NANDA
GANGGUAN
INTEGRITAS JARINGAN
Bidang 11
: Keamanan / perlindungan
Kelas 2 : Luka fisik
Defenisi : Kerusakan
membrane mukosa, corneal, jaringan pembungkus atau jaringan subkutan.
Batasan Karakteristik :
- Jaringan rusak (seperti: corneal,membrane mukosa,jaringan pembungkus,atau jaringan subkutan)
- Kerusakan jaringan
Faktor-faktor yang berhubungan :
- Kumpulan sirkulasi
- Bahan kimia yang mengganggu
- Kekurangan cairan
- Kelebihan cairan
- Gangguan / hambatan gerakan fisik
- Pengetahuan yang kurang
- Faktor mekanik (seperti: tekanan,mencukur,dan pergeseran)
- Faktor nutrisi (seperti: kekurangan atau kelebihan)
- Radiasi
- Suhu yang berlebihan
NOC
GANGGUAN
INTEGRITAS JARINGAN
Defenisi : Suatu keadaan
dimana seseorang engalami kerusakan membrane mukosa,corneal,jaringan pembungkus
atau jaringan subkutan. Suatu keadaan dimana seseorang mengalami perubahan
jaringan tubuh.
Kriteria yang disarankan :
- Integritas jaringan : kulit dan membrane mukosa
- Penyembuhan luka : tujuan pertama
- Penyembuhan luka : tujuan kedua
Kriteria hasil tambahan:
- Keseimbangan cairan
- Ketidakmampuan bergerak secara fisiologis
- Pengetahuan : cara pengobatan
- Status nutrisi
- Perawatan diri : kebersihan
- Pengaturan suhu
- Pengaturan suhu : bayi baru lahir
- Perfusi jaringan : peripheral
- Kebiasaan pengobatan : penyakit atau luka
INTEGRITAS
JARINGAN : KULIT DAN MEMBRAN MUKOSA (1101)
Bidang – Kesehatan Fisiologis (II)
Kelas – Integritas Jaringan (L)
Skala – Sangat disetujui hingga tidak
disetjui (a)
Defenisi : Struktur yang utuh
dan fungsi fisiologis normal pada kulit dan membrane mukosa.
|
Integritas jaringan: kulit dan membrane
mukosa
|
Sangat
disetujui
1
|
Disetujui
2
|
Cukup
disetujui
3
|
Kurang
disetujui
4
|
Tidak
disetujui
5
|
Indicator
|
|
|
|
|
|
|
110301
|
Temparatur jaringan
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
110302
|
Sensasi IER
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
110303
|
Elastisitas IER
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
110304
|
Hidrasi IER
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
110305
|
Pewarnaan pigmen IER
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
110306
|
Keringat IER
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
110307
|
Warna IER
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
110308
|
Tekstur IER
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
110309
|
Ketebalan IER
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
110310
|
Luka Jaringan
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
110311
|
Perfusi Jaringan
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
110312
|
Pertumbuhan rambut pada kulit IER
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
110313
|
Keutuhan kulit
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
110314
|
Lainnya
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
IER= Hasil yang diharapkan
PENYEMBUHAN
LUKA : TUJUAN PERTAMA (1102)
Bidang – Kesehatan Fisiologis (II)
Kelas – Integritas Jaringan (L)
Skala – Tidak ada hingga lengkap (j)
Defenisi : Tingkat dimana sel dan jaringan
beregenerasi.
|
Penyembuhan luka : tujuan pertama
|
Tidak
ada
1
|
Ada
sedikit
2
|
Sedang
3
|
Banyak
4
|
Lengkap
5
|
Indicator
|
|
|
|
|
|
|
110201
|
Pengamatan kulit
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
110202
|
Pengeluaran nanah
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
110203
|
Pengeluaran racun pada luka
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
110204
|
Pengeluaran racun ringan pada luka
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
110205
|
Pengeluaran racun berat pada luka
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
110206
|
Pengeluaran racun ringan dari saluran /
pembuluh
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
110207
|
Pengeluaran racun berat dari saluran /
pembuluh
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
110208
|
Mengatasi eritema disekitar kulit
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
110209
|
Mengatasi luka oedem
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
110210
|
Mengatasi peningkatan suhu kulit
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
110211
|
Mengatasi bau busuk pada luka
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
110212
|
Lainnya
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
PENYEMBUHAN
LUKA : TUJUAN KEDUA (1103)
Bidang – Kesehatan Fisiologis (II)
Kelas – Integritas Jaringan (L)
Skala – Tidak ada hingga lengkap (j)
Defenisi : Tingkat dimana sel dan jaringan
yang terbuka beregenerasi.
|
Penyembuhan luka : tujuan kedua
|
Tidak
ada
1
|
Ada
sedikit
2
|
Sedang
3
|
Banyak
4
|
Lengkap
5
|
Indicator
|
|
|
|
|
|
|
110301
|
Granulasi
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
110302
|
Epitelisasi kulit
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
110303
|
Pengeluaran nanah
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
110304
|
Pengeluaran racun
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
110305
|
Pengeluaran racun ringan
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
110306
|
Pengeluaran racun berat
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
110307
|
Mengatasi eritema disekitar kulit
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
110308
|
Mengatasi luka oedem
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
110309
|
Mengatasi ketidaknormalan disekitar kulit
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
110310
|
Mengatasi kulit yang melepuh
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
110311
|
Mengatasi kelembekan kulit
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
110312
|
Mengatasi nekrosis
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
110313
|
Mengatasi kulit yang mengelupas
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
110314
|
Mengatasi adanya lubang / rongga pada
luka
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
110315
|
Mengatasi adanya kerusakan
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
110316
|
Mengatasi pembentukan system sinus
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
110317
|
Mengatasi bau busuk pada luka
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
110318
|
Mengatasi ukuran luka
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
110319
|
Lainnya
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
Penurunan area ( panjang x lebar ) luka
____ cm ;
Penurunan ukuran / kedalaman luka ____ cm
NIC
GANGGUAN
INTEGRITAS JARINGAN
Definisi : Suatu keadaan
dimana seseorang mengalami kerusakan membran mukosa, korneal, jaringan
pembungkus atau jaringan subkutan.
Intervensi keperawatan yang disarankan
untuk menyelesaikan masalah:
·
Pengurangan pendarahan :
pencernaan
·
Pengurangan pendarahan : pada
hidung
·
Pengurangan pendarahan : pada
uterus setelah melahirkan
·
Proses transfusi darah / pemberian
darah
·
Manajemen cairan
·
Kontrol cairan
·
Mengontrol pendarahan
·
Pencegahan infeksi
·
Tindakan pencegahan getah
·
Manajemen nutrisi
·
Pemeliharaan kesehatan mulut
·
Posisi / kedudukan
·
Hernia
·
Balutan
·
Jahitan bedah
·
Sistem Perawatan Kelumpuhan
·
Penyembuhan luka
Intervensi Tambahan:
- Memandikan
- Kontol Infeksi
- Intrapartal: Resiko Pengantaran
- Terapi Lintah
- Pelaksanaan Pengobatan
- Pelaksanaan Pengobatan: Topical
- Manajemen Pengobatan
- Pemijatan Sederhana
- Pemeriksaan Tanda-tanda Vital
PENGURANGAN
PENDARAHAN : SALURAN PENCERNAAN
Definisi : Pengurangan
kehilangan darah atau pendarahan pada saluran pencernaan dan komplikasinya.
Tindakan :
- Evaluasi respon psikologi pasien terhadap pendarahan dan tanggapan pasien pada masalah.
- Pemeriksaan tanda-tanda dan gejala-gejala pendarahan tetap seperti periksa seluruh sekresi untuk kejelasan
- Lakukan Hematest di saluran ekskresi dan observasi emesis darah, dahak, feses, urin, pengeluaran NG dan luka dengan tepat.
- Periksa penggumpalan dan CBC (Complete Blood Count) dengan perbedaan WBC.
- Periksa penggumpalan termasuk PT (Prothrombin Time), PTT (Partial Thromboplastin Time),jumlah fibrinogen, penurunan fibrin, dan jumlah platelet dengan tepat.
- Atur pengobatan seperti laktulosa/vasopressin dengan tepat.
- Pasang NGT untuk pengisapan dan pengeluaran dengan tepat.
- Pasang NGT dengan tepat.
- Mendokumentasikan warna, jumlah dan karakter.
- Atur tekanan pada manset/balon pipa NGT.
- Hindari penggunaan obat dengan PH yang tinggi pada lambung seperti antacid/histamine-2
- Jalin hubungan saling mendukung dengan pasien dan keluarga.
- Anjurkan pada pasien dan keluarga untuk membatasi aktivitas yang berlebihan.
- Ajarkan cara mengurangi stress.
- Atur jalan nafas dengan tepat.
- Hindari pemakaian antikoagulan.
- Kaji status nutrisi pasien.
- Lakukan pemeriksaan penyaluran oksigen ke jaringan seperti PaO2, SaO2, dan tingkat Hb jika diperlukan.
- Mengatur IV cairan dengan tepat.
- Anjurkan pada pasien dan atau keluarga sesuai ketentuan seperti endoskopi, sclerosis, dan pembedahan.
- Anjurkan pada pasien dan atau keluarga penggantian kebutuhan darah dengan tepat.
- Anjurkan pada pasien dan atau keluarga bagaimana cara menghindari penggunaan obat anti peradangan seperti aspirin dan ibuprofen
- Berikan penyuluhan pada pasien dan atau keluarga seperti alergi, alkohol dengan tepat.
PENGURANGAN
PENDARAHAN PADA HIDUNG
Definisi : pengurangan jumlah kehilangan
darah / pendarahan pada hidung.
Tindakan :
- Berikan tekanan secara manual pada pendarahan / daerah yang berpotensi terjadi pendarahan.
- Identifikasi penyebab dari pendarahan.
- Periksa jumlah dan sifat pendarahan.
- Periksa pendarahan hingga ke daerah oropharing.
- Kompres daerah pendarahan dengan batu es.
- Letakkan batu es pada lubang hidung dengan tepat.
- Atur pembentukan darah seperti platelets dan plasma dengan tepat.
- Catat kadar Hb / hematosit sebelum dan sesudah pendarahan sebagai indikator.
- Anjurkan pada pasien untuk mengurangi kegiatan jika perlu
- Anjurkan cara pengurangan stress.
- Ajarkan cara mengurangi nyeri.
- Atur jalan nafas dengan tepat.
- Anjurkan pada pasien untuk menghindari luka pada hidung seperti hindari menggaruk / menyentuh hidung
- Bantu pasien membersihkan mulut dengan benar.
- Anjurkan pada pasien dan atau keluarga tindakan yang tepat dilakukan saat terjadi tanda-tanda pendarahan seperti beritahu perawat secepat mungkin saat pendarahan terjadi.
PENGURANGAN
PENDARAHAN PADA UTERUS SETELAH MELAHIRKAN
Definisi : pengurangan jumlah pendarahan
pada uterus setelah melahirkan.
Tindakan :
- Mengkaji kembali riwayat melahirkan dan faktor resiko pendarahan setelah melahirkan seperti riwayat pendarahan setelah melahirkan, induksi, preclamsia, jumlah kelahiran yang ke berapa, melahirkan sesar, atau dugaan kehamilan.
- Berikan es pada fundus / perut.
- Sering-sering melakukan pemijatan.
- Evaluasi penggelembungan kandung kemih.
- Mendorong kekosongan atau penggelembungan kandung kemih.
- Mengobservasi karakteristik dari lochia seperti warna, pembengkakan dan volume.
- Ukur jumlah pendarahan / kehilangan darah.
- Minta tambahan perawat untuk membantu pada keadaan darurat dan pada proses melahirkan.
- Angkat kaki.
- Memulai pemasukan / infusi IV.
- Infusi diawali pada garis IV kedua.
- Atur IV atau oksitasi intramuscular, sesuai protocol atau permintaan.
- Periksa tanda-tanda fisik si ibu setiap 15 menit atau kapan dibutuhkan.
- Tutupi dengan selimut hangat.
- Periksa keadaan, kesadaran dan rasa nyeri si ibu.
- Memulai terapi oksigen sebanyak 6-8 L per masker.
- Pasangkan kateter dengan urometer untuk memeriksa pengeluaran urin.
- Laksanakan prosedur laboratorium.
- Atur pembentukkan darah dengan tepat.
- Bantu pembungkusan uterus, pengosongan hematoma atau menjahit luka dengan benar.
- Beritahu pasien dan keluarga informasi kondisi klinis dan manajemen klinis.
- Ajarkan perawatan perineal jika dibutuhkan.
- Persiapkan histerectomi darurat jika dibutuhkan.
- Diskusikan masalah dengan tim perawat untuk menentukan status / keadaan pasien.
PROSES
TRANSFUSI DARAH / PEMBERIAN DARAH
Definisi : proses pemberian / transfusi darah
dan pemeriksaan respon pasien.
Tindakan :
- Menguji perintah dokter.
- Mendapatkan izin tindakan dari pasien.
- Menguji darah yang dihasilkan berdasarkan kesiapan, tipe, kecocokan (jika perlu) untuk si penerima.
- Beritahu pasien tentang tanda-tanda dan gejala-gejala dari reaksi transfusi.
- Pasang sistem penyaringan terhadap darah dan status kekebalan pasien.
- Lakukan pemberian isotonic saline.
- Persiapkan pompa IV untuk transfusi darah.
- Lakukan venipuncture dengan teknik yang tepat.
- Hindari transfusi darah lebih dari sekali dalam waktu yang sama, kecuali kondisi si penerima memungkinkan.
- Pemeriksaan IV terhadap tanda-tanda dan gejala infiltrasi, phlebitis dan infeksi lokal.
- Pemeriksaan tanda-tanda vital seperti setelah transfusi.
- Periksa kelebihan cairan dan reaksi transfusi.
- Periksa aliran darah selama transfusi.
- Enghindari penggunaan obat atau cairan pada IV selain isotonik saline ke dalam darah.
- Hindari melakukan transfusi kembali selama lebih dari 4 hari untuk mengontrol pembekuan darah.
- Ganti saluran penyaring setiap 4 hari.
- Atur kadar garam ketika proses transfusi.
- Catat waktu transfusi.
- Catat volume infusi.
- Hentikan transfusi jika darah bereaksi dan buka lapisan dengan saline.
- Dapatkan contoh darah dan pengosongan urine setelah reaksi transfusi.
- Bawa sampel darah ke laboratorium setelah darah bereaksi.
- Beritahu petugas laboratorium secepat mungkin ketika darah bereaksi.
- Atur tindakan pencegahan secara umum.
MANAJEMEN
CAIRAN
Definisi : Kenaikan
keseimbangan cairan dan pencegahan komplikasi abnormal atau kekurangan
kebutuhan cairan.
Tindakan :
- Memperhatikan dan memeriksa kebutuhan sehari-hari.
- Menghitung atau menimbang popok secara tepat.
- Menjaga pemasukan dan pengeluaran cairan.
- Memasang kateter dengan tepat.
- Memeriksa status hidrasi seperti kelembapan selaput lendir, nadi yang cukup dan tekanan darah orthostatis dengan tepat.
- Memeriksa hasil laboratorium yang relevan dengan kadar cairan seperti kenaikan kadar obat, kenaikan BUN, penurunan hematosit dan kenaikan kadar kepekatan urin.
- Pemeriksaan status hemodinamic, termasuk CVP, MAP, PAP, dan PCWP jika dibutuhkan.
- Periksa tanda-tanda vital dengan tepat .
- Pemeriksaan adanya kelebihan cairan sebagai indikator seperti desahan, CVP yang tinggi atau pembuluh paru yang menjepit tekanan, oedem, pembengkakan urat leher dan ascites dengan tepat.
- Periksa perubahan berat pasien sebelum dan sesudah dialysis dengan tepat.
- Menafsirkan lokasi dan luasnya oedem jika ada.
- Periksa proses pencernaan makanan/cairan dan hitung pemasukan kalori setiap hari dengan tepat.
- Lakukan terapi IV sesuai aturan / resep.
- Periksa status nutrisi.
- Berikan cairan yang tepat.
- Berikan cairan diuretic sesuai aturan dengan tepat.
- Berikan cairan IV sesuai suhu kamar.
- Menaikan /meningkatkan pemasukan cairan lewat mulut seperti berikan sedotan pada minuman, berikan makanan yang lunak dang anti air es secara rutin dengan tepat.
- Ajarkan pasien NPO dengan tepat.
- Berikan nasogastric sesuai resep dengan tepat.
- Berikan penambahan cairan selama 24 jam dengan tepat.
- Dorong orang-orang di sekeliling agar memberi makan pasien dengan benar.
- Berikan makanan ringan seperti banyak minum dan makan buah-buahan segar /jus buah).
- Menghambat masuknya air untuk mengurangi adanya hiponatremia dengan menggunakan serum Na yang kadarnya dibawah 130 mEq/liter.
- Periksa respon klien berdasarkan terapi elektrolit yang diberikan.
- Konsultasi pada dokter jika terdapat tanda-tanda dan gejala-gejala kelebihan cairan dalam waktu lama dan memburuk.
- Mengatur ketersediaan jumlah darah untuk transfusi jika penting dan perlu.
- Siapkan prosedur transfusi darah seperti periksa dan identifikasi darah pasien dan siapkan peralatan transfusi.
- Berikan tambahan darah seperti platelet dan plasma darah dengan tepat.
MENGONTROL
CAIRAN
Definisi : Mengumpulkan dan
menganalisis data pasien untuk mengatur keseimbangan cairan.
Tindakan :
- Kaji riwayat pemasukan dan pengeluaran cairan.
- Kaji kemungkinan faktor resiko dari ketidakseimbangan cairan seperti hipertermi, pengobatan diuretic, penyakit gagal ginjal, gagal jantung, diaphoresis, gangguan liver, latihan berat, infeksi sehabis operasi, polyuria, muntah dan diare.
- Timbang berat badan pasien.
- Periksa pemasukan dan pengeluaran cairan.
- Periksa kadar elektrolit darah dan urine dengan tepat.
- Periksa kadar albumin dan protein darah.
- Periksa kadar / kepekatan darah dan urine.
- Periksa BP, kecepatan jantung, dan status pernapasan.
- Periksa tekanan ortostatik darah dan irama jantung dengan tepat.
- Periksa parameter infasif hemodinamik dengan tepat.
- Menjaga keakuratan catatan pemasukan dan pengeluaran cairan.
- Periksa membrane mukosa, elastisitas kulit, dan rasa haus.
- Periksa warna, kuantitas dari urine.
- Periksa penggelembungan pembuluh leher, desahan pada paru-paru, peripheral oedem.
- Periksa peredaran darah dengan tepat.
- Periksa tanda-tanda dan gejala ascites.
- Catat ada atau tidaknya rasa pusing.
- Berikan cairan dengan tepat.
- Membatasi dan menentukan pemasukan cairan secara tepat.
- Atur kecepatan aliran intravena (IV) sesuai aturan.
- Berikan obat untuk meningkatkan pengeluaran urin.
- Lakukan dialysis dengan tepat, catat respon pasien.
MENGONTROL
PENDARAHAN
Definisi : pengurangan kecepatan
pendarahan.
Tindakan :
- Gunakan balut tekan pada pendarahan.
- Identifikasi penyebab dari pendarahan.
- Periksa jumlah dan sifat pendarahan.
- Tekan daerah pendarahan dengan tangan.
- Kompres daerah pendarahan dengan es.
- Catat kadar Hb/hematosit sebelum dan sesudah pendarahan sebagai indicator.
- Evaluasi respon psikologi pasien terhadap pendarahan.
- Periksa pendarahan mulai dari membran mukosa, memar bekas luka, luka tusukan, dan adanya petechiae.
- Pemeriksaan tanda-tanda dan gejala pendarahan tetap seperti periksa seluruh sekresi untuk kejelasan.
- Hematest seluruh ekskresi dan observasi emesis darah, dahak, feses, urin, pengeluaran NG dan luka dengan tepat.
- Pantau fungsi neurologinya.
PENCEGAHAN
INFEKSI
Definisi : pencegahan dan deteksi awal
resiko infeksi pada pasien.
Tindakan :
- Periksa tanda-tanda dan gejala-gejala infeksi.
- Periksa luka apakah infeksi atau tidak.
- Periksa jumlah granulosit, WBC dan hasil yang berbeda.
- Ikuti tindakan pencegahan neutropenic dengan tepat.
- Batasi jumlah pembesuk/pengunjung.
- Lindungi semua pembesuk dari penyakit menular.
- Lakukan asepsis pada pasien yang memiliki resiko infeksi.
- Lakukan teknik pengasingan dengan tepat.
- Berikan perawatan kulit dengan benar pada daerah oedem.
- Periksa kulit dan membrane mukosa dari kemerahan, panas yang berlebihan dan kekeringan.
- Periksa kondisi luka bekas operasi.
- Jelaskan proses perawatan jika dibutuhkan.
- Tambahkan pemasukan nutrisi yang cukup.
- Meningkatkan pemasukan cairan dengan tepat.
- Memperbanyak istirahat.
- Periksa perubahan kondisi pasien.
- Anjurkan pasien untuk memperbanyak bergerak dan latihan.
- Anjurkan cara napas dalam dan batuk yang benar.
- Berikan sistem imun / kekebalan.
- Sarankan pasien untuk memakan antibiotik sesuai resep.
- Ajarkan pada pasien dan keluarga tentang tanda-tanda dan gejala dari infeksi dan kapan harus melaporkannya pada tim kesehatan.
- Ajarkan pasien dan anggota keluarga bagaimana cara menghindari infeksi.
- Hindarkan buah segar, sayuran dan merica dalam diet pasien dengan neutropenia.
- Ganti bunga segar dan tanaman di lingkungan pasien.
- Berikan kamar khusus jika diperlukan.
- Pastikan air aman dari kadar hipoklorin yang berlebih laporkan dugaan infeksi pada anggota tim kesehatan.
- Laporkan cara perawatan infeksi pada tim anggota kesehatan.
TINDAKAN
PENCEGAHAN GETAH
Definisi : Pengurangan resiko infeksi dan
getah.
Tindakan :
- Tanyakan pada pasien tentang riwayat kerusakan saraf seperti spina bifida atau penyakit urin bawaan seperti ekstropi kandung kemih.
- Tanyakan pada pasien tentang riwayat sistemik atau karet getah alam seperti oedem wajah/scleral, air mata, urticaria, rhinitis, dan desahan.
- Rujuk pasien untuk melakukan tes alergi dengan tepat.
- Catat resiko alergi pasien pada medical record.
- Tandai tempat/daerah alergi pasien.
- Tanda-tanda yang ditunjukan setelah tindakan pencegahan getah.
- Tinjau lingkungan dan ganti produk getah.
- Periksa daerah bebas getah.
- Periksa pasien karna adanya tanda-tanda dan gejala yang berhubungan.
- Laporkan informasi pada dokter, apoteker dan tim pelayanan kesehatan lain.
- Berikan pengobatan dengan tepat.
- Ajarkan pada pasien dan keluarga tentang resiko berkembangnya alergi getah.
- Ajarkan pasien dan keluarga tentang kemungkinan reaksi yang timbul.
- Ajarkan pasien dan keluarga tentang produksi getah dan produk pengganti getah yang cocok dengan menggunakan sinyal bahaya dan beritahu tim pelayanan kesehatan.
- Ajarkan pasien dan keluarga reaksi tanda-tanda yang muncul.
- Ajarkan pasien dan keluarga cara pengobatan darurat.
- Ajarkan pasien dan keluarga cara pemakaian epineprin yang benar.
- Beritahu penjenguk daerah bebas getah.
MANAJEMEN
NUTRISI
Defenisi : Membantu menjaga keseimbangan
pemasukan makanan dan cairan.
Tindakan :
- Dibutuhkan apabila pasien mempunyai alergi pada makanan
- Memastikan pilihan makanan pasien
- Bekerja sama dengan ahli gizi menentukan jumlah kalori dan jenis nutrisi yang di butuhkan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi
- Menganjurkan pemasukan kalori yang tepat untuk tubuh
- Anjuran untuk meningkatkan pemasukan makanan
- Anjuran untuk meningkatkan pemasukan protein, vitamin C
- Berikan makanan ringan seperti banyak minum, makan buah-buahan segar / jus buah
- Berikan makanan yang sehat,alami dan lunak
- Gunakan gula pengganti
- Pastikan makanan mengandung banyak serat untuk menghindari sembelit
- Gunakan jamu dan rempah-rempah sebagai pengganti garam
- Berikan pasien makanan tinggi protein, tinggi kalori dan minuman yang baik untuk dikonsumsi
- Sediakan makanan pilihan
- Atur gaya hidup dan makanan pasien dengan tepat
- Ajarkan pada pasien bagaimana cara menjaga pola makanan, jika dibutuhkan
- Periksa kandungan nutrisi dn kalori makanan
- Timbang berat badan pasien
- Anjurkan pasien untuk mendapatkan perawatan gigi
- Berikan informasi tentang kebutuhan nutrisi dan bagaimana cara memenuhinya
- Anjurkan teknik pengawetan dan penyimpanan makanan
- Menentukan kemampuan pasien dalam memenuhi kebutuhan nutrisi
- Bantu pasien untuk menerima bantuan dari program perhimpunan gizi jika diperukan
PEMELIHARAAN
KESEHATAN MULUT
Definisi : Pemeliharaan
kesehatan mulut dan gigi pasien dari rsiko berkembangnya sakit gigi dan mulut.
Tindakan:
·
Lakukan pembersihan mulut
secara rutin
·
Berikan minyak untuk
membasahkan bibir dan mukosa mulut, jika diperlukan
·
Periksa warna, kilauan dan
karang pada gigi
·
Identifikasi perkembangan resiko
stomatitis kedua dengan terapi obat
·
Anjurkan dan Bantu pasien untuk
berkumur
·
Periksa efek terapeutik pada
obat bius, pasta atau gel penjaga mulut dan system analgesic dengan tepat
·
Ajarkan dan Bantu pasien untuk
melakukan perawatan mulut setelah makan dan sesering mungkin, jika dibutuhkan
·
Periksa tanda-tana dan gejala
glositis dan stomtitis
·
Konsultasi pada dokter gigi
tentang penataan dan metode alternative perawatan mulut jika terjadi iritasi
pada membrane mukosa mulut
·
Konsultasikan pada dokter jika terjadi
kekeringan dan ketidaknyamanan pada mulut
·
Sediakan sikat gigi dan
perhatikan kondisi bulu sikat dengan teratur
·
Atur pemeriksaan ke dokter
gigi, jika diperlukan
·
Bantu peraatan gigi palsu
·
Kurangi merokok dan mengunyah
tembakau
·
Anjurkan pasien untuk sering
mengunyah permen karet untuk meningkatkan produksi air ludah dan membantu
membersihkan gigi
POSISI
/ KEDUDUKAN
Defenisi : Memindahkan pasien
atau bagian tubuh pasien ke posisi yang nyaman, mengurangi resiko kerusakan
kulit, meningkatkan keutuhan kulit dan atau penyembuhan.
Tindakan:
- Letakkan pasien ditempat tidur yang nyaman dan terapeutik
- Sediakan tempat tidur yang kuat / kokoh
- Letakkan pasien pada posisi yang dianjurkan / terapeutik
- Letakkan tubuh pada posisi sejajar dengan tepat
- Menghentikan / memberi bantuan pada bagian tubuh yang terluka
- Meningkatkan pengaruh bagian-bagian tubuh
- Hindari meletakkan bagian tubuh yang diamputasi pada keadaan fleksi
- Posisikan tubuh untuk mengurangi dispnea
- Memberikan tindakan untuk mengurangi oedem seperti memberi alas dibawah lengan
- Atur posisi pasien untuk mempermudah ventilasi / perfusi (“irama pernafasan yang baik”)
- Anjurkan pasien untuk sering menggerakkan badan
- Berikan penyangga pada leher yang mengalami trauma
- Pasangkan papan kaki ditempat tidur atau kasur
- Gunakan tehnik log roll
- Atur posisi pasien untuk memperlancar pengeluaran urin
- Atur posisi pasien untuk menghindari ketegangan atau nyeri pada luka
- Sandarkan pasien pada sandaran punggung
- Angkat lengan yang terluka 20 derajat keatas setinggi dada untuk memperbaiki aliran darah
- Ajarkan pada pasein bagaimana mekanisme dan sikap badan yang baik saat melakukan aktivitas
- Mengontrol penggunaan alat penarik dengan tepat
- Mempertahankan posisi dan integritas penarik
- Meninggikan tempat tidur pada posisi kepaa
- Membalikkan tubuh pasien dengan memperhatikan kondisi kulit
- Mengistirahatkan pasien setidaknya setiap 2 jam sesuai jadwal
- Gunakan alat bantu yang benar untuk menyangga lenga misalnya gips
- Letakkan barng yang sering digunakan ditempat yang mudah dijangkau
- Penempatan tempat tidur- tombol yang mudah dijangkau
- Letakkan alat pemanggil ditempat yang mudah dijangkau
HERNIA
Defenisi : Pencegahan dan pengurangan secra
manual penyakit hernia.
Tindakan :
- Identifikasi riwayat penyakit hernia
- Mendorong penghindaran terjadinya ketegangan,pengangkatan dan berdiri terlalu lama
- Anjurkan pada pasien untuk mengatur fungsi usus setelah diet,latihan dan pengobatan
- Bantu pasien untuk mengidentifikasi aktivitas specific yang memicu timbulnya hernia
- Periksa kondisi perit klien
- Periksa keadaan hernia pasien
- Miringkan pasien keposisi kiri dengan lutut menyentuh dada ketika terjadi hernia
- Letakkan kain yang direndam dengan air atau air garam diatas perut untuk melindungi terjadinya pengeringan
- Anjurkan pasien mengganti posisi untuk memudahkan mengembalikn usus kekondisi semula
- Kurangi hernia dengan tangan menggunakan minyak, sarung tangan, tekan dengan hati-hati sampai ia kembali ke posisi normal
- Periksa daerah disekitar anus selama 10 menit setelah hernia berkurang
- Identifikasi seringnya terjadi hernia
- Beritahu dokter jika terjadi hernia atau ketidakmampuan mengurangi hernia jika perlu
- Lakukan kerja sama dengan tepat untuk membantu menjelaskan prosedur tes dan pengurangan kecemasan pasien yang akan melakukan pembedahan
BALUTAN
Defenisi : Stailitas,ketidakmampuan
bergrak dan atau perlindungan bagian tubuh yang terluka dengan alat bantu.
Tindakan :
- Posisikan badan pada alat Bantu dengan tepat
- Bantu bagian tubuh yang terluka
- Pasang balutan dengan tepat
- Pasang balutan pada bagian tunuh yang terluka
- Pasangkan alat penyangga pada daerah luka untuk mengurangi pergeseran dengan tepat
- Balut kaki yang terluka pada posisi ekstensi dengan benar
- Balut lengan yang terluka pada posisi ekstensi / fleksi dengan benar
- Kurangi pergerakan pada ekstremitas yang terluka
- Stabilkan daerah proximal dan distal ketika melakukan pembalutan
- Periksa sirkulasi bagian tubuh yang terluka
- Periksa pendarahan pada luka
- Periksa integritas kulit dibawah bantuan alat penyangga
- Bantu kaki menggunakan bntalan kaki yang tepat
- Bantu tangan yang mengalami kelumpuhan keposisi yang fungsional
- Dorong pasien untuk melakukan latihan yang isometric
- Ajarkan pasien bagaimana cara engobservasi dan merawat balutan
JAHITAN
BEDAH
Defenisi : Gunakan bahan da jarum jahita
yang steril untuk menjahit luka.
Tindakan :
- Identifikasi alergi pasien terhadap pembiusan, pembalutan dan pemberian iodine
- Identifikasi riwayat pembentukan keloid yang tepat
- Memberitahukan kedalaman,permukaan,lipatan atau potensi infeksi luka pada dokter
- Menghilangkan ketakutan anak-anak atau kebingungan orang tua
- Bersihkan atau cukur rambut disekitar daerah luka
- Bersihkan kulit disekeliling luka dengan sabun dan air atau antisepik
- Gunakan tehnik yang steril
- Lakukan penyuntikan obat bius pada luka dengan tepat
- Berikan waktu yang cukup pada obat bius untuk membuat daerah luka menjadi kaku
- Pilih ukuran jahitan yang tepat
- Menentukan metode dalam penjahitan luka yang tepat
- Atur posisi jarum tegak lurus pada saat menjahit luka
- Masukkan jarum mengikuti jalur jarum itu sendiri
- Tarik jahitan dengan baik agar tidak terjadi guratan pada jahitan
- Pastikan jahitan disimpul dengan benar
- Bersihkan daerah sekitar jahitan sebelum memberi antiseptic atau memasang balutan
- Pasangkan balutan dengan benar
- Ajarkan pada pasien bagaiman cara merawat jahitan,termasuk tanda-tanda dan gejala infeksi pada jahitan
- Beritahu pada pasien ketika jahitan harus diganti
- Ganti jahitan
- Jadwalkan kunjungan berikutnya sebagai tambahan
SISTEM
PERAWATAN KELUMPUHAN
Defenisi : Manajemen pasien
yang butuh system/bantuan keseimbangan untuk kelumpuhan dan menyeimbangkan
bagian tubuh.
Tindakan:
- Posisikan tubuh dalam posisi yang layak
- Jaga posisi tersebut diatas kasur untuk meningkatkan system
- Pastikan berat badan yang cocok
- Pastikan tali / katrol tergantung bebas
- Pastikan bahwa tali ditarik dengan kuat pada poros tulang yang patah
- Pasangkan penyangga pada saat pasien bergerak
- Jaga system setiap waktu
- Amati kemampuan merawat diri
- Periksa alat fiksasi eksternal
- Amati tempat insersi
- Periksa kulit dan tulang untuk tanda-tanda kerusakan dan gangguan kulit
- Periksa sirkulasi,pergerakan,irama dan sensasi disekitar ekstermitas
- Periksa komplikasi kelumpuhan
- Lakukan perawatan tempat insersi
- Lakukan perawatan kulit yang benar pada daerah yang lecet
- Sediakan alat untuk pergerakan di atas kasur
- Tingkatkan bantuan perawatan sesuai kebutuhan
- Lakukan perawatan fiksasi eksternal
- Lakukan perawatan tempat yang luka
- Ajarkan pasien akan pentingnya nutrisi yang cukup untuk penyembuhan tulang
PENYEMBUHAN
LUKA
Defenisi : Pencegahan komplikasi pada luka
dan peningkatan cara perawatan luka.
Tindakan :
- Ganti balutan
- Bersihkan atau cukur rambut disekeliling daerah yang terluka
- Catat karakteristik dari luka
- Catat karakteristik dari beberapa pengeluaran
- Cuci atau ersihkan dengan sabun antibakteri sebagai tambahan
- Cuci daerah yang luka dengan air kran jika perlu
- Rendam dalam cairan saline jika perlu
- Lakukan perawatan IV jika perlu
- Berikan perawatan garis Hickman dengan tepat
- Berikan perawatan pada daerah pusat pembluh darah
- Berikan perawatan pada luka iris
- Lakukan perawatan pada kulit yang lecet jika perlu
- Pijat daeah disekeliling luka untuk merangsang sirkulasi
- Gunakan TENS(transcutaneous electrical nerve stimulation) untuk peningkatan penyembuhan luka
- Pertahankan patency dari saluran pengeluaran
- Gunakan obat salap dengan tepat pada kulit atau luka jika perlu
- Lakukan pembalutan dengan tepat
- Gunakan pembalut yang oklusif
- Kuatkan ikatan pembalut jika perlu
- Membalut luka yang berbentuk lubang dengan tepat
- Gunakan tehnik membalut steril ketika sedang merawat luka
- Periksa luka pada setiap penggantian balutan
- Bandingkan dan catat perubahan pada luka
- Posisikan pasien untuk menghindari terjadinya ketegangan pada luka
- Ajarkan pada pasien atau keluarga prosedur perawatan luka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tulis Komentnya Disini yaxc!!!!