Jumat, 07 Januari 2011

POLA FUNGSIONAL GORDON, NANDA, NIC, NOC

Download Gordon, NOC, NIC DISINI atau klik download link:
http://www.ziddu.com/download/16460608/GORDONNICNOC.docx.html

 


BAB I
PENDAHULUAN


Perkembangan ilmu keperawatan, model konseptual dan teori merupakan aktivitas berfikir yang tinggi. Model konseptual mengacu pada ide- ide global mengenai individu, situasi atau kejadian tertentu yang berkaitan dengan disiplin yang spesifik. Teori – teori yang terbentuk dari penggabungan konsep dan pernyataan yang berfokus lebih khusus pada suatu kejadian dan fonomena dari suatu disiplin ( Fawcett, 1992).
Karena keperawatan terus berkembang, perawat membuat hipotesis tentang praktek keperawatan, prinsip yang mendasari praktek keperawatan, tujuan dan fungsi yang sesuai dengan keperawatan di masyarakat. Model konsep dan teori keperawatan digunakan untuk memberikan pengetahuan untuk meningkatkan praktek penuntun penelitian dan kurikulum serta mengidentifikasi bidang dan tujuan dari praktek keperawatan.
Dengan demikian, model konsep teori yang digunakan  akan sangat membantu perawat dalam melakukan pengkajian, diagnose maupun menentukan intervensi yang cocok untuk kasus yang diderita oleh pasien.




BAB II
PEMBAHASAN


II.1 MODEL KONSEP &  POLA KESEHATAN FUNGSIONAL MENURUT GORDON :
Pola/konsep di definisikan seperti pembentukan tingkah laku yang terjadi secara berangkai. (Gordon,1994,p.70). “Pola Fungsional Kesehatan (cara Hidup) klien, apakah pribadi, keluarga atau masyarakat, berkembang dari interaksi klien-lingkungan. Masing-masing pola adalah penjabaran dari gabungan biopsikososial. Tidak satupun pola yang dapat dimengerti tanpa mengetahui pola yang lain. Pola fungsional kesehatan dipengaruhi oleh faktor biologi,perkembangan,budaya,sosial dan spiritual” (Gordon.1994. p318). Pola Fungsional Kesehatan dapat dikaji perkembangannya sejalan dengan perubahan waktu. 11 pola fungsional kesehatan termasuk Persepsi kesehatan-managemen Kesehatan, Nutrisi-metabolisme, eliminasi, aktivitas –latihan, istirahat-tidur. Persepsi kognitif, konsep diri-persepsi diri,Hubungan-peran, seksual-reproduksi,Pola pertahanan diri-toleransi,keyakinan dan nila. (Gordon,194, p.70).
1.       Pola penatalaksanaan kesehatan / persepsi sehat
  1. Pola sehat – sejahtera yang dirasakan
  2. Pengetahuan tentang gaya hidup dan berhubungan dengan sehat
  3. Pengetahuan tentang praktik kesehatan preventif
  4. Ketaatan pada ketentuan media dan keperawatan
2.      Pola nutrisi – metabolik
  1. Pola makan biasa dan masukan cairan
  2. Tipe makanan dan cairan
  3. Peningkatan / penurunan berat badan
  4. Nafsu makan, pilihan makanan
3.      Pola eliminasi
  1. Defekasi, berkemih
  2. Penggunaan alat bantu
  3. Penggunaan obat-obatan
4.      Pola aktivitas – latihan
  1. Pola aktivitas, latihan dan rekreasi
  2. Kemampuan untuk mengusahakan aktivitas sehari-hari (merawat diri, bekerja, dll)
5.      Pola tidur dan istirahat
  1. Pola tidur – istirahat dalam 24 jam
  2. Kualitas dan kuantitas tidur
6.      Pola kognitif – perseptual – keadekuatan alat sensori
  1. Penglihatan, perasa, pembau
  2. Kemampuan bahasa, belajar, ingatan dan pembuatan keputusan
7.      Pola persepsi-konsep diri
  1. Sikap klien mengenai dirinya
  2. Persepsi klien tentang kemampuannya
  3. Pola emosional
  4. Citra diri, identitas diri, ideal diri, harga diri dan peran diri
8.      Pola peran dan tanggung jawab
  1. Persepsi klien tantang pola hubungan
  2. Persepsi klien tentang peran dan tanggung jawab
9.      Pola seksual – reproduksi
  1. Kepuasan dan ketidakpuasan yang dirasakan klien terhadap seksualitasnya
  2. Tahap dan pola reproduksi
10.   Pola koping dan toleransi stress
  1. Kemampuan mengendalian stress
  2. Sumber pendukung
11.    Pola nilai dan keyakinan
  1. Nilai, tujuan dan keyakinan
  2. Spiritual
  3. Konflik

II.2 NANDA, NIC, dan NOC
NANDA
The North American Nursing Diagnosis Association (NANDA) didirikan sebagai badan formal untuk meningkatkan, mengkaji kembali dengan mengesahkan daftar terbaru dari diagnosis keperawatan yang digunakan oleh perawat praktisi.Ketika daftar diagnosis keperawatan diperluas, NANDA mengembangkan sebuah sistem klasifikasi atau taksonomi untuk mengatur label diagnostic.

Nursing Interventions Classification (NIC) diperkenalkan untuk pertama kali pada tahun 1987 dan menyusul Nursing Outcomes Classification (NOC) pada tahun 1991. Nursing Intervention Classification digunakan disemua area keperawatan dan spesialis. Intervensi keperawatan merupakan tindakan yang berdasarkan kondisi klinik dan pengetahuan yang dilakukan perawat untuk membantu pasien mencapai hasil yang diharapkan. Perawat dapat memberikan alasan ilmiah yang terbaru mengapa tindakan itu yang diberikan. Alasan ilmiah dapat merupakan pengetahuan berdasarkan literature, hasil penelitian atau pengalaman praktik. Rencana tindakan berupa: tindakan konseling atau psikoterapiutik, pendidikan kesehatan, perawatan mandiri dan aktivitas hidup sehari-hari, terapi modalitas keperawatan, perawatan berkelanjutan (continuity care), tindakan kolaborasi (terapi somatic dan psikofarmaka).
NIC (Nursing Intervention Classification ) adalah suatu daftar lis intervensi diagnosa keperawatan yang menyeluruh dan dikelompokkan berdasarkan label yang mengurai pada aktifitas yang dibagi menjadi 7 bagian dan 30 kelas. Sistim yang digunakan dalam berbagai diagnosa keperawatan dan mengatur pelayanan kesehatan. NIC digunakan perawat pada semua spesialis dan semua area keperawatan (McClokey and Bulecheck, 1996).
Bulecheck dan McClokey (1996) menyatakan bahwa keuntungan NIC adalah sebagai berikut :
1. Membantu menunjukkan aksi perawat dalam sistem pelayanan kesehatan.
2. Menstandarisasi dan mendefinisikan dasar pengetahuan untuk kurikulum dan praktik keperawatan.
3. Memudahkan memilih intervensi keperawatan yang tepat.
4. Memudahkan komunikasi tentang perawat kepada perawat lain dan penyedia layanan kesehatan lain.
5. Memperbolehkan peneliti untuk menguji keefektifan dan biaya perawatan.
6. Memudahkan pengajaran pengambilan keputusan klinis bagi perawat baru.
7. Membantu tenaga administrasi dalam perencanaan staf dan peralatan yang dibutuhkan lebih efektif.
8. Memudahkan perkembangan dan penggunaan sistem informasi perawat.
9. Mengkomunikasikan kealamiahan perawat kepada publik.
Adapun kelebihan NIC adalah :
1. Komprehensif.
2. Berdasarkan riset.
3. Dikembangkan lebih didasarkan pada praktek yang ada.
4. Mempunyai kemudahan untuk menggunakan struktur organisasi (Domain, kelas, intervensi, aktivitas).
5. Bahasa jelas dan penuh arti klinik.
6. Dikembangkan oleh tim riset yang besar dan bermacam-macam tim.
7. Menjadi dasar pengujian.
8. Dapat diakses melalui beberapa publikasi
9. Dapat dihubungkan Diagnosa Keperawatan NANDA
10. Dapat dikembangkan bersama NOC.
11. Dapat diakui dan diterima secara nasional. (Bulecheck dan McClokey, 1996).

Nursing Outcome Classification (NOC) adalah proses memberitahukan status klien setelah dilakukan intervensi keperawatan. Standar kriteria hasil dikembangkan untuk mengukur hasil dari tindakan keperawatan yang digunakan pada semua area keperawatan dan semua klien (individu, keluarga, kelompok dan masyarakat). Nursing Outcome Classification mempunyai tujuh domain yaitu fungsi kesehatan, fisiologi kesehatan, kesehatan psikososial, pengetahuan dan perilaku kesehatan, persepsi kesehatan, kesehatan keluarga dan kesehatan masyarakat.
Nursing outcome classification (NOC) menggambarkan respon pasien terhadap tindakan keperawatan. NOC mengevaluasi hasil pelayanan keperawatan sebagai bagian dari pelayanan kesehatan. Standar kriteria hasil pasien sebagai dasar untuk menjamin keperawatan sebagai partisipan penuh dalam evaluasi klinik bersama dengan disiplin ilmu kesehatan lain. Klasifikasi berisi 190 kriteria hasil yang diberi label, definisi dan indikator atau ukuran untuk menentukan kriteria hasil yang diterima (Johnson dan Mass, 1997).
Manfaat NOC dalam keperawatan adalah sebagai berikut :
1.       Memberikan label dan ukuran-ukuran untuk kriteria hasil yang komprehensif.
2.       Sebagai hasil dari intervensi keperawatan.
3.       Mendefinisikan kriteria hasil yang berfokus pada pasien dan dapat digunakan perawat-perawat dan disiplin ilmu lain.
4.       Memberikan informasi kriteria hasil yang lebih spesifik dari status kesehatan yang umum.
5.       Menggunakan skala untuk mengukur kriteria hasil dan memberikan informasi kuantitatif (Bulecheck dan McClokey, 1996)

1 komentar:

Tulis Komentnya Disini yaxc!!!!