Kamis, 20 Januari 2011

VARIABEL

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Pemahaman tentang metodologi penelitian dewasa ini sangat penting bagi para mahasiswa, terutama untuk mahasiswa pada program pendidikan bergelar S1, S2, S3. Pemahan terhadap metodologi penelitian merupakan dasar kemampuan untuk melakukan penelitian dalam rangka menyusun skripsi(S1), tesis(S2), disertasi(S3) serta karya ilmiah lainnya.
Metode penelitian ini semakin dirasakan kegunaannya. Sebab dalam menyusun suatu program yang baik dan relevan bagi pelayanan masyarakat sangat diperlukan data dan informasi-informasi yang akurat. Untuk memperoleh data yang semacam ini hanya dapat diperoleh melalui suatu studi atau penelitian.

B.     Rumusan Masalah
1.      Apa itu variabel
2.      Jenis-jenis variabel
3.      Definisi konseptual variabel
4.      Definisi operasional variabel

C.    Tujuan
1.      Tujuan Umum
Mahasiswa mampu memahami konsep dalam melakukan penelitian dan membuat tulisan ilmiah.
2.      Tujuan Khusus
Memahami konsep variabel, jenis-jenis variabel dan mampu menerapkan konsep tersebut dalam melakukan penelitian.



BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Variabel
Variabel mengandung pengertian ukuran atau ciri yang dimiliki oleh anggota-anggota suatu kelompok yang lain. Defenisi lain mengatakan bahwa variabel adalah sesuatu yang digunakan sebagai ciri, sifat, atau ukuran yang dimiliki atau didapatkan oleh satuan penelitian tentang sesuatu konsep pengertian tertentu, misalnya umur, jenis kelamin, pendidikan, pendapatan, penyakit, dsb.
Variabel merupakan istilah yang tidak pernah lepas dari setiap jenis penelitian, F.N. Kerlinger menyebut variabel sebagai sebuah konsep seperti halnya laki-laki dalam konsep jenis kelamin, insaf dalam konsep kesadaran.
Variabel Penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. (Sugiyono, 2007)
Pengertin variabel menurut beberapa ahli:
§  Hatch & Farhady (1981)
Variable didefinisikan sebagai Atribut seseorang atau obyek yang mempunyai variasi antara satu orang dengan yang lain atau satu obyek dengan obyek yang lain.
§  Kerlinger (1973)
a.       Variable adalah konstruk (constructs) atau sifat yang akan dipelajari. Misalnya: tingkat aspirasi, penghasilan, pendidikan, status social, jenis kelamin, golongan gaji, produktifitas kerja, dll.
b.      Variable dapat dikatakan sebagai suatu sifat yang diambil dari suatu nilai yang berbeda (different values).
c.       Dengan demikian, Variabel itu merupakan suatu yang bervariasi.

§  Kidder (1981)
Variable adalah suatu kualitas qualities) dimana peneliti mempelajari dan menarik kesimpulan darinya.
§  Bhisma Murti (1996)
Variable didefinisikan sebagai fenomena yang mempunyai variasi nilai. Variasi nilai itu bisa diukur secara kualitatif atau kuantitatif.
§  Sudigdo Sastroasmoro
Variable merupakan karakteristik subyek penelitian yang berubah dari satu subyek ke subyek lainnya.
§  Dr. Ahmad Watik Pratiknya (2007)
Variable adalah Konsep yang mempunyai variabilitas. Sedangkan Konsep adalah penggambaran atau abstraksi dari suatu fenomena tertentu. Konsep yang berupa apapun, asal mempunyai ciri yang bervariasi, maka dapat disebut sebagai variable. Dengan demikian, variable dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang bervariasi.
§  Dr. Soekidjo Notoatmodjo (2002)
  1. Variable mengandung pengertian ukuran atau cirri yang dimiliki oleh anggota – anggota suatu kelompok yang berbeda dengan yang dimiliki oleh kelompok yang lain.
  2. Variable adalah sesuatu yang digunakan sebagai ciri, sifat atau ukuran yang dimiliki atau didapatkan oleh suatu penelitian tentang sesuatu konsep pengertian tertentu.
  3. Misalnya: umur, jenis kelamin, pendidikan, status perkawinan, pekerjaan, pengetahuan, pendapatan, penyakit.
Berdasarkan pengertian-pengertian di atas, maka dapat dirumuskan definisi variabel penelitian adalah:
Suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek, atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya.
B. Macam-Macam Variabel
Variabel dapat dibedakan menjadi dua:
1.      Variabel kuantitatif. Misalnya, luas kota, umur, banyaknya jam dalam sehari, dsb. Variabel ini diklasifikasi menjadi 2 kelompok:
a.       Variabel dikrit: disebut juga variabel nominal atau variabel kategorik karena hanya dapat di kategorikan atas dua kutub yang berlawanan yakni “ya” dan “tidak”. Angka-angka digunakan dalam variabel diskrit ini untuk menghitung, yaitu banyaknya pria, banyaknya yang hadir, dsb. Maka angka dinyatakan sebagai frekuensi.
b.      Varibel kontinum: dipisahkan menjadi 3 variabel kecil yaitu:
ü  Variabel ordinal, yaitu variabel yang menunjukkan tingkatan-tingkatan misalnya panjang, kurang panjang, pendek.
ü  Variabel interval, yaitu variabel yang mempunyai jarak, jika dibanding dengan variabel lain, sedang jarak itu sendiri dapat diketahui dengan pasti. Misalnya: suhu udara di luar 31oC. Suhu tubuh kita 37oC. Maka selisih suhu adalah 6oC.
Dibanding dengan variabel ordinal, jarak dalam variabel ordinal tidak jelas.
ü  Variabel ratio, yaitu variabel perbandingan. Variabel ini dalam hubungan antar-sesamanya merupakan “sekian kali”. Contoh: berat Pak Karto 70 kg. Maka Pak Karto beratnya dua kali berat anaknya.
2. Variabel kualitatif. Misalnya, kemakmuran kepandaian.

Ø  Berdasarkan hubungan antara satu variabel dengan variabel yang lain, maka macam-macam variabel dalam penelitian dapat dibedakan menjadi :
1.      Variabel independen
Variable ini sering disebut sebagai Variabel Stimulus, Predictor, Antecedent, Variabel Pengaruh, Variabel Perlakuan, Kausa, Treatment, Risiko, atau Variable Bebas.
Dalam SEM (Structural Equation Modeling) atau Pemodelan Persamaan Struktural, Variabel Independen disebut juga sebagai Variabel Eksogen.
Variabel Bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel Dependen (terikat).
Dinamakan sebagai Variabel Bebas karena bebas dalam mempengaruhi variabel lain.
2.      Variabel dependen
Sering disebut sebagai Variabel Out Put, Kriteria, Konsekuen, Variabel Efek, Variabel Terpengaruh, Variabel Terikat atau Variabel Tergantung.
Dalam SEM (Structural Equation Modeling) atau Pemodelan Persamaan Struktural, Variabel dependen disebut juga sebagai Variabel Indogen.
Variabel Terikat merupakan Variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas.
Disebut Variabel Terikat karena variabel ini dipengaruhi oleh variabel bebas/variabel independent.
Contoh :
“Pengaruh Therapi Musik terhadap Penurunan Tingkat Kecemasan (penurunan tingkat kecemasan merupakan variabel dependen)
3.      Variabel Moderator
Merupakan variabel yang mempengaruhi (Memperkuat dan Memperlemah) hubungan antara Variabel Bebas dan Variabel Terikat.
Variabel Moderator disebut juga Variabel Independen Kedua.
Contoh hubungan Variabel Independen – Moderator – Dependen :
Hubungan motivasi dan prestasi belajar akan semakin kuat bila peranan dosen dalam menciptakan iklim/lingkungan belajar sangat baik, dan hubungan semakin rendah bila peranan dosen kurang baik dalam menciptakan iklim belajar.

4.      Variabel intervening
Dalam hal ini Tuckman (1988) menyatakan “an intervening variable is that factor that theoretically affect the observed phenomenon but cannot be seen, measure, or manipulate”.
Variabel Intervening adalah Variabel yang secara teoritis mempengaruhi hubungan antara Variabel Bebas dengan Variabel Terikat, tetapi Tidak Dapat Diamati dan Diukur.
Variabel ini merupakan variabel Penyela/Antara yang terletak diantara Variabel Bebas dan Variabel Terikat, sehingga Variabel Bebas tidak secara langsung mempengaruhi berubahnya atau timbulnya Variabel Terikat. .
Contoh :
Tinggi rendahnya penghasilan akan mempengaruhi secara tidak langsung terhadap umur harapan hidup. Di sini ada varaibel antaranya yaitu yang berupa Gaya Hidup seseorang. Antara variabel penghasilan dan gaya hidup terdapat variabel moderator yaitu Budaya Lingkungan Tempat Tinggal.
5.      Variabel Kontrol
Merupakan variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan sehingga hubungan variabel bebas terhadap variabel terikat tidak dipengaruhi oleh factor luar yang tidak diteliti.
Variabel Kontrol sering dipakai oleh peneliti dalam penelitian yang bersifat membandingkan, melalui penelitian eksperimental.
Contoh :
Pengaruh Metode Pembelajaran terhadap Penguasaan Keterampilan Pertolongan Persalinan Kala II.
Variabel Bebasnya adalah Metode Pembelajaran, misalnya Metode Ceramah & Metode Demonstrasi. Sedangkan Variabel Kontrol yang ditetapkan adalah sama, misalnya Standard Keterampilan sama, dari kelompok mahasiswa dengan latar belakang sama (tingkat/semesternya sama), dari institusi yang sama.
Dengan adanya Variabel Kontrol tersebut, maka besarnya pengaruh Metode Pembelajaran terhadap Penguasaan Keterampilan Pertolongan Persalinan Kala II dapat diketahui lebih pasti.
·         Ditinjau dari sifatnya, variabel penelitian dapat dibedakan menjadi dua,
1.      Variabel statis adalah variabel yang tidak dapat diubah keadaannya, misalnya jenis kelamin, status sosial ekonomi, tempat tinggal, dll.
2.      Variabel dinamis, adalah variabel yang dapat diubah keberadaannya. Berupa pengubahan, peningkatan, atau penurunan.
Pengukuran variabel dikelompokkan menjadi empat skala pengukuran
1.      Skala nomina, adalah suatu himpunan yang terdiri dari anggota-anggota yang mempunyai kesamaan tiap anggotanya, dan memiliki perbedaan dari anggota himpunan yang lain
2.      Skala ordinal, adalah himpunan yang beranggotakan menurut rangking, urutan, pangkat, atau jabatan.dalam skala ordinal tiap himpunan tidak hanya dikategorikan kepada persamaan atau perbedaan dengan himpunan yang lain, tetapi juga berangkat dari pernyataan lebih besar atau lebih kecil
3.      Skala interval, adalah skala yang memberikan nilai interval atau jarak antar urutan kelas yang bersangkutan. Kelebihan dari skala ini adalah bahwa jarak nomor yang sama menunjukkan juga jarak yang sama dari sifat yang diukur. Contoh: skala waktu tahun masehi dan tahun hijriah, meskipun masing-masing memulai dari bilangan satu.
4.      Skala rasio, adalah variabel yang mempunyai perbandingan yang sama, lebih besar atau lebih kecil. Variabel seperti panjang, berat, dan angka agregasi adalah variabel rasio. Misalnya, apabila sekarung beras beratnya 1 kuintal, maka 5 karung beras beratnya 5 kuintal.
C. Defenisi Operasional
Mendefinisikan variable secara operasional adalah Menggambarkan / mendeskripsikan variable penelitian sedemikian rupa, sehingga variable tersebut bersifat: spesifik (tidak beinterpretasi) dan terukur (observable atau measurable).
Contoh variable yang berinterpretasi ganda: Status Gizi. Variable ini dapat diukur dan dideskripsikan dengan bermacam kombinasi pengertian atau pengukuran, seperti :
ü  Berat Badan (BB) dengan Tinggi Badan (TB)
ü  BB – TB dengan Usia
ü  Kadar Protein serum
ü  Lingkar Lengan Atas dan Lingkar Kepala, dsb.
Menurut Alimul Hidayat, 2007
Defenisi operasional adalah mendefinisikan variable secara operasional berdasarkan karakteristik yang diamati yang memungkinkan peneliti untuk melakukan observasi atau pengukuran secara cermat terhadap suatu objek atau fenomena.
Defenisi operasional ditentukan berdasarkan Parameter yang dijadikan ukuran dalam penelitian. Sedangkan cara pengukuran adalah Cara dimana variable dapat diukur dan ditentukan karakteristiknya. Sehingga dalam Definisi Operasional mencakup penjelasan tentang :
• Nama variable
• Definisi variable berdasarkan konsep/maksud penelitian.
• Hasil Ukur / Kategori
• Skala Pengukuran.
Contoh :
Suatu penelitian dengan judul “Faktor-factor yang mempengaruhi terjadinya hipertensi pada ibu hamil…”
Berdasarkan judul tersebut, maka Variabel bebasnya (misalnya) adalah Obesitas, Diet Tinggi Garam, Genetik dan Umur. Sedangkan Variabel terikatnya adalah Hipertensi.
Maka Definisi Operasionalnya dapat dibuat sebagai berikut :
NO
VARIABEL
DEFINISI OPERASIONAL
HASIL UKUR / KATEGORI
SKALA
1
Obesitas
Kelebihan massa tubuh responden yang didapat berdasarkan perhitungan rasio berat badan dan tinggi badan pada kurun waktu tiga bulan terakhir.
1 : IMT > 27 kg/m2
2 : IMT ≤ 27 kg/m2
Nominal
2
Diet Tinggi Garam
Kebiasaan responden dalam mengkonsumsi makanan yang rasanya asin.
Intensitas :
1 : Sering
2. Tidak Pernah
Nominal
D. Defenisi Konseptual
Dalam beberapa jenis penelitian, definisi yang diperlukan cukup berupa definisi konseptual, yaitu penegasan penjelasan sesuatu konsep dengan mempergunakan konsep-konsep (kata-kata) lagi, yang tidak harus menunjukkan sisi-sisi (dimensi) pengukuran (tanpa menunjukkan deskriptor dan indikatornya dan bagaimana mengukurnya ).
“Prestasi belajar merupakan segala bentuk keberhasilan dari mengikuti atau melakukan kegiatan belajar,” merupakan contoh definisi konseptual. Ada konsep “keberhasilan belajar” dan “mengikuti/melakukan kegiatan belajar” yang dipakai untuk menjelaskan dan menegaskan makna prestasi belajar. Belum (tidak ada) deskriptor dan indikator bagi kedua konsep tersebut, sehingga, jika akan diukur tidak jelas apanya yang akan diukur. Seperti telah dijelaskan, yang diukur tentu “ukuran”, misalnya ketinggian: tinggi – rendah; kebesaran: besar – kecil: “kebanyakan”: banyak – sedikit; kekerapan: sering – tidak pernah; “kesetujuan”: sangat setuju – sama sekali tidak setuju. Namun demikian, pendefinisian secara konseptual tersebut sudah memberi makna mengenai apa yang dimaksud dengan prestasi belajar.
Definisi konseptual diperlukan dalam penelitian karena definisi itu akan mempertegas apa yang akan diteliti. Sekali lagi, terkecuali pada penelitian yang benar-benar besifat eksploratif, yang konsepnya saja pun belum terketahui, sehingga tidak mungkin mendefinisikannya terlebih dahulu, karena konsepnya saja pun belum tergali. Penelitian model ini (murni eksploratif) mungkin amat sangat jarang terjadi.


BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Variabel mengandung pengertian ukuran atau ciri yang dimiliki oleh anggota-anggota suatu kelompok yang lain. Defenisi lain mengatakan bahwa variabel adalah sesuatu yang digunakan sebagai ciri, sifat, atau ukuran yang dimiliki atau didapatkan oleh satuan penelitian tentang sesuatu konsep pengertian tertentu, misalnya umur, jenis kelamin, pendidikan, pendapatan, penyakit, dsb.
Macam-Macam Variabel
  • Variabel kuantitatif
  • Variabel kualitatif
  • Variabel independen
  • Variabel dependen
  • Variabel Moderator
  • Variabel intervening
  • Variabel Kontrol
Pengukuran variabel dikelompokkan menjadi empat skala pengukuran
1.      Skala nominal
2.      Skala ordinal
3.      Skala interval
4.      Skala rasio
variable secara operasional adalah Menggambarkan / mendeskripsikan variable penelitian sedemikian rupa, sehingga variable tersebut bersifat: spesifik (tidak beinterpretasi) dan terukur (observable atau measurable).
Dalam beberapa jenis penelitian, definisi yang diperlukan cukup berupa definisi konseptual, yaitu penegasan penjelasan sesuatu konsep dengan mempergunakan konsep-konsep (kata-kata) lagi, yang tidak harus menunjukkan sisi-sisi (dimensi) pengukuran (tanpa menunjukkan deskriptor dan indikatornya dan bagaimana mengukurnya ).

B.     Saran
Dalam penelitian, variabel merupakan suatu hal yang penting yang harus diperhatikan dalam melakukan sebuah penelitian. Oleh karena itu, sebelum melakukan penelitian kita harus mempelajari dan memahami segala sesuatu yang berhubungan dengan variabel.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian suatu pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Brink, Pamela J & Wood, Marilynn J. 2001. Langkah Dasar dalam Perencanaan Riset Keperawatan. Jakarta: EGC
Nazir, Moh. 1998. Metedo Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia

Soekidjo, Notoadmojo. 2002. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta:Rineka Cipta

Tatang M. Amirin. “KONSEP, konstruk, definisi operasional, dan definisi konseptual dalam penelitian”. http://tatangmanguny.wordpress.com/2009/05/31/variabel-dan-objek-penelitian/. Diakses tanggal 21 September 2010.





















Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tulis Komentnya Disini yaxc!!!!