di daerah sekeliling trakea setelah pernafasan trakea selesai, dengan tepat.
Berhentikan pernafasan trakea dan menyediakan suplai oksigen jika pasien mengalami bradikardia, penambahan pada etcopy ventricular, dan/atau desaturasi.
Merubah teknik pernafasan, pusat respon klinis pasien.
Jenis catatan dan jumlah volume sekresi yang hadir.
Gunakan hasil sekresi selama uji kebiasaan dan sesitivitas, dengan tepat.
Ajarkan pasien dan/ atau keluarga bagaimana mengatur jalan nafas, dengan tepat.
























Tindakan Pencegahan Aspirasi
 DEFENISI: pencegahan atau memperkecil faktor resiko pada pasien pada bahaya aspirasi.
AKTIVITAS-AKTIVITAS:
Periksa tingkat kesadaran, refleks batuk, refleks muntah, dan kemampuan menelan.
Monitor status paru-paru.
Pertahanan jalan nafas.
Posisi dengan benar 90 derajat atau sejauh mungkin.
Pertahankan manset yang membumbung.
Pertahankan susunan pengisapan.
Makanan dalam jumlah kecil.
Periksa NG atau tingkatan gastrostomi sebelumpemberian makanan.
Periksa NG atau residual gastrostomi sebelum pemberian makanan.
Menghindari pemberian makanan, jika residual tinggi.
Tempatkan “warna” padav pemberian makanan NG.
Menghindari cairan atau menggunakan agen yang kental.
Memberikan makanan atau cairan-cairan yang dapat dibentuk di dalam bolus sebelum menelan.
Memotong makanan dalam potongan-potongan kecil.
Meminta pengobatan dalam bentuk obat untuk segala macam penyakit.
Pecahkan dan hancurkan pil-pil sebelum memberi obat.
Jaga ujung kepala tempat tidur 30 sampai 45 menit setelah pemberian makanan.
Menganjurkan konsultasi patologi yang tepat.
Menyarankan menelan kue barium atau video fluoroskopi yang sesuai.
 







Melakukan Relaksasi Otot
DEFENISI : memudahkan ketegangan dan pelepasan otot-otot secara berturut-turut ketika merawat ke berbagai macam akibat pada sensasi.
AKTIVITAS-AKTIVITAS:
Memilih ketenangan dan keadaan yang nyaman.
Menahan pencahayaan.
Ambil tindakan pencegahan untuk mencegah gangguan.
Menempatkan pasien di kursi baring, atau apapun yang membuat nyaman.
Ajarkan pasien memakai pakaian yang nyaman, pakaian tidak terbatas.
Meneliti peningkatan tekanan intrakarnial, kapiler fragility,kecenderungan pendarahan, berbagai kesulitan berhubungan dengan jantung akut kesulitan dengan hipertensi,atau keadaan yang lain di mana kekuatan otot mungkin menghasilkan luka-luka/kerugian fisiologis lebih besar, dan memodifikasi teknik itu, dengan tepat.
Ajarkan pasien latihan relaksasi rahang.
Biarkan pasien menegangkan, selama 5 sampai 10 detik, setiap 8 sampai 16 kelompok otot besar.
Tegangkan otot-otot kaki untuk tidak lebih panjang dari pada 5 detik untuk menghindari kekejangan.
Ajarkan pasien untuk fokus pada sensasi di otot-otot ketika mereka ditegangkan.
Ajarkan pasien untuk fokus pada sensasi di otot-otot ketika mereka dilemahkan.
Periksa pada waktu tertentu dengan pasien untuk menjamin bahwa kelompok otot dilemahkan.
Izinkan pasien menegangkan otot lagi, jika tidak mengalami relaksasi.
Monitor indikator-indikator ketidakrelaksasian, seperti gerakan,sulit bernafas, berbicara dan batuk.
Ajarkan pasien untuk nafas dalam dan biarkan nafas perlahan-lahan dan tegangan keluar.
Menimbulkan relaksasi pribadi “cakap cepat” yang menolong pasien untuk fokus dan merasakan kenyamanan.
Akhiri pembahasan relaksasi secara berangsur-angsur.
Menyediakan waktu bagi pasien untuk mengekspresikan perasaan mengenai tindakan.
Menganjurkan pasien untuk latihan antara pembahasan tetap dengan perawat.


Pengawasan
DEFENISI : akquistisi berkelanjutan dan penuh arti, intepretasi, dan sintesis dari data pasien selama membuat keputusan klinik.
AKTIVITAS-AKTIVITAS:
Menentukan resiko kesehatan pasien, yang sesuai.
Memperoleh tentang tingkah laku normal dan kebiasaan sehari-hari.
Memilih indikasi pasien yang tepat untuk pencatatan terus-menerus, berdasarkan kondisi pasien.
Menentukan frekuensi pengumpulan data dan interpretasi, sebagai indikasi oleh status pasien.
Memudahkan penerimaan uji-uji diagnosa, yang sesuai.
Mengartikan hasil uji diagnosa, dengan tepat.
Mendapatkan kembali dan mengartikan data laboratorium, menghubungi dokter, dengan tepat.
Menjelaskan hasil uji diagnosa pada pasien dan keluarga.
Monitor kemampuan pasien untuk melakukan aktifitas perawatan mandiri.
Monitor status neurologi.
Monitor pola tingkah laku.
Monitor tanda-tanda vital, dengan tepat.
Berkolaborasi dengan dokter untuk mengadakan pemeriksaan gangguan hemodinamik, yang sesuai.
Berkolaborasi dengan dokteruntuk mengadakan pemeriksaan ICP, dengan tepat.
Periksa tingkat kenyamanan, dan melakukan tindakan yang sesuai.
Periksa cara penggunaan koping pasien dan keluarga
Monitor perubahan-perubahan pola tidur.
Monitor oksigenasi dan memulai tindakan untuk menaikkan oksigenasi yang adekuat dari organ-organ vital.
Memulai pengawasan kulit yang rutin pada pasien resiko tinggi.
Periksa tanda-tanda dan gejala-gajala cairan dan keseimbangan elektrolit.
Monitor jaringan perfusi, dengan tepat.
Monitor peradangan, dengan tepat.
Monitor status nutrisi, dengan tepat
 Monitor fungsi gastrointestinal, dengan tepat.
Monitor pola eliminasi, dengan tepat.
Monitor kecenderungan perdarahan pada pasien resiko tinggi.
Tipe catatan dan jumlah pengaliran daripembuluh dan lubang-lubangdan memberitahu dokter dari perubahan-perubahan yang signifikan.
Troubleshoot peralatan dan sistem untuk tingkatkan akquisi dari data pasien yang dapat dipercaya.
Status sekarang ini dibandingkan dengan status sebelumnya untuk mendapatkan kemajuan dan kemunduran pada pasien.
Memulai dan/atau merubah perawatan medis untuk mempertahankan parameter pasien dalam perintah dokter, menggunakan kedudukan protokol.
Memudahkan penerimaan tugas-tugas antara cabang ilmu pengetahuan (tugas pastur, ilmu mendengar, dengan tepat.
Mendapatkan sebuah konsultasi doter ketika indikasi data pasien membutuhkan perubahan pada terapi medis.
Memberikan pengobatan yang tepat, menggunakan pembuatan protokol.


















Terapi Menelan
DEFENISI : memudahkan menelan dan mencegah komplikasi dari kesulitan menelan.
AKTIVITAS-AKTIVITAS:
Berkolaborasi dengan tim kesehatan yang lain (jabatan terapi, patologi wicara, dan ahli diet) untuk memberikan kelancaran rencana rehabilitasi.
Menghilangkan gangguan dari lingkungan sebelum bekerja dengan pasien dalam menelan.
Memberikan privasi untuk pasien, seperti keinginan, atau pernyataan.
Posisi mendiri agar pasien dapat melihat dan mendengarkan kamu berbicara.
Rencanakan cara menelan yang sesungguhnya untuk pasien/keluarga.
Berkolaborasi dengan ahli terapi berbicara untuk mengajarkan keluarga pasien cara latihan menelan.
Menggunakan alat bantu yang sesuai.
Menghindarkan menggunakan pipet minuman.
Bantu pasien untuk duduk pada posisi lurus selama makan/latihan.
Tuntun pasien mengucapkan stakato “ahs” untuk mempromosikan pengangkatan/tingginya langit-langit.
Memberika sebuah permen pada pasien untuk menigkatkan kekuatan lidah, jika sesuai.
Bantu hemiplegik pasien untuk duduk dengan legan di depan meja.
Bantu pasien untuk meletakkan kepala lentur ke depan pada persiapan menelan (lipatan dagu).
Ajarkan pasien untuk membuka dan menutup mulut dalam preparasi untuk manipulasi makanan.
Bantu pasien untuk menempatkan makanan di belakang mulut dan di sisi samping.
Periksa tanda-tanda dan simptom pernapasan.
Periksa gerakan lidah pasien ketika makan.
Monitor penutupan bibir ketika makan, minum, dan menelan.
Periksa mulut untuk menahan makanan sebelum makan.
Ajarkan pasien untuk mencari partikel-partikel makanan oleh bibir dan dagu, jika tidak dapat untukmemperpanjang lidah.
Ajarkan keluarga/pemberi perawatan bagaimana memberikan makanan dan monitor pasien.
Ajarkan keluarga/pemberi perawatan pada tindakan darurat untuk tersedak.
Ajarkan pasien/pemberi perawatan untuk kebutuhan nutrisi berkolaborasi dengan ahli diet.
Ajarkan pasien/pemberi/perawatan untuk tindakan darurat untuk tersedak.
Ajarkan pasien/pemberi perawatan bagaimana memeriksa memasukan makanan sebelum makan.
Memberikan/monitor keberadaan makanan/cairan, berdasarkan yang didapat dari belajar menelan.
Konsultasi dengan ahli terapi dan/atau dokter untuk secara berangsur-angsur membantu keberadaan makanan pasien.
Bantu untuk mempertahankan kalori yang adekuat dan pemasukan cairan.
Monitor berat badan.
Monitor hidrasi badan (pemasukan, pengeluaran,turgor kulit, dan membran mukosa).
Memberikan perawatan mulut, jika perlu.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tulis Komentnya Disini yaxc!!!!