Jumat, 04 Maret 2011

PERENCANAAN PENGAJARAN

PENDAHULUAN

A.     LATAR BELAKANG
Pendidikan merupakan sektor yang amat penting dan strategis bagi siapa saja. Pemerintah, keluarga dan individu dalam kapasitasnya masing-masing selalu memiliki perhatian terhadap dunia pendidikan. Untuk itu perencanaan pendidikan harus betul-betul menyerap dan mengakomodasikan aspirasi pendidikan yang tumbuh dan berkembang dalam masyarakat yang mempunyai totalitas dari kelompok-kelompok individu maupun keluarga.
Peran seorang guru sangat penting dalam proses pembelajaran. Seorang guru harus mampu memotivasi siswa dengan sebaik-baiknya dalam proses pembelajaran, karena inti suatu pembelajaran terletak pada interaksi guru dengan siswa. Dimana guru melakukan kegiatan mengajar sedang siswa melakukan kegiatan belajar. Sehingga interaksi guru dengan siswa disebut juga proses belajar mengajar. Oleh karena itu, adalah Penting sekali bagi setiap guru memahami sebaik-baiknya tentang proses belajar murid, agar ia dapat memberikan bimbingan dan menyediakan lingkungan belajar yang tepat dan serasi bagi para siswa.
Keberhasilan pembelajaran dipengaruhi banyak faktor, salah satu diantaranya adalah proses pelaksanaan. Pelaksanaan pembelajaran yang baik, di pengaruhi oleh perencanaan yang baik pula.
B.      TUJUAN
1.      Untuk mengetahui Pengertian dan tujuan perencanaan pengajaran
2.      Untuk mengetahui Fungsi manajemen dalam pengajaran
3.      Untuk mengetahui Prinsip perencanaan pengajaran
4.      Untuk mengetahui Jenjang dan lingkup pendidikan
5.      Untuk mengetahui Program pengajaran



BAB II
PEMBAHASAN


A.     PENGERTIAN DAN TUJUAN PERENCANAAN PENGAJARAN
1.      Pengertian perencanaan pengajaran
Perencanaan pegajaran dapat diartikan sebagai  suatu kegiatan yang direncanakan dalam hubungannya dengan proses belajar mengajar atau pembelajaran untuk mengembangkan, evaluasi dan pemeliharaan situasi dengan fasilitas pendidikan, guna pencapaian tujuan pembelajaran.

2.      Tujuan perencanaan pengajaran
Salah faktor yang membawa keberhasilan adalah seorang guru senantiasa membuat perencanaan pengajaran sebelumnya. Secara garis besar perencanaan pembelajaran itu bertujuan utnuk mengarahkan dan membimbing kegiatan guru dan siswa dalam proses pembelajaran.
Secara ideal tujuan perencanaan pembelajaran adalah mengusai sepenuhnya bahan dan materi ajar, metode dan penggunan alat dan perlengkapan pembelajaran, menyampaikan kurikulum atas dasar bahasan dan mengelola alokasi waktu yang tersedia serta membelajarkan siswa sesuai yang diprogramkan. Tujuan pembelajaran itu memungkinkan guru memilih metode yang sesuai sehingga proses pembeljaran itu mengarah dan dapat mencapai tujuan yang telah dirumuskan. Bagi guru setiap pemilihan metode berarti menentukan proses belajar mengajar mana yang dianggap efektif untuk mencapai tujuan yang telah dirumuskan. Hal ini juga mengarahkan bagaimana guru mengorganisasikan kegiatan-kegiatan siswa dalam proses pembelajaran yang telah dipilihnya. Dengan demikian betapa pentingnya tujuan itu diperhatikan dan dirumuskan dalam setiap pembelajaran agar pembeljaran itu benar-benar dapat mencapai tujuan sebgaimana yang tertuang dalam kurikulum.



B.      FUNGSI MANAJEMEN DALAM PENGAJARAN

Pengelolaan atau manajemen adalah kemampuan dan keterampilan untuk melakukan suatu kegiatan, baik bersama orang lain atau melalui orang lain dalam mencapai tujuan organisasi. Sedangkan manajemen pembelajaran adalah proses menolong murid untuk mencapai pengetahuan, keterampilan, kemampuan dan pemahaman terhadap dunia di sekitar mereka.
Secara umum tujuan Manajemen pengajaran adalah penyediaan fasilitas bagi bermacam-macam kegiatan belajar siswa dalam lingkungan sosial, emosional dan intelektual dalam kelas.
Adapun tujuan dari Manajemen pengajaran adalah sebagai berikut :
1.   Agar pengajaran dapat dilakukan secara maksimal, sehingga tujuan pengajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien.
2.    Untuk memberi kemudahan dalam usaha memantau kemajuan     siswa dalam pelajarannya. Dengan Manajemenpengajaran, guru mudah untuk melihat dan mengamati setiap kemajuan/ perkembangan yang dicapai siswa, terutama siswa yang tergolong lamban.
3.   Untuk memberi kemudahan dalam mengangkat masalah-masalah penting untuk dibicarakan dikelas demi perbaikan pengajaran pada masa mendatang.
Jadi, Manajemen pengajaran dimaksudkan untuk menciptakan kondisi didalam kelompok kelas yang berupa lingkungan kelas yang baik, yang memungkinkan siswa berbuat sesuai dengan kemampuannya. Kemudian, dengan Manajemen pengajaran produknya harus sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai.

C.      PRINSIP PERENCANAAN PENGAJARAN MELIPUTI PENDEKATAN SISTEM PENGAJARAN, REFLEKSI PENYUSUNAN PERENCANAAN PENGAJARAN
Prinsip perencanaan pengajaran:
1.      Perencanaan pengajaran harus berdasarkan kondisi siswa.
2.      Perencanaan pengajaran harus berdasarkan kurikulum yang berlaku.
3.      Perencanaan harus memperhitungkan waktu yang tersedia
4.      Perencanaan pengajaran harus merupakan urutan kegiatan belajar-mengajar yang sistematis.
5.      Perencanaan pengajaran bila perlu lengkapi dengan lembaran kerja/tugas dan atau lembar observasi.
6.      Perencanaan pengajaran harus bersifat fleksibel.
7.      Perencanaan pengajaran mengutamakan keterpaduan antara tujuan, materi, kegiatan belajar dan evaluasi.

Perencanaan merupakan suatu sistem yang terdiri dari komponen:
1.      Tujuan pembelajaran,
2.      Komponen isi
3.      Materi pembelajaran,
4.      Komponen kegiatan belajar-mengajar,
5.      Komponen evaluasi belajar.         

Refleksi dalam pengajaran
Refleksi merupakan kegiatan analisis, sintesis, interpretasi, dan eksplanasi terhadap semua informasi yang diperoleh dari pelaksanaan tindakan dalam pelaksanaan pembelajaran. Pada saat merefleksikan dilakukan evaluasi dengan menggunakan suatu kriteria, misalnya kriteria efektivitas pengajaran mempunyai indikator penggunaan waktu, biaya, tenaga, dan pencapaian hasil. Evaluasi merupakan kegiatan yang dilakukan selama  refleksi yang dapat dilakukan secara kualitatif atau kuantitatif. Kegiatan refleksi penting dilakukan agar tindakan yang telah dilakukan dapat dievaluasi keefektifannya, sehingga dapat dilakukan penyusunan rencana tindakan perbaikan pembelajaran berikutnya jika masalah belum dianggap selesai. Hasil dari kegiatan refleksi adalah terjadinya peningkatan dalam profesionalisasi jabatan guru peserta. Dinyatakan demikian karena salah satu indikasi profesionalnya seorang guru peserta adalah selalu adanya keinginan untuk memperbaiki proses pembelajaran yang dilakukan dan pelayanan yang diberikan secara berkelanjutan.
D.     JENJANG DAN LINGKUP PENDIDIKAN
1.     Jenjang pendidikan
Jenjang pendidikan adalah tahapan pendidikan yang ditetapkan berdasarkan tingkat perkembangan peserta didik, tujuan yang akan dicapai, dan kemampuan yang dikembangkan. Pendidikan di Indonesia mengenal tiga jenjang pendidikan, yaitu pendidikan dasar (SD/MI/Paket A dan SLTP/MTs/Paket B), pendidikan menengah (SMU, SMK), dan pendidikan tinggi. Meski tidak termasuk dalam jenjang pendidikan, terdapat pula pendidikan anak usia dini, pendidikan yang diberikan sebelum memasuki pendidikan dasar.
Jenjang pendidikan di Indonesia terdiri dari:
1.      Pendidikan dasar
Pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan awal selama 9 (sembilan) tahun pertama masa sekolah anak-anak yang melandasi jenjang pendidikan menengah.
2.      Pendidikan menengah
Pendidikan menengah merupakan jenjang pendidikan lanjutan pendidikan dasar.
3.      Pendidikan tinggi
Pendidikan tinggi adalah jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah yang mencakup program sarjana, magister, doktor, dan spesialis yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi.

2.      Lingkup pendidikan
Pendidikan sebagai ilmu yang mempunyai ruang lingkup yang sangat luas, karena didalamnya banyak segi-segi atau pihak-pihak yang ikut terlibat baik itu secara langsung maupun tidak langsung.
Adapun segi-segi atau pihak-pihak yang terlibat dalam pendidikan sekaligus menjadi ruang lingkup pendidikan adalah sebagai berikut :

a.      Perbuatan mendidik itu sendiri.
Maksudnya adalah seluruh kegiatan, tindakan atau perbuatan dan sikap yang dilakukan oleh pendidikan sewaktu menghadapi/mengasuh anak didik.
b.      Anak didik yaitu merupakan obyek terpenting dalam pendidikan
c.       Dasar dan tujuan pendidikan yaitu landasan yang menjadi fundament dan sumber dari segala kegiatan pendidikan yang dilakukan
d.      Pendidik yaitu subyek yang melakukan pendidikan 
e.      Materi Pendidikan yaitu bahan-bahan, atau pengalaman-pengalaman belajar
f.        Metode Pendidikan yaitu cara yang paling tepat dilakukan oleh pendidikan untuk menyampaikan bahan atau materi pendidikan kepada anak didik
g.      Evaluasi Pendidikan yaitu memuat cara-cara bagaimana mengadakan evaluasi atau penilaian terhadap hasil belajar anak didik
h.      Alat-alat pendidikan islam yaitu alat-alat yang dapat digunakan selama melaksanakan pendidikan islam agar tujuan pendidikan islam tersebut lebih berhasil
i.        lingkungan sekitar pendidikan yaitu keadaan-keadaan yang ikut berpengaruh dalam pelaksanaan serta hasil pendidikan.
E.      PROGRAM PENGAJARAN
Program pengajaran merupakan suatu rencana pengajaran sebagai panduan bagi guru atau pengajar dalam melaksnakan pengajaran.  Agar pengajaran bisa berjalan dengan efektif dan efisien, maka perlu kiranya dibuat suatu program pengajaran.
Prosedur Pengembangan Program Pengajaran :
1.      Program pengajaran di sekolah dilaksanakan dalam jangka waktu belajar tertentu. Program pengajaran yang menjadi tugas guru yaitu menyusun program pengajaran catur wulanan dan program mingguan atau harian, yang disebut program persiapan mengajar.
2.      Program caturwulan adalah program pengajaran yang harus dicapai selama satu caturwulan, selama periode ini diharapkan para siswa menguasai pengetahuan, sikap dan keterampilan sebagai satu kesatuan utuh.
3.      Program caturwulan dijabarkan dari Garis-garis besar Program Pengajaran pada masing-masing bidang studi/mata pelajaran, di dalamnya terdiri atas: pokok bahasan/sub-pokok bahasan, alokasi waktu, dan alokasi pertemuan kapan pokok bahasan/sub-pokok bahasan tersebut disajikan.
4.      Persiapan mengajar merupakan istilah baru sebagai pengganti dari satuan pelajaran (satpel) pada kurikulum lama. Persiapan mengajar ini merupakan program pengajaran untuk jangka waktu belajar mingguan atau harian.
5.      Langkah-langkah pengembangan persiapan mengajar secara umum dapat dilakukan melalui:
       a) mempelajari Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) yang ada dalam GBPP,
       b) merumuskan Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK) berdasarkan TPU,
       c) menentukan materi/bahan pelajaran,
       d) menentukan kegiatan belajar-mengajar,
       e) menetapkan alat, media, dan sumber pelajaran, dan
       f) menentukan alat evaluasi.
Program pengajaran yang dibuat  tidak selamanya bisa efektif dan dapat dilaksanakan dengan baik, oleh karena itulah agar program pengajaran yang telah dibuat yang memiliki kelemahan tidak terjadi lagi pada program pengajaran berikutnya, maka perlu diadakan evaluasi program pengajaran. Menurut Arikunto (1999: 290) "Evaluasi program adalah suatu rangkaian kegiatan yang dilakukan dengan sengaja untuk melihat keberhasilan program".
Aspek-aspek yang harus dievaluasi dalam program pengajaran :
a.      Input
Setiap siswa mempunyai bakat intelektual, emosional, social yang berbeda. Oleh karena itu dalam pembuatan program pengajaran hendaknya guru juga perlu memperhatikan aspek-aspek individu tersebut.

b.      Materi atau kurikulum
 Di Indonesia, kurikulum berlaku secara nasional karena kita menganut system sentralisasi. Wilayah Indonesia yang sedemikian luas mengandung keragaman yang tidak sedikit. Itulah sebabnya guru perlu dibekali dengan kemampuan untuk melakukan evaluasi program, termasuk mengevaluasi materi kurikulum. Sasaran yang perlu dievaluasi dari komponen kurikulum ini anatara lain, kejelasan pedoman untuk dipahami, kejelasan materi yang terantum dalam GBPP, urutan penyajian materi, kesesuaian antara sumber yang disarankan dengan materi kurikulum dan sebagainya.

c.       Pengajar
Merupakan komponen penting dalam kegiatan belajar mengajar. pengajar adalah manusia biasa yang mempunyai banyak keterbatasan. oleh karena itu untuk menutupi kelemahan guru perlu dilakukan pembinaan dan penataran dalam rangka melaksanakan pembelajaran.

d.      Metode atau pendekatan dalam mengajar
Metode mengajar adalah cara-cara atau teknik yang digunakan dalam mengajar. Sedangkan strategi pembelajaran menunjuk kepada bagaimana guru mengatur waktu pemenggalan penyajian, pemilihan metoda, pemilihan pendekatan dan sebagainya.

e.      Sarana
Komponen lain yang perlu dievaluasi oleh guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar adalah sarana pendidikan, yanga meliputi alat pelajaran dan media pendidikan.sarana  dapat membantu melancarkan dan memperjelas konsep yang diajarkan.

f.        Lingkungan
Ada dua macam lingkungan, yaitu lingkungan manusia dan lingkungan bukan manusia. Yang dapat digolongkan sebagai lingkungan masukan lingkungan manusia bukan hanya bukan hanya kepala sekolah, guru-guru, dan pegawai tata usaha di sekolah itu, tetapi siapa saja yang dengan atau tidak sengaja berpengaruh terhadap tingkat hasil belajar siswa. Sedangkan yang dimaksudkan dengan lingkungan bukan manusia adalah segala hal yang berada di lingkungan siswa yang secara langsung maupun tidak, berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa. Yang termasuk kategori lingkungan bukan manusia misalnya suasana sekolah, halaman sekolah, keadaan gedung dan sarana lain. Pengaruh lingkungan bukan manusia dapat positif maupun negative.


PENUTUP

A.     KESIMPULAN
Keberhasilan pembelajaran dipengaruhi banyak faktor, salah satu diantaranya adalah proses pelaksanaan. Pelaksanaan pembelajaran yang baik dipengaruhi oleh perencanaan yang baik pula.
Dalam pembelajaran, guru perlu memahami kondisi siswa dengan memberikan bimbingan dan menyediakan lingkungan belajar yang tepat bagi siswa. Agar seorang guru dapat memberikan perlakuan mendidik yang diharapkan, digunakan beberapa prinsip dalam pengajaran. Prinsip pengajaran yang diberikan biasanya mengacu pada teori-teori belajar atau konsep psikologi tertentu.
Dalam perencanaan program pengajaran, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar pelaksanaan pengajaran dapat berjalan lebih lancar dan hasilnya dapat lebih baik, yaitu : Kurikulum, kondisi sekolah, kemampuan dan perkembangan siswa serta keadaan guru. Apabila hal-hal tersebut diperhatikan dan dilaksanakan maka diharapkan dapat meningkatkan mutu pendidikan.
B.      SARAN
Keberhasilan pembelajaran dipengaruhi banyak faktor, salah satu diantaranya adalah proses pelaksanaan. Pelaksanaan pembelajaran yang baik, di pengaruhi oleh perencanaan yang baik pula. Oleh karena itu, dalam pembuatan suatu perencanaan pembelajaran sebaiknya benar-benar dengan perencanaan yang matang.



DAFTAR PUSTAKA
Ansyar, Mohammad. (1989). Dasar-Dasar Pengembangan Kurikulum. Jakarta: Depdikbud
Arikunto, Suharsimi. (1999). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Ed Revisi). Jakarta: Bumi Aksara.
Hamzah B. Uno. (2008). Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Hamalik, Omar. (2005. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem. Bandung: Bumi Aksara
Popham, W. James., & Baker , Eva L. (2005). Teknik Mengajar Secara Sistematis (Terj. Amirul Hadi, dkk). Jakarta: Rineka Cipta.
Sukmadinata, Nana Syaodih. (2002). Pengembangan Kurikulum: Teori dan Praktek. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
W. Gulo. (2005). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Grasindo.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tulis Komentnya Disini yaxc!!!!