Jumat, 07 Januari 2011

KONSEP DASAR ILMU GIZI

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Gizi adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal melalui proses digesti, absobsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal dari organ-organ, serta menghasilkan energi.
Tak satu pun jenis makanan yang mengandung semua zat gizi, yang mampu membuat seseorang untuk hidup sehat, tumbuh kembang dan produktif. Untuk mendapatkan kecukupan gizi yang dibutuhkan tubuh, setiap orang perlu mengkonsumsi beranekaragam makanan.Makan makanan yang beranekaragam sangat bermanfaat bagi kesehatan. Makanan yang beraneka ragam yaitu makanan yang mengandung unsur-unsur zat gizi yang diperlukan tubuh baik kualitas maupun kuantintasnya.

1.2 Tujuan
Makalah ini bertujuan agar masyarakat tahu segala hal mengenai konsep dasar ilmu gizi,terutama untuk perawat yang akan menghadapi berbagai macam kasus berhubungan dengan masalah gizi. Pemahaman tentang konsep dasar gizi ini akan sangat diperlukan bagi perawat saat melakukan intervensi kepada pasien.

 

BAB II

PEMBAHASAN

2.1       Pengertian
A.   Gizi
Kata “gizi” berasal dari bahasa Arab ghidza, yg berarti “makanan”. Gizi (Nutrition) adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal melalui proses digesti, absorpsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan, untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal dari organ-organ, serta menghasilkan energi. Gizi merupakan bagian dari proses kehidupan dan proses tumbuh kembang manusia, sehingga pemenuhan kualitas tumbuh kembang untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dimasa yang akan datang.
Pengertian gizi terbagi secara klasik dan masa sekarang yaitu :
  1. Secara Klasik : gizi hanya dihubungkan dengan kesehatan tubuh (menyediakan energi, membangun, memelihara jaringan tubuh, mengatur proses-proses kehidupan dalam tubuh).
  2. Sekarang : selain untuk kesehatan, juga dikaitkan dengan potensi ekonomi seseorang karena gizi berkaitan dengan perkembangan otak, kemampuan belajar, produktivitas kerja.


B.   Ilmu Gizi (Nutrience Science)
1.    Ilmu  yang mempelajari segala sesuatu tentang makanan dalam hubungannya dengan kesehatan optimal/ tubuh.
2.    Ilmu gizi bisa berkaitan dengan makanan dan tubuh manusia.
3.    Ilmu tentang makanan, zat-zat gizi, dan substansi yang terkandung didalamnya, peran dan keseimbangannya, untuk kesehatan dan masalah kesehatan.
4.    Proses tubuh memanfaatkan makanan yang dimulai dari mengunyah, menelan, mencerna, menyerap, mendistribusi, menggunakan dan membuang yang tidak terpakai.
5.    Ilmu yang menggunakan berbagai disiplin ilmu dasar, seperti biokimia, ilmu hayat (fisiologi), ilmu penyakit (patologi), dan beberapa ilmu lainnya. Jadi untuk menguasai bagian-bagian ilmu dasar tersebut yang relevan dengan kebutuhan ilmu gizi (Ahmad,2004).

Dengan semakin berkembangnya penelitian gizi maka ilmu gizi memiliki cabang-cabang ilmu yang lebih khusus lagi, yaitu:
a. gizi manusia;
b. gizi masyarakat;
c. gizi klinik;
d. teknologi pangan dan gizi;
e. gizi hewan.

     C.    Zat Gizi (Nutrients)
Adalah ikatan kimia yang diperlukan tubuh untuk melakukan fungsinya, yaitu menghasilkan energi, membangun dan memelihara jaringan serta mengatur proses-proses kehidupan.

D.   Status gizi
Adalah keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi makanan dan penggunaan zat-zat gizi (Almatsier,2001), yang dikelompokkan atas:
o   Gizi buruk      = KEP (Kekurangan Energi Protein),Kwaskhiorkor
o   Gizi kurang   =Yodium, Vit A, Zat Besi, Vit C, dll.
o   Gizi baik         =Normal, baik
o   Gizi lebih       =Obesitas



E.   Malnutrisi (Gizi Salah)
Adalah keadaan patologis akibat kekurangan/kelebihan secara relatif maupun absolut satu atau lebih zat gizi.
Ada 4 bentuk malnutrisi :
o   Under nutrition yaitu kekurangan komsumsi pangan secara relatif /absolute untuk waktu tertentu contoh bencana alam.
o   Over nutrition yaitu kelebihan komsumsi makanan untuk periode tertentu contoh panen raya.
o   Specific deficiency yaitu kekurangan zat gizi waktu tertentu, contoh vitamin A, vitamin C, FE, dan lain-lain.
o   Imbalance yaitu karena disproporsi zat gizi contoh kolesterol dikarenakan tidak seimbangnya kadar LDL(Low Density Lipoprotein), HDL (High Density Lipoprotein), VLDL (Very Low Density Lipoprotein).

2.2 Sejarah Perkembangan Ilmu Gizi
Ilmu gizi merupakan ilmu yang relatif baru. Pengakuan pertama gizi sebagai suatu ilmu pada tahun 1926, oleh Mary Swartz Rose saat dikukuhkan sebagai profesor ilmu gizi di Universitas Columbia, New York, AS.

Pada zaman purba, makanan penting untuk  kelangsungan hidup. Sedangkan pada zaman Yunani, tahun 400 SM ada teori Hipocrates yang menyatakan bahwa makanan sebagai panas yang dibutuhkan manusia, artinya manusia butuh makan. Anak-anak yang sedang tumbuh membutuhkan panas,oleh karena itu membutuhkan banyak makanan. Dia juga mengatakan bahwa orang gemuk lebih pendek umurnya dibandingkan orang kurus.

Hipocrates juga mengatakan untuk mengobati penderita rabun senja dengan memberikan ekstrak hati binatang buruan. Setelah ratusan tahun kemudian ditemukan bahwa rabun senja adalah penyakit yang disebabkan oleh KVA.
Beberapa penelitian yang menegaskan bahwa ilmu gizi sudah ada sejak dulu, antara lain:
1.    Penelitian tentang Pernafasan dan Kalorimetri
Pertama dipelajari oleh Antoine Lavoisier  (1743-1794). Mempelajari hal-hal yang berkaitan dengan  penggunaan energi makanan yang meliputi  proses pernafasan, oksidasi dan kalorimetri. Kemudian berkembang hingga awal abad 20, adanya  penelitian tentang pertukaran energi dan sifat-sifat bahan  makanan pokok.
2.    Penemuan Mineral
Sejak lama mineral telah diketahui dalam tulang dan gigi. Pada tahun 1808 ditemukan kalsium. Tahun 1808, Boussingault menemukan zat besi sebagai zat esensial. Ringer (1885) dan Locke (1990), menemukan cairan tubuh perlu konsentrasi elektrolit tertentu. Awal abad 20, penelitian Loeb tentang pengaruh konsentrasi garam natrium, kalium dan kalsium klorida terhadap jaringan hidup.
3.    Penemuan Vitamin
Awal abad 20, vitamin sudah dikenal. Sejak tahun 1887-1905 muncul penelitian-penelitian dengan makanan yang dimurnikan dan makanan utuh. Dengan hasil: ditemukan suatu zat aktif dalam makanan yang tidak tergolong zat gizi utama dan berperan dalam pencegahan penyakit (Scurvy dan Rickets). Pada tahun 1912, Funk mengusulkan memberi nama vitamine untuk zat tersebut. Tahun 1920, vitamin diganti menjadi vitamine dan diakui sebagai zat esensial.

  1. Penelitian Tingkat Molekular dan Selular
Penelitian ini dimulai tahun 1955, dan diperoleh pengertian tentang struktur sel yang rumit serta peranan kompleks dan vital zat gizi dalam pertumbuhan dan pemeliharaan sel-sel. Setelah tahun 1960, penelitian bergeser dari zat-zat gizi esensial ke inter relationship antara zat-zat gizi, peranan biologik spesifik, penetapan kebutuhan zat gizi manusia dan pengolahan makanan thdp kandungan zat gizi.
  1. Keadaan Sekarang
Muncul konsep-konsep baru antara lain: pengaruh keturunan terhadap kebutuhan gizi; pengaruh gizi terhadap perkembangan otak dan perilaku, kemampuan bekerja dan produktivitas serta daya tahan terhadap penyakit infeksi. Pada bidang teknologi pangan ditemukan : cara mengolah makanan bergizi, fortifikasi bahan pangan dengan zat-zat gizi esensial, pemanfaatan sifat struktural bahan pangan, dsb. FAO dan WHO mengeluarkan Codex Alimentaris (peraturan food labeling dan batas keracunan).

2.3 Ruang Lingkup Ilmu Gizi
Secara klasik kata gizi hanya dihubungkan dengan kesehatan tubuh, serta mengatur proses-proses kehidupan dalam tubuh.Sekarang ini kata gizi mempunyai pengertian yang lebih luas.Disamping untuk kesehatan, gizi dikaitkan dengan potensi ekonomi seseorang karena gizi berkaitan dengan perkembangan otak, kemampuan belajar, dan produktivitas kerja. Dimulai dari cara produksi pangan, perubahan pascapanen (penyediaan pangan, distribusi dan pengolahan pangan, konsumsi makanan serta cara pemanfaatan makanan oleh tubuh yang sehat dan sakit).

Ilmu gizi berkaitan dengan ilmu agronomi, peternakan, ilmu pangan, mikrobiologi, biokimia, faal, biologi molekular dan kedokteran.Informasi gizi yang diberikan pada masyarakat, yang meliputi gizi individu, keluarga dan masyarakat; gizi institusi dan gizi olahraga.
Perkembangan gizi klinis :
  • Anamnesis dan pengkajian status nutrisi pasien.
  • Pemeriksaan fisik yang berkaitan dengan defisiensi zat besi.
  • Pemeriksaan antropometris dan tindak lanjut terahdap gangguannya.
  • Pemeriksaan radiologi dan tes laboratorium dengan status nutrisi pasien.
  • Suplementasi oral, enteral dan parenteral.
  • Interaksi timbal balik antara nutrien dan obat-obatan.
  • Bahan tambahan makanan (pewarna, penyedap dan sejenis serta bahan-bahan kontaminan).

2.4 Fungsi Zat Gizi
  1. Memberi energi (zat pembakar) – Karbohidrat, lemak dan protein, merupakan ikatan organik yang mengandung karbon yang dapat dibakar dan dibutuhkan tubuh untuk melakukan kegiatan/aktivitas.
  2. Pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan tubuh (zat pembangun) – Protein, mineral dan air, diperlukan untuk membentuk sel-sel baru, memelihara, dan menganti sel yang rusak.
  3. Mengatur proses tubuh (zat pengatur) – Protein, mineral, air dan vitamin. Protein bertujuan mengatur keseimbangan air di dalam sel,bertindak sebagai buffer dalam upaya memelihara netralitas tubuh dan membentuk antibodi sebagai penangkal organisme yang bersifat infektil dan bahan-bahan asing yang dapat masuk ke dalam tubuh. Mineral dan vitamin sebagai pengatur dalam proses-proses oksidasi, fungsi normal sarafdan otot serta banyak proses lain yang terjadi dalam tubuh, seperti dalam darah, cairan pencernaan, jaringan, mengatur suhu tubuh, peredaran darah, pembuangan sisa-sisa/ ekskresi dan lain-lain proses tubuh.

2.5 Pengelompokan Zat Gizi
 Menurut Kebutuhan terbagi dalam dua golongan besar yaitu makronutrien dan mikronutrien.
Makronutrien
Adalah zat gizi yang diperlukan dalam jumlah besar dalam tubuh yang menghasilkan energi / KHPL. Merupakan komponen terbesar dari susunan diet, berfungsi untuk menyuplai energi dan zat-zat esensial (pertumbuhan sel/ jaringan), pemeliharaan aktivitas tubuh. Karbohodrat (hidrat arang), lemak, protein, makromineral dan air.

Mikronutrien
adalah zat gizi yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit tapi penting.
Golongan mikronutrien terdiri dari :
  1. Karbohidrat – Glukosa; serat.
  2. Lemak/ lipida – Asam linoleat (omega-6); asam linolenat (omega-3).
  3. Protein – Asam-asam amino; leusin; isoleusin; lisin; metionin; fenilalanin; treonin; valin; histidin; nitrogen nonesensial.
  4. Mineral – Kalsium; fosfor; natrium; kalium; sulfur; klor; magnesium; zat besi; selenium; seng; mangan; tembaga; kobalt; iodium; krom fluor; timah; nikel; silikon, arsen, boron; vanadium, molibden.
  5. Vitamin – Vitamin A (retinol); vitamin D (kolekalsiferol); vitamin E (tokoferol); vitamin K; tiamin; riboflavin; niaclin; biotin; folasin/folat; vitamin B6; vitamin B12; asam pantotenat; vitamin C.
  6. Air

1. Karbohidrat
- Kompoisisinya unsur C, H, O.
- Dibagi 3 macam
·         Monosakarida
·         Disakarida
·         Polisakarida

- Fungsinya:
a. untuk mendapatkan tenaga
b. sebagai cadangan tenaga/makanan
c. memberi rasa kenyang
d. bahan pembantu proses buang air besar

2. Protein
- Komposisi unsurnya CHO dan N
Protein berdasarkan sumbernya
a.    Protein hewani
b.    Nabati

Protein Berdasarkan fungsi Fisiologik
a.    Protein sempurna
protein yg sanggup mendukung pertumbuhan badan dan pemeliharaan jaringan (essensial lengkap)
b. Protein setengah sempurna
protein yang sanggup mendukung pemeliharaan jaringan, tetapi tidak dapat mendukung pertumbuhan badan
c. Protein tidak sempurna
protein yang tidak sanggup menyokong pertumbuhan badan, maupun pemeliharaan.

3. Lemak
- Unsur penyusunnya C,H,O
- Lemak tersusun atas as.lemak dan gliserol
- Fungsinya:
a. Sebagai sumber tenaga/energi
b. Pelindung tubuh dari pengaruh suhu rendah
c. Pelarut vit A, D, E, K

Sumber Lemak

1. Lemak hewani
Keju, lemak daging, mentega, susu, ikan
basah, minyak ikan, telur
2. Lemak nabati
Kelapa, kemiri, kacang-kacangan, alpukat

Mineral

Jenis Mineral
Sumber
Fungsi
Kalsium
Susu
Pembentukan gigi dan tulang
Fosfor
Telur, daging, susu
Sebagai penyangga pembentukan gusi dan tulang
Yodium
Garam beryodium dan makanan laut
Memperlancar pertumbuhan
Besi
Hati, telur, dan daging
Komponen hemoglobin, membantu oksidasi dalam sel
Magnesium
Biji-bijian, susu, dan daging
Membantu kegiatan neuromuskular, pengaktifan enzim dan pembentukan gigi dan tulang
Zinc
Makanan laut, hati
Sebagai bahan pembentuk enzim dan insulin
Vitamin A
Lemak hewani, mentega, keju, kuning telur, susu lengkap, mineral hati ikan, dedaunan hijau, buah yang kuning dan sayuran
Membantu dalam pertumbuhan sel tubuh, penglihatan, rambu kulit yang sehat
Vitamin B (Thiamin) larut dalam air
Ikan, daging ayam, kacang-kacangan dan susu
Metabolisme karbohidrat, sistem persarafan, beri-beri
Vitamin B2 (Riboflavin) larut dalam air
Telur, sayuran hijau, daging tak berlemak, susu, bijian lengkap
Membantu dalam pembentukan enzim, pertumbuhan
Vitamin B3 (Niasin)
Daging tak berlemak, hati ikan, kacang-kacangan,bijian lengkap, telur
Metbolisme karbohidrat, lemak dan protein, komponen enzim, mencegah menurunnya nafsu makan
Vitamin B6 (piridoksin)
Biji-Bijian, sayuran, daging , pisang
Membantu kesehatan gusi dan gigi, sel darah merah, karbohidrat lemak dan protein
VitaminB12 (sianokobalamin)
Hati dan ginjal, susu, daging
Metbolisme protein, sel darah merah, jaringan, mencegah anemia
Vitamin C (asam askorbat)
Buah, jus jeruk

Vitamin D
Minyak hati ikan, susu, kuning telur
Mencegah rakhitis

Vitamin E (alfa tokoferol)
Sayuran daun hijau
Sel darah merah, asam amino utama
Vitamin K
Hati, telur, saluran daun hijau
Produksi protrobin

 Syarat makanan bergizi meliputi:
1. Harus cukup kalori
2. Harus cukup protein
3. Harus cukup lemak
4. Harus cukup vitamin dan mineral
5. Harus memiliki perbandingan yang baik antara
Karbohidrat, protein, dan lemak.


2.6 KEBUTUHAN GIZI SEIMBANG DAN AKIBAT YANG TIMBUL PADA TUBUH
Makanan sehari-hari yang kita makan dan pilih dengan baik akan memberikan semua zat-zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh untuk berfungsi secara normal dan agar kita tetap hidup.Bila makanan tidak dipilih dengan baik maka akan mengalami kekurangan zat-zat gizi esensial tertentu.Zat gizi esensial adalah zat gizi yang harus didatangkan dari makanan.

Keanekaragaman makanan yang dimakan diperlukan untuk asupan gizi yang seimbang bagi tubuh.Konferensi Gizi Internasional yang dilakukan di Roma pada tahun 1992 merekomendasikan agar setiap negara menyusun Pedoman Gizi Seimbang (PGS) untuk mencapai dan memeliharan kesehatan dan kesejahteraan gizi (nutritional well-being). Indonesia saat itu menghadiri dan menandatangani rekomendasi tersebut. Indonesia menyusun PGS tersebut dan menjabarkannya sebagai 13 pesan dasar yang disebut Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS). Kemudian PUGS ini dikeluarkan oleh Direktorat Gizi, Depkes pada tahun 1995.

Ketigabelas pesan dasar gizi seimbang tersebut adalah:
1.Makanlah aneka ragam makanan
Tidak satu pun jenis makanan yang mengandung semua zat gizi, yang mampu membuat seseorang untuk hidup sehat, tumbuh kembang dan produktif. Oleh karena itu, setiap orang perlu mengkonsumsi aneka ragam makanan; kecuali bayi umur 0 – 4 bulan yang cukup mengkonsumsi hanya Air Susu Ibu (ASI) saja.

2.Makanlah makanan untuk memenuhi kecukupan energy
Setiap orang dianjurkan makan makanan yang cukup mengandung energi, agar dapat hidup dan melaksanakan kegiatan sehari-hari, seperti bekerja, belajar, berolah raga, berekreasi, kegiatan sosial dan kegiatan yang lain. Kebutuhan energi dapat dipenuhi dengan mengonsumsi makanan sumber karbohidrat, protein dan lemak. Kecukupan masukan energi bagi seseorang ditandai oleh berat badan yang normal.

3.Makanlah makanan sumber karbohidrat setengah dari kebutuhan energi
Terdapat dua kelompok karbohidrat, yaitu karbohidrat kompleks dan karbohidrat sederhana.Makanan sumber karbohidrat kompleks adalah padi-padian (beras, jagung, gandum); umbi-umbian (singkong, ubi jalar, kentang); dan makanan lainnya seperti tepung, sagu, dan pisang. Sedangkan gula sebagai karbohidrat sederhana, tidak mengandung zat gizi lain. Konsumsi gula yang berlebih dapat mengurangi peluang terpenuhinya zat gizi lain.

4.Batasi konsumsi lemak dan minyak sampai seperempat dari kecukupan energi
Lemak dan minyak yang terdapat di dalam makanan berguna untuk meningkatkan jumlah energi, membantu penyerapan vitamin-vitamin A, D, E, dan K, serta menambah lezatnya hidangan. Konsumsi lemak dan minyak yang paling sedikit 10% dari kebutuhan energi. Seyogyanya menggunakan lemak dan minyak nabati, karena minyak nabati mudah dicerna oleh tubuh.
Jika seseorang mengkonsumsi lemak dan minyak secara berlebihan akan mengurangi konsumsi makanan lain. Akibatnya, kebutuhan zat gizi yang lain tidak terpenuhi. Dianjurkan, konsumsi lemak dan minyak dalam makanan sehari-hari tidak lbih dari 25% dari kebutuhan energy

5.Gunakan garam beryodium
Garam beryodium adalah garam yang telah diperkaya dengan KIO3 (Kalium iodat) sebanyak 30-80 ppm. Sesuai Keppres No. 69 tahun 1994, semua garm yang beredar di Indonesia harus mengandung yodium. Kebijaksanaan ini berkaitan erat dengan masih tingginya kejadian Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAJY) di Indonesia.

6.Makanlah makanan sumber zat besi
Zat besi adalah salah satu unsur penting dalam proses pembentukan sel darah merah. Zat besi secara alamiah diperoleh dari makanan. Kekurangan zat besi dalam makanan sehari-hari secara berkelanjutan dapat menimbulkan penyakit anemia gizi atau yang dikenal dengan masyarakat sebagai penyakit kurang darah.

7.Berikan asi saja pada bayi sampai 4 bulan dan tambahkan mp – asi sesudahnya
Air Susu Ibu (ASI) adalah makanan terbaik untuk bayi. Tidak ada satupun makanan lain yang dapat menggantikan ASI, karena gizi, aspek kekebalan asapek kejiwaan, berupa jalinan kasih sayang yang penting untuk perkembangan mental dan kecerdasan anak.

8.Biasakan makan pagi
Makan pagi atau sarapan sangat bermanfaat bagi setiap orang. Bagi orang dewasa, makan pagi dapat memelihara ketahanan fisik, mempertahankan daya tahan saat bekerja dan meningkatkan produktivitas kerja. Bagi anak sekolah, makan pagi dapat meningkatkan konsentrasi belajar dan memudahkan menyerap pelajaran, sehingga prestasi belajar menjadi lebih baik.

9.minumlah air bersih yang aman dan cukup jumlahnya
Air minum harus bersih dan aman. Aman berarti bersih dan bebas kuman. Untuk mendapatkannya, air minum harus dididihkan terlebih dahulu.

10.Lakukan aktivitas fisik secara teratur
Aktivitas fisik sangat bermanfaat bagi setiap orang. Karena dapat meningkatkan kebukaran, mencegah kelebihan berat badan, meningkatkan fungsi jantung, paru dan otot serta memperlambat proses penuan. Seseorang yang sehat dapat melakukan aktvitas fisik setiap hari tanpa kelelahan yang berarti.

11.Hindari minum minuman berakohol
Seseorang yang minum-minuman beralkohol akan sering buang air kecil sehingga menimbulkan rasa haus. Orang ini akan mengatasai rasa hausnya dengan minum minuman beralkohol lagi. Alkohol hanya mengandung energi, tetapi tidak mengandung zat gizi lain.

12.Makanlah makanan yang aman bagi kesehatan
Selain harus bergizi lengkap dan seimbang makanan harus juga layak konsumsi, sehingga aman bagi kesehatan. Makanan yang aman adalah makanan yang bebas dari kuman dan bahan kimia berbahaya, serta tidak bertentangan dengan keyakinan masyarakat.Makanan yang tidak bertentangan dengan keyakinan atau norma agama dikenal dengan istilah “halal”.

13.Bacalah label pada makanan yang dikemas
Label pada makanan yang dikemas adalah keterangan tentang isi, jenis dan ukuran bahan-bahanyang digunakan, susunan zat gizi, tanggal kadaluwarsa dan keterangan penting lain.
Semua keterangan yang rinci pada label makanan yang dikemas sangat membantu konsumen pada saat memilih dan mengggunakan makanan tersebut, sesuai kebutuhan gizi dan keadaan kesehatan konsumen.

Akibat gangguan gizi pada fungsi tubuh :

kekurangan
Kekurangan gizi secara umum baik kurang secara kualitas dan kuantitas menyebabkan gangguan pada proses-proses tubuh seperti :
o   Gangguan pertumbuhan
o   Gangguan produksi kerja
o   Gangguan pertahanan tubuh
o   Gangguan struktur dan fungsi otak
o   Gangguan perilakub.

PENYAKIT KEKURANGAN GIZI

o   Busung Lapar
Yaitu penyakit karena kurangnya asupan protein hewani dan nabati, sehingga keseimbangan cairan dalam darah terganggu, hal ini menyebabkan cairan masuk ke jaringan,sehingga terjadi pembengkakan.

o   Khwasiokor
Yaitu penyakit karena rendahnya kadar protein hewani, dengan cicri-ciri busung dada, pipi tangan dengan kulit mengkilat, kotoran encer, warna rambut seperti jagung.

o   Marasmus
Yaitu penyakit karena tidak ada lapisan lemak di bawah kulit, denagn cirri-ciri kulit keriput, wajah seperti tua, perubahan warna rambut


Kelebihan
Kelebihan gizi menyebabkan terjadinya kegemukan atau obesitas, dan merupakan salah satu faktor resiko dalam terjadinya berbagai penyakit degeneratif seperti hipertensi, diabetes, jantung koroner, hati dan penyakit kantong empedu, dan lain-lain.












BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kata “gizi” berasal dari bahasa Arab ghidza, yg berarti “makanan”. Gizi (Nutrition) adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal melalui proses digesti, absorpsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan, untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal dari organ-organ, serta menghasilkan energi.

Ilmu gizi baru di kenal pada tahun 1926 saat Mary Swartz Rose saat dikukuhkan sebagai profesor ilmu gizi di Universitas Columbia, New York, AS. Melalui nernagai penelitian dan penemuan, saat ini telah lahir konsep-konsep baru mengenai ilmu gizi, sehingga saat ini kata gizi telah mengandung makna yang luas.

Ilmu gizi memiliki berbagai fungsi terhadap kesehatan tubuh kita,baik sebagai energi, pembangun, dan lain sebagainya. Oleh karena itu kita harus menjaga keseimbangan gizi tubuh agar tetap sehat. Jika gizi sudah tidak seimbang, baik kekurangan maupun kelebihan maka fungsi tubuh kita akan terganggu.
Jadi, kita sebaiknya selalu memperhatikan setiap makanan yang kita makan. Apakah sudah memiliki gizi yang seimbang atau belum.

3.2 Saran
Masyarakat seharusnya mengetahui dan memahami  konsep dasar ilmu gizi agar dapat mempertahankan kesehatan tubuhnya. Hal ini dibutuhkan kerjasama antara pemerintah dan masyarakat itu sendiri.


DAFTAR PUSTAKA
Anonim.”Ilmu Gizi”. (http://www.balipost.co.id/ diakses tanggal 28 september 2010)

Anonim.”Konsep Dasar Ilmu Gizi” (http://www.lusa.web.id/ diakses tanggal 28 September 2010)

Anonim.”Konsep Dasar Ilmu Gizi” (http://www.scribd.com/ diakses tanggal 27 September 2010)

Atmojo,Idam Ragil Widianto.”Ilmu Gizi”.(http:www//findtoyou.com/ diakses tanggal 29 September 2010.)

Irianto, Kus,Kusno Waluyo.2004.Gizi dan Pola Hidup Sehat. Bandung:CV. YRAMA WIDYA

Muslim .”Konsep Dasar Ilmu Gizi” (http://muslimpinang.files.wordpress.com/ diakses tanggal 29 September 2010)

Supariasa, I Dewan Nyoman.2002.Penilaian Status Gizi.Jakarta:EGC


1 komentar:

Tulis Komentnya Disini yaxc!!!!