Senin, 12 Maret 2012

STRATEGI PELAKSANAAN (SP) ANSIETAS

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN

Hari/tanggal                           : 27 Januari 2012
Nama klien                             : Ny. J
No. MR                                  :
Dx / SP ke / Pertemuan ke    : I
Nama perawat pelaksana     : Perawat Cici
Cemas/ansietas

A.    PROSES KEPERAWATAN
1.      Kondisi Klien : Klien sudah beberapa hari mengalami gelisah, sulit tidur, tidak nafsu makan. Klien sering mondar-mandir, kadang-kadang seperti orang bingung, mudah tersinggung, suara bergetar, dan sulit berkonsentrasi. Klien sangat cemas memikirkan suaminya yang sudah 3 hari dipenjara karena kasus pencurian toko emas. Klien cemas memikirkan bagaimana nasib suaminya di penjara dan bagaimana cara mengeluarkan suaminya.
2.      Diagnosa : Ansietas berat
3.      Tujuan umum : mengatasi gangguan ansietas klien.
4.      Tujuan khusus: 
-          Pasien mampu membina hubungan saling percaya
-          Pasien mampu mengenal ansietas
-          Pasien mampu mengatasi ansietas melalui teknik pengalihan sosial
-          Pasien mampu memperagakan dan menggunakan teknik napas dalam untuk mengatasi ansietas
5.      Tindakan :
a.       Klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat.
Tindakan :
·         Mengucapkan salam terapeutik
·         Berjabat tangan
·         Memperkenalkan identitas diri (nama lengkap, nama panggilan, asal institusi)
·         Menanyakan nama lengkap klien dan nama panggilan yang disukai
·         Menjelaskan tujuan interaksi
·         Menyepakati kontrak topik, waktu dan tempat setiap kali bertemu pasien

b.      Bantu pasien mengenal ansietas
·         Bantu pasien untuk mengidentifikasi dan menguraikan perasaannya
·         Bantu pasien menjelaskan situasi yang menimbulkan ansietas
·         Bantu pasien mengenal penyebab ansietas
·         Bantu pasien menyadari perilaku akibat ansietas
c.       Ajarkan pasien teknik napas dalam untuk meningkatkan kontrol dan rasa percaya diri
d.      Motivasi pasien melakukan teknik napas dalam setiap kali ansietas muncul

B.     STRATEGI PELAKSANAAN
1.      Orientasi :
·         Salam Teraupetik
P: “ Assalamu’alaikum, Selamat pagi Buk ! Saya perawat yang bertugas pada pagi ini, saya suster Cicilia, Bapak bisa memanggil saya suster Cici saja.  Saya adalah mahasiswa dari PSIK UNAND. Nama Ibuk siapa? “
K: “Nama saya Jesika ”
P: “Ibuk senangnya dipanggil apa?”
K: “Jesi saja sus... “

·         Evaluasi/validasi
P: “Oke Ibuk Jesi, bagaimana perasaan Ibuk hari ini? “ semalam tidurnya nyenyak?”
K: “saya tidak bisa tidur sudah 3 hari ini, sus.”

·         Kontrak
P: “Adakah yang Ibuk pikirkan? Bagaiman kalau kita bercakap-cakap tentang perasaan yang Ibuk rasakan?
K:“hmmmm...boleh sus”
P:Mau berapa lama, Buk? bagaimana kalau 20 menit? Kita bicaranya disini saja atau di mana, Buk....?”
K: “disini sajalah, sus...”


2.      Kerja :
P: “Nah...sekarang coba Bapak ceritakan apa yang Bapak rasakan saat ini”
K: “Aduh, sus. Saya benar-benar bingung sekarang dan tidak tahu harus melakukan apa.”
P: “kenapa, Buk. Coba Ibuk ceritakan pada saya”
K: “Begini, sus. suami saya... aduh... suami saya bagaimana ini, sus”
P: “Tenang Buk. Ibuk ceritakan pelan-pelan ada apa dengan suami Ibuk?”
K: “Saya takut, sus. suami saya 3 hari yang lalu ditangkap polisi di rumah temannya karena tuduhan perampokan toko emas. Kata polisi, suami saya sudah terbukti sebagai pelaku.”
P: “Bagaimana perasaan Ibuk saat mendengar berita itu?”
K: “Aduh sus....saya kaget sekali, saya hampir pingsan mendengar kabar itu, saya bingung, takut, cemas, bahkan saya tidak bisa tidur dan makan dengan tenang selama 3 hari ini, suster. Kenapa....suami saya begitu tega kepada kami. Walaupun kami orang susah yang punya hutang sana-sini, saya tidak pernah berharap suami saya akan melakukan tindakan seperti itu, suster. Sekarang saya bingung memikirkan bagaimana cara mengeluarkan suami saya. Dia adalah tulang punggung keluarga kami sus. Saat ini saya sedang stres memikirkan cara menebus suami saya dari penjara. Kemana...akan saya cari uang sebanyak itu..huhhuuhuhuhu”.
P: “Tenang Buk...sabar...mungkin suami ibuk waktu itu khilaf dan melakukan kesalahan. Bagaimanapun suami ibuk butuh dukungan Ibuk disampingnya saat ini. Percayalah akan ada jalan keluarnya, Buk”
K: “Iya, sus”
P: “kalau boleh saya tahu, sebelumnya Ibuk pernah mengalami masalah seperti ini dan bagaimana cara Ibuk mengatasinya?”
K: “Tidak suster. Saya baru kali ini mengalami masalah yang membuat saya secemas ini suster. Biasanya keluarga kami Cuma punya masalah keuangan tapi masih bisa diatasi. Sebenarnya saya juga sering merasa cemas kalau tetangga mau nagih hutang pada kami, saya juga biasanya jadi tidak nafsu makan, tidak bisa tidur, dan selalu gelisah, tapi masih dapat saya kontrol. Biasanya saya mengontrol kecemasan saya dengan berdiskusi dengan suami saya. Setelah mendengar kata-kata suami saya, biasanya saya sudah dapat tenang. Tapi, sekarang justru suami saya yang tidak ada disamping saya, sus. saya tidak tahu harus mengadu kemana lagi. Anak kami masih kecil, dan saya sudah tidak punya orang tua lagi. Apa yang harus saya katakan pada anak saya, sus? saya.......saya..............”
P: “tenang Buk ya. Saya mengerti bagaimana perasaan Ibuk. Setiap orang akan memiliki perasaan yang sama jika diposisi Ibiuk. Tapi saya sangat kagum sama Ibuk Karena Ibuk mampu menahan semua cobaan ini. Ibuk adalah orang yang luar biasa”
K: “Benar suster?”.
P: “iya Buk. Yang perlu Ibuk ketahui adalah Ibuk saat ini berada pada tingkat kecemasan yang berat. Kalau masalah ini tidak diatasi, dapat mengganggu kondisi Ibuk nantinya. Untuk itu, Ibuk perlu melakukan terapi disaat ibuk merasakan perasaan cemas yang berat. Terapi ini akan membantu menurunkan tingkat kecemasan Ibuk”
K: “Bisa ya, sus? bagaimana caranya.”
P: Baiklah bu, bagaimana kalau sekarang kita coba mengatasi kecemasan ibu dengan latihan relaksasi dengan cara tarik nafas dalam, ini merupakan salah satu cara  untuk mengurangi kecemasan yang ibu rasakan. Bagaimana kalau kita latihan sekarang, Saya akan lakukan, ibu perhatikan saya, lalu ibu bisa mengikuti cara yang sudah saya ajarkan. Kita mulai ya bu.
K: “ya, sus”
P: Ibu silakan duduk dengan posisi seperti saya. Pertama-tama, ibu tarik nafas dalam perlahan-lahan, setelah itu tahan nafas dalam hitungan tiga setelah itu ibu hembuskan udara melalui mulut dengan meniup udara perlahan-lahan. Nah, sekarang coba ibu praktikkan.?”
K: “ ok, sus”
P: Wah bagus sekali, ibu sudah mampu melakukannya. ibu bisa melakukan latihan ini selama 5 sampai 10 kali sampai ibu merasa relaks atau santai”
  
3.      Terminasi :
·         Evaluasi
P: ”Bagaimana perasaan ibu setelah kita ngobrol tentang masalah yang ibu rasakan dan latihan relaksasi? Coba ibu ulangi lagi cara yang sudah kita pelajari,
K: “ Saya sudah mulai agak tenang sekarang, sus.” begini sus?”
P: “iya, benar sekali"


·         Tindak lanjut
P: jam berapa ibu akan berlatih lagi melakukan cara ini? Mari, kita masukkan dalam jadwal harian ibu. Jadi, setiap ibu merasa cemas, ibu bisa langsung praktikkan cara ini, dan bisa melakukannya lagi sesuai jadwal yang telah kita buat.
K: “ Baiklah suster”

·         Kontrak yang akan datang
P: “ Nah, Buk. Cara yang kita praktikkan tadi baru salah satu dari teknik saja. Masih ada cara yang bisa digunakan untuk mengatasi kecemasan Ibuk yaitu dengan teknik pengalihan situasi, bagaimana kalau kita latihan cara yang kedua ini besok, dengan jam yang sama seperti hari ini. Kita latihannya dimana, Buk? K: “Disini saja lagi ,sus”
P: “ok, Buk. Masih ada yang mau ditanyakan bu? Baiklah kalau tidak ada saya pamit dulu. Assalamualaikum”
K: “waalaikumsalam sus....”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tulis Komentnya Disini yaxc!!!!