Sabtu, 08 Januari 2011

DASAR PENENTUAN STATUS GIZI

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Manusia yang sehat tidak hanya sehat jasmani, tetapi juga sehat rohani. Sehingga tubuh sehat dan ideal dari segi kesehatan meliputi aspek fisik, mental dan sosial dan tidak hanya bebas dari penyakit (Definisi Sehat WHO Tahun 1950). Semua aspek tersebut akan mempengaruhi penampilan atau performance setiap individu, dalam melakukan aktivitas sehari hari seperti bekerja, berkarya, berkreasi dan melakukan hal-hal yang produktif serta bermanfaat.
Kesehatan, pendidikan dan pendapatan setiap individu merupakan tiga faktor utama yang sangat mempengaruhi kualitas sumber daya manusia. Oleh karena itu setiap individu berhak dan harus selalu menjaga kesehatan, yang merupakan modal utama agar dapat hidup produktif, bahagia dan sejahtera.


1.2 Tujuan
Tujuan pembatan makalah ini adalah agar masyarakat mengetahui standar pemenuhan gizi dan dasar penentuannya.





BAB II
PEMBAHASAN
2.1       Standar kecukupan gizi.
Standar kecukupan gizi secara ukuran dapat dibagi kedalam dua bagian yaitu:
  • Ukuran makro, yaitu kecukupan kalori (energi) dan kecukupan protein.
  • Ukuran mikro, yaitu kecukupan vitamin dan mineral. 

1.     KECUKUPAN KALORI (ENERGI)
Energi dapat didefinisikan sebagai kemampuan untuk melakukan pekerjaan, tubuh memperoleh energi dari makanan yang dimakan, dan energi dalam makanan ini terdapat sebagai energi kimia yang dapat diubah menjadi energi bentuk lain. Bentuk energi yang berkaitan dengan proses-proses biologi adalah energi kimia, energi mekanis, senergi panas dan energi listrik..
Energi dalam tubuh digunakan untuk:
  • Melakukan pekerjaan eksternal;
  • Melakukan pekerjaan internal dan untuk mereka yang masih tumbuh;
  • Keperluan pertumbuhan, yaitu untuk senyawa-senyawa baru.,
Macam-macam makanan tidak sama banyaknya dalam menghasilkan energi,padahal manusia harus mendapatkan sejumlah makanan tertentu setiap harinya yang menghasilkan energi,terutama untuk mempertahankan proses kerja tubunya dan menjalankan kegiatan-kegiatan fisik.
Untuk mengukur atau menentukan banyaknya energi yang dihasilkan makanan dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu:

·         Secara langsung
Pengukuran atau penentuan banyaknya energi yang dihasilkan oleh makanan dengan menggunakan alat yang disebut bomb calorimeter. Dengan menggunakan alat tersebut akan dapat ditentukan atau diukur sejumlah kalori(untuk energi) yang dihasilkan zat makanan.Satu kalori adalah merupakan banyaknya panas yang digunakan untuk menaikan suhu 1 liter air sebanyak 1oC
·         Secara tidak langsung
Pengukuran atau penentuan banyaknya energi yang dihasilkan oleh makanan atau bahan makanan melalui ustu penguraian kimiawi (analisa),denga pertama- tama di tentukan terlebih dahulu karbonhidratnya, lemak , dan protein.

Penentuan kebutuhan kecukupan Energi
Cara menentukan kebutuhan energi (kalori) dengan teori RBW (teori berat badan relatif)
RBW = BB (Kg)/ TB(cm)-100X100 %
BB = Berat badan
TB = Tinggi badan

Dimana dengan ketentuan:
1.Kurus jika RBW < 90 %
2. Normal jika RBW = 90-100 %
3. Gemuk jika RBW >110 % atau -<120 %
4. Obesitas ringan RBW 120-130 %
5. Oesitas sedang RBW > 130-140 %
6. Obesitas berat RBW > 140 %


Kebutuhan kalori (energi) perhari
1.Orang kurus BB x 40-60 kalori
2.Orang normal BB x 30 kalori
3.Orang gemuk BB x 20 kalori
4.Orang Obesitas BB x (10 x15) kalori

Kalori di atas harus ditambah dengan kalori untuk kegiatan pregnansi dan laktasi.
Kalori untuk orang hamil ditambah 100 kalori (tri semester I),ditambah 200 kalori (tri semester II), ditambah 300 kalori (tri semester III).
Bagi yang menyusui / laktasi ditambah 400 kalori per hari.kelemahanya bila menggunakan teori RBW adalah jenis kelamin dan umur tidak di akomodasikan .
Energi BMR (basal metabolisme rate)
Energi BMR adalah energi minimal untuk menjalankan proses kerja atau proses faal dalam tubuh dalam kondisi Resting Bed (berbaring istirahat di atas tempat tidur).
Determinasi Efektif Energi
Determinasi efektif adalah cara penelusuran yang efektif untuk menentukan kebutuhan energi per hari yang dibutuhkan seseorang.Determinasi efektif energi yang diambil oleh:
1. Pengawasan berat badan dan pengaturan-pengaturan energi yang sesuai
2 Penyesuaian energi digunakan jika beratnya memenuhi
3. Mneghitung energi seperti berikut:
a.) mengunakan formula Haris-Beneditc (BBE) untuk dua puluh empat jam didasarkan usia jenis kelamin dan ukuran pada individu dengan berat badan ideal sekitar1 kalori/kgjam x 24 jam.
b). Tambahan aktivitas seperti presentasi BBE sebagai berikut:
Tidak melakukan aktifitas ……………………… 20 %
Tenang…………………………………………….. 30 %
Aktifitas…………………………………………… 50-75 %
c). Penambahan dari 10 % dari hasil total untuk efek pada makanan , hasilya adalah totoal energi yang di perlukan dengan criteria:
Tidak aktif = kalori 10-12 kalori/ bb
Aktif = kalori 13-15 kalori/bb
Sangat aktif = kalori 16-20 kalori/bb
4. Metode yang lain untuk menunjukkan tingkat kegemukan perlu mengurangi 500-750 kalori dari energi total kebutuhan sehari-hari, untuk orang yang sangat gemuk dikurangi 1000 kal/hari.
5. Energi yang dibutuhkan anak-anak antara 36-45 kal /1b
Remaja laki-laki = 20-36 kal/1b
Remaja wanita = 15-20 kal /1b

Menurut Sawer Wein., menyatakan dengan rumus
BMR = 660 + (13,7) + (1,5 x 1) – (6,8 x a)….untuk laki-laki
BMR = 653 + (9,6 x w) + (1,7 x 1) -(4,7 x a)…untuk wanita
Dengan: BMR =Produk panas dalam 24 jam (kalori)
W = berat badan (kg)
L = tinggi badan (cm)
A = usia (th)
2.     KECUKUPAN PROTEIN
Tubuh manusia memerlukan berbagai zat gizi yang satu sama yang lain saling mempengaruhi. Bayaknya protein dalam tubuh didasarkan oleh dua hal pokok berikut:
  1. Untuk memenuhi kebutuhan basal (minimal ) di mana apabila jumlah kebutuhan ini tidak dipengaruhi maka kesehatan tubuh akan terganggu dan pertumbuhan normal tidak akan tercapai.
  2. Sejumlah tambahan untuk mengimbangi adanya kerusakan infeksi , stress dan sebagainya.
Tubuh kita tidak dapat menghindari kehilangan-kehilangan protein terutama yang terjadi melalu air seni, kotoran(feses) dan kulit. Dari penelitian -penelitian diperoleh suatu formula yang di kenal dengan cara factorial (factorial method) untuk memperoleh angka kebutuhan protein sebagai berikut:
R =(U b + F b S + G) x 1,1
Keterangan
R = kebutuhan nitrogen per kg berat badan sehari
Ub= Kehilangan nitrogen basl melalui air seni per kg berat badan sehari
Fb = Kehilangan nitrogen basal melalui kotoran per kg sehari
S = Kehilangan nitrogen melalui kulit per kg berat badan sehari
G = Kebutuhan nitrogen untuk pertumbuhan per kg sehari
1,1 = tambahan 10 % untuk safety margin


Kehilangan nitrogen basal melalui air seni
Pengeluaran nitrogen melalui air seni ,keadaan ini melalui atau berhubungan dengan basal metabolisme. Dari penelitian tersebut ditentukan dengan radio 2 mg nitrogen per basal kalori dapat diterima dan angka kehilangan nitrogen air seni sebesar 46 mg nitrogen per kg berat bdan terhadap orang dewasa laki-laki. Basal metabolisme rate per kg berat badan pada wanita lebih rendah dari laki-laki.kehi-langan nitrogen lewat air seni terdapat lebih rendah pada wanita dibandingkan laki-laki. Pada bayi umur 6 bulan pengeluaran nitrogen lewat air seni ditemukan 36 mg per kg berat badan.
Kehilangan nitrogen basal melalui feses
Para ahli FAO menganjurkan angka 20 mg per kg berat badan untuk kehilangan nitrogen melalui feses.Dari penelitian -penelitian yang dilakukan angka kehilangan nitrogen lewat feses berkisar antara 9-23 mg per kg berat badan dengan rata-rata 12 mg per kg berat badan untuk orang laki-laki 9 mg nitrogen per kg berat badan.Untuk anak-anak rata-rata 31 mg nitrogen per kg berat badan. Pada bayi umur 6 bulan kebawah kehilangan nitrogen melalui 8 feses 20 mg per kg berat badan.
Kehilangan nitrogen melalui kulit
Kehilangan nitrogen lewat kulit dal;am praktik dapat diabaikan namun kemudian dilaporkan bahwa kehilangan tersebut sebesar 5 mg per kg berat badan pada orang dewasa laki-laki.pada wanita mencapai 3,6 mg per kg berat badan
Faktor lingkungan dan iklim berpengaruh terhadap banyak sedikitnya nitrogen yang hilang lewat kulit terutama melalui air keringat.

3.    KECUKUPAN VITAMIN
Vitamin merupakan suatu molekul organic yang sangat diperlukan oleh tubuh untuk proses metabolisme dan pertumbuhan yang normal. Vitamin-vitamin tidak dapat dibuat oleh tubuh manusia dalam jumlah yang sangat cukup, oleh karena itu, harus diperoleh dari bahan pangan yang dikonsumsi. Sebagai perkecualian adalah vitamin D. Dalam bahan pangan hanya terdapat vitamin dalam jumlah yang relatif sangat kecil dan terdapat dalam bentuk yang berbeda-beda, diantaranya ada yang berbetuk provitamin atau calon vitamin (Precussor) yang dapat diubah dalam tubuh menjadi vitamin yang aktif.

4.    KECUKUPAN MINERAL
Zat gizi dapat digolongkan, yaitu golongan Makromolekul (teh, protein dan lemak) serta mikromolekul vitamin dan mineral. Meskipun merupakan komponen yang paling vital untuk kehidupan, pada bahan pangan hewani dapat berupa daging (sapi, kerbau, kambing, ayam, unggas, kelinci dan lain-lain), sayur-sayuran dan buah-buahan merupakan sumber vitamin dan mineral. Komponen-komponen anorganik tubuh manusia terutama adalah Natrium, Kalium, Kalsium, Magnesium, Besi, Fosfor, Klorida dan Sulfur. Sebagian dari unsur-unsur tersebut adalah mineral-mineral tulang dan ion-ion dapat sebagai cairan tubuh. Mineral-mineral tersebut adalah bagian-bagian mustahak dari makanan. Unsur-unsur lain yang terdapat dalam jumlah sangat kecil disebut unsur-unsur runut (trace elements) yang juga adalah komponen-komponen makanan yang mustahak. Ini termasuk tembaga, moblibzenum, kobalt, mangan, zink, kromium, setenium, iodium dan fluor.
Penyerapan gizi dari berbagai jenis makanan telah diteliti dan dilaporkan oleh Martinez dan Torres (1971) yang menadakan penelitian dengan menggunakan sampel 524 orang dengan hasil sebagai berikut:
Tabel 1. Penyerapan gizi dari berbagai jenis makanan.
Besi dari komoditi
% Penyerapan
Beras
Kedelai
Jagung
Ikan
Hati
1 %
6 %
3 %
11 %
13 %
Yodium (i) merupakan mineral yang diperlukan tubuh dalam jumlah yang relatif sangat kecil, tetapi mempunyai peranan yang sangat penting untuk pembentukan hormon tiroksin. Hormon tiroksin ini sangat berperan dalam metabolisme sehingga dalam keadaan konsumsi yodium yang rendah, kelenjar gondok akan berupaya membuat konpensasi dengan membesrakan kelenjarnya. Frevalensi pembeseran kelenjar gondok di indonesia temasuk sangat tingi. Karenanya defesiensi yudium atau gondok andemik merupakan salah satu masalah gizi utama.
Kebutuhan yodium per hari sekitar 1-2 g per kg berat badan. Perkiraan kecukupan yang dianjurkan sekitar 40-120 g per hari untuk anak samapi umur 10 tahun, dan 150 g per hari untuk orang dewasa. Untuk wanita dan menyusui dianjurkan tambahan masaing-masing 25 g dan 50 g per hari.
Zat gizi dapat digolongkan, yaitu golongan Makromolekul (teh, protein dan lemak) serta mikromolekul vitamin dan mineral. Meskipun merupakan komponen yang paling vital untuk kehidupan, pada bahan pangan hewani dapat berupa daging (sapi, kerbau, kambing, ayam, unggas, kelinci dan lain-lain), sayur-sayuran dan buah-buahan merupakan sumber vitamin dan mineral. Komponen-komponen anorganik tubuh manusia terutama adalah Natrium, Kalium, Kalsium, Magnesium, Besi, Fosfor, Klorida dan Sulfur. Sebagian dari unsur-unsur tersebut adalah mineral-mineral tulang dan ion-ion dapat sebagai cairan tubuh. Mineral-mineral tersebut adalah bagian-bagian mustahak dari makanan. Unsur-unsur lain yang terdapat dalam jumlah sangat kecil disebut unsur-unsur runut (trace elements) yang juga adalah komponen-komponen makanan yang mustahak. Ini termasuk tembaga, moblibzenum, kobalt, mangan, zink, kromium, setenium, iodium dan fluor.
Penyerapan gizi dari berbagai jenis makanan telah diteliti dan dilaporkan oleh Martinez dan Torres (1971) yang menadakan penelitian dengan menggunakan sampel 524 orang dengan hasil sebagai berikut:
Tabel 1. Penyerapan gizi dari berbagai jenis makanan.
Besi dari komoditi
% Penyerapan
Beras
Kedelai
Jagung
Ikan
Hati
1 %
6 %
3 %
11 %
13 %
Yodium (i) merupakan mineral yang diperlukan tubuh dalam jumlah yang relatif sangat kecil, tetapi mempunyai peranan yang sangat penting untuk pembentukan hormon tiroksin. Hormon tiroksin ini sangat berperan dalam metabolisme sehingga dalam keadaan konsumsi yodium yang rendah, kelenjar gondok akan berupaya membuat konpensasi dengan membesrakan kelenjarnya. Frevalensi pembeseran kelenjar gondok di indonesia temasuk sangat tingi. Karenanya defesiensi yudium atau gondok andemik merupakan salah satu masalah gizi utama.
Kebutuhan yodium per hari sekitar 1-2 g per kg berat badan. Perkiraan kecukupan yang dianjurkan sekitar 40-120 g per hari untuk anak samapi umur 10 tahun, dan 150 g per hari untuk orang dewasa. Untuk wanita dan menyusui dianjurkan tambahan masaing-masing 25 g dan 50 g per hari.

2.2 STANDAR KECUKUPAN GIZI PADA MASING-MASING KELOMPOK USIA PERTUMBUHAN DAN PADA KEADAAN FISIOLOGIS TERTENTU.
1. STANDAR KEBUTUHAN GIZI UNTUK MASA BALITA
Di indonesia kelompok anak BALITA menunjukkan prevalansi paling tinggi untuk menderita KKP dan devensiasi vitamin A serta anemia devensiasi gizi Fe.kelompok umur ini sulit di jangkau oleh berbagai upaya kegiatan perbaikan gizi dan kesehatan lainya,karena tidak dapat sendiri ke tempat pelayanan gizi dan kesehatan.perbaikan gizi kelompok BALITA,program PMT (Pemberian Makanan Tambahan) dan UPGK (Usaha Perbaikan Gizi Keluarga).Di taman BALITA diadakan upaya rehabilitasiderita KKP dan melatih para ibu dan mereka yang bertanggung jawabatas pengurusan BALITA di dalam keluarga,bagaimana mengurus dan memasak serta menyediakan makanan bergizi untuk anak BALITA.proyek PMT berupa pemberian makanan bergizi suplemen pada makanan anak BALITA yang biasa dikomsumsi untuk terapi dan rehabilitasi anak-anak yang kondisi gizinya tidak memuaskan.kegiatan-kegiatan diatas terutama ditujukkan pada masyarakat yang kurang mampu.sedangkan progam UPGK merupakan upaya pendidikan terpadu untuk menigkatkan produksi bahan makanan bergizi di lahan pekarangan sekitar rumah,dipergunakan untuk komsumsi menigkatkan kondisi kesehatan keluarga.
Untuk menjamin pertumbuhan,perkembangan,dan kesehatan BALITA,maka perlu asupan gizi yang cukup.Menurut anjuran makanan satu hari yang dikeluarkan Departemen Kesehatan RI untuk anak :
·         Usia 1-3 tahun membutuhkan 1,5 mangkok nasi (@ 200g) atau padananya,0,5 ikan (50g) atau padananya,2 tempe (@ 25 g) atau padanannya, semangkok sayur (1000g),seiris buah pepaya (100 g) atau padanannya,dan segelas susu (200 ml)
·         Usia 4-6 tahun membutuhkan 2 mangkok nasi (@200g) atau padanannya,1 ikan (50 kg) atau padananya 3 tempe (@25g) atau padanannya ,1,5 mangkok sayur (100 g) ,2 iris buah pepaya(@100g) atau padanannya, dan segelas susu (200 ml).Asupan gizi tersebut akan menjamin tercukupinya kebutuhan kalori untuk BALITA antara 1360-1830 kalori/anak /hari dan kebutuhan protein untuk BALITA antara 16-20 g/anak /hari.

2.    STANDART KEBUTUHAN GIZI UNTUK MASA REMAJA.
Masa remaja merupakan periode dari pertumbuhan dan proses kematangan manusia, pada masa ini terjadi perubahan yang sangat unik dan berkelanjutan. Perubahan fisik karena pertumbuhan yang terjadi akan mempengaruhi status kesehatan dan gizinya. Ketidakseimbangan antara asupan kebutuhan atau kecukupan akan menimbulkan masalah gizi, baik itu berupa masalah gizi lebih maupun gizi kurang.
Status gizi dapat ditentukan melalui pemeriksaan laboratorium maupun secara antropometri. Kekurangan kadar hemoglobin atau anemi ditentukan dengan pemeriksaan darah. Antropometri merupakan cara penentuan status gizi yang paling mudah dan murah. Indeks Massa Tubuh (IMT) direkomendasikan sebagai indikator yang baik untuk menentukan status gizi remaja.
Masalah gizi pada remaja akan berdampak negatif pada tingkat kesehatan masyarakat, misalnya penurunan konsentrasi belajar, risiko melahirkan bayi dengan BBLR, penurunan kesegaran jasmani. Banyak penelitian telah dilakukan menunjukkan kelompok remaja menderita/mengalami banyak masalah gizi. Masalah gizi tersebut antara lain Anemi dan IMT kurang dari batas normal atau kurus. Prevalensi anemi berkisar antara 40%-88%, sedangkan prevalensi remaja dengan IMT kurus berkisar antara 30%-40%. Banyak faktor yang menyebabkan masalah ini. Dengan mengetahui faktor-faktor penyebab yang mempengaruhi masalah gizi tersebut membantu upaya penanggulangannya dan lebih terpengaruh dan terfokus.

3.    STANDAR KEBUTUHAN GIZI MASA DEWASA.
Jumlah kebutuhan energi seseorang pada dasarnya berbeda tergantung pada umur, jenis kelamin, berat badan, dan aktifitas seseorang. Sebagai contoh, seseorang laki-laki dewasa (20 – 59 tahun) dengan barat badan 62 kg, tinggi 165 cm dan aktifitas sedang membutuhkan energi kurang lebih 3000 kilo kalori, sedangkan bila wanita dewasa berat 54 kg tinggi 156 cm dengan aktifitas sedang membutuhkan 2250 kilo kalori. Apabila orang yang sama dengan aktifitas lebih berat, maka kebutuhan bagi laki-laki sebesar 3600 kilo kalori dan wanita 2600 kilo kalori.
Contoh Menu Dengan Energi 2500 kilo kalori, 2000 kilo kalori dan 1700 kilo kalori:
waktu
Jenis Hidangan
Ukuran Rumah Tangga Untuk
2500 kilokalori
2000 kilokalori
1700 kilokalori
Pagi
Nasi
2 sendok nasi
2 sendok nasi
1 sendok nasi
Daging bumbu semur
1 potong
1 potong
½ potong
Tumis kacang panjang + tauge
½ mangkok
½ mangkok
½ mangkok
Teh manis
1 gelas
1 gelas
1 gelas
10.00
Bubur kacang hijau
1 gelas
1 gelas
1 gelas
Siang
Nasi
3 sendok nasi
2 sendok nasi
1½ sendok nasi
Ikan goreng
1 potong
1 potong
1 potong
Tempe bacem
2 potong
1 potong
1 potong
Lalap
½ mangkok
½ mangkok
½ mangkok
Sayur asem
1 mangkok
1 mangkok
1 mangkok
Sambal tomat
1 sendok makan
1 sendok makan
1 sendok makan
Nenas
1 potong
1 potong
1 potong
16.00
Buah
-
-
1 potong
Malam
Nasi
3 sendok makan
2 sendok makan
1½ sendok makan
Pepes ayam
1 potong
1 potong
1 potong
Tahu balado
1 potong
1 potong
1 potong
Sayur bening bayam + jagung muda
1 mangkok
1 mangkok
1 angkok
Pepaya
1 potong
1 potong
1 potong

4.    STANDAR KEBUTUHAN GIZI UNTUK IBU HAMIL.
Proses kehamilan akan menigkatkan metabolisme energi hal ini disebabkan dalam kehamilanterjadi proses pertumbuhan bayi,dan proses penyesuaian fisiologik dan metebolisme selama kehamilan.Dalam masa kehamilan.,berat badan seorang ibu dapat bertambah sekitar 11-13 kg yang disebabkan oleh pembesaran janin (rata-rata 3,4 kg), jaringan plasenta (1,5 kg), uterus (0,4 kg), payudara (1,5 kg), volume darah (1,5 kg), air ketuban (2,9 kg), dan lain-lain. Peningkatan berat badan tersebut membutuhkan makanan yang bergizi, baik karbohodrat, lemak, protein, vitamin, mineral, dan air.
Menurut informasi Vanderbit Maternal Nutrition Study bahwa kebutuhan gizi penting bagi ibu hamil adalah sebagai berikut:
Tabel kebutuhan gizi ibu hamil
Bahan gizi
Kebutuhan
Trisemester I
Trisemester II
Trisemester III
Kalori (karbohidrat, dan lemak)
2140 kalori
2200 kalori
2020 kalori
Protein
75 g
75 g
70 g
Kalsium
1,1 g
1,1 g
1,0 g
Besi
13 g
14 g
13 g

Penyakit Gizi pada Ibu Hamil :
Anemia defisiensi besi
Tidak terpenuhi bahan gizi penting tersebut dapat menyebabkan gangguan kesehatan pada ibu hamil. Anemia defisiensi besi merupakan salah satu gangguan gizi yang paling sering terjadi selama kehamilan. Anemia ini dapat dicegah dengan suplementasi besi. Jenis anemia lain dapat disebabkan dengan defisiensi asam folat dan vitamin B12.
Toksemia
Penyakit ini banyak diderita oleh ibu hamil dari golongtfan ekonomi rendah. Penyakit ini dicirikan dengan tekanan darah tinggi, protein mulia, dan kenaikan berat badan yang berlebihan karena retensi cairan. Pada penyakit ini semua organ tubuh terlibat termasuk hati, ginjal, otak, dan jantung. Ada pasien yang terken penyakit ginjal parah dan ada juga yang menderita penyakit otak. Jika penyakit-penyakit ini tidak ditanggulangi, dapat mengakibatkan koma, kejang,dan bahkan kematian. Penyakit ini dapat dicegah dengan menkonsumsi protein yang cukup.
Kehamilan beresiko tinggi
Pertumbuhan kerdil dalam kandungan dan bayi yang terlalu kecil sudah lama sebagai penyakit akibat kemiskinan. Selain bayi prematur yang lahir dalam usia kandungan lebih muda, dikenal juga bayi yang cukup umur tetapi tidak dapat cukup gizi dari plasenta. Bayi-bayi yang terlalui kecil ini (dibawah 2 kg bobot lahir) merupakan akibat nzat gizi yang kurang.
Diabetes mellitus
Jika konsumsi gula berlebihan, maka ibu hamil dapat menderita diabetes mellitus (penyakit kencing manis). Sebagian besar ibu hamil yang menderita diabetes akan sembuh dari penyakitnya, tetapi ada beberapa yang penyakitnya menjadi permanen.
Untuk menjamin keseshatan ibu hamil dan pertumbuhan atau perkembangan janin makan perlu asupan gizi yang cukup. Menurut anjuran makanan satu hari yang dikeluarkan oleh departemen kesehatan RI untuk ibu yang hamil membutuhkan 4 mangkok nasi (@ 200 g) atau padanannya, 2 ikan (50 g) atau padanannya, 4 tempe (@25 g) atau padanannya 3 mangkok sayur (100 g), dua iris buah pepaya (100 g) atau padanannya, dan segelas susu (@200 ml).
Standart kebutuhan gizi ibu menyusui
Menyusui anak sangat di anjurkan baik dari segi kesehatan maupu Agama. Islam sanagat menganjurkan agar ibu-ibu muslimah menyempurnakan susuanya selama dua tahun ,jika ingin menghentikan susuanya maka hendakalah ia bermusyawarah dengan suaminya untuk menentukan ibu susuanya untuk menentukan ibu susuan pengganti lainya.seseorang ibu yang menyusui memerlukan 2700-3000 kalori setiap harinya.cadangan lemak setiap hari akan mensuplai 200-300 kalori perhari.ibu yanh hamil harus banyak menkomsumsi sumber protein (daging ,keju, telur, dan susu) agar Asi berkualitas.Asi yang berkualitas dapat menyediakan asam amino bagi bayi.Asi merupakan makanan utama yang ideal untuk memenuhi kebutuhan fisik dan psikologik bayi,merupakan satu-satunya jenis pangan atau cairan yang perlu diminum oleh anak manusia dalam waktu empat samapai dengan enam bulan pertama kehidupanya.Asi memiliki unsur-unsur seperti kalsium dan zat besi sehingga bayi yang di beri Asi hampir tidak mengalami Anemia .bayi yang di beri asi dapat bermanfaat terhadap pertumbuhan jaringan otaknya,dan tahan terhadap flu,brokitis ,pneumonia,diare karena Asi mengandung macropages yaitu zat penagkal peyakit seperti imunoglubilin,protein yang kaya vitamin B12 (asam folat),Asi juga mengandung antibodi ,butir-butir darah putih yang melindungi bayi.
Asam amino
Kebutuhan yang di anjurkan (mg/gprotein)
Kandungan dalam ASI
(mg/g protein)
Histidin
14
26
Isoliusin
35
46
Leusin
80
93
Metionin dan sistin
29
42
lisin
52
66
Finilananin dan tirosin
63
72
Ttreonin
44
43
Valin
47
55
Jumlah
364
443

Jika asupan ibu hamil kurang, maka ibu hamil dapat terserang peyakit kekurangan kalori protein (KKP) baik yang berupa marasmus dan khawisiokhor
Untuk menjamin kesehatan ibu menyusui dan pertumbuhan/ perkembangan bayi maka perlu asupan gizi yang cukup.menurut anjuran makanan satu hari yang Dikeluarkan oleh departemen Kesehatan RI untuk ibu yang menyusui membutuhkan 5 mangkok nasi (@ 200 g) atau padanannya , 2 ikan (50g) atau padananya tempe (@ 25 g) atau padanannya,3 mangkok sayur (100 g), dua irs buah pepaya (100 g) atau padanannya,dan segelas susu (200 ml.)

2.3 PERENCANAAN PEMENUHAN KECUKUPAN GIZI
Zat gizi sangat berperan dalam peningkatan sumberdaya manusia. Sayangnya, kita masih mengalami gizi kurang dan gizi buruk karena kurangnya asupan zat makanan bergizi. Selain itu, upaya pemerintah selalu ada, tapi terkadang setelah sampai di target, sasarannya menjadi kurang pas karena pemahaman masyarakat mengenai pemenuhan gizi masih minim. Ternyata, gizi yang baik dan berkualitas tak harus mahal.
Persoalan gizi seolah menjadi tema yang tak pernah kering dibahas karena menyangkut sumberdaya manusia. Sebenarnya masalah gizi apa yang kerap terjadi di masyarakat kita saat ini? Masalah gizi makro dan gizi mikro. Masalah makronya kurang kalori protein, sehingga marasmus dan kwasiorkor. Kadang tidak terdeteksi dan itu memberi dampak berat. Sedangkan masalah gizi mikro yang umum adalah anemia, kekurangan vitamin A, gondok, defisiensi zink dan selenium. Masalah gizi terjadi di Indonesia dan itu sudah ada tendensi termasuk di Sulsel. Yang paling banyak adalah defisiensi vitamin A, gondok, defisiensi yodium dan anemia.


Perencanaan pemenuhan kebutuhan gizi (kecukupan kalori dan protein )dapat dilakukan melaui 7 langkah utama,yaitu sebagai berikut:
1.    Menentukan kebutuhan energi
pada umumnya perhitungan energi orang dewasa menggunakan teori BMR. Dengan demikian di hitung dulu basal metabolismenya dengan cara-cara yang di uraikan dimuka atau memakai cara menghitung yang praktis meskipun kasar,yaitu:
BMR = 1kalori /kg berat badan /jam
Setelah ditemukan,kemudian hitung energi yang digunakan untuk melakukan pekerjaan yang eksternal (kesehatan fisik ),dan keadaan fisiologis tertentu (misalnya dalam keadaan pregenansi dan laktasi) .Makanan merupakan campuran dari ketiga zat sumber sumber energi dengan proporsi yang berbeda -beda.mnaka pengaruh dari campuran tersebut juga berbeda berkisar antara 6-30 % praktisnya bisa di ambil saja rata-rata 10 % .penentuan kebutuhan energi (kalori) juga dapat menggunakan berbagai tabel kebutuhan enrgi (kalori) berdasarkan umur dan jenis kelamin serta Aktivitas yang di lakukannya.
2.    Menentukan kebutuhan protein
Untuk menentukan kebutuhan protein dapat dilakukan melalui tabel.
3.    Memperhatikan zat gizi bahan pangan yang ingin digunakan
 Yaitu memperhatikan bahan yang akan dimakan .Hal ini untuk mengetahui kandungan kalori, karbonhidrat ,lemak ,protein ,dan air.Untuk kepentingan ini dapat menggunakan Daftar Komposisi Bahan Makanan (DKBM) yang dikeluarkan oleh departemen kesehatan RI .Dalam menggunakan daftar komposisi Bahan Makanan perlu di perhatikan bydd(berat yang dapat dimakan). Pemilihan menu harus disesuaikan dengan pola makan yang bersangkutan ,seperti kebiasaan memakan nasi dengan jumlah tertentu,adnya buah dan sayur pantangan, adanya buah dan sayur kesukaan,dan juga kebiasaan minum susu.
4.    Upaya pemenuhan menu empat sehat 5 sempurna .
Menggunakan ratio Karbonhidrat : lemak, protein dengan perbandingan :
Karbonhidarat   :    Lemak       :     Protein
50                    20                   30

5.    Menggunakan prinsip halalan dan thoyiban
Makanan yang di halalkan untuk umat islam dapat di kaji dalam AL-quran dan AL Hadits ,sedangkan konsepsi thoyiban tidak saja menyangkut baik dalam hal cara memperolehnya,tetapi juga baik, bahwa makanan tersebut harus mampu mendukung pertumbuhan, perkembangan ,dan kesehatan.Thoyiban juga mempuyai makna makanan tersebut di sukai konsumen dan diterima secvara antropologis yang berbasi budaya dan tradisi lokal. Makanan yang thoyyiban juga punya makna, makanan tersebut idak mengandung toksikan nabati, bahan anti gizi, cemaran mokro organisme, dan cemaran bahan kimia beracun dan berbahaya.
Dalam bomb kalori meter oksidasi 1 gram karbohidrat menghasilkan 4,1 kalori, 1 gram lemak 9,45 kalori dan 1 gram mprotein 5,56 kalori. Didalam tubuh keadaannya berlainan, baik karbohidrat, lemak maupun protein tidak seluruhnya dapat terbakar, karena adanya kehilangan-kehilangan dalam proses pencernaan dan ekskresi. Karena itu oleh Atwater dan Bryant disarankan agar supaya dilakukan reduksi sebanyak 2 %untuk karbohidrat, 5 % untuk lemak dan 29,2 % untuk protein. Sehingga setelah dihitung dengan pembulatan-pembulatan diperoleh angka sebagai berikut:
1 gram karbohidrat 4 kalori
1 gram lemak 9 kalori
1 gram protein 4 kalori
Konversikan kebutuhan kalori dan protein pada kelima bahan makanaan dan hitung kembali kesesuaiannya. 
Contoh:
Tabel rencana pemenuhan gizi
Jenis bahan pangan
kalori
K
L
P
300 gr beras giling
100
226,7
2,1
20,4
100 gr daging kambing
154
0
0,2
16,6
100 gr tahu
68
1,6
4,6
7,8
100 gr selada air
11,73
2,07
0,207
1,173
150 gr jeruk manis
48,6
12,096
0,216
0,54
500 gr susu kental
1680
275
5,0
41
total
3042,23
527,466
66,323
87,513



BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Bagi makhluk hidup tidak terkecuali, makanan yang bergizi sangat penting bagi kesehatannya. Makanan dapat menyebabkan kita sehat, makanan juga dapat menyeababkan kita sakit, tetapi dengan makanan pula kita dapat menyembuhkan penyakit. Standart kecukupan gizi secara ukuran dapat dibagi kedalam dua bagian yaitu ukuran makro dan mikro.
Pemenuhan gizi harus selalu diperhatikan mulai dari balita, remaja, ibu hamil bahkan kalau sudah tua sekalipun. Karena akan sangat mempengaruhi perkembangan tubuh terutama pada anak yang sedang mengalami masa pertumbuhan.
Perencanaan pemenuhan kebutuhan gizi (kecukupan kalori dan protein )dapat dilakukan melaui 7 langkah utama,yaitu sebagai berikut:
  • Menentukan kebutuhan energi
  • Menentukan kebutuhan protein
  • memperhatikan zat gizi bahan pangan yang ingin di gunakan yaitu memperhatikan bahan yang akan dimakan .
  • Upaya pemenuhan menu empat sehat 5 sempurna .
  • Menggunakan ratio Karbonhidrat : lemak, protein Menggunakan prinsip halalan dan thoyiban
  • konversikan kebutuhan kalori dan protein pada kelima bahan makanaan dan hitung kembali kesesuaiannya.

3.2 Saran
Dasar penentuan kebutuhan gizi harusnya dikuasai oleh para pelaku kesehatan dalam melakukan tindakan terhadap pasien.


DAFTAR PUSTAKA
Anonim.Standar Pemenuhan Gizi. (http://digilib.litbang.depkes.go.id/ diakses tanggal 29 september 2010)
Irianto, Kus,Kusno Waluyo.2004.Gizi dan Pola Hidup Sehat. Bandung:CV. YRAMA WIDYA
Krisno, agus, DR.2004 Dasar-dasar ilmu gizi. Malang:UMM PRESS
Supariasa, I Dewan Nyoman.2002.Penilaian Status Gizi.Jakarta:EGC

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tulis Komentnya Disini yaxc!!!!