Selasa, 08 Mei 2012

GANGGUAN INTEGRITAS JARINGAN


NANDA


GANGGUAN INTEGRITAS JARINGAN


Bidang            11 : Keamanan / perlindungan

Kelas 2 : Luka fisik


Defenisi :   Kerusakan membrane mukosa, corneal, jaringan pembungkus atau jaringan subkutan.


Batasan Karakteristik :

  • Jaringan rusak (seperti: corneal,membrane mukosa,jaringan pembungkus,atau jaringan subkutan)
  • Kerusakan jaringan


Faktor-faktor yang berhubungan :

  • Kumpulan sirkulasi
  • Bahan kimia yang mengganggu
  • Kekurangan cairan
  • Kelebihan cairan
  • Gangguan / hambatan gerakan fisik
  • Pengetahuan yang kurang
  • Faktor mekanik (seperti: tekanan,mencukur,dan pergeseran)
  • Faktor nutrisi (seperti: kekurangan atau kelebihan)
  • Radiasi
  • Suhu yang berlebihan















NOC


GANGGUAN INTEGRITAS JARINGAN


Defenisi :  Suatu keadaan dimana seseorang engalami kerusakan membrane mukosa,corneal,jaringan pembungkus atau jaringan subkutan. Suatu keadaan dimana seseorang mengalami perubahan jaringan tubuh.


Kriteria yang disarankan :

  • Integritas jaringan : kulit dan membrane mukosa
  • Penyembuhan luka : tujuan pertama
  • Penyembuhan luka : tujuan kedua


Kriteria hasil tambahan:

  • Keseimbangan cairan
  • Ketidakmampuan bergerak secara fisiologis
  • Pengetahuan : cara pengobatan
  • Status nutrisi
  • Perawatan diri : kebersihan
  • Pengaturan suhu
  • Pengaturan suhu : bayi baru lahir
  • Perfusi jaringan : peripheral
  • Kebiasaan pengobatan : penyakit atau luka




















INTEGRITAS JARINGAN : KULIT DAN MEMBRAN MUKOSA (1101)


Bidang – Kesehatan Fisiologis (II)
Kelas – Integritas Jaringan (L)
Skala – Sangat disetujui hingga tidak disetjui (a)


Defenisi :  Struktur yang utuh dan fungsi fisiologis normal pada kulit dan membrane mukosa.



Integritas jaringan: kulit dan membrane mukosa
Sangat disetujui


1
Disetujui



2
Cukup disetujui


3
Kurang disetujui


4
Tidak disetujui


5
Indicator






110301
Temparatur jaringan
1
2
3
4
5
110302
Sensasi IER
1
2
3
4
5
110303
Elastisitas IER
1
2
3
4
5
110304
Hidrasi IER
1
2
3
4
5
110305
Pewarnaan pigmen IER
1
2
3
4
5
110306
Keringat IER
1
2
3
4
5
110307
Warna IER
1
2
3
4
5
110308
Tekstur IER
1
2
3
4
5
110309
Ketebalan IER
1
2
3
4
5
110310
Luka Jaringan
1
2
3
4
5
110311
Perfusi Jaringan
1
2
3
4
5
110312
Pertumbuhan rambut pada kulit IER
1
2
3
4
5
110313
Keutuhan kulit
1
2
3
4
5
110314
Lainnya
1
2
3
4
5

IER= Hasil yang diharapkan












PENYEMBUHAN LUKA : TUJUAN PERTAMA (1102)


Bidang – Kesehatan Fisiologis (II)
Kelas – Integritas Jaringan (L)
Skala – Tidak ada hingga lengkap (j)


Defenisi : Tingkat dimana sel dan jaringan beregenerasi.



Penyembuhan luka : tujuan pertama
Tidak ada

1
Ada sedikit

2
Sedang


3
Banyak


4
Lengkap


5
Indicator







110201
Pengamatan kulit
1
2
3
4
5
110202
Pengeluaran nanah
1
2
3
4
5
110203
Pengeluaran racun pada luka
1
2
3
4
5
110204
Pengeluaran racun ringan pada luka
1
2
3
4
5
110205
Pengeluaran racun berat pada luka
1
2
3
4
5
110206
Pengeluaran racun ringan dari saluran / pembuluh
1
2
3
4
5
110207
Pengeluaran racun berat dari saluran / pembuluh
1
2
3
4
5
110208
Mengatasi eritema disekitar kulit
1
2
3
4
5
110209
Mengatasi luka oedem
1
2
3
4
5
110210
Mengatasi peningkatan suhu kulit
1
2
3
4
5
110211
Mengatasi bau busuk pada luka
1
2
3
4
5
110212
Lainnya
1
2
3
4
5










PENYEMBUHAN LUKA : TUJUAN KEDUA (1103)


Bidang – Kesehatan Fisiologis (II)
Kelas – Integritas Jaringan (L)
Skala – Tidak ada hingga lengkap (j)


Defenisi : Tingkat dimana sel dan jaringan yang terbuka beregenerasi.



Penyembuhan luka : tujuan kedua
Tidak ada

1
Ada sedikit

2
Sedang


3
Banyak


4
Lengkap


5
Indicator







110301
Granulasi

1
2
3
4
5
110302
Epitelisasi kulit
1
2
3
4
5
110303
Pengeluaran nanah
1
2
3
4
5
110304
Pengeluaran racun
1
2
3
4
5
110305
Pengeluaran racun ringan
1
2
3
4
5
110306
Pengeluaran racun berat
1
2
3
4
5
110307
Mengatasi eritema disekitar kulit
1
2
3
4
5
110308
Mengatasi luka oedem
1
2
3
4
5
110309
Mengatasi ketidaknormalan disekitar kulit
1
2
3
4
5
110310
Mengatasi kulit yang melepuh
1
2
3
4
5
110311
Mengatasi kelembekan kulit
1
2
3
4
5
110312
Mengatasi nekrosis
1
2
3
4
5
110313
Mengatasi kulit yang mengelupas
1
2
3
4
5
110314
Mengatasi adanya lubang / rongga pada luka
1
2
3
4
5
110315
Mengatasi adanya kerusakan
1
2
3
4
5
110316
Mengatasi pembentukan system sinus
1
2
3
4
5
110317
Mengatasi bau busuk pada luka
1
2
3
4
5
110318
Mengatasi ukuran luka
1
2
3
4
5
110319
Lainnya
1
2
3
4
5

Penurunan area ( panjang x lebar ) luka ____ cm ;
Penurunan ukuran / kedalaman luka ____ cm










































NIC


GANGGUAN INTEGRITAS JARINGAN


Definisi :   Suatu keadaan dimana seseorang mengalami kerusakan membran mukosa, korneal, jaringan pembungkus atau jaringan subkutan.


Intervensi keperawatan yang disarankan untuk menyelesaikan masalah:

·         Pengurangan pendarahan : pencernaan
·         Pengurangan pendarahan : pada hidung
·         Pengurangan pendarahan : pada uterus setelah melahirkan
·         Proses transfusi darah / pemberian darah
·         Manajemen cairan
·         Kontrol cairan
·         Mengontrol pendarahan
·         Pencegahan infeksi
·         Tindakan pencegahan getah
·         Manajemen nutrisi
·         Pemeliharaan kesehatan mulut
·         Posisi / kedudukan
·         Hernia
·         Balutan
·         Jahitan bedah
·         Sistem Perawatan Kelumpuhan
·         Penyembuhan luka


Intervensi Tambahan:
  • Memandikan
  • Kontol Infeksi
  • Intrapartal: Resiko Pengantaran
  • Terapi Lintah
  • Pelaksanaan Pengobatan
  • Pelaksanaan Pengobatan: Topical
  • Manajemen Pengobatan
  • Pemijatan Sederhana
  • Pemeriksaan Tanda-tanda Vital








PENGURANGAN PENDARAHAN :  SALURAN PENCERNAAN


Definisi :    Pengurangan kehilangan darah atau pendarahan  pada  saluran pencernaan dan komplikasinya.

Tindakan :
  • Evaluasi respon psikologi pasien terhadap pendarahan dan tanggapan  pasien pada masalah.
  • Pemeriksaan tanda-tanda dan gejala-gejala pendarahan tetap seperti periksa seluruh sekresi untuk kejelasan
  • Lakukan Hematest di saluran ekskresi dan observasi emesis darah, dahak, feses, urin, pengeluaran NG dan luka dengan tepat.
  • Periksa penggumpalan dan CBC (Complete Blood Count) dengan perbedaan WBC.
  • Periksa penggumpalan termasuk PT (Prothrombin Time), PTT (Partial Thromboplastin Time),jumlah fibrinogen, penurunan fibrin, dan jumlah platelet dengan tepat.
  • Atur pengobatan seperti laktulosa/vasopressin dengan tepat.
  • Pasang NGT untuk pengisapan dan pengeluaran dengan tepat.
  • Pasang NGT dengan tepat.
  • Mendokumentasikan warna, jumlah dan karakter.
  • Atur tekanan pada manset/balon pipa NGT.
  • Hindari penggunaan obat dengan PH yang tinggi pada lambung seperti antacid/histamine-2
  • Jalin hubungan saling mendukung dengan pasien dan keluarga.
  • Anjurkan pada pasien dan keluarga untuk membatasi aktivitas yang berlebihan.
  • Ajarkan cara mengurangi stress.
  • Atur jalan nafas dengan tepat.
  • Hindari pemakaian antikoagulan.
  • Kaji status nutrisi pasien.
  • Lakukan pemeriksaan penyaluran oksigen ke jaringan seperti PaO2, SaO2, dan tingkat Hb jika diperlukan.
  • Mengatur IV cairan dengan tepat.
  • Anjurkan pada pasien dan atau keluarga sesuai ketentuan seperti endoskopi, sclerosis, dan pembedahan.
  • Anjurkan pada pasien dan atau keluarga penggantian kebutuhan darah dengan tepat.
  • Anjurkan pada pasien dan atau keluarga bagaimana cara menghindari penggunaan obat anti peradangan seperti aspirin dan ibuprofen
  • Berikan penyuluhan pada pasien dan atau keluarga seperti alergi, alkohol dengan tepat.






PENGURANGAN PENDARAHAN PADA HIDUNG


Definisi : pengurangan jumlah kehilangan darah / pendarahan pada hidung.

Tindakan :
  • Berikan tekanan secara manual pada pendarahan / daerah yang berpotensi terjadi pendarahan.
  • Identifikasi penyebab dari pendarahan.
  • Periksa jumlah dan sifat pendarahan.
  • Periksa pendarahan hingga ke daerah oropharing.
  • Kompres daerah pendarahan dengan batu es.
  • Letakkan batu es pada lubang hidung dengan tepat.
  • Atur pembentukan darah seperti platelets dan plasma dengan tepat.
  • Catat kadar Hb / hematosit sebelum dan sesudah pendarahan sebagai indikator.
  • Anjurkan pada pasien untuk mengurangi kegiatan jika perlu
  • Anjurkan cara pengurangan stress.
  • Ajarkan cara mengurangi nyeri.
  • Atur jalan nafas dengan tepat.
  • Anjurkan pada pasien untuk menghindari luka pada hidung seperti hindari menggaruk / menyentuh hidung
  • Bantu pasien membersihkan mulut dengan benar.
  • Anjurkan pada pasien dan atau keluarga tindakan yang tepat dilakukan saat terjadi tanda-tanda pendarahan seperti beritahu perawat secepat mungkin saat pendarahan terjadi.























PENGURANGAN PENDARAHAN PADA UTERUS SETELAH MELAHIRKAN


Definisi : pengurangan jumlah pendarahan pada uterus setelah melahirkan.

Tindakan :
  • Mengkaji kembali riwayat melahirkan dan faktor resiko pendarahan setelah melahirkan seperti  riwayat pendarahan setelah melahirkan, induksi, preclamsia, jumlah kelahiran yang  ke berapa, melahirkan sesar, atau dugaan kehamilan.
  • Berikan es pada fundus / perut.
  • Sering-sering melakukan pemijatan.
  • Evaluasi penggelembungan kandung kemih.
  • Mendorong kekosongan atau penggelembungan kandung kemih.
  • Mengobservasi karakteristik dari lochia seperti warna, pembengkakan dan volume.
  • Ukur jumlah pendarahan / kehilangan darah.
  • Minta tambahan perawat untuk membantu pada keadaan darurat dan pada proses melahirkan.
  • Angkat kaki.
  • Memulai pemasukan / infusi IV.
  • Infusi diawali pada garis IV kedua.
  • Atur IV atau oksitasi intramuscular, sesuai protocol atau permintaan.
  • Periksa tanda-tanda fisik si ibu setiap 15 menit atau kapan dibutuhkan.
  • Tutupi dengan selimut hangat.
  • Periksa keadaan, kesadaran dan rasa nyeri si ibu.
  • Memulai terapi oksigen sebanyak 6-8 L per masker.
  • Pasangkan kateter dengan urometer untuk memeriksa pengeluaran urin.
  • Laksanakan prosedur laboratorium.
  • Atur pembentukkan darah dengan tepat.
  • Bantu pembungkusan uterus, pengosongan hematoma atau menjahit luka dengan benar.
  • Beritahu pasien dan keluarga informasi kondisi klinis dan manajemen klinis.
  • Ajarkan perawatan perineal jika dibutuhkan.
  • Persiapkan histerectomi darurat jika dibutuhkan.
  • Diskusikan masalah dengan tim perawat untuk menentukan status / keadaan pasien.












PROSES TRANSFUSI DARAH / PEMBERIAN DARAH


Definisi : proses pemberian / transfusi darah dan pemeriksaan respon pasien.

Tindakan :
  • Menguji perintah dokter.
  • Mendapatkan izin tindakan dari pasien.
  • Menguji darah yang dihasilkan berdasarkan kesiapan, tipe, kecocokan (jika perlu) untuk si penerima.
  • Beritahu pasien tentang tanda-tanda dan gejala-gejala dari reaksi transfusi.
  • Pasang sistem penyaringan terhadap darah dan status kekebalan pasien.
  • Lakukan pemberian isotonic saline.
  • Persiapkan  pompa IV untuk transfusi darah.
  • Lakukan venipuncture dengan teknik yang tepat.
  • Hindari transfusi darah lebih dari sekali dalam waktu yang sama, kecuali kondisi  si penerima memungkinkan.
  • Pemeriksaan IV terhadap tanda-tanda dan gejala infiltrasi, phlebitis dan infeksi lokal.
  • Pemeriksaan tanda-tanda vital seperti setelah transfusi.
  • Periksa kelebihan cairan dan reaksi transfusi.
  • Periksa aliran darah selama transfusi.
  • Enghindari penggunaan obat atau cairan pada IV selain isotonik saline ke dalam darah.
  • Hindari melakukan transfusi kembali selama lebih dari 4 hari untuk mengontrol pembekuan darah.
  • Ganti saluran penyaring setiap 4 hari.
  • Atur kadar garam ketika proses transfusi.
  • Catat waktu transfusi.
  • Catat volume infusi.
  • Hentikan transfusi jika darah bereaksi dan buka lapisan dengan saline.
  • Dapatkan contoh darah dan pengosongan urine setelah reaksi transfusi.
  • Bawa sampel darah ke laboratorium setelah darah bereaksi.
  • Beritahu petugas laboratorium secepat mungkin ketika darah bereaksi.
  • Atur tindakan pencegahan secara umum.














MANAJEMEN CAIRAN


Definisi :   Kenaikan keseimbangan cairan dan pencegahan komplikasi abnormal atau kekurangan kebutuhan cairan.


Tindakan :
  • Memperhatikan dan memeriksa kebutuhan sehari-hari.
  • Menghitung atau menimbang popok secara tepat.
  • Menjaga pemasukan dan pengeluaran cairan.
  • Memasang kateter dengan tepat.
  • Memeriksa status hidrasi seperti kelembapan selaput lendir, nadi yang cukup dan tekanan darah orthostatis dengan tepat.
  • Memeriksa hasil laboratorium yang relevan dengan kadar cairan seperti kenaikan kadar obat, kenaikan BUN, penurunan hematosit dan kenaikan kadar kepekatan urin.
  • Pemeriksaan status hemodinamic, termasuk CVP, MAP, PAP, dan PCWP jika dibutuhkan.
  • Periksa tanda-tanda vital dengan tepat .
  • Pemeriksaan adanya kelebihan cairan sebagai indikator seperti desahan, CVP yang tinggi atau pembuluh paru yang menjepit tekanan, oedem, pembengkakan urat leher dan ascites dengan tepat.
  • Periksa perubahan berat pasien sebelum dan sesudah dialysis dengan tepat.
  • Menafsirkan lokasi dan luasnya oedem jika ada.
  • Periksa proses pencernaan makanan/cairan dan hitung pemasukan kalori setiap hari dengan tepat.
  • Lakukan terapi IV sesuai aturan / resep.
  • Periksa status nutrisi.
  • Berikan cairan yang tepat.
  • Berikan cairan diuretic sesuai aturan dengan tepat.
  • Berikan cairan IV sesuai suhu kamar.
  • Menaikan /meningkatkan pemasukan cairan lewat mulut seperti berikan sedotan pada minuman, berikan makanan yang lunak dang anti air es secara rutin dengan tepat.
  • Ajarkan pasien NPO dengan tepat.
  • Berikan nasogastric sesuai resep dengan tepat.
  • Berikan penambahan cairan selama 24 jam dengan tepat.
  • Dorong orang-orang di sekeliling agar memberi makan pasien dengan benar.
  • Berikan makanan ringan seperti banyak minum dan makan buah-buahan segar /jus buah).
  • Menghambat masuknya air untuk mengurangi adanya hiponatremia dengan menggunakan serum Na yang kadarnya dibawah 130 mEq/liter.
  • Periksa respon klien berdasarkan terapi elektrolit yang diberikan.
  • Konsultasi pada dokter jika terdapat tanda-tanda dan gejala-gejala kelebihan cairan dalam waktu lama dan memburuk.
  • Mengatur ketersediaan jumlah darah untuk transfusi jika penting dan perlu.
  • Siapkan prosedur transfusi darah seperti periksa dan identifikasi darah pasien dan siapkan peralatan transfusi.
  • Berikan tambahan darah seperti platelet dan plasma darah dengan tepat.















































MENGONTROL CAIRAN


Definisi :   Mengumpulkan dan menganalisis data pasien untuk mengatur keseimbangan cairan.

Tindakan :
  • Kaji riwayat pemasukan dan pengeluaran cairan.
  • Kaji kemungkinan faktor resiko dari ketidakseimbangan cairan seperti hipertermi, pengobatan diuretic, penyakit gagal ginjal, gagal jantung, diaphoresis, gangguan liver, latihan berat, infeksi sehabis operasi, polyuria, muntah dan diare.
  • Timbang berat badan pasien.
  • Periksa pemasukan dan pengeluaran cairan.
  • Periksa kadar elektrolit darah dan urine dengan tepat.
  • Periksa kadar albumin dan protein darah.
  • Periksa kadar / kepekatan darah dan urine.
  • Periksa BP, kecepatan jantung, dan status pernapasan.
  • Periksa tekanan ortostatik darah dan irama jantung dengan tepat.
  • Periksa parameter infasif hemodinamik dengan tepat.
  • Menjaga keakuratan catatan pemasukan dan pengeluaran cairan.
  • Periksa membrane mukosa, elastisitas kulit, dan rasa haus.
  • Periksa warna, kuantitas dari urine.
  • Periksa penggelembungan pembuluh leher, desahan pada paru-paru, peripheral oedem.
  • Periksa peredaran darah dengan tepat.
  • Periksa tanda-tanda dan gejala ascites.
  • Catat ada atau tidaknya rasa pusing.
  • Berikan cairan dengan tepat.
  • Membatasi dan menentukan pemasukan cairan secara tepat.
  • Atur kecepatan aliran intravena (IV) sesuai aturan.
  • Berikan obat untuk meningkatkan pengeluaran urin.
  • Lakukan dialysis dengan tepat, catat respon pasien.
















MENGONTROL PENDARAHAN


Definisi : pengurangan kecepatan pendarahan.

Tindakan :
  • Gunakan balut tekan pada pendarahan.
  • Identifikasi penyebab dari pendarahan.
  • Periksa jumlah dan sifat pendarahan.
  • Tekan daerah pendarahan dengan tangan.
  • Kompres daerah pendarahan dengan es.
  • Catat kadar Hb/hematosit sebelum dan sesudah pendarahan sebagai indicator.
  • Evaluasi respon psikologi pasien terhadap pendarahan.
  • Periksa pendarahan mulai dari membran mukosa, memar bekas luka, luka tusukan, dan adanya petechiae.
  • Pemeriksaan tanda-tanda dan gejala pendarahan tetap seperti periksa seluruh sekresi untuk kejelasan.
  • Hematest seluruh ekskresi dan observasi emesis darah, dahak, feses, urin, pengeluaran NG dan luka dengan tepat.
  • Pantau fungsi neurologinya.





























PENCEGAHAN INFEKSI


Definisi : pencegahan dan deteksi awal resiko infeksi pada pasien.

Tindakan :
  • Periksa tanda-tanda dan gejala-gejala infeksi.
  • Periksa luka apakah infeksi atau tidak.
  • Periksa jumlah granulosit, WBC dan hasil yang berbeda.
  • Ikuti tindakan pencegahan neutropenic dengan tepat.
  • Batasi jumlah pembesuk/pengunjung.
  • Lindungi semua pembesuk dari penyakit menular.
  • Lakukan asepsis pada pasien yang memiliki resiko infeksi.
  • Lakukan teknik pengasingan dengan tepat.
  • Berikan perawatan kulit dengan benar pada daerah oedem.
  • Periksa kulit dan membrane mukosa dari kemerahan, panas yang berlebihan dan kekeringan.
  • Periksa kondisi luka bekas operasi.
  • Jelaskan proses perawatan jika dibutuhkan.
  • Tambahkan pemasukan nutrisi yang cukup.
  • Meningkatkan pemasukan cairan dengan tepat.
  • Memperbanyak istirahat.
  • Periksa perubahan kondisi pasien.
  • Anjurkan pasien untuk memperbanyak bergerak dan latihan.
  • Anjurkan cara napas dalam dan batuk yang benar.
  • Berikan sistem imun / kekebalan.
  • Sarankan pasien untuk memakan antibiotik sesuai resep.
  • Ajarkan pada pasien dan keluarga tentang tanda-tanda dan gejala dari infeksi dan kapan harus melaporkannya pada tim kesehatan.
  • Ajarkan pasien dan anggota keluarga bagaimana cara menghindari infeksi.
  • Hindarkan buah segar, sayuran dan merica dalam diet pasien dengan neutropenia.
  • Ganti bunga segar dan tanaman di lingkungan pasien.
  • Berikan kamar khusus jika diperlukan.
  • Pastikan air aman dari kadar hipoklorin yang berlebih laporkan dugaan infeksi pada anggota tim kesehatan.
  • Laporkan cara perawatan infeksi pada tim anggota kesehatan.











TINDAKAN PENCEGAHAN GETAH


Definisi : Pengurangan resiko infeksi dan getah.

Tindakan :
  • Tanyakan pada pasien tentang riwayat kerusakan saraf seperti spina bifida atau penyakit urin bawaan seperti ekstropi kandung kemih.
  • Tanyakan pada pasien tentang riwayat sistemik atau karet getah alam seperti oedem wajah/scleral, air mata, urticaria, rhinitis, dan desahan.
  • Rujuk pasien untuk melakukan tes alergi dengan tepat.
  • Catat resiko alergi pasien pada medical record.
  • Tandai tempat/daerah alergi pasien.
  • Tanda-tanda yang ditunjukan setelah tindakan pencegahan getah.
  • Tinjau lingkungan dan ganti produk getah.
  • Periksa daerah bebas getah.
  • Periksa pasien karna adanya tanda-tanda dan gejala yang berhubungan.
  • Laporkan informasi pada dokter, apoteker dan tim pelayanan kesehatan lain.
  • Berikan pengobatan dengan tepat.
  • Ajarkan pada pasien dan keluarga tentang resiko berkembangnya alergi getah.
  • Ajarkan pasien dan keluarga tentang kemungkinan reaksi yang timbul.
  • Ajarkan pasien dan keluarga tentang produksi getah dan produk pengganti getah yang cocok dengan menggunakan sinyal bahaya dan beritahu tim pelayanan kesehatan.
  • Ajarkan pasien dan keluarga reaksi tanda-tanda yang muncul.
  • Ajarkan pasien dan keluarga cara pengobatan darurat.
  • Ajarkan pasien dan keluarga cara pemakaian epineprin yang benar.
  • Beritahu penjenguk daerah bebas getah.





















MANAJEMEN NUTRISI


Defenisi : Membantu menjaga keseimbangan pemasukan makanan dan cairan.

Tindakan :
  • Dibutuhkan apabila pasien mempunyai alergi pada makanan
  • Memastikan pilihan makanan pasien
  • Bekerja sama dengan ahli gizi menentukan jumlah kalori dan jenis nutrisi yang di butuhkan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi
  • Menganjurkan pemasukan kalori yang tepat untuk tubuh
  • Anjuran untuk meningkatkan pemasukan makanan
  • Anjuran untuk meningkatkan pemasukan protein, vitamin C
  • Berikan makanan ringan seperti banyak minum, makan buah-buahan segar / jus buah
  • Berikan makanan yang sehat,alami dan lunak
  • Gunakan gula pengganti
  • Pastikan makanan mengandung banyak serat untuk menghindari sembelit
  • Gunakan jamu dan rempah-rempah sebagai pengganti garam
  • Berikan pasien makanan tinggi protein, tinggi kalori dan minuman yang baik untuk dikonsumsi
  • Sediakan makanan pilihan
  • Atur gaya hidup dan makanan pasien dengan tepat
  • Ajarkan pada pasien bagaimana cara menjaga pola makanan, jika dibutuhkan
  • Periksa kandungan nutrisi dn kalori makanan
  • Timbang berat badan pasien
  • Anjurkan pasien untuk mendapatkan perawatan gigi
  • Berikan informasi tentang kebutuhan nutrisi dan bagaimana cara memenuhinya
  • Anjurkan teknik pengawetan dan penyimpanan makanan
  • Menentukan kemampuan pasien dalam memenuhi kebutuhan nutrisi
  • Bantu pasien untuk menerima bantuan dari program perhimpunan gizi jika diperukan
















PEMELIHARAAN KESEHATAN MULUT


Definisi :   Pemeliharaan kesehatan mulut dan gigi pasien dari rsiko berkembangnya sakit gigi dan mulut.

Tindakan:
·         Lakukan pembersihan mulut secara rutin
·         Berikan minyak untuk membasahkan bibir dan mukosa mulut, jika diperlukan
·         Periksa warna, kilauan dan karang pada gigi
·         Identifikasi perkembangan resiko stomatitis kedua dengan terapi obat
·         Anjurkan dan Bantu pasien untuk berkumur
·         Periksa efek terapeutik pada obat bius, pasta atau gel penjaga mulut dan system analgesic dengan tepat
·         Ajarkan dan Bantu pasien untuk melakukan perawatan mulut setelah makan dan sesering mungkin, jika dibutuhkan
·         Periksa tanda-tana dan gejala glositis dan stomtitis
·         Konsultasi pada dokter gigi tentang penataan dan metode alternative perawatan mulut jika terjadi iritasi pada membrane mukosa mulut
·         Konsultasikan pada dokter jika terjadi kekeringan dan ketidaknyamanan pada mulut
·         Sediakan sikat gigi dan perhatikan kondisi bulu sikat dengan teratur
·         Atur pemeriksaan ke dokter gigi, jika diperlukan
·         Bantu peraatan gigi palsu
·         Kurangi merokok dan mengunyah tembakau
·         Anjurkan pasien untuk sering mengunyah permen karet untuk meningkatkan produksi air ludah dan membantu membersihkan gigi






















POSISI / KEDUDUKAN


Defenisi :  Memindahkan pasien atau bagian tubuh pasien ke posisi yang nyaman, mengurangi resiko kerusakan kulit, meningkatkan keutuhan kulit dan atau penyembuhan.

Tindakan:
  • Letakkan pasien ditempat tidur yang nyaman dan terapeutik
  • Sediakan tempat tidur yang kuat / kokoh
  • Letakkan pasien pada posisi yang dianjurkan / terapeutik
  • Letakkan tubuh pada posisi sejajar dengan tepat
  • Menghentikan / memberi bantuan pada bagian tubuh yang terluka
  • Meningkatkan pengaruh bagian-bagian tubuh
  • Hindari meletakkan bagian tubuh yang diamputasi pada keadaan fleksi
  • Posisikan tubuh untuk mengurangi dispnea
  • Memberikan tindakan untuk mengurangi oedem seperti memberi alas dibawah lengan
  • Atur posisi pasien untuk mempermudah ventilasi / perfusi (“irama pernafasan yang baik”)
  • Anjurkan pasien untuk sering menggerakkan badan
  • Berikan penyangga pada leher yang mengalami trauma
  • Pasangkan papan kaki ditempat tidur atau kasur
  • Gunakan tehnik  log roll
  • Atur posisi pasien untuk memperlancar pengeluaran urin
  • Atur posisi pasien untuk menghindari ketegangan atau nyeri pada luka
  • Sandarkan pasien pada sandaran punggung
  • Angkat lengan yang terluka 20 derajat keatas setinggi dada untuk memperbaiki aliran darah
  • Ajarkan pada pasein bagaimana mekanisme dan sikap badan yang baik saat melakukan aktivitas
  • Mengontrol penggunaan alat penarik dengan tepat
  • Mempertahankan posisi dan integritas penarik
  • Meninggikan tempat tidur pada posisi kepaa
  • Membalikkan tubuh pasien dengan memperhatikan kondisi kulit
  • Mengistirahatkan pasien setidaknya setiap 2 jam sesuai jadwal
  • Gunakan alat bantu yang benar untuk menyangga lenga misalnya gips
  • Letakkan barng yang sering digunakan ditempat yang mudah dijangkau
  • Penempatan tempat tidur- tombol yang mudah dijangkau
  • Letakkan alat pemanggil ditempat yang mudah dijangkau








HERNIA


Defenisi : Pencegahan dan pengurangan secra manual penyakit hernia.

Tindakan :
  • Identifikasi riwayat penyakit hernia
  • Mendorong penghindaran terjadinya ketegangan,pengangkatan dan berdiri terlalu lama
  • Anjurkan pada pasien untuk mengatur fungsi usus setelah diet,latihan dan pengobatan
  • Bantu pasien untuk mengidentifikasi aktivitas specific yang memicu timbulnya hernia
  • Periksa kondisi perit klien
  • Periksa keadaan hernia pasien
  • Miringkan pasien keposisi kiri dengan lutut menyentuh dada ketika terjadi hernia
  • Letakkan kain yang direndam dengan air atau air garam diatas perut untuk melindungi terjadinya pengeringan 
  • Anjurkan pasien mengganti posisi untuk memudahkan mengembalikn usus kekondisi semula
  • Kurangi hernia dengan tangan menggunakan minyak, sarung tangan, tekan dengan hati-hati sampai ia kembali ke posisi normal
  • Periksa daerah disekitar anus selama 10 menit setelah hernia berkurang
  • Identifikasi seringnya terjadi hernia
  • Beritahu dokter jika terjadi hernia atau ketidakmampuan mengurangi hernia jika perlu
  • Lakukan kerja sama dengan tepat untuk membantu menjelaskan prosedur tes dan pengurangan kecemasan pasien yang akan melakukan pembedahan




















BALUTAN


Defenisi :  Stailitas,ketidakmampuan bergrak dan atau perlindungan bagian tubuh yang terluka dengan alat bantu.

Tindakan :
  • Posisikan badan pada alat Bantu dengan tepat
  • Bantu bagian tubuh yang terluka
  • Pasang balutan dengan tepat
  • Pasang balutan pada bagian tunuh yang terluka
  • Pasangkan alat penyangga pada daerah luka untuk mengurangi pergeseran dengan tepat
  • Balut kaki yang terluka pada posisi ekstensi dengan benar
  • Balut lengan yang terluka pada posisi ekstensi / fleksi dengan benar
  • Kurangi pergerakan pada ekstremitas yang terluka
  • Stabilkan daerah proximal dan distal ketika melakukan pembalutan
  • Periksa sirkulasi bagian tubuh yang terluka
  • Periksa pendarahan pada luka
  • Periksa integritas kulit dibawah bantuan alat penyangga
  • Bantu kaki menggunakan bntalan kaki yang tepat
  • Bantu tangan yang mengalami kelumpuhan keposisi yang fungsional
  • Dorong pasien untuk melakukan latihan yang isometric
  • Ajarkan pasien bagaimana cara engobservasi dan merawat balutan

























JAHITAN BEDAH


Defenisi : Gunakan bahan da jarum jahita yang steril untuk menjahit luka.

Tindakan :
  • Identifikasi alergi pasien terhadap pembiusan, pembalutan dan pemberian iodine
  • Identifikasi riwayat pembentukan keloid yang tepat
  • Memberitahukan kedalaman,permukaan,lipatan atau potensi infeksi luka pada dokter
  • Menghilangkan ketakutan anak-anak atau kebingungan orang tua
  • Bersihkan atau cukur rambut disekitar daerah luka
  • Bersihkan kulit disekeliling luka dengan sabun dan air atau antisepik
  • Gunakan tehnik yang steril
  • Lakukan penyuntikan obat bius pada luka dengan tepat
  • Berikan waktu yang cukup pada obat bius untuk membuat daerah luka menjadi kaku
  • Pilih ukuran jahitan yang tepat
  • Menentukan metode dalam penjahitan luka yang tepat
  • Atur posisi jarum tegak lurus pada saat menjahit luka
  • Masukkan jarum mengikuti jalur jarum itu sendiri
  • Tarik jahitan dengan baik agar tidak terjadi guratan pada jahitan
  • Pastikan jahitan disimpul dengan benar
  • Bersihkan daerah sekitar jahitan sebelum memberi antiseptic atau memasang balutan
  • Pasangkan balutan dengan benar
  • Ajarkan pada pasien bagaiman cara merawat jahitan,termasuk tanda-tanda dan gejala infeksi pada jahitan
  • Beritahu pada pasien ketika jahitan harus diganti
  • Ganti jahitan
  • Jadwalkan kunjungan berikutnya sebagai tambahan

















SISTEM PERAWATAN KELUMPUHAN


Defenisi :  Manajemen pasien yang butuh system/bantuan keseimbangan untuk kelumpuhan dan menyeimbangkan bagian tubuh.

Tindakan:
  • Posisikan tubuh dalam posisi yang layak
  • Jaga posisi tersebut diatas kasur untuk meningkatkan system
  • Pastikan berat badan yang cocok
  • Pastikan tali / katrol tergantung bebas
  • Pastikan bahwa tali ditarik dengan kuat pada poros tulang yang patah
  • Pasangkan penyangga pada saat pasien bergerak
  • Jaga system setiap waktu
  • Amati kemampuan merawat diri
  • Periksa alat fiksasi eksternal
  • Amati tempat insersi
  • Periksa kulit dan tulang untuk tanda-tanda kerusakan dan gangguan kulit
  • Periksa sirkulasi,pergerakan,irama dan sensasi disekitar ekstermitas
  • Periksa komplikasi kelumpuhan
  • Lakukan perawatan tempat insersi
  • Lakukan perawatan kulit yang benar pada daerah yang lecet
  • Sediakan alat untuk pergerakan di atas kasur
  • Tingkatkan bantuan perawatan sesuai kebutuhan
  • Lakukan perawatan fiksasi eksternal
  • Lakukan perawatan tempat yang luka
  • Ajarkan pasien akan pentingnya nutrisi yang cukup untuk penyembuhan tulang





















PENYEMBUHAN LUKA


Defenisi : Pencegahan komplikasi pada luka dan peningkatan cara perawatan luka.

Tindakan :
  • Ganti balutan
  • Bersihkan atau cukur rambut disekeliling daerah yang terluka
  • Catat karakteristik dari luka
  • Catat karakteristik dari beberapa pengeluaran
  • Cuci atau ersihkan dengan sabun antibakteri sebagai tambahan
  • Cuci daerah yang luka dengan air kran jika perlu
  • Rendam dalam cairan saline jika perlu
  • Lakukan perawatan IV jika perlu
  • Berikan perawatan garis Hickman dengan tepat
  • Berikan perawatan pada daerah pusat pembluh darah
  • Berikan perawatan pada luka iris
  • Lakukan perawatan pada kulit yang lecet jika perlu
  • Pijat daeah disekeliling luka untuk merangsang sirkulasi
  • Gunakan TENS(transcutaneous electrical nerve stimulation) untuk peningkatan penyembuhan luka
  • Pertahankan patency dari saluran pengeluaran
  • Gunakan obat salap dengan tepat pada kulit atau luka jika perlu
  • Lakukan pembalutan dengan tepat
  • Gunakan pembalut yang oklusif
  • Kuatkan ikatan pembalut jika perlu
  • Membalut luka yang berbentuk lubang dengan tepat
  • Gunakan tehnik membalut steril ketika sedang merawat luka
  • Periksa luka pada setiap penggantian balutan
  • Bandingkan dan catat perubahan pada luka
  • Posisikan pasien untuk menghindari terjadinya ketegangan pada luka
  • Ajarkan pada pasien atau keluarga prosedur perawatan luka














Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tulis Komentnya Disini yaxc!!!!