Jumat, 14 Januari 2011

PERSONAL HIGIENE (Mata, Mulut, Vulva dan Penis, Memandikan dan Masase Punggung)

Download makalah DISINI atau klik:
http://www.ziddu.com/download/16477854/hygienematamulutvulva.docx.html




BAB II
PEMBAHASAN

A.     PERAWATAN  MATA
a.       Konsep Teori
Mata yang sehat akan tampak jernih dan bersih dari kotoran mata yang mengandung lysohhyme,yaitu suatu enzim yang melindungi mata dari mikroorganisme tertentu. Secara Normal tidak ada perawatan khusus yang diperlukan untuk mata karena secara terus menerus dibersihkan air mata, dan kelopak mata dan bulu mata mencegah masuknya partikel asing. Seseorang hanya memerlukan untuk memindahkan sekresi kering yang terkumpul pada kantus sebelah dalam atau bulu mata. Klien yang tidak sadar beresiko cedera mata karena reflek kedipan menjadi tidak ada. Pada klien ini,drainase yang berlebihan sering terkumpul sepanjang margin kelopak mata. Perhatian khusus juga diperlukan bagi klien yang telah mengalami operasi mata atau infeksi mata yang menyebabkan penigkatan pengeluaran (drainase). Perawat sering membantu dalam perawatan kaca mata,lensa kontak,mata buatan. (potter,2006)

b. tujuan perawatan mata
- pemeliharaan dan pencegahan terhadap penyakit
- menjaga kebersihan
- mengurangi inflamasi dan infeksi

c. manfaat perawatan mata
  • Menghindari infeksi akibat peningkatan drainase yang berlebihan
  • Peningkatan kesehatan mata
  • Menghindari gannguan umum mata seperti nyeri,panas dan gatal
d. indikasi
  • Pasien dengan gejala gangguan mata seperti nyeri,fotobia,panas,gatal dan airmata berlebihan

e. kontraindikasi
  • klien harus menghindari obat yang dipakai di rumah untuk masalah mata atau cedera.
  • Klien tidak boleh mengeluarkan benda asing dari mata tapi harus dengan penanganan medis segera

F. Persipan Peralatan
Peralatan yang di perlukan
-          sejumlah kapas,kain kasa yang steril
-          sejumlah cairan,misal : air,larutan garam fisiologis (NaCl 0,9%)atau air yang baru direbus (dengan suhu ruangan)
-          sebuah panci atau baskom kecil untuk menempatkan cairan tersebut
sebuah mangkok bebat


cairan yang dipakai untuk membersihkan mata
  • air bersih
  • saline

G. Prosedur
Adapun prosedur yang harus dilakukan adalah:
- memberi tahu prosedur kerja pada pasien
- menyiapkan alat,dan perawat mencuci tangan
- meminta pasien untuk duduk dengan kepala pada kedudukan yang tepat
- peganglah sepotong kapas atau kain kering di sebelah bawah mata pasien yang akan dicuci
- tekan kain itu,pada bagian belakangnya diletakkan bengkok bebat
lebakan kelopak mata pasien
- cucilah matanya dengan kain yang masih basah,mulai dari luar ke arah dalam,ambillah kain yang baru setiap selesai melakukan olesan pada mata penderita,lakukan berulang-ulang sampai matanya benar-benar bersih
- kotoran yang terdapat pada pinggir mata kita bersihkan dengan kain yang lembab yang diberi vaselin yang kita gosokkan sepanjang tepi pasien. Setelah kotoran melunak,maka mata klien akan dengan mudah kita bersihkan
- ingatlah selalu mencuci mata yang sakitnya paling ringan

H. Evaluasi
1. Dengarkan pernyataan klien untuk memperbaiki informasi tentang perubahan  mata normal, penyakit dan medikasi.
2. Hargai keakuratan informasi setelah memperbaiki informasi dan konsep yang salah.
3.  Observasi teknik pemberian tetes mata


I. Dokumentasi
  1. Catat hal-hal berikut pada lembar dokumentasi:
·            Tanggal dan waktu perawatan mata
·            Alat yang digunakan
·            Toleransi klien terhadap prosedur

  1. HIGIENE MULUT
a.       konsep teori

mulut rongga yang terdiri dari bibir sekitar pembukaan mulut leher sepanjang dinding rongga,lidah dan ototnya dan langit-langit mulut bagian depan dan belakang yang membentuk akar rongga.  Mukosa mulut secara normal berwarna merah muda dan terang dan basah.
Hygiene oral yang baik meliputi stimulasi harian pada gusi menyikat gigi secara mekanis, dan membersihkan gigi dengan menggunakan benang,membilas mulut,serta melakukan pemeriksaan ke dokter gigi secara teratur. Perawat seringkali berada pada posisi untuk membantu individu mempertahankan hygiene oral dengan membantu atau mengajarkan mereka untuk membersihkan gigi dan rongga mulut, menginspeksi apakah klien (terutama anak-anak) telah melakukan hygiene oral atau perawatan mulut secara langsung kepada klien yang sedang sakit. Atau tidak mampu melakukan perawatan mulut. Perawat juga dapat mengidentifikasi masalah yang memerlukan intervensi dari dokter gigi atau dari ahli bedah mulut.
Gosok gigi secara menyeluruh sangat penting untuk mencegah kerusakan gigi. Tindakan mekanis menggosok gigi dapat menghilangkan partikel makanan yang dapat menjadi tempat bersarangnya dan tempat berkembangnya kuman. Tindakan menyikat gigi juga menstimulasi sirkulasi pada gusi,sehingga memelihara kekokohan gigi yang sehat. Salah satu teknik yang direkomendasikan untuk menyikat gigi disebut teknik sulkular. Yang menghilangkan plak serta membersihkan bagian bawah gingival. pasta gigi banyak tersedia di pasaran. Pasta gigi berflorida seringkali direkomendasikan karena memberikan perlindungan terhadap bakteri.
Bagi klien yang lemah atau tidak sadar atau yang mulutnya mengalami kekeringan berlebihan, luka atau iritasi, mukosa oral dan lidah mungkin perlu dibersihkan selain membersihkan gigi. Perawatan mulut yang khusus dan frekuensi pelaksanaannya berbeda pada setiap praktik institusi. Bergantung pada kesehatan mulut klien, perawatan khusus mungkin diperlukan setiap 2- 8 jam. Perawatan mulut untuk klien   yang tidak sadar atau lemah sangat penting karena mulut mereka cenderung mengering sehingga rentan terhadap infeksi. Kekeringan terjadi karena klien tidak dapat minum melalui mulut, sering bernapas melalui mulut, atau mungkin menggunakan oksigen, yang cenderung mengeringkan membrane mukosa.

b.       Tujuan perawatan mulut
Tujuan klien yang membutuhkan higiene mulut meliputi sebagai berikut
1. klien akan memiliki mukosa utuh yang terhidrasi baik
2. klien mampu melakukan sendiri perawatan higiene mulut dengan benar
3. klien akan mencapai rasa nyaman.
4. klien akan memahami praktik higiene mulut

c.       Manfaat perawatan mulut
 Higiene mulut membantu mempertahankan status kesehatan mulut,gigi,gusi dan bibir,menggosok membersihkan gigi dari partikel-partikel makanan,plak,dan bakteri,memasase gusi dan mengurangi ketidaknyamanan yang dihasilkan dari bau dan rasa yang tidak nyaman. Flossing membantu lebih lanjut dalam mengangkat plak dan tartar di antara gigi untuk mengurangi inflamasi gusi dan infeksi. Higiene mulut yang lengkap memberikan rasa sehat dan selanjutnya menstimulur nafsu makan.

d.       Indikasi
Pasien yang memiliki maslah mulut seperti carries,plak,halitosis,keliosis,gusi berdarah,dan radang pada gusi

e.       Kontra indikasi
Perhatikan perawatan mulut pada Klien yang menderita penyakit diabetes dan beresiko stomatitis (penyakit yang di sebabkan oleh kemoterapi,radiasi dan intubasi selang nasogatrik).
f.        Persiapan alat
-          larutan anti infeksi
-          sikat gigi spon/ kain kasa
-          klem/pinset
-          spatel lidah berbantalan
-          handuk wajah
-          mangkok piala ginjal
-          handuk kertas
-          gelas air dengan air dingin
-          mesin penghisap potabel
-          sarung tangan sekali pakai
g.       prosedur
  1. kaji adanya reflek muntah. Posisikan dalam posisi miring dengan kepala diputar ke arah yang terkena
  2. jelaskan prosedur kepada klien
  3. persiapkan alat dan bahan
  4. cuci tangan dan pakai sarung tangan sekali pakai
  5. letakkan handuk di atas meja tempat tidur dan atur peralatam. Hidupkan mesin penghisap dan hubungkan selang ke kateter penghisap
  6. tarik tirai sekitar tempat tidur/tutup pintu ruangan
  7. letakkan handuk dibawah wajah klien dan mangkok piala dibawah dagu
  8. secara hati-hati retraksi gigi bagian atas dan bawah klien dengan  spatel lidah yang berbantalan dengan memasukkan spatel dengan cepat tetapi lembut diantara geraham belakang. Masukkan saat klien relaks
9.      bersihkan mulut dengan menggunakan sokat/spatel lidah yang dilembabkan dengan anti infeksi dan air. Minta perawat kedua menghisap sekresi yang mengumpul selama pembersihan. Bersihkan permukaan pengunyah dan bagian dalam pertama kali. Bersihkan permukaan luar gigi. Usapkan bagian dasar mulut dan sebelah dalam pipi. Secara lembut usap/sikat lidah tetapi hindari menstimulasi reflek muntah. Lembabkan lidi kapas yang bersih untuk membilas. Ulangi membilas beberapa kali. Isap semua sekresi yang tersisa
10.  berikan jeli larut air tipis pada bibir
  1. lepaskan sarung tangan dan letakkan pada tempat yang sesuai
12.      atur kembali posisi klien yang nyaman. Naikkan penghalang tempat tidur dan kembalikan tempat tidur ke posisi semula
13.      bersihkan peralatan dan kembalikan pada tempatnya yang sesuai letakkan linen kotor ke dalam tempat yang sesuai
14.      cuci tangan
15.      inspeksi rongga mulut
16.      catat prosedur
h.      evaluasi
hasil yang diharapkan dari hygiene mulut tidak terlihat dalan beberapa hari. Pembersihan berulang-ulang sering kali diperlukan untuk mengangkat enkrustasi tebal pada lidah dan memperbaiki hidrasi mukosa yang normal. Perawat mengevaluasi keberhasilan,intervensi untuk memelihara integritas mukosa atau mencegah cedera mukosa mulut. Perawat mengantisipasi kebutuhan untuk mengubah intervensi selama evaluasi.
i.         Dokumentasi
Catat hal-hal berikut pada lembar dokumentasi:
-          Tulis tanggal dan waktu peralatan mulut
-          Catat alat dan bahan
-          Catat prosedur perawatan

  1. HIGIENE VULVA DAN PENIS
A.      Konsep teori
Higiene vulva adalah tindakan keperawatan yang dilakukan pada klien yang tidak mampu secara mandiri dalam membersihkan vulva.

B.      Tujuan
·         Mencegah terjadinya infeksi pada vulva
·         Menjaga kebersihan vulva
C.      Manfaatnya
-          Menjaga kebersihan vulva dan penis
-          Mengurangi resiko infeksi

D.     Indikasi
dikhususkan pada area genital yang terkena edema
E.      Kontraindikasi
berikan perhatian pada wanita yang mengalami menstruasi

F.      Persiapan peralatan
Alat dan bahan
·         Kapas sublimat atau desinfektan
·         Pinset
·         Bengkok
·         Pispot
·         Tempat cebok yang berisi larutan
·         Desinfektan sesuai dengan kebutuhan
·         Pengalas
·         Sarung tangan
G.      Prosedur
Higiene vulva
-          Jelaskan prosedur pada klien
-          Cuci tangan
-          Atur posisi pasien (manusia coba) dengan dorsal recumben
-          Pasang pengalas dan pispot diletakkan pada bokong pasien
-          Gunakan sarung tangan
-          Lakukan tindakan hygiene vulva dengan tangan kiri membuka vulva memakai kapas sublimat dan tangan kanan menyiram vulva dengan larutan desinfektan. Membersihkan vulva harus secara searah dari atas kebawah dan tidak boleh dibolak balik.
-          Kemudian ambil kapas sublimat dengan pnset lalu bersihkan vulva dari atas atau ke bawah dan kapas kotor dibuang ke bengkok. Lakukan hingga bersih
-          Setelah selesai,ambl pispot dan atur posisi pasien
-          Cuci tangan setelah prosedur dilakukan
              Higiene penis
-          Ganti sarung tangan jika sudah kotor
-          Turunkan penghalang ujung atas selimut mandi dibawah perineum klien, secara lembut angkat penis dan letakkan handuk mandi dibawahnya
-          Secara lembut raih tangkai penis. Jika klien tidak disirkumsisi tarik kulit luarnya. Jika klien ereksi,tangguhkan prosedur
-          cuci kepala penis pertama tama pada meatus uretra,gunakan gerakan melingkar,bersihkan dari meatus kearah luar dan aarah bawah tangkai. Buang waslap da ulangi dengan waslap yang bersih. Bilas dan keringkan secara lembut.
-          Kembalikan kulit luar keposisi semula
-          Cuci tangkai penis dengan usapan lembut tapi tegas kearah bawah. Beri perhatian khusus pada bagian bawah penis.
-          Bilas dan keringkan penis secara merata. Instruksikan klien untuk membuka kaki sedikit
-          Secara lembut bersihkan skrotum,angkat hati-hati dan bersihkan lipatan kulit dibawahnya. Bilas dan keringkan.
-          Lipat kembali selimut mandi diatas perineum dan bantu klien kembal keposisi nyaman

H.     Evaluasi
-          Jika klien mengalami inkontinensia feses dan atau urine,gunakan lapisan tipis pelinung kulit yang berisi petrolatum atau zinc oksida pada anus dan kulit perineum
-          Buka sarung tangan sekali pakai dan buang pada tempatnya
-          Bantu klien memperoleh posisi nyang nyaman dan tutup denga selimut
-          Angkat selimut mandi dan buang semua linen tempat tidur kotor,kembalikan alat yang tidak dugunakan pada tempat penyimpanan
-          Tinggikan penghalang dan turunkan posisi tempat tidurpada ketinggian yang sesuai. Kembalikan ruangan pada kondisi sebelum prosedur
-          Inspeksi permukaan genitalia eksternal dan kulit sekitar dan kulit sekitar terhadap kemerahan,bengkak,kotoran,atau iritasi,setelah pembersihan.
-          Jika kateter yang tetap berada pada tempatnya,pastikan bahwa kateter diamankan pada perekat
-          Catat segala prosedur dan segalatemuan yang tidak normal



  1. MEMANDIKAN PASIEN
A.      konsep teori
Memandikan pasien merupakan tindakan keperawatan yang dilakukan pada pasien yang tidak mampu mandi secara mandiri atau memerlukan bantuan

B.      Tujuan
  1. mempertahankan kebersihan kulit
  2. mencegah infeksi kulit
  3. memperlancar peredaran darah
  4. mempertahankan kenyamanan pasien
C.      manfaat memandikan pasien
1. Menjaga kebersihan tubuh, menghilangkan bau badan.
2. Mengurangi infeksi akibat kulit kotor.
3. Memperlancar sistem peredaran darah, syaraf dan merelaksasikan otot.
4. Menambah kenyamanan pasien.

D.     indikasi
Pada klien yang tidak dapat mandi secara mandiri

E.      kontraindikasi
-          Penderita luka bakar
-          Berikan perhatian khusus pada pasien pasca operasi

F.      persiapan peralatan
  1. baskom mandi 2 buah yang berisikan air dingin dan air hangat
  2. pakaian pengganti
  3. kain penutup
  4. handuk dan waslap
  5. tempat untuk pakaian kotor
  6. skrin (sampiran)
  7. sabun

G.      prosedur kerja
  1. jelaskan prosedur kepada pasien
  2. cuci tangan
  3. atur posisi pasien menjadi posisi tidur terlentang/setengah duduk
  4. bentangkan handuk dibawah kepala dan bersihkan wajah,telinga,leher dengan air hangat/sabun dengan waslap lalu keringkan dengan handuk
  5. kain penutup/pakaian diturunkan,bentangkan handuk diatas dada pesien dan kedua tangan ada di atas handuk tersebut. Basahi kedua tangan dengan air bersih dan bersihkan dengan menggunakan sabun dan bilas dengan air hangat lalu keringkan dengan handuk
  6. setelah kedua tangan diketaskan,handuk dipindahkan ke sisi pasien dan bersihkan daerah dada dan perut dengan sabun. Bilas dengan air hangat lalu keringkan dengan handuk kemudian miring kekanan. Setelah itu pasien kembali keposis telentang dan pakaian atas dipasang dengan rapi
  7. kemudian pasien dimiringkan kekiri. Handuk dibentangkan dibawah punggung sampai glutea lalu basahi punggung dengan sabun dan air hangat hingga glutea. Keringkan punggung dengan handuk kemudian miring kekanan. Setelah itu pasien kembali ke posisi telentang dan pakain atas dipasang dengan rapi
  8. letakkan handuk di bawah lutut dan kemudian lutut dibersihkan dengan sabun dan air hangat. Kaki yang paling jauh didahulukan dan keringkan dengan handuk
  9. ambil handuk dan letakkan dibawah glutea. Pakaian bawah perut dibuka lalu dibersihkan dengan sabun dan air hangat pada daerah lipatan pahadan genitalia. Setelah selesai semua rapikan
  10. cuci tangan setelah prosedur dilakukan

H.     evaluasi
-          hubungkan pengkajian saat ini dengan pengkajian sebelumnya
-          lakukan tindak lanjut yang tepat seperti salep,seperti yang dianjurkan untuk ekskoriasi.
-          Laporkan setiap penyimpangan ke dokter


I.        dokumentasi
catat hal-hal berikut dalam lembar dokumentasi
-          tulis tanggal dan waktu memandikan pasien
-          catat alat dan bahan yang digunakan
-          catat prosedur yang dilakukan
-          catat setiap temuan yang tidak biasa seperti kemerahan,ekskoriasi,kerusakan kulit,  adanya rabas atau drainase, serta setiap area nyeri tekan terlokalisasi





E.      MASASE PUNGGUNG
a.       konsep teori
masase punggung adalah serangkaian kegiatan berupa pijatan pada daerah punggung. Pijatan seringkali kita lakukan apabila merasa nyeri pada bagian tubuh tertentu yang biasanya berguna untuk relaksasi dan mengurangi nyeri. Effleurage  merupakan tipe masase yang melibatkan gerakan panjang,perlahan dan halus dan memakai seluruh tangan hanya ke satu arah (labyak & Metzger,1997). Gososkan punggung atau masase punggung,istilah yang menunjukan effleurage, adalah teknik yang sejak dulu digunakan dalam keperawatan untuk meningkatkan istirahat dan relaksasi.
Riset menunjukkan bahwa masase punggung memiliki kemampuan untuk menghasilkan respons relaksasi (Gauthier,1999). Hasil riset yang lain (labyak & Metzger,1997) menyatakan bahwa gososkan punggung sederhana selama tiga menit dapat meningkatkan kenyamanan dan relaksasi klien serta memiliki efek positif parameter kardiovaskuler,seperti tekanan darah,frekuensi denyut jantung dan frekuensi pernafasan. Masase punggung meningkatkan kualitas tidur pada klien yang memiliki sakit kritis. rowe dan Alfred (1999) menemukan bahwa masase dengan gerakan perlahan dapat menyebarkan perilaku agitasi pada klien yang meniliki penyakit Alzheimer.walaupun tidak sespesifik  mengenai masase punggung,riset oleh hayes dan cox mengindikasikan bahwa masase kaki selama lima menit yang diberikan pada klien penderita penyakit kritis dalam ruang perawatan intensif  telah memiliki efek potensial untuk meningkatkan relaksasi yang dibuktikan dengan adanya penurunan frekuensi denyut jantung,tekanan darah,dan pernafasan.

b.      Tujuan
-          Menigkatkan kualitas tidur pada klien yang menderita penyakit kritis
-          Meningkatkan relaksasi yang ditandai dengan penurunan denyut jantung,tekanan darah,dan pernafasan


c.       Manfaat
-          Untuk relaksasi klien
-          Melancarkan peredaran darah
-          Mendapatkan Efek positif pada pada parameter kardiovaskular

d.      Indikasi
Keluhan rasa kaku,ketegangan otot dipunggung atau bahu,atau kesulitan tidur terkait dengan ketegangan atau ansietas.

e.       Kontraindikasi
Gangguan integritas kulit,pembedahan punggung,fraktur tulang belakang dan rusuk.

f.        Persiapan peralatan
Alat dan bahan
-          lotion
-          handuk untuk membersihkan kelebihan lotion

tentukan
1.      pengkajian kulit klien terdahulu
2.      lotion khusus yang akan digunakan
3.      posisi yang dikontraindikasikan untuk klien atur lingkungan yang sepi tanpa gangguan untuk meningkatkan efek maksimal dari masase punggung




g.       prosedur pelaksanaan
1.      jelaskan kepada klien apa yang akan anda lakukan,mengapa hal tersebut  perlu dilakukan, dan bagaimana klien dapat bekerjasama. Dorong klien untuk memberikan umpan balik pada anda berikan selama pelaksanaan masase punggung
2.      cuci tangan dan observasi prosedur pengendalian infeksi lainnya yang sesuai
3.      berikan prifasi klien
4.      siapkan klien
-          bantu klien bergerak kesisi tempat tidur yang dekat dengan anda yang berada dalam jangkauan anda,dan sesuaikan ketyinggian tempat tidur sampai pada ketinggian yang membuat anda merasa nyaman untuk melakukan masase guna mencegah ketegangan punggung
-          berikan posisi yang disukai klien. Posisi prone direkomendasikan untuk masase punggung. Posisi miring dapat digunakan jika klien tidak dapat melakukan posisi prone.
-          Pajankan punggung dari area bahu hingga are sacrum inferior. Tutupi sisa bagian tubuh yang lain untuk mencegah klien kedinginan dan meminimalkan pemajanan
5.      Masase punggung
·         Tuangkan  sejumlah kecil lotion ketelapak tangan anda dan biarkan selama beberapa menit. Botol lotion dapat juga diletakkan didalam baskom mandi yang telah diisi dengan air hangat. Persiapan masase punggung cendrung membuat klien merasa tidak nyaman karena terasa dingin. Tindakan menghangatkan larutan memfasilitasi kenyamanan klien.
·         Gunakan telapak tangan anda,lakukan gerakan sirkular yang halus yang dimulai dari area sacrum.
·         Gerakkan tangan anda hingga ketengah punggung dan kemudian pada kedua scapula.
·         Gerakkan tangan anda kebawah menuju sisi punggung
·         Masase daerah Krista iliaka kanan dan kiri
·         Berikan tekanan kuat dan kontinu tanpa perlu mengangkat tangan dari kulit klien
·         Ulangi gerakan diatas dari 3-5 menit dan berikan lotion tambahan jika diperlukan
·         Pada saat memasase punggung,kaji apakah ada kemerahan kulit dan area yang mengalami penurunan sirkulasi
·         Keringkan dengan cara menepuk-nepuk handuk untuk membersihkan lotion yang berlebih

h.      Evaluasi
Bandingkan respon klien saat ini dengan respon klien sebelumnya. Apakah ada hasil positif yang didapat klien,seperti meningkatnya relaksasi,berkurangnya nyeri,dan ansietas sebagai hasil akhir dari masase punggung.

i.         Dokumentasi
Hal yang perlu didokumentasikan
-          Catat bahwa masase punggung telah dilakukan
-          Catat respon klien dan catat setiap temuan yang tidak biasa











BAB III
PENUTUP
Kebersihan diri maupun lingkungan merupakan hal yang fundamental, dan tidak terlepas dari kehidupan kita sehari – hari, begitupula kita seringkali diingatkan dengan slogan “Kebersihan sebagian dari pada iman “ yang berarti bahwa kebersihan mencerminkan kekuatan iman seseorang, kembali lagi hal tersebut merupakan hal dasar yang perlu kita pahami dan kita lakukan secara berkesinambungan dari kita lahir sampai kita tutup usia pada nantinya.
Dalam kehidupan sehari – hari kebersihan merupakan hal yang sangat penting dan harus diperhatikan karena kebersihan akan mempengaruhi kesehatan dan psikis seseorang.Kebersihan itu sendiri sangat dipengaruhi oleh nilai individu dan kebiasaan.Hal –hal yang sangat berpengaruh itu diantaranya kebudayaan, social, keluarga, pendidikan, persepsi seseorang terhadap kesehatan, serta tingkat perkembangan. Jika seseorang sakit, biasanya masalah kebersihan kurang diperhatikan, hal ini terjadi karena kita menganggap masalah kebersihan adalah masalah sepele, padahal jika hal tersebut dibiarkan terus dapat mempengaruhi kesehatan secara umum.(Tarwoto, Watonah, 2006 :78).
Dari pernyataan di atas, dapat kita simpulkan bahwa Kebersihan diri dan lingkungan merupakan bagian yang sangat penting dalam kehidupan kita sehari-hari; kemudian bagaimana dengan kebersihan diri dan lingkungan yang mempengaruhi hygiene klien di Rumah Sakit ?
Pasien atau klien adalah individu yang tidak terlepas dari adanya masalah kesehatan. Bagi pasien yang mengalami masalah kesehatan, maka dimungkinkan kebutuhan dasarnya menjadi terganggu salah satunya adalah masalah dalam hal kebersihan diri atau Personal Hygiene. Kebutuhan dasar manusia merupakan focus dalam asuhan keperawatan, dalam hal ini perawat harus mempunyai pengetahuan dalam memberikan asuhan keperawatan kepada pasien melalui proses keperawatan,
Proses keperawatan adalah metode pengorganisasian yang sistematis dalam melakukan asuhan keperawatan pada individu, kelompok dan masyarakat yang memfokuskan pada identifikasi dan pemecahan masalah dari respons pasien terhadap penyakitnya.












DAFTAR PUSTAKA

Ester, Monica.2005.Pedoman Perawatan Pasien.Jakarta:EGC
Kozier.2009. buku ajar prktik keperawatan klinis. Jakarta:EGC
Morton, Patriciagonce.2005.Panduan Pemeriksaan Kesehatan.Jakarta:EGC
Perry.peterson.potter.2003. Keterampilan dan Prosedur Dasar. Jakarta: EGC
Potter and Perry. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan.Jakarta:EGC
Rostaimilis.2005.Perawatan Badan, Kulit, dan Rambut.Jakarta:PT Asdi Mahasatya
Stevens, dkk.1990.Ilmu Keperawatan.Jakarta:EGC
Uliyah, Musrifatul.Keterampilan Dasar Praktik Klinik. Jakarta: Salemba Medika
Wartonah, Tarwoto. 2006. Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tulis Komentnya Disini yaxc!!!!