Giovanni Christiaan van Bronckhorst dipanggil Gio (dibaca "jo") adalah seorang pemain sepak bola dari Belanda. Sejak tahun 2003 ia bermain di Feyenoord Rotterdam di Eredivisie. Ia biasanya berposisi sebagai pemain tengah atau pemain bertahan.
Ia memperkuat Belanda pada berbagai turnamen peringkat internasional sejak Piala Dunia FIFA 1998 hingga Piala Dunia FIFA 2010. Pada timnas yang terakhir ini ia dipercaya sebagai kapten.
Bronckhorst adalah salah satu dari beberapa pemain Belanda dalam tim nasional Belanda yang berketurunan Indonesia. Ayah Bronckhorst adalah seorang Indo sementara ibunya berasal dari Saparua, Maluku. Satu hal yang unik, walaupun Gio lahir dan sudah lama menetap di Belanda, ia masih bisa berkomunikasi dengan menggunakan Bahasa Indonesia dengan aksen Indonesia Timur yang kental dan khas, walaupun ia tidak benar-benar menguasai seluruh kosakata yang ada dalam Bahasa Indonesia. Ia mengaku mendapat kemampuan itu dari ibunya yang asli Maluku.
SEBAGAI seorang bek, Giovanni van Bronckhorts jarang mencetak gol. Di antara yang sedikit itu, salah satunya adalah gol cantik yang disarangkan Van Bronckhorts ke gawang Uruguay kemarin dini hari. Siapa sangka, gol itulah yang kemudian membuka jalan kemenangan bagi Belanda.
Dengan usia yang sudah menapak 35 tahun, karir Van Bronckhorst memang tak lagi panjang. Karena itu, dia mimilih partai final Piala Dunia 2010 sebagai laga pemungkasnya sebagai penggawa Oranje, julukan Belanda. Defender yang sudah 14 tahun membela Belanda itu memutuskan pensiun dari timnas setelah Piala Dunia kali ini.
"Semoga final nanti menjadi pertandingan yang paling indah dalam hidup saya," kata Van Bronckhorst sebagaimana dilansir Associated Press. "Game terakhir dalam karir internasional saya adalah final Piala Dunia. Tidak ada yang lebih menyenangkan dari itu," lanjut pemain Feyenoord Rotterdam itu.
Gio sudah 14 tahun bersama timnas. Dia melakukan debutnya saat membela Belanda menghadapi Brasil pada 31 Agustus 1996. Gio telah melakoni 105 partai bersama De Oranje. Masih terpaut jauh dari rekor Edwin van der Sar. Tapi bagi Gio, itu tidak menjadi penting ketika kebanggaan terhadap negara telanjur membuncah.
Informasi pribadi
Nama lengkap Giovanni Christiaan van Bronckhorst
Nama panggilan Gio
Tanggal lahir 5 Februari 1975
Setelah lama di Belanda, Gio mengatakan ingin berkontribusi untuk sepakbola Indonesia. Dalam wawancara dengan Radio Nederland, Gio menyatakan siap berkontribusi untuk Indonesia. Radio Nederland menemui Giovanni pada laga persahabatan Tim Pensiunan Oranje lawan klub lokal Koninklijk HFC Haarlem.
Berikut petikan wawancara dengan Giovanni van Brockhorst:
Apa kabar Gio?
Senang bisa gabung dengan kawan-kawan yang dulu satu timnas. Ini laga kedua sejak pensiun pasca final Piala Duni 2010. Beberapa pekan sebelumnya saya juga ikut main di laga amal bersama Zenedine Zidane dan Ronaldo.
Setelah pensiun apa yang Anda lakukan sekarang?
Saya ikut kursus menjadi pelatih. Senang sekali mempelajari bidang baru. Masih di sektor sepak bola, tapi dari sisi beda. Dulu sebagai pemain, sekarang pelatih. Beberapa tahun kedepan saya ingin menguasai bidang pelatihan. Semoga saja berhasil, kita lihat saja.
Kabarnya Anda ingin mengembangkan sepak bola di Indonesia?
Saya sudah punya rencana itu. Belum bisa katakan waktunya, tapi yang jelas dalam waktu dekat ini saya pasti akan kembali ke Indonesia.
Lho memang sudah pernah ke Indonesia?
Hmm belum sih. Sejauh ini baru lihat dari udara saja, ketika terbang ke Australia
Bagaimana perasaan Gio terhadap Indonesia?
Bagaimana perasaan Gio terhadap Indonesia?
Saya punya ikatan kuat dengan Indonesia. Tentu saja, itu kan negara asal kakek dan nenek. Jelas saya berminat kembali ke tempat akar saya.
Ada kemungkinan merekrut bakat Maluku-Belanda di timnas Indonesia?
Sudah jelas sepakbola di Indonesia masih harus dikembangkan ke tingkat yang lebih tinggi. Kita harus membentuk sebuah tim tangguh. Soal isi, bisa saja pemain lokal atau pemain yang didatangkan dari Belanda. Tapi yang paling utama, timnas Indonesia harus tangguh.
Selain van Bronckhorst, masih ada lagi pemain keturunan Indonesia di timnas Belanda saat ini, seperti John Heitinga, Robin Van Persie, Demy De Zeeuw dan Nigel de Jong. Van Persie yang jadi andalan lini depan Belanda di Afsel dan punya 49 caps untuk timnas, konon memiliki darah Indonesia dari sang nenek, sementara De Jong disebut-sebut keturunan Belanda, Maluku dan Suriname.
Hal ini diyakini pula oleh masyarakat Maluku. Tak ayal mereka gembira benar dengan kesuksesan Belanda, yang diperkuat beberapa pemain dengan “kedekatan” khusus, lolos ke final Piala Dunia 2010.
Sumber: www.republika.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tulis Komentnya Disini yaxc!!!!