Jumat, 04 Maret 2011

MODEL DAN METODA PENGAJARAN

Download makalah DISINI atau klik:
http://www.ziddu.com/download/16497833/makalahmetodemodelfull.docx.html


BAB II
PEMBAHASAN

2.1  Pengertian Model Pengajaran
Model-model mengajar (teaching models) adalah suatu model mengajar yang direkayasa sedemikian rupa untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu pengajaran yang dijadikan pedoman perencanaan dan pelaksanaan pengajaran serta evaluasi belajar. Dalam sebuah model mengajar biasanya terdapat tahapan-tahapan atau langkah-langkah (syntax) yang relatif tetap dan pasti untuk menyajikan materi pelajaran secara berurutan. Oleh karena itu, sebuah model mengajar dapat dianggap sebagai teori yang bersifat mekanis dalam arti berjalan secara tetap seperti mesin.

Macam-Macam Model Pembelajaran
a.      Model Pembelajaran Langsung
Model pembelajaran langsung merupakan model pembelajaran yang lebih berpusat pada guru dan lebih mengutamakan strategi pembelajaran efektif guna memperluas informasi materi ajar.

Macam-Macam Pembelajaran Langsung:
1.      Ceramah, merupakan suatu cara penyampaian informasi dengan lisan dari seorang kepada sejumlah pendengar.
2.      Praktek dan latihan, merupakan suatu teknik untuk membantu siswa agar dapat menghitung dengan cepat yaitu dengan banyak latihan dan mengerjakan soal.
3.      Ekspositori, merupakan suatu cara penyampaian informasi yang mirip dengan ceramah, hanya saja frekuensi pembicara/guru lebih sedikit.
4.      Demonstrasi, merupakan suatu cara penyampaian informasi yang mirip dengan ceramah dan ekspositori, hanya saja frekuensi pembicara/guru lebih sedikit dan siswa lebih banyak dilibatkan.
5.      Questioner
6.      Mencongak

Ciri-ciri :
1.        Proses pembelajaran didominasi oleh keaktifan guru.
2.        Suasana kelas ditentukan oleh guru sebagai perancang kondisi.
3.        Lebih mengutamakan keluasan materi ajar daripada proses terjadinya pembelajaran.
4.        Materi ajar bersumber dari guru.

Tujuan Pembelajaran Langsung :
Model pembelajaran langsung dikembangkan untuk mengefisienkan materi ajar agar sesuai dengan waktu yang diberikan dalam suatu periode tertentu. Dengan model ini cakupan materi ajar yang disampaikan lebih luas dibandingkan dengan model-model pembelajaran yang lain.

b.      Model Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif atau cooperative learning mengacu pada model pengajaran, siswa bekerja bersama dalam kelompok kecil saling membantu dalam belajar (Nur dan Wikandari, 2000:25).

Macam-Macam Model Pembelajaran Kooperatif:
1.      Student Teams Achievement Division (STAD)
2.      Group Investigation
3.      Jigsaw
4.      Structural Approach

Sedangkan dua pendekatan lain yang dirancang untuk kelas-kelas rendah adalah;
1.      Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) digunakan pada pembelajaran membaca dan menulis pada tingkatan 2-8 (setingkat TK sampai SD), dan
2.      Team Accelerated Instruction (TAI) digunakan pada pembelajaran matematika untuk tingkat 3-6 (setingkat TK).

Ciri-Ciri dan Tahapan pada Model Kooperatif
1.      siswa bekerja dalam kelompok secara kooperatif untuk menyelesaikan materi belajar,
2.      kelompok dibentuk dari siswa yang memiliki kemampuan tinggi, sedang dan rendah,
3.      jika mungkin, anggota kelompok berasal dari ras, budaya, suku, jenis kelamin yang berbeda-beda,
4.      penghargaan lebih berorientasi pada kelompok dari pada individu.

Tujuan Pembelajaran Kooperatif
1.      Meningkatkan kinerja siswa dalam tugas-tugas akademik. Beberapa ahli berpendapat bahwa model ini unggul dalam membantu siswa memahami konsep-konsep yang sulit.
2.      Penerimaan yang luas terhadap orang yang berbeda menurut ras, budaya, kelas sosial, kemampuan, maupun ketidakmampuan. Mengajarkan untuk saling menghargai satu sama lain.
3.      Mengajarkan kepada siswa keterampilan kerjasama dan kolaborasi. Keterampilan ini penting karena banyak anak muda dan orang dewasa masih kurang dalam keterampilan sosial.

c.       Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah
Pembelajaran berdasarkan masalah merupakan pendekatan yang efektif untuk pengajaran proses berpikir tingkat tinggi. Pembelajaran ini membantu siswa untuk memproses informasi yang sudah jadi dalam benaknya dan menyusun pengetahuan mereka sendiri tentang dunia sosial dan sekitarnya. Pembelajaran ini cocok untuk mengembangkan pengetahuan dasar maupun kompleks (Ratumanan, 2002 : 123).

Macam-Macam Pembelajaran Berdasarkan Masalah:
1.      Pembelajaran berdasarkan proyek (project-based instruction), pendekatan pembelajaran yang memperkenankan siswa untuk bekerja mandiri dalam mengkonstruk pembelajarannya.
2.      pembelajaran berdasarkan pengalaman (experience-based instruction), pendekatan pembelajaran yang memperkenankan siswa melakukan percobaan guna mendapatkan kesimpulan yang benar dan nyata.
3.      belajar otentik (authentic learning), pendekatan pengajaran yang memperkenankan siswa mengembangkan ketrampilan berpikir dan memecahkan masalah yang penting dalam konsteks kehidupan nyata.
4.      Pembelajaran bermakna (anchored instruction), pendekatan pembelajaran yang mengikuti metodologi sains dan memberi kesempatan untuk pembelajaran bermakna.

Ciri-Ciri dan Tahapan pada Pembelajaran Berdasarkan Masalah
1.      Pengajuan pertanyaan atau masalah.
2.      Berfokus pada keterkaitan antar disiplin.
3.      Penyelidikan autentik. Pembelajaran berdasarkan masalah mengharuskan siswa melakukan penyelidikan autentik untuk mencari penyelesaian nyata terhadap masalah nyata. Mereka harus menganalisis dan mendefinisikan masalah, mengembangkan hipotesis, dan membuat ramalan, mengumpul dan menganalisa informasi, melakukan eksperimen (jika diperlukan), membuat inferensi, dan merumuskan kesimpulan.
4.      Menghasilkan produk dan memamerkannya.
5.      Kolaborasi. Pembelajaran berdasarkan masalah dicirikan oleh siswa yang bekerja sama satu dengan yang lainnya, paling sering secara berpasangan atau dalam kelompok kecil. Bekerja sama memberikan motivasi untuk secara berkelanjutan terlibat dalam tugas-tugas kompleks dan memperbanyak peluang untuk berbagi inkuiri dan dialog dan untuk mengembangkan keterampilan sosial dan ketrampilan berfikir.

Tujuan Pembelajaran Berdasarkan Masalah:
Pembelajaran berdasarkan masalah tidak dirancang untuk membantu guru memberikan informasi sebanyak-banyaknya kepada siswa. Pembelajaran berdasarkan masalah dikembangkan untuk membantu siswa mengembangkan kemampuan berpikir, pemecahan masalah, dan keterampilan intelektual; belajar berbagai peran orang dewasa melalui pelibatan mereka dalam pengalaman nyata atau simulasi; dan menjadi pebelajar yang otonom dan mandiri (Ibrahim, 2000 : 7).

Berkenaan dengan model pembelajaran, Bruce Joyce dan Marsha Weil (Dedi Supriawan dan A. Benyamin Surasega, 1990) mengetengahkan 4 (empat) kelompok model pembelajaran, yaitu:
1.      Model interaksi sosial;
2.      Model pengolahan informasi;
3.      Model personal-humanistik;
4.      Model modifikasi tingkah laku.


Pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya mewadahi, menginsiprasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu.

Dilihat dari pendekatannya, pembelajaran terdapat dua jenis pendekatan, yaitu:
1.      Pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada siswa (student centered approach)
Student-centered Approach (SCA) adalah pendekatan yang didasarkan pada pandangan bahwa mengajar dianggap sebagai proses mengatur lingkungan dengan harapan agar siswa belajar. Dalam konsep ini yang penting adalah belajarnya siswa. Yang penting dalam mengajar adalah mengubah perilaku. Dalam konteks ini mengajar tidak ditentukan oleh lamanya serta banyaknya materi yang disampaikan, tetapi dari dampak proses pembelajaran itu sendiri. Bisa terjadi guru hanya beberapa menit saja di muka kelas, namun waktu yang sangat singkat itu membuat siswa sibuk melakukan proses belajar, itu sudah dikatakan mengajar.

Dalam SCA, mengajar tidak ditentukan oleh selera guru, akan tetapi sangat ditentukan oleh oleh siswa itu sendiri. Hendak belajar apa siswa dari topik yang harus dipelajari, bagaimana cara mempelajarinya, bukan hanya guru yang menentukan tetapi juga siswa. Siswa mempunyai kesempatan untuk belajar sesuai dengan gayanya sendiri. Dengan demikian peran guru berubah dari sebagai sumber belajar menjadi peran sebagai fasilitator, artinya guru lebih banyak sebagai orang yang membantu siswa untuk belajar. Tujuan utama mengajar adalah untuk membelajarkan siswa. Oleh sebab itu, kriteria keberhasilan proses mengajar tidak diukur dari sejjauh mana siswa telah menguasai materi pelajaran, melainkan diukur dari sejauh mana siswa telah melakukan proses belajar. Dengan demikian guru tak lagi berperan hanya sebagai sumber belajar tapi berperan sebagai orang yang membimbing dan memfasilitasi agar siswa mau dan mampu belajar. Inilah makna proses pembelajaran berpusat pada siswa. Siswa tidak dipandang sebagai objek belajar yang dapat diatur dan dibatasi oleh kemauan guru, melainkan siswa ditempatkan sebagai subjek yang belajar sesuai dengan minat, bakatnya, dan kemampuan yang dimikinya. Oleh sebab itu materi apa yang seharusnya dipelajari dan bagaimana mempelajarinya tidak semata-mata ditentukan oleh keinginan guru, tetapi memperhatikan setiap perbedaan siswa.

Ciri kedua: siswa sebagai subjek belajar. Dalam proses mengajar sebagai proses mengatur lingkungan, siswa tidak dianggap sebagi organisme yang pasif yang hanya sebagai penerima informasi, akan tetapi dipandang sebagai organisme yang aktif, yang memiliki potensi untuk berkembang. Mereka adalah individu yang memiliki potensi dan kemampuan.

Ciri ketiga, proses pembelajaran berlangsung dimana saja. Sesuai dengan karakteristik pembelajaran yang berorientasi kepada siswa, maka proses pembelajaran dapat terjadi di mana saja. Kelas bukanlah satu-satunya tempat belajar siswa. Siswa dapat memanfaatkan berbagai tempat belajar sesuai dengan kebutuhuhan dan sifat materi pelajaran. Ketika siswa akan belajar tentang fungsi pasar misalnya, maka pasar itu sendiri merupakan tempat belajar siswa.

Ciri terakhir, pembelajaran berorientasi pada pencapaian tujuan. Tujuan pembelajaran bukanlah penguasaan materi pelajaran, akan tetapi proses untuk mengubah tingkah laku siswa sesuai dengan tujuan yang akan dicapai. Oleh karena itulah penguasaan materi pelajaran bukanlah akhir dari proses pengajaran, akan tetapi hanya sebagai tujuan antara untuk pembentukan perilaku siswa itu sendiri. Untuk itulah metode dan strategi yang digunakan guru tidak hanya sekedar metode ceramah, tetapi menggunakan berbagai metode.

2.      Pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada guru (teacher centered approach).
Teacher-centered approach adalah suatu pendekatan belajar yang berdasar pada pandangan bahwa mengajar adalah menanamkan pengetahuan dan keterampilan (Smith, dalam Sanjaya, 2008: 96). Cara pandang bahwa pembelajaran (mengajar) sebagai proses menyampaikan atau menanamkan ilmu pengetahuan ini memili beberapa ciri sebagai berikut.

Pertama memakai pendekatan berpusat pada guru atau teacher-centered approach. Dalam TCA gurulah yang harus menjadi pusat dalam KBM. Dalam TCA, guru memegang peran sangat penting. Guru menentukan segalanya. Mau diapakan siswa? Apa yang harus dikuasai siswa, semua tergantung guru. Bahkan seorang guru di TCA memiliki hak legalitas keabsahan pengetahuan (yang benar itu seperti yang dikatakan guru). Oleh karena begitu pentingnya peran guru, maka biasanya proses pengajaran hanya akan berlangsung manakala ada guru, dan tak mungkin ada pembelajaran apabila tidak ada guru.

Sehubungan dengan pembelajaran yang berpusat pada guru, minimal ada tiga peran utama yang harus dilakukan guru, yaitu: guru sebagai perencana; sebagai penyampai informasi; dan sebagai evaluator.

Selain guru sebagai pusat yang menentukan segalanya dalam pembelajaran, ciri lain adalah siswa ditempatkan sebagai objek belajar. Siswa dianggap sebagai organisme yang pasif, yang belum memahami apa yang harus dipahami, sehingga dalam proses pembelajaran siswa dituntut untuk memahami segala sesuatu yang disampaikan guru. Peran siswa adalah sebagai penerima informasi yang diberikan guru. Jenis pengetahuan dan keterampilan kadang tidak mempertimbangkan kebutuhan siswa, akan tetapi berangkat dari pandangan yang menurut guru dianggap baik dan bermanfaat.

Sebagai objek belajar, kesempatan siswa untuk mengembangkan kemampuan sesuai dengan bakat dan minatnya, bahkan untuk belajar sesuai dengan gaya belajarnya menjadi terbatas. Sebab dan proses pembelajaran segalanya diatur dan ditentukan oleh guru.

Ciri yang ketiga adalah kegiatan pembelajaran terjadi pada tempat dan waktu tertentu. Misalnya dengan penjadwalan yang ketat, siswa hanya belajar manakala ada kelas yang telah didesain sedemikian rupa sebagai tempat belajar. Adanya tempat yang telah ditentukan, sering pengajaran terjadi sangat formal, siswa duduk di bangku berjejer, dan guru didepan kelas. Demikian juga hanya dalam waktu yang diatur sangat ketat. Misalnya manakala waktu belajar satu materi tertentu telah habis, maka segera siswa akan belajar materi lain sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. Cara mengajarinya pun seperti bagian-bagian yang terpisah, seakan-akan tak ada kaitannya antara materi pelajaran yang satu dengan lainnya.

Ciri keempat, tujuan utama pengajaran adalah penguasaan materi pelajaran. Keberhasilan suatu proses pengajaran diukur dari sejuah mana siswa dapat menguasai materi pelajaran yang disampaikan guru. Materi pelajaran itu sendiri adalah pengetahuan yang bersumber dari materi pelajaran yang disampaikan di sekolah. Sedangkan mata pelajaran itu sendiri merupakan pengelaman-pengalaman manusia masa lalu yang disusun secara sistematis dan logis, kemudian diuraikan dalam buku-buku pelajaran dan selanjutnya isi buku itu harus dikuasai siswa. Kadang-kadang siswa tidak perlu memahami apa gunanya mempelajari bahan tersebut. Oleh karena kriteria keberhasilan ditentukan oleh penguasaan materi pelajaran, maka alat evaluasi yang digunakan biasanya adalah tes hasil belajar tertulis (paper and pencil test) yang dilaksanakan secara periodik.

2.3  Macam-Macam Metode Dalam Mengajar
Metode pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran.
  1. Metode Seminar
Metode seminar adalah suatu kegiatan ilmiah yang dilakukan oleh beberapa orang dalam suatu sidang yang berusaha membahas / mengupas masalah-masalah atau hal-hal tertentu dalam rangka mencari jalan memecahkannya atau mencari pedoman pelaksanaanya.

Kelebihan metode seminar:
·         Peserta mendapatkan keterangan teoritis yang luas dan mendalam tentang masalah yang diseminarkan
·         Peserta mendapatkan petunjuk-petunjuk praktis untuk melaksanakan tugasnya
·         Peserta dibina untuk bersikap dan berfikir secara ilmiah
·         Terpupuknya kerja sama antar peserta
·         Terhubungnya lembaga pendidikan dan masyarakat

Kelemahan Metode Seminar:
·         Memerlukan waktu yang lama
·         Peserta menjadi kurang aktif
·         Membutuhkan penataan ruang tersendiri

2.      Metode Kerja Kelompok
Metode kerja kelompok adalah suatu cara menyajikan bahan pelajaran dengan menyuruh pelajar (setelah dikelompok-kelompokkan) mengerjakan tugas tertentu untuk mencapai tujuan pengajaran. Merka bekerja sama dalam memecahkan masalah atau melaksanakan tugas.

Kelebihan metode kerja kelompok:
·         Para siswa lebih aktif tergabung dalam pelajaran mereka
·         Memungkinkan guru untuk lebih memperhatikan kemampuan para siswa
·         Dapat memberikan kesempatan pada para siswa untuk lebih menggunakan ketrampilan bertanya dalam membahas suatu masalah
·         Mengembangkan bakat kepemimpinan para siswa serta mengerjakan ketrampilan berdiskusi

Kelemahan metode kerja kelompok:
·         Kerja kelompok terkadang hanya melibatkan para siswa yang mampu sebab mereka cakap memimpin dan mengarahkan mereka yang kurang
·         Keberhasilan strategi ini tergantung kemampuan siswa memimpin kelompok atau untuk bekerja sendiri-sendiri
·         Kadang-kadang menuntut pengaturan tempat duduk yang berbeda-beda dan daya guna mengajar yang berbeda pula

3.      Metode Kerja Lapangan
Metode kerja lapangan merupakan metode mengajar dengan mengajak siswa kedalam suatu tempat diluar sekolah yang bertujuan tidak hanya sekedar observasi atau peninjauan saja, tetapi langsung terjun turut aktif ke lapangan kerja agar siswa dapat menghayati sendiri serta bekerja sendiri didalam pekerjaan yang ada dalam masyarakat.

Kelebihan metode kerja lapangan:
·         Siswa mendapat kesemmpatan untuk langsung aktif bekerja dilapangan sehingga memperoleh pengalaman langsung dalam bekerja
·         Siswa menemukan pengertian pemahaman dari pekerjaan itu mengenai kebaikan maupun kekurangannya

Kelemahaan metode kerja lapangan:
·         Waktu terbatas tidak memungkinkan memperoleh pengalaman yang mendalam dan penguasaan pengetahuan yang terbatas
·         Untuk kerja lapangan perlu biaya yang banyak. Tempat praktek yang jauh dari sekolah shingga guru perlu meninjau dan mepersiapkan terlebih dahulu
·         Tidak tersedianya trainer guru/pelatih yang ahli

4.      Metode Sumbang Saran
Sumbang saran merupakan suatu cara mengajar dengan mengutarakan suatu masalah ke kelas oleh guru kemudian siswa memjawab mengemukakan pendapat /jawaban dan komentar seshingga masalah tersebut berkembang menjadi masalah baru.

Kelebihan metode sumbang saran
·         Susana disiplin dan demokratis dapat tumbuh
·         Anak-anak aktif untuk menyatakan pendapatnya
·         Melatih siswa untuk berfikir dengan cepat dan tersusun logis
·         Merangsang siswa untuk selalu berpendapat yang berhubungan dengan masalah uang diberikan oleh guru
·         Terjadi persaingan yang sehat
·         Meningkatkan partisipasi siwa dalam menerima pelajaran
·         Siswa yang kurang aktif menapat bantuan dari temannya yang pandai atau dari guru

Kelemahan metode sumbang saran:
·         Guru kurang memberi waktu kepada siswa untuk berfikir yang baik
·         Anak yang kurang selalu ketinggalan
·         Kadang-kadang pembicaraan hanya dimonopoli oleh anak yang pandai
·         Guru hanya menampang pendapat-pendapat tidak pernah merumuskan kesimpulan

5.      Metode Unit Teaching
Metode unit teaching merupakan metode mengajar yang memberikan kesempatan pada siswa secara aktif dan guru dapat mengenal dan menguasai belajar secara unit.

Kelebihan metode unit teaching:
·         Siswa dapat menggunakan sumber-sumber materi pelajaran secara luas
·         Siswa dapat belajar keseluruhan sesuai bakat
·         Suasana kelas lebih demokratis

Kelemahan metode unit teaching:
·         Dalam melaksanakan unit perlu keahlian dan ketekunan
·         Perhatian guru harus lebih banyak dicurahkan pada bimbingan kerja siswa
·         Perencanaan unit yang tidak mudah
·         Memerlukan ahli yang betul-betul menguasai masalah karena semua masalah yang belum tentu dapat dijadikan unit

6.      Metode Penemuan (Discovery)
Metode penemuan merukan proses mental dimana siswa mampu mengasimilasikan suatu proses atau prinsip-prinsip.(Sund)

Kelebihan metode penemuan:
·         Dapat membangkitkan kegairahan belajar pada diri siswa
·         Teknik ini mampu memberikan kesempatan kepada siswa untuk berkembang dan maju sesuai dengan kampuan masing-masing
·         Teknik ini mampu membantu siswa mengembangkan, memperbanyak kesiapan serta penguasaan ketrampilan dalam proses kognitif atau pengarahan siswa
·         Siswa memperoleh pengetahuan yang bersifat sebagai sangat pribadi atau individual sehingga dapat kokoh/mendalam tertinggal dalam jiwa siswa tersebut

Kelemahan metode penemuan:
·         Ada yang berpendapat bahwa proses mental ini terlalu meningkatkan proses pengertian saja
·         Teknik ini tidak memberikan kesempatan berfikir secara kreatif
·         Para siswa harus ada kesiapan dan kematangan mental
·         Bila kelas terlalu besar penggunaan teknik ini kurang berhasil
·         Bagi guru dan siswa yang sudah biasa dengan perencanaan dan pengajaran tradisional akan kecewa bila diganti dengan teknik penemuan

7.      Metode Eksperimen
Metode eksperimen merupakan salah satu cara mengajar dimana seorang siswa diajak untuk beruji coba atau mengadakan pengamatan kemudian hasil pengamatan itu disampaikan dikelas dan di evaluasi oleh guru.

Kelebihan metode eksperimen:
·         Siswa terlatih menggunakan metode ilmiah dalam menghadapi segala masalah
·         Mereka lebih aktif berfikir dan membuktikan sendiri kebenaran suatu teori
·         Siswa dalam melaksanakan eksperimen selain memperoleh ilmu pengetahuan juga menemukan pengalaman praktis serta ketrampilan menggunakan alat-alat percobaan

Kelemahan metode eksperimen:
·         Seorang guru harus benar-benar menguasai materi yang diamati dan harus mampu memanage siswanya
·         Memerlukan waktu dan biaya yang sedikit lebih dibandingkan yang lain

8.      Metode Sosiodrama dan Bermain Peran
Metode sosiodrama dan bermain peran merupakan suatu metode mengajar dimana siswa dapat mendramatisasikan tingkah laku atau ungkapan gerak gerik wajah seseorang dalam hubungan sosial antar manusia

Kelebihan metode sosiodrama dan bermain peran:
·         Siswa lebih tertarik perhatiannya pada pelajaran
·         Karena mereka bermain peran sendiri, maka mudah memahami masalah-masalah sosial tersebut
·         Bagi siswa dengan bermain peran sebagai orang lain, maka ia dapat menempatkan diri seperti watak orang lain itu
·         Ia dapat merasakan perasaan orang lain sehingga menumbuhkan sikap saling perhatian

Kelemahan metode sosiodrama dan bermain peran:
·         Bila guru tidak menguasai tujuan instrusional penggunaan teknik ini untuk sesuatu unit pelajaran, maka sosiodrama tidak akan berhasil
·         Dalam hubungan antar manusia selalu memperhatikan norma-norma kaidah sosial, adat istiadar, kebiasaan, dan keyakinan seseorang jangan sampai ditinggalkan sehingga tidak menyinggung perasaan seseorang
·         Bila guru tidak memahami langkah-langkah pelaksanaan metode ini, maka akan mangacaukan berlangsungnya sosiodrama

9.      Metode Kasus
Metode kasus merupakan metode penyajian pelajaran dengan memanfaatkan kasus yang ditemui anak sebagai bahan pelajaran kemudian kasus tersebut dibahas bersama untuk mendapatkan penyelesaian atau jalan keluar.

Kelebihan metode kasus:
·         Siwa dapat mengetahuai dengan pengamatan yang sempurna tentang gambaran yang nyata yang betul-betul terjadi dalam hidupnya sehingga mereka dapat mempelajari dengan penuh perhatian dan lebih terperinci persoalannya
·         Dengan mengamati, memikirkan, dan bertindak dalam mengatasi situasi tertentu mereka lebih meyakini apa yang diamati dan menemukan banyak cara untuk pengamatan dan pencarian jalan keluar itu
·         Siswa mendapat pengetahuan dasar atau sebab-sebab yang melandasi kasus tersebut
·         Membantu siswa dalam mengembangkan intelektual dan ketrampilan berkomunikasi secara lisan maupun tulisan

Kelemahan metode kasus:
·         Guru memerlukan banyak waktu untuk mempersiapkan bahan kasus yang ditemui dan petunjuk cara pemecahannya yang diperlukan siswa
·         Banyak waktu yang digunakan untuk diskusi
·         Untuk kegiatan kelompok membutuhkan fasilitas fisik yang lebih banyak

10.  Metode Demonstrasi
Metode demonstrasi merupakan metode mengajar dimana seorang instruktur atau tim guru menunjukkan, memperlihatkan suatu proses.

Kelebihan metode demonstrasi:
·         Perhatian siswa lebih dapat terpusatkan pada pelajaran yang diberikan
·         Kesalahan-kesalahan yang terjadi bila pelajaran itu diceramahkan dapat diatasi melalui pengamatan dan contoh yang konkrit
·         Memberi motivasi yang kuat untuk siswa agar lebih giat belajar
·         Siswa dapat berpartisipasi aktif dan memperoleh pengalaman langsung

Kelemahan metode demonstrasi :
·         Bila alatnya terlalu kecil atau penempatannya kurang tepat menyebabkan demonstrasi itu tidak dapat dilihat jelas oleh seluruh siswa
·         Bila waktu tidak tersedia cukup, maka demonstrasi akan berlangsung terputus-putus atau berjalan tergesa-gesa

11.  Metode Inquiry
Metode inquiry adalah teknik pengajaran guru didepan kelas dimana guru membagi tugas meneliti suatu masalah ke kelas. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok dan masing-masing kelompok mendapat tugas tertentu yang harus dikerjakan. Kemudian mereka mempelajari, meneliti, dan membahas tugasnya didalam kelompok kemudian dibuat laporan yang tersusun baik dan kemudian didiskusikan secara luas atau melalui pleno sehingga diperoleh kesimpulan terakhir.

Kelebihan metode inquiry:
·         Mendorong siswa untuk berfikir dan atas inisiatifnya sendiri, bersifat obyektif, jujur, dan terbuka
·         Situasi proses belajar menjadi lebih merangsang
·         Dapat membentuk dan mengembangkan sel consept pada diri siswa
·         Membantu dalam menggunakan ingatan dan transfer pada situasi belajar yang baru
·         Mendorong siswa untuk berffikir intuitif dan merumuskan hipotesanya sendiri

Kelemahan metode inquiry:
·         Siswa perlu memerlukan waktu menggunakan daya otaknya untuk berfikir memperoleh pengertian tentang konsep

12.  Metode Microteaching
Metode microteaching merupakan suatu latihan mengajar permulaan bagi guru atau calon guru dengan scope latihan dan audience yang lebih kecil dan dapat dilaksanakan dilingkungan teman-teman setingkat sendiri atau sekelompok siswa dibawah bimbingan dosen pembimbing atau guru pamong.

Kelebihan metode microteaching
·         Microteaching merupakan pengalaman laboratoris
·         Microteaching dapat membantu dan menunjang pelaksanaan praktek keguruan
·         Microteaching dapat mengurangi kesulitan pengajaran di kelas
·         Microteaching memungkinkan ditingkatkannya pengawasan yang ketat dan evaluasi yang mantap, teliti, dan obyektif
·         Dengan adanya feed back dalam microteaching yang beruupa knowledge of resulte dapat diberikan langsung secara mendalam
·         Diharapkan mahasiswa mempunyai bekal yang lebih kuat, luas, dan mendalam

Kelemahan metode microteaching:
·         Dapat menimbulkan efek departementalisasi atau ketrampilan mengajar dan bila tidak diteruskan dengan praktek mengajar secara menyeluruh
·         Pengertian microteaching disalah tafsirkan dapat hanya menitik beratkan pada ketrampilan guru sebagai pengantar saja, bukan guru dalam arti luas
·         Microteaching yang ideal memerlukan biaya yang banyak, peralatan mahal, dan tenaga ahli dalam bidang teknis maupun dalam bidang pendidikan pengajaran pada umumnya dan metodologi pengajaran pada khususnya
·         Menuntut perencanaan, pengetahuan, dan pelaksanaan yang cermat, mendetail, logis, dan sistematis

13.  Metode Simulasi
Metode simulasi merupakan cara mengajar dimana menggunakan tingkah laku seseorang untuk berlaku seperti orang yang dimaksudkan dengan tujuan agar orang dapat menghindari lebih mendalam tentang bagaimana orang itu merasa dan berbuat sesuatu dengan kata lain siswa memegang peranaan sebagai orang lain.

Kelebihan metode simulasi
·         Dapat menyenangkan siswa
·         Menggalak guru untuk mengembangkan kreatifitas siswa
·         Eksperimen berlangsung tanpa memerlukan lingkungan yang sebenarnya
·         Mengurangi hal-hal yang verbalistik
·         Menumbuhkan cara berfikir yang kritis

Kelemahan metode simulasi:
·         Efektifitas dalam memajukan belajar siswa belum dapat dilaporkan oleh riset
·         Terlalu mahal biayanya
·         Banyak orang meragukan hasilnnya karena sering tidak diikutsertakan elemen-elemen penting
·         Menghendaki pengelompokan yang fleksibel
·         Menghendaki banyak imajinasi dari guru dan siswa

14.  Metode Problem Solving
Metode problem solving merupakan metode yang merangsang berfikir dan menggunakan wawasan tanpa melihat kualitas pendapat yang disampaikan oleh siswa. Seorang guru harus pandai-pandai merangsang siswanya untuk mencoba mengeluarkan pendapatnya.

Kelebihan metode problem solving
·         Masing-masing siswa diberi kesempatan yang sama dalam mengeluarkan pendapatnya sehingga para siswa merasa lebih dihargai dan yang nantinya akan menumbuhkan rasa percaya diri
·         Para siswa akan diajak untuk lebih menghargai orang lain
·         Untuk membantu siswa dalam mengembangkan kemampuan lisannya

Kelemahan metode problem solving
·         Karena tidak melihat kualitas pendapat yang disampaikan terkadang penguasaan materi sering diabaikan
·         Metode ini sering kali menyulitkan mereka yang sungkan mengutarakan pendapat secara lisan

15.  Metode Karya Wisata
Metode karya wisata merupakan metode mengajar yang dilaksanakan dengan mengajak siswa kesuatu tempat atau obyek tertentu diluar sekolah untuk mempelajari atau menyelidiki sesuatu.

Kelebihan metode karya wisata
·         Siswa dapat berpartisipasi dalam berbagai kegiatan yang dilakukan oleh para petugas obyek karya wisata itu serta mengalami dan menghayati langsung
·         Siswa dapat melihat kegiatan para petugas secara individu atau kelompok dan menghayatinya secara langsung
·         Siswa dapat bertanya jawab menemukan sumber informasi yang pertama untuk memecahkan segala macam persoalan yang dihadapi
·         Siswa memperoleh bermacam-macam pengetahuan dan pengalaman yang terintegrasi

Kelemahan metode karya wisata
·         Karena dilakukan diluar sekolah dan jarak yang cukup jauh maka memerlukan transport yang mahal dan biaya yang mahal
·         Menggunakan waktu yang lebih panjang dari pada jam sekolah
·         Biaya yang tinggi kadang-kadang tidak terjangkau oleh siswa maka perlu bantuan dari sekolah

16.  Metode Latihan /Drill
Metode latihan merupakan metode mengajar dimana siswa melaksanakan kegiatan latihan agar siswa memiliki ketegasan atau ketrampilan yang lebih tinggi dari apa yang telah dipelajari.

Kelebihan metode pelatihan
·         Ketegasan dan ketrampilan siswa meningkat atau lebih tinggi dari apa yang telah dipelajari
·         Seorang siswa benar-benar memehami apa yang disampaikan

Kelemahan metode pelatihan
·         Dalam latihan sering terjadi cara-cara atau gerak yang tidak berubah sehingga menghambat bakat dan inisiatif siswa
·         Sifat atau cara latihan kaku atau tidak fleksibel maka akan mengakibatkan penguasaan ketrampilan melalui inisiatif individu tidak akan dicapai

17.  Metode Dialog
Metode dialog merupakan salah satu teknik metode pengajaran untuk memberi motivasi pada siswa agar aktif pemikirannya untuk bertanya selama pendengaran guru yang menyungguhkan pertanyaan-pertanyaan itu dan siswa menjawab

Kelebihan metode dialog
·         Tanya jawab dapat membantu tumbuhnya perhatian siswa pada pelajaran serta mengembangkan kemampuannya untuk menggunakan pengetahuan dan pengalaman, sehingga pengetahuannya menjadi fungsional
·         Siswa akan terbuka jalan pikirannya sehingga mencapai perumusan yang baik dan tepat

Kelemahan metode dialog
·         Apabila motivasi kurang diberikan maka yang akan aktif hanya mereka yang pandai menggutarakan pendapat secara lisan
·         Sering kali melupakan tujuan yang ingin dicapai karena waktu yang disediakan habis untuk berdebat mempertahankan pendapat

18.  Metode Mengajar Non Directive
Metode mengajar non direktive merupakan salah satu metode mengajar dimana siswa melakukan observasi mereka sendiri mampu melakukan analisis mereka sendiri dan mampu berfikir sendiri.

Kelebihan metode non direktive
·         Guru memberi permasalahan yang merangsang proses berfikir siswa sehingga obyek belajar berkembang sesuai yang diharapkan
·         Siswa menemukan sendiri pengetahuan yang digalinya aktif berfikir dan menguasahi pengertian yang baik

Kelemahan metode non direktive
·         Terjadi perbedaan pemahaman karena tingkat intelektual dan cara berfikir siswa berbeda
·         Seorang guru setiap saat harus mengoreksi cara berfikir siswa agar tidak keliru dalam memahami suatu hal

19.  Metode Tanya Jawab
Metode tanya jawab merupakan cara lisan menyajikan bahan untuk mencapai tujuan pengajaran.

Kelebihan metode tanya jawab
·         Guru dapat mengetahui penguasaan pelajar terhadap bahan yang telah disajikan
·         Dapat digunakan untuk menyelidiki pembicaraan-pembicaaraan untuk menyemangatkan pelajar

Kelemahan metode tanya jawab
·         Guru hanya memberikan giliran pada pelajar tertentu saja
·         Hanya dikuasai oleh siswa yang pandai

20.  Metode Katekesmus
Metode katekesmus merupakan suatu cara menyajikan bahan pelajaran dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan yang jawabannya sudah ditentukan.

Kelebihan metode katekesmus
·         Keseragamaan dan kemurnian pengetahuan akan terjamin
·         Memudahkan cara mengajar guru karena pelajaran telah tertulis dalam buku

Kelemahan metode katekesmus
·         Daya jiwa yang dikembangkan hanya ingatan atas jawaban tertentu saja
·         Kurang memberi rangsangan pada siswa karena bahan sudah tersedia baik pada guru maupun siswa
·         Inisiatif para siswa terkekang

21.  Metode Prileksi
Metode prileksi merupakan suatu cara menyajikan pelajaran dengan menggunakan bahasa lisan, menyuruh para pelajar mendiskusikan, menganalisa, membanding-bandingkan dan akhirnya menarik kesimpulan dari apa yang disajikan untuk mencapai tujuan pengajaran.

Kelebihan metode prileksi
·         Pelajar dan guru sama-sama aktif
·         Menimbulkan kompetisi yang sehat antar siswa

Kelemahan metode prileksi
·         Banyak waktu yang digunakan
·         Kecekatan dan pengetahuan banyak dituntut dari guru dan siswa

22.  Metode Proyek
Metode proyek adalah suatu cara menyajikan bahan pelajaran yaitu pelajar dihadapkan kepada hal tertentu untuk mempelajari dalam rangka mewujudkan tujuan belajar.

Kelebihan metode proyek
·         Pelajar menjadi aktif
·         Terbentuk pribadi yang bulat dan harmonis

Kekurangan metode proyek
·         Menghabiskan banyak waktu
·         Harus ada persiapan yang mantap

23.  Metode Penyajian Sistem Regu (Team Work)
Metode penyajian sistem regu merupakan metode penyajian dengan seorang guru yang dibantu tenaga teknis atau team guru dalam menjelaskan suatu persoalan atau obyek belajar. Sistem beregu ditangani lebih dari dua orang guru.

Kelebihan metode penyajian sistem regu
·         Interaksi belajar mengajar akan lebih lancar
·         Siswa memperoleh pengetahuan yang luas dan mendalam karena diberikan oleh beberapa guru
·         Guru lebih ringan tugas mengajarnya sehingga cukup waktu untuk menyiapkan diri dalam membuat perencanaan

Kelemahan metode penyajian sistem regu
·         Bila seorang guru yang tidak mendapatkan giliran mengajar tidak memanfaatkan waktu untuk belajar lebih lanjut atau membuat perencanaan lebih matang

24.  Metode Mengajar Berprogama
Metode mengajar berprogama adalah cara menyajikan bahan pelajaran dengan menggunakan alat tertentu untuk mencapai tujuan pengajaran.

Kelebihan metode berprogama
·         Pelajar menjadi aktif karena ikut memperagakan alat tersebut
·         Pelajar akan cepat mengetahui hasil dan kelemahannya

Kelemahan metode berprogama
·         Suka menyusun programa dari setiap mata pelajaran
·         Memproduksi alat-alat pengajar membutuhkan biaya dan tenaga yang mahal dan banyak
·         Teaching machine itu tidak dapat merasakan apa yang dirasakan pelajar

25.  Metode Musyawarah
Metode musyawarah adalah cara menyajikan bahan pelajaran melalui perundingan untuk mencapai musyawarah bersama.

Kelebihan metode musyawarah
·         Memperluas dan memperdalam pengetahuan pelajar tentang pokok yang telah dimusyawarahkan
·         Memupuk dan membina kerjasama serta toleransi
·         Dapat terintegrasi mata pelajaran-mata pelajaran
·         Mudah dilaksanakan
·         Baik diigunakan untuk saling bertukar pikiran

Kelemahan metode musyawarah
·         Memakan waktu yang banyak
·         Sukar dilaksanakan untuk pelajar yang masih duduk dikelas rendah sekolah dasar, karena mereka belum mempunyai pengetahuan dan pengalaman yang banyak
·         Hasil musyawarah belum tentu benar

26.  Metode Mind Mapping
Pembelajaran ini sangat cocok untuk mereview pengetahuan awal siswa. Sintaknya adalah: informasi kompetensi, sajian permasalahan terbuka, siswa berkelompok untuk menanggapi dan membuat berbagai alternatiu jawababan, presentasi hasil diskusi kelompok, siswa membuat kesimpulan dari hasil setiap kelompok, evaluasi dan refleksi

Kelebihan metode mind mapping
·         Permasalah yang disajikan terbuka
·         Siswa berkelompok untuk menanggapi
·         Dapat malatih siswa ntuk saling bekerja sama dalam diskusi
·         Sangat cocok untuk menglang kembali pengetahuan awal siswa

Kelemahan metode mind mapping
·         Banyak membutuhkan waktu
·         Sulit untuk mengalokasikan waktu
·         Tuntutan bagi siswa terlalu membebani

27.  Metode Quantum
Memandang pelaksanaan pembelajaran seperti permainan musik orkestra-simfoni. Guru harus menciptakan suasana kondusif, kohesif, dinamis, interaktif, partisipatif, dan saling menghargai. Prinsip quantum adalah semua berbicara-bermakna, semua mempunyai tujuan, konsep harus dialami, tiap usaha siswa diberi reward. Strategi quantum adalah tumbuhkan minat dengan AMBak, alami-dengan dunia realitas siswa, namai-buat generalisasi sampai konsep, demonstrasikan melalui presentasi-komunikasi, ulangi dengan Tanya jawab-latihan-rangkuman, dan rayakan dengan reward dengan senyum-tawa-ramah-sejuk-nilai-harapan.

Rumus quantum fisika asdalah E = mc2, dengan E = energi yang diartikan sukses, m = massa yaitu potensi diri (akal-rasa-fisik-religi), c = communication, optimalkan komunikasi + dengan aktivitas optimal.

Kelebihan metode Quantum
·         Suasana yang diciptakan kondusif, kohesif, dinamis, interaktif, partisipatif, dan saling menghargai
·         Setiap pedapat siswa sangat dihargai
·         Proses belajarnya berjalan sangat komunikatif

Kelemahan metode Quantum
·         Tidak semua guru dapat menciptakan suasana kondusif, kohesif, dinamis, interaktif, partisipatif, dan saling menghargai
·         Berlabiahan member reward pada siswa

28.  Metode TGT (Teams Games Tournament)
Penerapan model ini dengan cara mengelompokkan siswa heterogen, tugas tiap kelompok bisa sama bisa berbeda. Setelah memperoleh tugas, setiap kelompok bekerja sama dalam bentuk kerja individual dan diskusi. Usahakan dinamikia kelompok kohesif dan kompak serta tumbuh rasa kompetisi antar kelompok, suasana diskuisi nyaman dan menyenangkan sepeti dalam kondisi permainan (games) yaitu dengan cara guru bersikap terbuka, ramah , lembut, santun, dan ada sajian bodoran. Setelah selesai kerja kelompok sajikan hasil kelompok sehuingga terjadi diskusi kelas.

Jika waktunya memungkinkan TGT bisa dilaksanakan dalam beberapa pertemuan, atau dalam rangaka mengisi waktu sesudah UAS menjelang pembagian raport. Sintaknya adalah sebagai berikut:
a. Buat kelompok siswa heterogen 4 orang kemudian berikan informasi pokok materi dan mekanisme kegiatan
b. Siapkan meja turnamen secukupnya, missal 10 meja dan untuk tiap meja ditempati 4 siswa yang berkemampuan setara, meja I diisi oleh siswa dengan level tertinggi dari tiap kelompok dan seterusnya sampai meja ke-X ditepati oleh siswa yang levelnya paling rendah. Penentuan tiap siswa yang duduk pada meja tertentu adalah hasil kesewpakatan kelompok.
c. Selanjutnya adalah opelaksanaan turnamen, setiap siswa mengambil kartu soal yang telah disediakan pada tiap meja dan mengerjakannya untuk jangka waktu terttentu (misal 3 menit). Siswa bisda nmngerjakan lebbih dari satu soal dan hasilnya diperiksa dan dinilai, sehingga diperoleh skor turnamen untuk tiap individu dan sekaligus skor kelompok asal. Siswa pada tiap meja tunamen sesua dengan skor yang dip[erolehnay diberikan sebutan (gelar) superior, very good, good, medium.
d. Bumping, pada turnamen kedua ( begitu juga untuk turnamen ketiga-keempat dst.), dilakukan pergeseran tempat duduk pada meja turnamen sesuai dengan sebutan gelar tadi, siswa superior dalam kelompok meja turnamen yang sama, begitu pula untuk meja turnamen yang lainnya diisi oleh siswa dengan gelar yang sama.
e. Setelah selesai hitunglah skor untuk tiap kelompok asal dan skor individual, berikan penghargaan kelompok dan individual.

Kelebihan metode TGT (Teams Games Tournament)
·         Melatih siswa untuk bekerjasama dalam kelompok diskusi
·         Suasana belajar nyaman, menyenagkan dan kondusif
·         Tercipta suasana kompetisi antara kelompok diskusikecil

Kelemahan metode TGT (Teams Games Tournament)
·         Tidak efisien waktu
·         Hanya dilaksanakan pada luang waktu selasai UAS
·         Belajarnya kurang efektif karena hanya bersifat games

29.  Metode Reciprocal Learning
Weinstein & Meyer (1998) mengemukakan bahwa dalam pembelajaran harus memperhatikan empat hal, yaitu bagaimana siswa belajar, mengingat, berpikir, dan memotivasi diri. Sedangkan Resnik (1999) mwengemukan bahwa belajar efektif dengan cara membaca bermakna, merangkum, bertanya, representasi, hipotesis.
Untuk mewujudkan belajar efektif, Donna Meyer (1999) mengemukakan cara pembelajaran resiprokal, yaitu: informasi, pengarahan, berkelompok mengerjakan LKSD-modul, membaca- merangkum.

Kelebihan metode reciprocal learning
·         Mengedepankan bagaimana belajar yang efektif
·         Menekankan pada siswa bagaimana siswa itu belajar, mengingat, berpikir, dan memotivasi diri

Kekurangan metode reciprocal learning
·         Komunikasi kurang terjalin
·         Terlalu berpusat pada siswa

30.  Metode Diskusi
Metode diskusi adalah suatu cara mengajar dengan cara memecahkan masalah yang dihadapi, baik dua orang atau lebih yang masing-masing mengajukan argumentasinya untuk memperkuat pendapatnya.

Kelebihan metode Diskusi
·         Terjadi interaksi yang tinggi antara komunikator dan komunikan
·         Dapat membantu siswa untuk berfikir lebih kritis
·         Memotivasi atau memberi stimulasi kepada siswa agar berfikir kritis, mengeluarkan pendapatnya, serta menyumbangkan pikiran-pikiranny

Kekurangan metode Diskusi
·         Alokasi waktu yang sulit karena banyak memakan waktu
·         Tidak semua argument bias dilayani atau di ajukan untuk dijawab

31.  Metode Penugasan
Suatu cara mengajar dengan cara memberikan sejumlah tugas yang diberikan guru kepada murid dan adanya pertanggungjawaban terhadap hasilnya.

Tugas tersebut dapat berupa
· Mempelajari bagian dari suatu teks buku
· Melaksanakan sesuatu yang tujuannya untuk melatih kecakapannya
· Melaksanakan eksperimen
· Mengatasi suatu permasalahan tertentu
· Melaksanakan suatu proyek

Kelebihan metode penugasan
·         Melatih siswa untuk menjadi tangungjawab
·         Melatih siswa untuk bias belajar mandiri

Kekurangan metode penugasan
·         Kadang siswa kurang memahami tugas yang diberikan guru
·         Membutuhkan waktu relative lama

32.  Metode Ceramah
Metode ceramah adalah metode memberikan uraian atau penjelasan kepada sejumlah murid pada waktu dan tempat tertentu. Dengan kata lain metode ini adalah sebuah metode mengajar dengan menyampaikan informasi dan pengetahuan secara lisan kepada sejumlah siswa yang pada umumnya mengikuti secara pasif. Metode ini disebut juga dengan metode kuliah atau metode pidato.

Kelebihan metode ceramah
·         Materi yang diberikan terurai dengan jelas

Kekurangan metode ceramah
·         Guru lebih aktif sedangkan murid pasif karena perhatian hanya terpusat pada guru saja.
·         Murid seakan diharuskan mengikuti segala apa yang disampaikan oleh guru, meskipun murid ada yang bersifat kritis karena guru dianggap selalu benar

33.  Metode Praktek
Metode mendidik dengan memberikan materi pendidikan baik menggunakan alat atau benda dengan harapan anak didik mendapatkan kejelasan dan kemudahan dalam mempraktekan materi yang dimaksud.

Kelebihan metode Praktek
·         Siswa lebih mudah mengerti dan memahami
·         Sisws bisa langsung mempraktekan setelah mensdapatkan teori

Kekurangan metode Praktek
·         Ketidakkesediaan alat peraga atou prasana yang mendukung
·         Biasanya membutuhkan biaya lab. Yang mahal

34.  Metode Koperatif (CL, Cooperative Learning).
Pembelajaran koperatif sesuai dengan fitrah manusia sebagai makhluk sosial yang penuh ketergantungan dengan otrang lain, mempunyai tujuan dan tanggung jawab bersama, pembegian tugas, dan rasa senasib. Dengan memanfaatkan kenyatan itu, belajar berkelompok secara koperatif, siswa dilatih dan dibiasakan untuk saling berbagi (sharing) pengetahuan, pengalaman, tugas, tanggung jawab. Saling membantu dan berlatih berinteraksi-komunikasi-sosialisasi karena koperatif adalah miniature dari hidup bermasyarakat, dan belajar menyadari kekurangan dan kelebihan masing-masing.

Jadi model pembelajaran koperatif adalah kegiatan pembelajaran dengan cara berkelompok untuk bekerja sama saling membantu mengkontruksu konsep, menyelesaikan persoalan, atau inkuiri. Menurut teori dan pengalaman agar kelompok kohesif (kompak-partisipatif), tiap anggota kelompok terdiri dari 4 – 5 orang, siswa heterogen (kemampuan, gender, karekter), ada control dan fasilitasi, dan meminta tanggung jawab hasil kelompok berupa laporan atau presentasi.

Sintaks pembelajaran koperatif adalah informasi, pengarahan-strategi, membentuk kelompok heterogen, kerja kelompok, presentasi hasil kelompok, dan pelaporan.

Kelebihan metode Koperatif (CL, Cooperative Learning)
·         Mendorong siswa untuk berfikir dan atas inisiatifnya sendiri, bersifat obyektif, jujur, dan terbuka
·         Situasi proses belajar menjadi lebih merangsang
·         Dapat membentuk dan mengembangkan sel consept pada diri siswa
·         Membantu dalam menggunakan ingatan dan transfer pada situasi belajar yang baru

Kekurangan metode Koperatif (CL, Cooperative Learning)
·         Siswa perlu memerlukan waktu menggunakan daya otaknya untuk berfikir memperoleh pengertian tentang konsep

35.  Metode Berbasis Masalah (PBL, Problem Based Learning)
Kehidupan adalah identik dengan menghadapi masalah. Model pembelajaran ini melatih dan mengembangkan kemampuan untuk menyelesaikan masalah yang berorientasi pada masalah otentik dari kehidupan aktual siswa, untuk merangsang kemamuan berpikir tingkat tinggi. Kondisi yang tetap harus dipelihara adalah suasana kondusif, terbuka, negosiasi, demokratis, suasana nyaman dan menyenangkan agar siswa dapat berpikir optimal.

Indikator model pembelajaran ini adalah metakognitif, elaborasi (analisis), interpretasi, induksi, identifikasi, investigasi, eksplorasi, konjektur, sintesis, generalisasi, dan inkuiri

Kelebihan metode Berbasis masalah (PBL, Problem Based Learning)
·         Melatih siswa untuk berlatih menyelesaikan masalh dalam kehidupan sehari- hari
·         Merangsang kemamuan berpikir tingkat tinggi siswa
·         Suasana kondusif, terbuka, negosiasi, demokratis, suasana nyaman dan menyenangkan agar siswa dapat berpikir optimal

Kekurangan metode Berbasis masalah (PBL, Problem Based Learning)
·         Sulitnya membentuk watak siswa dan pembiasaan tingkah laku

36.  Metode Problem Terbuka (OE, Open Ended)
Pembelajaran dengan problem (masalah) terbuka artinya pembelajaran yang menyajikan permasalahan dengan pemecahan berbagai cara (flexibility) dan solusinya juga bisa beragam (multi jawab, fluency). Pembelajaran ini melatih dan menumbuhkan orisinilitas ide, kreativitas, kognitif tinggi, kritis, komunikasi-interaksi, sharing, keterbukaan, dan sosialisasi. Siswa dituntuk unrtuk berimprovisasi mengembangkan metode, cara, atau pendekatan yang bervariasi dalam memperoleh jawaban, jawaban siswa beragam. Selanjutynya siswa juga diminta untuk menjelaskan proses mencapai jawaban tersebut. Denga demikian model pembelajaran ini lebih mementingkan proses daripada produk yang akan membentiuk pola pikir, keterpasuan, keterbukaan, dan ragam berpikir.

Sajian masalah haruslah kontekstual kaya makna secara matematik (gunakan gambar, diagram, table), kembangkan permasalahan sesuai dengan kemampuan berpikir siswa, kaitakkan dengan materui selanjutnya, siapkan rencana bimibingan (sedikit demi sedikit dilepas mandiri).
Sintaknya adalah menyajikan masalah, pengorganisasian pembelajaran, perhatikan dan catat respon siswa, bimbingan dan pengarahan, membuat kesimpulan.

Kelebihan metode Problem Terbuka (OE, Open Ended)
·         melatih dan menumbuhkan orisinilitas ide, kreativitas, kognitif tinggi, kritis, komunikasi-interaksi, sharing, keterbukaan, dan sosialisas
·         Siswa dituntuk unrtuk berimprovisasi mengembangkan metode, cara, atau pendekatan yang bervariasi dalam memperoleh jawaban, jawaban siswa beragam

Kekurangan metode Problem Terbuka (OE, Open Ended)
·         Terlalu mementingkan proses daripada produk yang akan membentiuk pola pikir, keterpasuan, keterbukaan, dan ragam berpikir.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tulis Komentnya Disini yaxc!!!!